NIM : 121000287
Kelas :C
Matakuliah : METODOLOGI PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak sudah manusia yang mengalami masalah dengan berat badannya yang terjadi
di lingkungan sekitar kita akibat dari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik orang-orang di
sekitar kita terutama gaya hidup anak muda jaman sekarang. Pada umumnya usia-usia rawan
penyakit berada pada rentang usia 30 keatas, namun kita juga tidak bisa menutup mata
terhadap anak-anak remaja.
Prevalensi anak kegemukan pada usia 13-15 tahun di Indonesia menurut Riskesdas
tahun 2010 adalah 2.5%, sudah banyak fenomena terjadinya obesitas pada para remaja.
Obesitas ini akan mengakibatkan rentannya remaja terhadap penyakit terutama penyakit
degeneratif di masa mendatang. Karena melihat banyaknya fenomena ini terjadi. Sangat perlu
sekali untuk dilakukan suatu studi yang mendalami mengenai masalah ini. Studi kasus sangat
diperlukan. Sebenarnya karena kebiasaan yang salah dalam makan dan tidur yang terjadi di
kalangan para remaja ini sehingga banyak terjadi obesitas di kalangan remaja. Faktor
kebiasaan pergaulan di malam hari dan waktu tidur yang singkat sangat memiliki andil yang
besar dalam memperparah masalah obesitas di kalangan remaja. Ditambah lagi aktivitas
remaja yang dinamis mulai dari sekolah, ekstrakurikuler, les, hingga bermain bersama teman-
teman otomatis mengorbankan waktu tidur. Akibatnya banyak remaja yang tidur kurang dari
enam jam. Padahal menurut National Sleep Foundation, waktu tidur remaja yang
direkomendasikan sekitar sembilan jam per hari.
Sebenarnya bukan hanya remaja saja yang mudah mengalami obesitas apabila kurang
tidur. Namun bila dilihat dari kebiasaan dan faktor usia yang masih mudah belum lagi
kenyataan bahwa para remaja adalah generasi penerus bangsa yang menentukan akan seperti
apa negara ini di masa depan menjadi ketentuan tersendiri untuk masalaah ini. Dapat
dibayangkan betapa berbahayanya apabila banyak remaja yang mengalami obesitas, tentu
saja ini memengaruhi satus kesehatan negara ini. Remaja memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mengalami kurang tidur.
Para peneliti dari Universitas Columbia dan Universitas North Carolina menemukan,
remaja berusia 16 tahun yang waktu tidurnya kurang dari enam jam, berisiko 20 persen lebih
tinggi menderita obesitas di usia 21 tahun, dibandingkan mereka yang waktu tidurnya
delapan jam. Para peneliti memeriksa informasi kesehatan dari 10 ribu orang berusia 16-21
tahun. Mereka merupakan bagian dari National Longitudinal Study of Adolescent Health.
Mereka mengumpulkan informasi soal tinggi dan berat badan para remaja ini di tahun 1995,
dan dilanjutkan pada tahun 2001. Hasil studi memperlihatkan, ketika para partisipan ini
berusia 16 tahun, hampir seperlima dari mereka memiliki waktu tidur kurang dari enam jam
dalam semalam. Para peneliti menemukan, para partisipan ini - baik laki-laki dan perempuan
- meningkat risiko obesitasnya pada usia 21 tahun.
Remaja yang memiliki potensi untuk gemuk harus lebih berhati-hati lagi karena akan
lebih mudah mengalami obesitas dibandingkan remaja lainnya karena mereka telah memiliki
hormon berlebih dan juga gen yang mempermudah terjadiya obesitas. Maka dari itu harus
melakukan pencegahan sedini mungkin serta harus teliti dan cermat dalam mengatur aktivitas
harian dan waktu untuk tidur.
1. Mencari tahu bagaimana hubungan antara kurang tidur dan obesitas di kalangan para
remaja.
2. Apa dampak dari kurang tidur dan obesitas bagi para remaja?
3. Bagaimana Cara meminimalisir kejadian obesitas di kalangan remaja?
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: