Anda di halaman 1dari 32

KOMPLEMEN DAN FUNGSI

KOMPLEMEN

Afifa Khairinnisa
131620190005
Anti Aging and Aesthetic Medicine
DEFINISI
Sistem protein serum

Memiliki efek jika diaktivasi oleh kompleks


antigen-antibodi atau susbtansi lain

menyebabkan lisis dari target mikroba atau


efek biologis lainnya

penting bagi sistem imunitas alamiah dan


adaptif
Tahun 1895, Jules Bordet  mempelajari fenomena  bakteriolisis 
1 thn sebelumnya yang telah dijelaskan oleh Richard Pfeiffer

Kavitas abdomen Kavitas abdomen marmut


marmut  imunisasi tidak imunisasi

Injeksi Vibrio cholerae +


Injeksi Vibrio serum marmut yang
cholerae diimunisasi

Bakteriolisis
Bakteriolisis

Kesimpulan Pfeiffer : krn antiserum tidak membunuh bakteri in vitro  sel pada kavitas abdomen
marmut lah yang memainkan peranan penting dalam bakteriolisis
Percobaan Jules Bordet

kombinasi berbeda dari Vibrio cholerae, antiserum dan serum

Fakta : antiserum dapat menginduksi bakteriolisis in-vitro selama antiserum tersebut masih baru

Penambahan antiserum baru dari hewan yang tidak diimunisasi  mengembalikan potensi
antiserum

Kesimpulan Bordet : bakteriolisis tgt dua komponen berbeda  1. antibodi spesifik (tidak mudah
terpengaruh oleh perubahan suhu) 2. komponen yang sensitif terhadap panas (komplemen)
Komplemen : bagian dari sistem imunitas alamiah  memiliki peranan penting
dalam melapisi patogen dan memfasilitasi penghancurannya
Komponen Sistem Komplemen

• Rangkaian kompleks protein  > 30 protein


• Protein dua bentuk : inaktif ( pro-enzim/zimogen) dan aktif
• Zimogen tersebar luas pada cairan tubuh dan jaringan
• Contoh : Zimogen  diaktivasi secara lokal dng adanya patogen 
memicu rx inflamasi
• Sintesis protein yg terlibat dalam sistem komplemen >> hepar
(pengecualian C1 o/ sel epitel intestinal dan faktor D o/ jar. Adiposa)
• Sumber tambahan lainnya yg memproduksi komplemen awal (C1-C4)
monosit dan makrofag
FUNGSI KOMPLEMEN
Melindungi tubuh dari infeksi dengan cara :
• Lisis sel, bakteri dan virus (mikroba)
• Perantara proses opsonisasi
• Fragmen-fragmen peptida kecil fungsi kemotaksis
Aktivasi Komplemen
Aktivasi Komplemen
• Aktivasi komplemen  tidak hanya mikroba (organisme infeksius)  tetapi
juga sel-sel mati/ iskemik
• Partikel yang dilapisi oleh komplemen  lebih efisien untuk diambil oleh
fagosit  komplemen penting dalam pembuangan sel yang mati, rusak dan
apoptosis  melindungi tubuh dari penyakit autoimun
Kompleks inisiasi jalur klasik dan jalur
lektin pada aktivasi komplemen
Komponen utama dan aksi efektor pada
komplemen yang teraktivasi
JALUR KLASIK
C1s  memecah C4

C4b berikatan scr kovalen


dng permukaan patogen

Mengikat 1 molekul C2 
dipecah oleh C1s  C2a
(serin protease)

kompleks C4b + serin protease


aktif C2a  berhub scr kovalen
dng permukaan patogen C3
convertase

memecah s/d 1000 molekul C3 


menghasilkan C3b  melapisi permukaan
patogen (opsonisasi)
C3a  menginisiasi respon inflamasi lokal
JALUR LEKTIN  menginisiasi aktivasi komplemen
dng cara yang mirip dengan jalur klasik
Ket: CRD = carbohydrate-
recognition domain
JALUR ALTERNATIF
Protein yang terlibat dalam aktivasi komplemen pada
jalur alternatif
• Komponen C1, C2 dan C4
 tidak ditemukan dan
terlibat pada jalur alternatif
• Komponen C3 
komponen utama pada jalur
klasik dan alternatif
• Faktor B,D,P  protein
plasma
• Faktor D  protein plasma
yg mengalami perubahan
bentuk saat berikatan dng
faktor B & satu-satunya
substrat yang berikatan
dengan faktor B
Protein yang terlibat dalam jalur klasik, lektin dan
alternatif
Pembentukan membrane attack complex (MAC) pada membran sel patogen
Reseptor Komplemen
• Peran utama komplemen : opsonisasi patogen  memfasilitasi ambilan dan
destruksi patogen o/ sel fagosit  fagositosis
• Reseptor komplemen  berikatan dng komponen komplemen yg mengopsonisasi
patogen  t.u C3b dan C4b (C3b >> peran nya krn jumlahnya >>)
• Reseptor komplemen  terdapat pada sel-sel fagosit, epitel, sel endotel, eritrosit, dll
• Terdiri dari : CR1, CR2, CR3, CR4, C5aR , C3bR
• Ligand reseptor  C3b , iC3b, C4b, iC4b, C3g, C3d
• {CR1 + C3b } dengan bantuan C5a  akitivasi makrofag  fagositosis
• CR2, CR3, CR4 + iC3b (bentuk inaktif C3b pd permukaan patogen)  fagositosis (t.u
ikatan CR3 dan CR4 + iC3b)
• CR2  berikatan dng produk pecahan C3b  C3dg, C3d, iC3b) dan Epstein-Barr
virus  menginfeksi Limfosit B
• CR2  hanya ada pada sel B matur  jika dikonversi mnjd sel plasma CR2 hilang
Molekul efektor komplemen pada awal kaskade  memainkan peranan
penting pada semua tahap aktivasi komplemen

anafilatoksin kemotoksin opsonin


• Fragmen peptida kecil C3a, C4a,C5a • C5a  komponen utama yg berperan sbg • Fragmen besar peptida  C3b, C4b dan iC3b
kemotoksin untuk : netrofil, eusinofil, sel mast,
• Aktivitas biologi C5a>C3a>C4a basofil, monosit dan sel dendritik • Peran  opsonisasi patogen

• C3a,C4a,C5aberikatan dng reseptor • Peran : mengarahkan sel tsb bermigrasi • C3b, C4b,iC3b  terakumulasi dan melapisi
spesifik (C3aR&C5aR) pd neutrophil, menuju tempat deposisi antigen  sel membran sel patogen berikatan dng
eusinofil, basofil, sel mast,sel otot beragregasi reseptor spesifik pd sel fagosit (netrofil,
polos&endotel vaskuler rx inflamasi lokal monosit & makrofag) memudahkan
• C5a + monosit  reaksi oksidatif monosit  ↑ terjdinya fagositosis
• C3a,C4a,C5a + sel mast & basofil  produksi enzim hidrolitik, faktor kemotaksis
histamine release kontraksi otot polos&↑ neutrophil, faktor aktivasi platelet, Il-1, dan
permeabilitas vaskuler metabolit oksigen toksik  demam dan ↑rx
fase akut  respon inflamasi
• C5a + netrofil  melepas enzim hidrolitik,
radikal oksigen dan prostaglandin >>
kekuatan destruksi benda asing

• Fragmen peptida ini jika di produksi >> 


syok anafilaktik
C5a anafilatoksin dapat meningkatkan
Respon inflamasi lokal dapat diinduksi oleh
fagositosis dari mikroorganisme yang sudah
fragmen peptida kecil (C3a, C4a, C5a)
diopsonisasi
Komplemen dan manifestasi klinis penyakit
Komplemen “senjata ampuh” melawan
infeksi dng memperkuat fagositosis

Diaktivasi secara sistemik dan jmlh yg


Defisiensi komplemen
sangat banyak pada :

 Septikemia Gram negatif


 Nekrosis jaringan (infark miokard)  Defisiensi komplemen pd jalur utama
 Anemia hemolitik autoimun  Defisiensi faktor regulator

Anda mungkin juga menyukai