BAB I
PENDAHULUAN
.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Membuktikan bahwa dengan melakukan olahraga, khususnya
senam zumba dapat menurunkan kadar kolesterol total tubuh
2. Membuktikan bahwa dengan melakukan olahraga, khususnya
senam zumba dapat menurunkan berat badan yang dapat diukur
dengan menurunnya Indeks Masa Tubuh (IMB)
3. Mengajak masyarakat, khususnya yang mempunyai masalah
kelebihan berat badan (overweight/ obesitas) agar lebih rajin
bergerak dan berolahraga di era digital seperti sekarang ini.
4. Memberi informasi yang bermanfaat kepada masyarakat
tentang penyakit tidak menular yang disebabkan oleh
Hiperkolesterol yang dapat membahayakan apabila kolesterol
tidak terkontrol secara rutin
5. Mengedukasi masyarakat untuk selalu mencanangkan gaya
hidup sehat di kehidupan sehari-hari
6. Memberikan landasan dan informasi yang bermakna untuk
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan
yang dapat merusak kesehatan. WHO menggambarkan pada tahun 2016, lebih
dari 1,9 milyar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Dari jumlah ini,
lebih dari 650juta orang mengalami obesitas (WHO, 2017). Obesitas atau
kegemukan merupakan masalah kompleks yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor kegemukan atau obesitas salah satunya yaitu kurangnya aktivitas fisik
terutama olahraga, olahraga merupakan cara jitu untuk membakar tumpukan
lemak yang bersarang didalam tubuh (Lingga,2012)
Studi menunjukkan, penambahan berat badan diiringi pula dengan
peningkatan serum kolesterol. Setiap peningkatan 1 kg/m2 , indeks massa tubuh
(IMT) berhubungan dengan kolesterol total plasma 7,7 mg/dl dan penurunan HDL
0,8 mg/dl. Selain itu juga, studi menunjukkan obesitas menyebabkan angka
sintesis kolesterol endogen sebanyak 20 mg setiap hari untuk setiap kilogram
kelebihan berat badan, peningkatan sintesis VLDL dan produksi trigliserida
(Laurentia, 2012).
Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI (2013) mengenai riset
kesehatan dasar, prevalensi obesitas (IMT> 25) pada laki-laki dan perempuan
dewasa (>18 tahun) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun
2013 ditemukan prevalensi obesitas pada laki-laki sebanyak 19,7% dan
perempuan sebanyak 32,9%. Di Indonesia angka kejadian hiperkolesterolemia
menurut penelitian MONICA I (Multinational Monitoring of Trends Deter
minantsin Cardiovascular Diseases) sebesar 13,4% untuk wanita dan 11,4%
untuk pria. Pada MONICA II terjadi peningkatan sebesar 16,2% untuk wanita dan
14% untuk pria. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini
yakni 14,5% atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki (Linawati, 2011).
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pria dan wanita dari berbagai
kelompok umur mengalami kenaikan kadar kolesterol total dengan meningkatnya
Indeks Massa Tubuh (Ecol, 2008). Hiperkolesterolemia telah dikonfirmasi
sebagai faktor risiko independen untuk aterosklerosis dan trombosis, penyakit
jantung koroner dan stroke iskemik (Saeed, 2015)
Lemak (trigliserida) endogen merupakan cadangan energi (bahan
bakar) yang paling besar yang terdapat di dalam tubuh. Kebanyakan trigliserida
(lemak) disimpan pada jaringan adiposa (jaringan lemak) (≈ 17.500 mmol pada
orang dewasa). Selain itu Trigliserida juga terdapat pada otot skelet (≈300mmol)
dan pada plasma ≈0.5 mmol. Total jumlah energi yang tersimpan sebagai
trigliserida ≈560 MJ. Jumlah ini lebih besar 60 kali lebih besar jika dibandingkan
dengan jumlah glikogen (≈ 9MJ) yang tersimpan sebagai cadangan energi.
Penggunaan asam lemak sebagai sumber energi memerlukan hidrolisis (lipolisis)
trigliserida dari jaringan lemak, otot, dan plasma (Jeffrey F H dan Samuel K,
2000).
Trigliserida (lemak) endogen yang disimpan dalam jaringan adiposa
(jaringan lemak) dan otot adalah merupakan sumber bahan bakar yang penting
untuk keaktifan otot selama latihan. Intensitas latihan yang moderat akan
menyebabkan proses lipolisis (trigliserida menjadi asam lemak)meningkat 2-3
kali lipat, dimana asam lemak yang dilepaskan akan dibawa darah ke otot skelet
(Mora, 2000, Bettina M,2003).
Ada beberapa cara untuk mendiagnosa obesitas salah satunya adalah
dengan menggunakan rumus IMT. IMT merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan atau membandingkan antara berat badan dengan tinggi badan.
Menurut WHO (2000:18) BMI atau IMT tidak sesuai untuk anak-anak
dikarenakan masa anak-anak merupakan masa pertumbuhan. Nilai dari IMT pada
orang dewasa tidak bergantung pada umur maupun jenis kelamin.
Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (kg)
Tinggi Badan2 (m)
Sumber: (Toruan, 2007:34)
Apabila nilai IMT telah diketahui, maka hasilnya kemudian dibandingkan
dengan ketentuan sebagai berikut.
Tabel : Kategori berat badan pada orang dewasa di Asia
Kategori IMT (kg/m2)
Underweight <18,5
Normal 18,5-22,9
Overweight >23,0
At Risk 23-24,9
Obese I 25-29,9
Obese II >30
Massa lemak wanita lebih banyak dibandingkan pria dan massa otot
wanita lebih sedikit dibandingkan pria karena otot merupakan organ yang paling
aktif dalam pembakaran kalori. Maka wanita akan menyimpan kalori lebih banyak
dibandingkan pria. Ini membuat wanita lebih gemuk dibanding pria (Toruan,
2007).
Gerakan tubuh saat melakukan olah raga dapat terjadi karena otot
berkontraksi. Kontraksi otot memerlukan energi dalam bentuk ATP
( Adenosin Tri Phosphate). Olahraga aerobik dan anaerobik, keduanya
memerlukan energi. Energi yang diperlukan itu didapat dari energi potensial
yaitu energi yang tersimpan dalam makanan berupa energi kimia, dimana
energi tersebut akan dilepaskan setelah bahan makanan mengalami proses
metabolisme dalam tubuh (Kusumaningtyas, 2011).
Proses metabolisme energi secara aerobik merupakan proses
metabolisme yang terjadi di dalam mitokondria dan membutuhkan kehadiran
oksigen (O2) agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna untuk menghasilkan
ATP. Pada saat berolahraga, kedua simpanan energi tubuh yaitu
simpanan karbohidrat (glukosa darah, glikogen otot dan hati) serta simpanan
lemak dalam bentuk trigeliserida akan memberikan kontribusi terhadap laju
produksi energi secara aerobik di dalam tubuh (Coyle, 2006).
Secara singkat proses metabolisme energi secara aerobik seperti yang
ditunjukan pada gambar berikut :
Gambar
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa untuk meregenerasi ATP, 3
simpanan energi akan digunakan oleh tubuh yaitu simpanan karbohidrat
(glukosa, glikogen), lemak dan juga protein. Diantara ketiganya, simpanan
karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama saat proses aerobik
(Kusumaningtyas, 2011).
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan waktu penelitian
- Lokasi Penelitian, rencananya akan dilakukan di salah satu sanggar senam
zumba yang ada di kota Bandung
- Waktu Penelitian menyesuaikan, rencananya akan dilakukan kurang lebih
selama 2 bulan. Penelitian akan dilakukan setelah mendapat ethical
clearance dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
4.2 Jenis dan Rancangan Penelitian