I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan gaya hidup masyarakat zaman sekarang menyebabkan
timbulnya berbagai masalah kesehatan, salah satu yang paling sering dan
membayakan ialah obesitas.
hiperlipidemia, ateroklerosis, serta batu ginjal dan batu empedu. Serta efek
yang paling membahayakan dari obesitas ialah kematian, terdapat lebih dari
40% penderita obesitas memiliki peningkatan risiko dua kali lipat terjadi
kematian dini.
Data Riskesdas pada tahun 2013
IMT, lemak tubuh, waist and hip circumference dan fat mass index terutama
pada wanita dan pada remaja yang waktu tidurnya kurang dari 8 jam tingkat
aktivitas fisiknya lebih rendah dan lebih cenderung duduk diam menonton
televisi (Garaulet, 2011).
Penelitian ini dilakukan pada wanita dewasa muda dengan usia >18
tahun karena berdasarkan hasil Riskesdas 2013 merupakan kelompok dengan
prevalensi obesitas tertinggi, serta pada usia >18 tahun merupakan saat
dimana seseorang menjalani kehidupan sebagai kaum dewasa muda dimana
semakin berat beban yang ditanggung baik dalam kehidupan pekerjaan,
pernikahan, pendidikan. Pendidikan terutama perkuliahan merupakan masa
yang sangat berbeda dengan sekolah merupakan beban tersendiri bagi para
dewasa muda, terutama pada fakultas kedokteran dimana terdapat jadwal
yang padat serta waktu tidur yang kurang sehingga dapat meningkatkan risiko
terjadinya obesitas. Sehingga pada penelitian kali ini akan difokuskan pada
mahasiswi Fakultas Kedokteran UNSOED.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan diatas, maka
dapat diambil rumusan masalah penelitian yaitu :
Apakah terdapat pengaruh antara durasi tidur dengan kejadian
obesitas pada mahasiswi FK UNSOED
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui ada tidaknya pengaruh durasi tidur terhadap
kejadian obesitas pada mahasiswi FK UNSOED
b. Tujuan Khusus
Nama Peneliti
Judul
Yenni Yostiana Hubungan
Sinaga, 2015
Kualitas
dengan
Hasil
Perbedaan
Tidak
ada Pada
Tidur hubungan
Obesitas bermakna
penelitian
Yenni
Mahasiswa
Fakultas
tidur terhadap
gkan durasi
Kedokteran Riau
tidur dengan
Angkatan 2014
obesitas,
sedangkan
pada
penelitian
baru
ini
adalah
membandin
gkan durasi
tidur normo
weight
dengan
2
Glegor
2004
Terdapat
obesitas
Subjek
Between Short
hubungan
berusia
Sleep Duration
antara
and Obesity in
tidur
Young Adults: A
kejadian
pada
13-Year
obesitas
penelitian
Prospective Study
13
durasi tahun,
dengan sedangkan
yang
akan
dilakukan
subjek
berusia
diatas
tahun
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
18
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. MATERI PUSTAKA
1. OBESITAS
Menurut CDC (2016) menyebutkan bahwa obesitas merupakan berat
badan yang melebihi berat badan yang sehat. Obesitas sendiri dapat
diukur dengan berbagai macam cara. Salah satu yang paling sering
digunakkan ialah IMT (Indeks Massa Tubuh) yang dihitung berdasarkan
berat badan(kg )
tinggi badan(m2)
Gambar
2.2 Kategori
IMT
(Depkes
RI,2010)
Berdasarkan data diatas didapatkan bahwa keadaan obesitas jika
menurut WHO IMT lebih dari sama dengan 30, sedangkan menurut
depkes RI terjadi saat nilai IMT diatas 27.
a. Etiologi Obesitas
Penyebab terjadinya obesitas memang sangat komplek sekali,
karena dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Guyton 2006,
sedangkan
pada
anak-anak
disebabkan
karena
gen
yang
sifatnya
menurun
dapat
10
Gamb
ar 2.3 Mekanisme Obesitas (Silbernagl, 2006)
11
Kesadaran
mengetahui secara subjektif tentang dunia luar dan diri sendiri termasuk
mengetahui alam pikirannya sendiri seperti sadar akan pikiran, persepsi,
mimpi dan lain sebagainya. Kesadaran diatur dipengaruhi oleh integrasi
berbagai bagian sistem saraf.
12
serta
area
pada
nukleus
difus
hipotalamus
dapat
13
14
tidur
seseorang,
15
dilakukan
3-6 jam
sebelum
tidur
maka
dapat
16
setelah
makan
perokok
tak
merokok
maka
dapat
penurunan
kadar
kortisol
inilah
yang
menyebabkan
terlambatnya efek sensitivitas insulin selama tidur, sehingga efek ini akan
muncul pada akhir malam. Karena inilah, kadar gula darah tetap stabil
selama tidur di sepanjang malam meskipun individu dalam keadaan
berpuasa (Cauter et al, 1997).
Setelah awal mula tidur, pada penderita obese dijumpai penurunan
kadar gula darah dan penurunan kecepatan sekresi insulin dikarenakan
penurunan pelepasan hormon pertumbuhan (Cauter et al, 1997). Hal ini
dapat menyebabkan penderita obese banyak mengonsumsi makanan di
17
18
kadar leptin sebesar 15,5%, dimana kadar leptin dan ghrelin akan selalu
berkebalikan, sehingga menyebabkan peningkatan hormon ghrelin
sebanyak 14,9%.
Sehingga secara keseluruhan dapat dilihat terdapat hubungan
antara jumlah jam tidur dengan kejadian obesitas, dikarenakan disregulasi
nafsu makan. Kaitan jumlah jam tidur yang berhubungan dengan obesitas,
adalah penurunan jumlah jam tidur. Dari keseluruhan hal yang paling
umum menyebabkan peningkatan nafsu makan pada penurunan jumlah
jam tidur adalah penurunan kadar leptin dan peningkatan kadar ghrelin.
B. KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN
Leptin
Ghrelin
Durasi Gambar
Tidur 2.5 Kerangka Konsep Penelitian
Obesitas
D. HIPOTESIS
Terdapat pengaruh yang bermakna antara durasi tidur dengan kejadian
obesitas pada mahasiswi FK UNSOED.
A. Rancangan Penelitian
19
Minum alkohol
Rutin olahraga
Program diet
Merokok
20
n1
n2 = -----------n1
1+ -----N
C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakkan dalam penelitian ini antara lain
1. Variabel bebas : Kejadian obesitas
2. Variabel terikat : Durasi tidur
D. Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Durasi
operasional
Rata-rata
Menggunakka
tidur
umlah
n kuesioner
Obesitas
waktu tidur
Keadaan
Menggunakka
kelebihan
n rumus IMT
berat badan
Cara ukur
satuan
Jenis data
Skala
jam
Numerik
data
Ratio
kg/m2
Numerik
Ratio
21
yang
melebihi
nilai normal
( 27 kg/m2)
Tabel 3.1 Definisi Operasional
E. Pengumpulan Data
1. Alat Pengumpulan Data
Untung mengetahui durasi tidur dilakukan wawancara dengan
menggunakkan kuesioner , sedangkan penentuan awal subjek termasuk
dalam kategori obesitas atau tidak dilakukan dengan pengisian
kuesioner yang selanjutnya akan dipastikan dengan pengukuran berat
badan
menggunakkan
timbangan
digital
dan
tinggi
badan
22
G. Analisis data
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat dilakukan untuk mempeoleh gambaran setiap
variabel dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk
mengetahui variabel serta besar proporsi penyebarannya.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji Komparatif
yang dilakukan untuk data berpasangan ialah dependent t-test yang
harus memenuhi syarat uji parametrik (jenis data numerik, terdistribusi
normal, dan homogen). Uji Wilcoxon untuk melihat hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Transformasi data dilakukan jika
data tidak terdistribusi normal. Namun, apabila data tetap tidak
terdistribusi normal setelah transformasi data, maka dilakukan analisis
statistik non-parametrik dengan Uji Komparatif Mc Nemar.
H. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret - April 2017.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada ruang kelas FK UNSOED.
I. Jadwal Penelitian
JanuariFebruari
2017
1. Tahap Persiapan
Penyusunan
Proposal
dan
Maret-April
2017
Mei
2017
23
Penelitian
Pendahuluan
Seminar Proposal
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Pengolahan
Data dan Analisis
data
4. Tahap
Akhir
Penelitian
Penyusunan Hasil
Seminar Hasil
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Adamkova, V., Hubacek, J. A., Lanska, V., Vrablik, M., Kralova Lesna, I.,
Suchanek, P., . Veleminsky, M. 2009. Association between duration of the
sleep and body weight. Physiological Research, 58.
Arendt, J. 2000. Melatonin, circadian rhythms, and sleep. N Eng J Med; 343 (15)
Cauter, Van E., Polonsky KS., Scheen AJ. 1997. Roles of circadian rhythmicity
and sleep in human glucose regulation. Endocr Rev. 18:716738
CDC. 2016. Obesity Adult Defining (online). Diakses pada 25 September 2016
Beihl DA, Liese AD, Haffner SM. 2009. Sleep duration as a risk factor for
incident type 2 diabetes in a Multiethnic Cohort. Ann Epidemiol 19: 351357.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) Indonesia tahun 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan Replubik Indonesia. 2010. Pedoman Praktis Memantau
Status Gizi Orang Dewasa. Jakarta
24
Flier, J.S., Maratos, E. 2007. Biology of Obesity. In: Fauci, .S., Kasper, D.L.,
Longo, d.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L. Harrisons
Principles of Internal Medicine. 17th Ed. Mc Graw Hill, New York
Garaulet M, FB Ortega, et al. 2011. PEDIATRIC ORIGINAL ARTICLE Short
sleep duration is associated with increased obesity markers in European
adolescents: effect of physical activity and dietary habits . The HELENA
study, 13081317.
Guyton AC, and Hall JE. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :
EGC
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Grebb, J.A. 2010. Kaplan Sadock Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis Jilid 2. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Kecklund G, Akerstedt T, Lowden A. 1997. Morning work: effects of early rising
on sleep and alertness. Pubmed. 20(3):215223.
National Sleep Foundation. 2002. Sleep in America Poll. National Sleep
Foundation, Washington.
Patel, S.R., Malhorta, A., White, D.P., Gottlieb, D.J., Frank, H.B. 2006.
Assocoation between Reduced Sleep and Weight Gain in Women. American
Journal of Epidemiology, 164, 947.
Potter, P., Perry, A. 1993. Fundamental of Nursing Concept, Process, dan
Practise. Mosby Year Book, Missouri
Prayitno. 2002. Ganguan Pola Tidur pada Lansia dan Pelaksanaannya. Jurnal
Kedokteran Trisakti. 21(1).
Silbernagl, Stefan., Florian Lang. 2006. Teks dan Atlas Bewarna Patofisologi.
Jakarta : EGC
Spiegel K, Tasali E, Penev P, Van Cauter E. 2004. Brief communication: Sleep
curtailment in healthy young men is associated with decreased leptin levels,
elevated ghrelin levels, and increased hunger and appetite. Ann Intern
Med. 2004b;141:846850.
Watanabe, M., Kikuchi, H., Tanaka, K., & Takahashi, M. 2010. Association of
Short Sleep Duration with Weight Gain and Obesity at 1-Year Follow-Up: A
Large-Scale Prospective Study.Pubmed. 33(2):161-7.
WHO. 2016. BMI Classification (online). WHO. Diakses 12 Oktober 2016
Taheri, Shahrad., Ling Lin., Diane Austi., Terry Young., Emmanuel Mignot. 2004.
Short Sleep Duration Is Associated with Reduced Leptin, Elevated Ghrelin
and Increased Body Mass Index. PloS Medicine : 1 (3)
Tsujino, N., Sakurai , T. 2009. Orexin / Hypocretin : A Neuropeptide at The
Inteface of Sleep, Energy Homeostatis, and Reward System. Pharmacol Rev
61.
25