BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Overweight
a. Definisi
otot, tulang, lemak dan air. Sedangkan obesitas adalah keadaan dimana
(Proverawati, 2010).
lemak yang berlebih dalam tubuh sehingga berat badan seseorang jauh
b. Parameter Overweight
berbeda dengan penentuan kelebihan berat badan pada anak dan remaja.
Masa Tubuh) yaitu berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan kuadrat
29,9 dan obesitas apabila hasil IMT lebih dari 30 (Arisman, 2010).
berdasarkan nilai Z-score ini status gizi anak dikategorikan pada tabel
2.1.
c. Penyebab Overweight
diberi makan diet tinggi kalori dalam jumlah tetap, sebagian mengalami
pertambahan berat badan lebih cepat dari yang lain, tetapi pertambahan
overweight yaitu:
8
1. Genetik
kejadian overweight menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak
Sel penyebab kegemukan itu sudah ada pada diri manusia sejak
lanjut. Remaja yang memiliki orang tua dengan badan gemuk akan
2. Lingkungan
overweight. Yang termasuk lingkungan dalam hal ini adalah pola gaya
hidup. Misalnya apa yang dimakan, berapa kali seseorang makan dan
3. Aktivitas fisik
untuk duduk, terutama saat menonton televisi dan bermain game pada
4. Diet
fast food terkait dengan kebiasaan makan diluar rumah pada remaja.
Fast food merupakan makanan yang tinggi lemak dan rendah nutrisi.
Fast food adalah makanan yang crunchy, aromatic, enak dan tinggi
5. Faktor kesehatan
yaitu obat jenis steroid dan beberapa anti depresi (Proverawati, 2009).
10
sebagai berikut:
1. Diabetes tipe 2.
e. Penatalaksanaan Overweight
2012).
(Syarif, 2011):
11
1) Pengaturan Diet
harus cukup secara nutrisi kecuali untuk energi, yang dikurangi hingga
mencapai kebutuhan energi harian. Defisit kalori dari 500 hingga 1000
harinya.
badan. Pada wanita dibutuhkan kurang dari 1200 kkal dan 1800 kkal
dengan rejimen diet gizi seimbang dengan modifikasi latihan dan gaya
hidup.
2) Latihan Fisik
terjadi saat makan. Aktivitas fisik biasanya dicatat dalam menit atau
makan.
penurunan berat badan kira-kira 10% dari berat badan awal dalam 16-
26 minggu.
2. Remaja
manusia, karena masa remaja adalah suatu periode peralihan dari masa
perubahan yang terjadi pada dirinya seperti perubahan fisik yang hampir
menyerupai orang dewasa atau yang biasa disebut dengan masa pubertas,
perubahan sikap, perasaan atau emosi yang sering tanpa disadari oleh
Rentang waktu usia remaja biasanya dibedakan atas tiga, yaitu usia
12-15 tahun termasuk masa remaja awal, usia 15-18 tahun termasuk masa
14
remaja pertangahan dan usia 18-21 tahun termasuk masa remaja akhir
(Burkhauser, 2009).
a. Karbohidrat
bermanfaat sebagai diet (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan dan
b. Protein
sangat penting bagi tubuh, karena zat ini berfungsi sebagai zat
c. Lemak
untuk lemak sebesar 62 gram, sekitar 20-30% dari total kebutuhan kalori
15
harian. Lemak juga membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut, suhu
E, dan K. Ada dua jenis sumber lemak, yaitu sumber lemak tidak jenuh
Lemak “baik” bisa diperoleh dari olive oil, canola oil, minyak sayur,
2) Lemak Jenuh
Lemak jenuh (saturated fat) dan lemak trans (trans fat) jika
d. Natrium
menu fast food. Fast food dipilih karena keterbatasan waktu maupun
makanan yang dapat diolah dan disajikan dalam waktu yang singkat dan
cepat saji yang memiliki kalori, protein, lemak dan sodium tinggi,
sedangkan vitamin A, C, E, kalisum, zat besi, asam folat dan serat yang
Perusahaan fast food dari Amerika Serikat, seperti KFC dan Mc.Donald,
yaitu fast, full, fresh, fried, family, fantasy, fordism dan franchising. Fast,
full dan fresh berkaitan dengan makanan yang cepat saji dan mudah untuk
makanan yang tergolong fast food adalah ayam goreng, kentang goreng,
prilaku. Perubahan gaya hidup mereka menjadi lebih aktif, lebih banyak
makanan baru, salah satunya adalah fast food. Remaja terdorong untuk
tubuh. Intake kalori total konsumen fast food sebesar 16.8% lebih besar dari
non fast food pada remaja yang berusia 14-19 tahun. Konsumen fast food
mengkonsumsi total fat, saturated fat, karbohidrat dan gula tambahan yang
berlebih, dengan buah dan serat yang sedikit. Densitas energi dan lemak
yang tinggi ini akan menimbulkan intake kalori yang berlebihan (Rice, S.
2007). Konsumsi fast food secara kesuluruhan disajikan dalam tabel berikut:
18
makanan cepat saji lebih dari 2 kali perminggu berat badannya meningkat
(Mardatillah, 2008).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi, dkk (2012) diketahui
food dalam satu minggu terakhir. Frekuensi terendah adalah satu kali dan
tertinggi adalah >7kali/minggu (43,75%). Dari 9 jenis fast food yang diteliti,
jenis fast food fried chicken adalah fast food yang paling sering dikonsumsi
4. Aktivitas Fisik
energi tubuh, jika asupan kalori berlebihan dan tidak diikuti aktivitas fisik
Penggunaan energi tiap jenis aktivitas itu berbeda tergantung dari tipe,
luar sekolah, menonton TV, aktivitas main play station, main komputer.
berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri (misal karate, taekwondo,
sejak dini agar menjadi sebuah kebiasaan yang terus dapat dilakukan
Physical Avtivity Rate (PAR) untuk berbagai jenis aktivitas dan tingkat
PAL =
Keterangan :
5. Penelitian Terkait
karakteristik remaja dan orang tua dengan Indeks Massa Tubuh (IMT),
Negeri 9 Semarang yang dipilih secara acak sesuai proporsi tiap kelas.
22
Analisis uji statistik menggunakan uji Korelasi Rank Spearman dan Chi
2. Hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian berat
B. Kerangka Teori
Keterangan :
: Variabel diteliti
: Variabel dianalisis
C. Kerangka Konsep
atau kaitan antara konsep yang lainnya atau antara variabel yang satu dengan
variabel yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).
D. Hipotesis
berikut:
Ha
1. Ada hubungan konsumsi fast food dengan kejadian overweight pada siswa
2. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada siswa