Anda di halaman 1dari 21

Theory of Aging

Afifa Khairinnisa
Nadilla Natasha
• Aging (menua) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/ mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas dan
memperbaiki kerusakan.
1. Teori Biologi
• Teori Radikal Bebas
• Teori Genetika
• Teori Cross Link
• Teori Wear and Tear
• Teori Imunologis
• Teori Neuroendokrin
• Riwayat Lingkungan
2. Teori Psikososial
• Teori Kepribadian
• Teori Tugas Perkembangan
• Teori Disengegement
• Teori Aktifitas
• Teori Kontinuitas
Teori Biologi
• Menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi
dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian.
• Perubahan-perubahan dalam tubuh  perubahan molekular
dan seluler dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh
untuk berfungsi secara adekuat dan melawan penyakit.
• Disebut juga  Biologic clock, genetic theory, cellular aging
• Tiap spesies didalam inti selnya terdapat jam genetik
Mutasi genetic (Error
Catastrope theory)
• Terjadi mutasi progresif pada DNA sel somatic, akan
menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan sel
tersebut.
• Error catastrophe menua disebabkan oleh kesalahan
beruntun dalam waktu yang lama , terjadi kesalahan
dalam proses transkripsi, maupun translasi
• Dengan menghindari terkenanya radiasi zat kimia
tercemar yang bersifat karsinogenik atau toksik dapat
memperpanjang umur
Teori Radikal Bebas
• Radikal bebas adalah produk metabolisme seluler yang merupakan
bagian molekul yang sangat reaktif. Molekul ini memiliki muatan
ekstraseluler kuat yang dapat menciptakan reaksi dengan protein,
mengibah bentuk dan sifatnya, molekul ini juga dapat bereaksi dengan
lipid yang berada dalam membran sel, mempengaruhi permeabilitasnya
atau dapat berikatan dengan organel sel. Teori ini menyatakan bahwa
penuaan disebabkan karena terjadinya akumulasi kerusakan
irreversibel akibat senyawa pengoksidasi. Dimana radikal bebas dapat
terbentuk dialam, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi
bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein.
Teori Genetika
• Menurut teori genetika, penuaan adalah suatu proses yang secara
tidak sadar diwariskan yang berjalan dari waktu ke waktu untuk
mengubah sel atau struktur jaringan. Dengan kata lain, perubahan
rentang hidup dan panjang usia telah ditentukan sebelumnya. Teori
genetika terdiri dari teori asam deoksiribonukleat (DNA), teori
krtepatan dan kesalahan, mutasi somatik, dan teori glikogen. Teori-
teori ini menyatakan bahwa proses replikasi pada tingkatan seluler
menjadi tidak terartur karena adanya informasi tidak sesuai yang
diberikan dari inti sel. Molekul DNA menjadi bersilangan (crosslink)
denga unsur yang lain sehingga mengubah informasi genetic.
Teori Crosslink
• Teori crosslink dan jaringan ikat menyatakan bahwa
molekul kolagen dan elastin, komponen jaringan ikat,
membentuk senyawa yang lama meningkatkan rigiditas
sel, crosslink diperkirakan akibat reaksi kimia yang
menimbulkan aenyawa antara molekul-molekul yang
normalnya terpisah atau secara singkatnya sel-sel tua
atau usang, reaksi kimianya menyebakan kurang elastis
dan hilangnya fungsi. Contoh crosslink jaringan ikat
terkait usia meliputi penurunan kekuatan daya rentang
dinding arteri, tanggalnya gigi, tendon kering dan
berserat.
Teori Wear and Tear
• Teori ini mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi
dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi molekular
dan akhirnya malfungsi organ tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa
tubuh akan mengalami kerusakan berdasarkan suatu jadwal.
• Radikal bebas adalah contoh dari produk sampah metabolisme yang
menyebabkan kerusakan ketika akumulasi terjadi. Radikal bebas dengan
cepat dihancurkan oleh sistem enzim pelindung pada kondisi normal.
Beberapa radikal bebas berhasil lolos dari proses perusakan ini dan
berakumulasi didalam struktur biologis yang penting, saat itu kerusakan
organ terjadi.
Teori wear and tear
• Karena laju metabolisme terkait secara langsung pada pembentukan
radikal bebas, sehingga ilmuwan memiliki hipotesis bahwa tingkat
kecepatan produksi radikal bebas berhubungan dengan penentuan waktu
rentang hidup. Pembatasan kalori dan efeknya pada perpanjangan rentang
hidup mungkin berdasarkan pada teori ini. Pembatasan kalori telah
terbukti dapat meningkatkan masa hidup pada tikus percobaan.
Sepanjang masa hidup, tikus-tikus tersebut telah mengalami penurunan
angka kejadian kemunduran fungsional, dan mengalami lebih sedikit
kondisi penyakit yang berkaitan dengan peningkatan umur, berkurangnya
kemunduran fungsional tubuh, dan menurunnya insidensi penyakit yang
berhubungan dengan penuaan
Teori Imunitas
• Teori imunitas  kemunduran dalam sistem imun yang berhubungan dengan
penuaan. Ketika orang bertambah tua, pertahanan mereka terhadap organisme
asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita
berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi.
• Berkurangnya fungsi sistem imun  peningkatan dalam respons autoimun tubuh.
Ketika orang mengalami penuaan, mereka mungkin mengalami penyakit autoimun
seperti artritis reumaoid dan alergi.
• Mutasi sel  kelainan pada antigen permukaan sel  system imun menganggap sel
yang mengalami perubahan sbg sel asing  dihancurkan  autoimun
• Mutasi berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan system imun dalam mengenali dirinya sendiri
Teori Imunitas
• Penganjur teori ini sering memusatkan pada peran
kelenjar timus. Berat dan ukuran kelenjar timus menurun
seiring dengan bertambahnya umur, seperti halnya
kemampuan tubuh untuk diferensiasi sel T. karena
hilangnya diferensiasi sel T, tubuh salah mengenali sel
yang tua dan tidak beraturan sebagai benda asing dan
menyerangnya. Pentingnya pendekatan pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan
terhadap npelayanan kesehatan, terutama pada saat
penuaan terjadi tidak dapat diabaikan
Teori Neuroendokrin
• Diskusi sebelumnya tentang kelenjar timus dan sistem
imun serta interaksi antara sistem saraf dan sistem
endokrin menghasilkan persamaan yang luar biasa. Pada
kasus selanjutnya para ahli telah memikirkan bahwa
penuaan terjadi oleh karena adanya suatu perlambatan
dalam sekresi hormon tertentu yang mempunyai suatu
dampak pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. Hal ini
lebih jelas ditunjukkan dalam kelenjar hipofisis, tiroid,
adrenal, dan reproduksi
Teori Riwayat Lingkungan
• Menurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan (misalnya karsinogen
dari industri, cahaya matahari, trauma dan infeksi) dapat membawa
perubahan dalam proses penuaan. Walaupun faktor-faktor ini diketahui
dapat mempercepat penuaan, dampak dari lingkungan lebih merupakan
dampak sekunder dan bukan merupakan faktor utama dalam penuaan.
Perawat dapat mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang dampak
dari aspek ini terhadap penuaan dengan cara mendidik semua kelompok
umur tentang hubungan antara faktor lingkungan dan penuaan yang
dipercepat. Ilmu pengetahuan baru mulai untuk mengungkap berbagai
faktor lingkungan yang dapat memengaruhi penuaan.
Teori Psikososial
Teori Kepribadian
• Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang subur
dalam tahun-tahun akhir kehidupannya yang telah merangsang penelitian
yang pantas dipertimbangkan. Teori kepribadian menyebutkan aspek-
aspek pertumbuhan psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas
spesifik lansia. Jung mengembangkan suatu teori pengembangan
kepribadian orang dewasa yang memandang kepribadian sebagai
ektrovert atau introvert ia berteori bahwa keseimbangan antara keddua
hal tersebut adalah penting kesehatan. Didalam konsep intoritas dari
Jung, separuh kehidupan manusia berikutnya digambarkan dengan
memeiliki tujuannya sendiri yaitu untuk mengembangkan kesadaran diri
sendiri melalui aktivitas yang dapat merefleksikan diri sendir
Teori Tugas Perkembangan
• Beberapa ahli teori sudah menguraikan proses maturasi dalam kaitannya dengan
tugas yang harus dikuasai pada tahap sepanjang rentang hidup manusia. Hasil
penelitian Ericson mungkin teori terbaik yang dikenal dalam bidang ini. Tugas
perkembangan adalah aktivitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh
seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan
yang sukses. Erickson menguraikan tugas utama lansia adalah mampu melihat
kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang dijalani dengan integritas. Pada
kondisis tidak adanya pencapaian perasaan bahwa ia telah menikmati kehidupan
yang baik, maka lansia tersebut beresiko untuk disibukkan dengan rasa
penyesalan atau putus asa. Minat yang terbaru dalam konsep ini sedang terjadi
pada saat ahli gerontologi dan perawat gerontologi memeriksa kembali tugas
perkembanagn lansia.
Teori Disengagement
• Teori disengagement (teori pemutusan hubungan), dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1960-an,
menggambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya.
Menurut ahli teori ini, proses penarikan diri ini dapat diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari, dan
penting untuk fungsi yang tepat dari masyarakat yang sedang tumbuh. Lansia dikatakan bahagia apabila
kontak sosial telah berkurang dan tanggung jawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda. Manfaat
pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah agar ia dapat menyediakan waktu untuk merefleksikan
pencapaian hidupnya dan untuk menghadapi harapan yang tidak terpenuhi, sedangkan manfaatnya bagi
masyarakat adalah dalam rangka memindahkan kekuasaan generasi tua pada generasi muda.
• Teori ini banyak menimbulkan kontroversi, sebagian karena penelitian ini dipandang cacat dan karena
banyak lansia yang menentang “postulat” yang dibangkitkan oleh teori untuk menjelaskan apa yang terjadi
didalam pemutusan ikatan atau hubungan. Sebagai contoh, dibawah kerangka kerja teori ini, pensiun wajib
menjadi kebijakan sosial yang harus diterima. Dengan meningkatnya rentang waktu kehidupan alami,
pensiun pada usia 65 tahun berarti bahwa seorang lanjut usia yang sehat dapat berharap untuk hidup 20
yahun lagi. Bagi banyak individu yang sehat dan produktif, prospek diri suatu langkah yang lebih lambat
dan tanggung jawab yang lebih sedikit merupakan hal yang tidak diinginkan. Jelasnya, banyak lansia dapat
terus menjadi anggota masyarakat produktif yang baik sampai mereka berusia 80 sampai 90 tahun
Teori Aktivitas
• Lawan langsung dari teori disengagement adalah teori aktivitas penuaan, yang
berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif.
Havighurst yang pertama menulis tentang pentingnya tetap aktif secara sosial sebagai alat
untuk penyesuaian diri yang sehat untuk lansia pada tahun 1952. Sejak saat itu, berbagai
penelitian telah memvalidasi hubungan positif antara mempertahankan interaksi yang
penuh arti dengan oranglain dan kesejahteraan fisik dan mental orang tersebut. Gagasan
pemenuhan kebutuhan seseorang harus seimbang dengan pentingnya perasaan
dibutuhkan oleh orang lain. Kesempatan untuk turut berperan dengan cara yang penuh
arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya adalah suatu komponen
kesejahteraan yang penting bagi lansia. Penelitian menunjukkan bahwa hilangnya fungsi
peran pada lansia secara negatif memengaruhi kepuasan hidup. Selain itu, penelitian
terbaru menunjukkan pentingnya aktivitas mental dan fisik yang berkesinambungan untuk
mencegah kehilangan dan pemeliharaan kesehatan sepanjang masa kehidupan manusia.
Teori Kontinuitas
• Teori kontinuitas, juga di kenal sebagai suatu teori perkembangan, merupakan suatu kelanjutan dari
dua teori sebelumnya dan mencoba untuk menjelaskan dampak kepribadian pada kebutuhan untuk
tetap aktif atau memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan di usia tua.
Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya dan kepribadian sebagai dasar
untuk memprediksi bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat
penuaan. Ciri kepribadian dasar dikatakan tetap tidak berubah walaupun usianya telah lanjut.
Selanjutnya, ciri kepribadian secara khas menjadi lebih jelas pada saat orang tersebut bertambah tua.
Seseorang yang menikmati bergabung dengan orang lain dan memiliki kehidupan sosial yang aktif akan
terus menikmati gaya hidupnya ini sampai usianya lanjut. Orang yang menyukai kesendirian dan
memiliki jumlah aktivitas yang terbatas mungkin akan menemukan kepuasan dalam melanjutkan gaya
hidupnya ini. Lansia yang terbiasa memiliki kendali dalam membuat keputusan mereka sendiri tidak
akan dengan mudah menyerahkan peran ini hanya karena usia mereka yang telah lanjut. Selain itu,
individu yang telah melakukan manipulasi atau abrasi dalam interaksi interpersonal mereka selama
masa mudanya tidak akan tiba-tiba mengembangkan suatu pendekatan yang berbeda didalam masa
akhir krhidupannya.

Anda mungkin juga menyukai