Anda di halaman 1dari 23

UJIAN AKHIR SEMESTER

GIZI MAKRO

Peran Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Trans dalam Mempengaruhi
Terjadinya Obesitas

Oleh:
Fatma Syukrina
NPM. 2006505556

PROGRAM MAGISTER
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Obesitas
B. Definisi Asam Lemak Trans
C. Definisi Asam Lemak Jenuh
D. Peran terhadap Ekspresi Gen Terkait Obesitas
E. Peran terhadap Sensitifitas Insulin terkait Obesitas
F. Peran terhadap Inflamasi yang Mengarah pada Obesitas
G. Peran terhadap Mikrobiota Usus yang Mengarah pada Obesitas
H. Peran terhadap nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) yang Mengarah
pada Obesitas
I. Peran terhadap Cardiovascular disease (CVD) yang Mengarah pada Obesitas
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme asam lemak jenuh dan asam lemak trans mengakibatkan
resistensi insulin
Gambar 2. Mekanisme peningkatan simpanan adiposa akibat resistensi insulin
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut data World Health Organization (WHO, 2015), prevalensi
obesitas di seluruh dunia meningkat lebih dari dua kali lipat semenjak tahun
1980. Pada tahun 2014 terdapat lebih dari 600 juta orang dewasa di dunia
yang berusia 18 tahun ke atas mengalami obesitas. Prevalensi obesitas pada
dewasa >18 tahun di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas,
2018) adalah sebesar 21,8% baik pada laki – laki maupun perempuan.
Sedangkan prevalensi obesitas sentral pada dewasa >15 tahun adalah
sebesar 31% baik pada laki – laki maupun perempuan. Obesitas adalah suatu
kondisi medis di mana kelebihan lemak tubuh menumpuk sedemikian rupa
sehingga dapat berdampak negatif pada kesehatan (Garaulet et al, 2011).
Masalah kesehatan yang disebabkan oleh obesitas cukup luas.
Obesitas merupakan faktor risiko untuk sejumlah komorbiditas, termasuk
diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, steatohepatitis, jenis kanker tertentu,
dan kesehatan mental seperti penyakit seperti demensia dan gangguan
kognitif (Hotamisligil, 2006; Brown et al, 2009; Luchsinger dan Gustafson,
2009). Patogenesis obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan maupun genetik. Namun obesitas yang berasal dari efek
monogenetik relatif jarang terjadi (Farooqi dan O’Rahilly, 2007). Faktor
lingkungan utama yang berkontribusi terhadap perkembangan obesitas
adalah kontribusi dari makanan padat energi dan gaya hidup sedentari. Diet
padat energi terutama yang kaya akan asam lemak jenuh rantai panjang dan
juga gula, merupakan kontributor utama kenaikan berat badan dan penurunan
kesehatan metabolisme (Bray dan Popkin, 2014).
Lemak merupakan komponen penting dari diet manusia. Lemak
merupakan sumber energi dan menyediakan asam lemak esensial dan
vitamin yang larut dalam lemak. Namun, beberapa asam lemak dalam lemak,
terutama asam lemak jenuh dan asam lemak trans memiliki beberapa efek
buruk pada kesehatan manusia (Mensink et al, 2003). Setiap konsumsi jenis
asam lemak yang berbeda dapat menyebabkan efek spesifik yang berbeda
pada berat badan dan massa lemak yang mengarah pada kondisi obesitas
(Krishnan and Cooper, 2014). Misalnya, konsumsi asam lemak jenuh rantai
panjang telah terbukti meningkatkan adipositas tubuh dan menggeser
akumulasi lemak ke arah depot visceral (Sabin et al, 2007). Konsumsi Asam
Lemak jenuh rantai panjang dan asam lemak trans telah dikaitkan dengan
obesitas dimana hal itu berkorelasi dengan Ideks Masa Tubuh (IMT), rasio
pinggang-panggul, serta total masa lemak tubuh (Hariri et al, 2010). Diet
tinggi asam lemak jenuh dan asam lemak trans sebagian besar meningkatkan
regulasi gen lipogenik serta meningkatkan aktivitas lipogenesis hati (Reynes
et al, 2017).
Sudah umum diketahui bahwa asupan asam lemak jenuh dan asam
lemak trans merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit
kardiovaskular (CVD) serta inflamasi,, resistensi insulin, dan obesitas. asam
lemak ini juga menginduksi disfungsi endotel dan profil lipid darah yang tidak
menguntungkan, termasuk peningkatan LDL-c dan penurunan kadar HDL-c
(Lopez et al, 2005; Sun et al, 2007; Damaso et al, 2011). Beberapa penelitian
sebelumnya menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara
konsumsi asam lemak trans terhadap peningkatan berat badan, resistensi
insulin, dysbiosis usus, dan perlemakan hati (Xiaona Z, 2016). Sebuah
penelitian eksperimen menjelaskan bahwa konsumsi asam lemak trans dalam
jumlah tinggi dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, peningkatan
cadangan lemak Intrabdominal, serta peningkatan Post-prandial
Hiperinsulinemia (Thompson et al, 2011). Sebuah temuan eksperimental klinis
lainnya menunjukkan bahwa kelebihan asupan asam lemak jenuh dan asam
lemak trans dapat meningkatkan lipotoksisitas dalam beberapa organ target
dengan efek langsung yang diwakili oleh jalur inflamasi, dan efek tidak
langsung melalui perubahan dalam mikrobiota usus dengan implikasinya
pada proses endotoksemia. Interaksi antara jalur ini menjelaskan proses
umpan balik di mana keadaan inflamasi dapat meningkatkan faktor risiko
berbagai penyakit (Estadella et al, 2013).

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asupan asam lemak jenuh dan asam lemak trans
mempengaruhi terjadinya obesitas?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui bagaimana asupan asam lemak jenuh dan asam
lemak trans mempengaruhi terjadinya obesitas.
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA

A. Definisi Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi abnormal yang ditandai oleh jumlah
lemak berlebih dalam jaringan adiposa tubuh yang dapat menyebabkan
berbagai risiko bagi kesehatan (WHO, 2015). Obesitas dapat berpengaruh
terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes mellitus
tipe 2 dan beberapa jenis kanker (Li, dkk 2018). Obesitas juga memiliki risiko
untuk berbagai penyakit termasuk sleep apnea, penyakit jantung, penyakit
refluks gastroesofageal, batu empedu, osteoarthritis serta gangguan
pernafasan (Bonfrate, dkk 2014; Kulkarni, dkk 2014; Camacho dan LeMaster,
2015; Raveendran, dkk 2017; Banerjee dan Heiden, 2018). Dalam penelitian
Khan, dkk (2018) yang melibatkan 3,2 juta orang yang diikuti mulai dari tahun
1964 hingga 2015, ditemukan bahwa obesitas berkaitan dengan risiko
peningkatan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular dibandingkan
orang dengan berat badan normal.
Obesitas memiliki etiologi, patofisiologi, mekanisme serta faktor
penyebab yang kompleks dan beragam. Selain akibat faktor genetik dan
lingkungan, obesitas sama hal nya seperti berbagai penyakit lain yang
merupakan konsekuensi dari gaya hidup yang tidak sehat dalam hal
pengaturan diet, tidur dan aktivitas fisik (Heymsfield dan Wadden, 2017).
Penyebab utama dari obesitas adalah keseimbangan energi positif yang
berlangsung lama. Keseimbangan energi positif disebabkan oleh peningkatan
konsumsi makanan tinggi energi tanpa disertai oleh pengeluaran energi yang
cukup, baik melalui aktifitas fisik maupun metabolisme basal. Kelebihan
energi positif ini akan akan dikonversikan menjadi trigliserida yang disimpan
oleh tubuh di dalam sel adiposa. Sel adiposa semakin lama akan berkumpul
dan semakin membesar ukurannya (hyperplasia) atau bertambah jumlahnya
(hypertrophy) (Chooi, 2018).
B. Definisi Asam Lemak Trans
Asam lemak trans adalah asam lemak tak jenuh tunggal atau asam
lemak tak jenuh ganda yang mengandung setidaknya satu ikatan rangkap
dalam konfigurasi trans, daripada konfigurasi cis yang biasa ditemukan di
sebagian besar lemak. Konfigurasi ini dapat terjadi baik sebagai akibat dari
fermentasi mikroba dalam saluran rumen, menyebabkan asam lemak trans
umum terdapat dalam produk susu atau daging ruminansia (Thompson et al,
2011). Asam lemak trans umumnya diproduksi secara industri dari lemak
nabati untuk digunakan dalam margarin, makanan ringan, makanan
panggang dalam kemasan dan makanan yang digoreng (Kris E, 2012). Karna
semakin banyak bukti yang menghubungkan asam lemak trans dengan risiko
penyakit kardiovaskular, mendorong Food and Drug Adminisration (FDA)
pada tahun 2015 untuk menghapusnya dari daftar makanan yang umumnya
diakui aman. Selanjutnya, FDA melarang penggunaan minyak terhidrogenasi
parsial dalam makanan olahan yang diproduksi setelah 18 Juni 2018
(Gropper et al, 2020). Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat
menyatakan bahwa asam lemak trans tidak boleh ditambahkan ke dalam
makanan yang diproduksi tanpa izin khusus. Namun, banyak negara lain
yang hanya mengusulkan untuk membatasi konsumsi asam lemak trans
tanpa kebijakan penegakan hukum (Dhibi et al, 2011).
Menurut penyelidikan epidemiologi, konsumsi asam lemak trans
dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan
metabolisme( Benatar, 2014). Bukti menunjukkan bahwa asam lemak trans
terlibat dalam obesitas dan resistensi insulin (Jacome, 2014). Studi terbaru
melaporkan bahwa diet tinggi lemak dan kadar asam lemak trans yang tinggi
dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non alkohol melalui stres oksidatif
(Motard, 2008). Steatosis hati nonalkohol dapat berkembang menjadi
steatohepatitis, fibrosis hati dan bahkan lebih buruk (Rector RS, 2010).
Sebuah tinjauan sistematis menjelaskan bahwa lima studi kohort prospektif
telah menunjukan korelasi yang signifikan secara statistik antara asupan
asam lemak trans dengan penambahan berat badan (Thompson, 2011). Data
dari studi tindak lanjut profesional kesehatan menunjukkan bahwa
peningkatan 2% energi dari asam lemak trans dikaitkan dengan peningkatan
2,7 cm lingkar pinggang selama 9 tahun (Koh et al, 2003).
C. Definisi Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh bervariasi dalam panjang rantainya. Sebagian
besar lemak hewani kaya akan asam lemak jenuh rantai panjang (>12 rantai
karbon), meskipun beberapa minyak nabati juga mengandung persentase
asam lemak jenuh yang signifikan. Asam lemak jenuh rantai pendek dan
menengah ditemukan dalam beberapa produk susu, mempromosikan efek
kontradiktif pada kolesterol serum dan trigliserida. Asam lemak jenuh rantai
panjang yang paling umum adalah palmitat diikuti oleh asam stearat, miristat,
dan laurat. Rekomendasi saat ini untuk asupan asam lemak jenuh adalah
<10% pada populasi umum (FAO/WHO, 2010) dan <7% pada individu
dengan hiperkolesterolemia (Krauss et al., 2000). Sebagian besar bukti dalam
beberapa penelitian menunjukkan dampak negatif dari asam lemak jenuh
rantai panjang terhadap deposisi lemak (Nimptsch et al, 2010; Krishnan and
Cooper, 2014). Diet tinggi lemak selama 16 minggu (50% dari total lemak)
ditambah dengan 9 g/hari asam lemak jenuh jenis stearat dapat menginduksi
peningkatan massa lemak gynoid dan total dibandingkan dengan diet tinggi
lemak yang sesuai dengan energi (Silver et al, 2014). Ketika 1% energi dari
asam lemak jenuh diganti dengan asam lemak tak jenuh dengan banyak
ikatan rangkap, kadar kolesterol LDL akan berkurang dan kemungkinan akan
menghasilkan penurunan 2-3% dalam kejadian penyakit jantung koroner
(Gropper et al, 2020).
D. Peran terkait Ekspresi Gen yang Mengarah pada Obesitas
Dari berbagai macam gen terkait obesitas yang telah diidentifikasi,
terdapat dua faktor transkripsi utama, yaitu Proliferator Activated
Receptor-Gamma (PPAR), dan Sterol regulatory element binding protein-1
(SREBP1) sebagai mediator kunci dari efek hormon dan nutrisi pada ekspresi
gen terkait akumulasi lemak (Larsen et al, 2016). PPAR adalah faktor
transkripsi yang diekspresikan terutama di otot rangka, hati, dan jaringan
adiposa coklat yang mengatur tingkat ekspresi beberapa gen. PPAR terlibat
dalam regulasi diferensiasi seluler, perkembangan, dan metabolisme lipid,
protein, dan karbohidrat (Reynes et al,2017; Rakhshandehroo et al, 2010).
PPARγ telah diidentifikasi sebagai pengatur kadar leptin, resistin, dan
adiponektin. Modulasi kadar adipokin mencerminkan peran penting PPARγ
sebagai penentu asupan makanan, homeostasis energi, dan risiko obesitas
(Ahmadian et al,2013; Larsen et al, 2016). Pengaruh PPARγ pada tingkat
adipositas telah diverifikasi oleh hubungan positif yang kuat antara tingkat
ekspresi PPARγ dan beberapa enzim lipogenik seperti tingkat adiponektin
pada jaringan lemak viseral (Muhlhausler et al, 2010). SREBP1 adalah faktor
transkripsi terikat membran yang terlibat dalam penyerapan dan biosintesis
asam lemak dan trigliserida serta kolesterol (Horton et al, 2002).
Konsumsi asam lemak jenuh rantai panjang telah dilaporkan
meningkatkan aktivitas SREBP1c dan PPARγ yang mengaktifkan gen
lipogenik termasuk desaturase stearoyl-CoA, asam lemak sintase, dan
asetil-CoA karboksilase. Konsumsi diet kaya asam lemak trans juga akan
meningkatkan ekspresi PPARγ serta aktivasi gen adipogenik dan lipogenik
yang diinduksi PPARγ (Sampath et al, 2007; Flowers and Ntambi, 2008). Oleh
karena itu, induksi aktivitas SREBP1 dan PPARγ meningkatkan lipogenesis
dan adipogenesis trigliserida dalam jaringan adiposa dengan meningkatkan
ekspresi beberapa enzim adipogenik dan lipogenik yang mengarah pada
obesitas (Reynes et al, 2017; Muhlhausler et al, 2010).
Berlawanan dengan dampak negatif dari asam lemak jenuh rantai
panjang, medium-chain triglyceride (MCT), yang merupakan asam lemak
jenuh rantai sedang dengan 8-12 atom karbon, telah direkomendasikan
manfaatnya untuk meningkatkan pengeluaran energi, termogenesis, oksidasi
lemak, dan juga rasa kenyang dan untuk mengurangi akumulasi lemak di
adiposit. Karena panjang rantainya yang lebih kecil, dibandingkan dengan
asam lemak rantai panjang, asam lemak turunan medium-chain triglyceride
(MCFA), lebih larut dan sebagian besar dapat diserap dengan cepat tanpa
perlu esterifikasi dan penggabungan ke dalam kilomikron, oleh karena itu,
dengan cepat dimetabolisme untuk energi melalui oksidasi di hati. Perbedaan
dalam penyerapan dan metabolisme ini menjadikan MCFA sebagai sumber
energi cepat yang berpotensi menghasilkan keseimbangan energi negatif dan
penurunan berat badan (Mumme et al, 2015). Asam lemak jenuh turunan
medium-chain triglyceride (MCFA) menghasilkan pergeseran lemak regional
secara total, lemak perut, dan jaringan adiposa spesifik depot dibandingkan
dengan asam lemak rantai panjang (Roynette et al, 2008).
E. Peran terkait Sensitifitas Insulin yang Mengarah pada Obesitas
Insulin adalah pengatur penting tingkat transkripsi dan protein
SREBP1. Aktivasi beberapa gen lipogenesis yang diinduksi insulin juga
memerlukan tingkat upregulasi ekspresi SREBP1 (Reynes et al, 2017;
Shimano H, 2001). Asam lemak jenuh rantai panjang jenis asam palmitat dan
stearat dapat menjadi mekanisme awal dalam perkembangan gangguan
metabolisme glukosa dan resistensi insulin yang diinduksi asam lemak bebas
dalam sel otot rangka, hal ini terutama berkaitan dengan perusakan fungsi
mitokondria akibat asam lemak jenuh. Sebaliknya, asam lemak tak jenuh
tidak memberikan efek merusak pada fungsi mitokondria dan metabolisme
glukosa yang dirangsang insulin. Metabolisme glukosa yang dirangsang
insulin terganggu oleh asam lemak jenuh jenis palmitat dan stearat akibat
penurunan sintesis glikogen, oksidasi glukosa, dan produksi laktat. Efek ini
dikaitkan dengan gangguan fungsi mitokondria basal. Fungsi mitokondria
berhubungan langsung dengan respon insulin di sel otot rangka. Penurunan
fungsi mitokondria otot dikaitkan dengan penurunan kapasitas oksidasi
glukosa (Hirabara et al, 2010).
Asam lemak jenuh dan asam lemak trans menyebabkan aksi
amplifikasi atau perluasan glukokortikoid yang dapat meningkatkan deposisi
lemak dan resistensi insulin (Vara, 2010). Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa penurunan kapasitas oksidatif berhubungan dengan
akumulasi intraseluler dari metabolit turunan asam lemak jenuh, seperti
asil-KoA rantai panjang, diasilgliserol, ceramide, dan triasilgliserol (Biswas et
al., 1999; Montell et al., 2001; Powell dkk., 2004; Sabin dkk., 2007;
Abdul-Ghani dkk., 2008). Metabolit ini telah dikaitkan dengan kondisi
resistensi insulin yang merusak jalur pensinyalan insulin dan, akibatnya,
penurunan respons terhadap berbagai hormon (Shulman, 2000; Krebs dan
Roden, 2005; Talukdar et al., 2005;). Asam lemak trans secara signifikan
dapat menurunkan pengambilan glukosa ke dalam otot dibandingkan dengan
asam lemak tak jenuh ganda (Jeyakumar et al, 2011). Dalam sebuah studi
cross-sectional individu dengan risiko kadiometabolik, hubungan asupan
asam lemak trans dengan resistensi insulin dijelaskan bahwa asam lemak
trans mengganggu pensinyalan insulin terutama melalui kinase intraseluler,
yang mengubah substrat reseptor insulin (Angelieri et al, 2012).
Resistensi insulin memainkan peran sentral dalam perkembangan
obesitas, diabetes mellitus tipe 2, dan sindrom metabolik (Petersen dan
Shulman, 2006; Hirabara et al., 2007). Hubungan resistensi insulin dengan
obesitas telah diakui selama beberapa dekade. Resistensi insulin dan
hiperinsulinemia, selain disebabkan oleh obesitas, dapat berkontribusi pada
perkembangan obesitas. Insulin adalah pengatur penting dari hampir semua
aspek biologi adiposit, dan adiposit adalah salah satu jenis sel yang paling
responsif terhadap insulin. Insulin meningkatkan simpanan trigliserida adiposit
melalui sejumlah mekanisme, termasuk mendorong diferensiasi preadiposit
menjadi adiposit dan, pada adiposit dewasa, merangsang transpor glukosa
dan sintesis trigliserida (lipogenesis), serta menghambat lipolisis. Insulin juga
meningkatkan pengambilan asam lemak yang berasal dari lipoprotein yang
bersirkulasi dengan merangsang aktivitas lipoprotein lipase di jaringan
adiposa. Efek metabolik insulin dimediasi oleh serangkaian luas aksi spesifik
jaringan yang melibatkan perubahan cepat dalam fosforilasi dan fungsi
protein, serta perubahan ekspresi gen (Kahn et al, 2000). Mekanisme
bagaimana asam lemak jenuh dan asam lemak trans mengakibatkan
resistensi insuluin dijelaskan oleh gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Mekanisme asam lemak jenuh dan asam lemak trans


mengakibatkan resistensi insulin (Estadella et al, 2012). IKB: Inhibitor of
nuclear factor-𝜅𝜅B, IKK: inhibitor of nuclear factor-𝜅𝜅B kinase, IRAK-1:
interleukin-1 receptor-associated kinase 1, IRAK-4: interleukin-1
receptor-associated kinase 4, IRS-1: insulin receptor substrate-1, IRS-2:
insulin receptor substrate-2, JNK: Jun N-terminal kinase, MAP kinases:
mitogen activated protein kinases, MDY-88: myeloid differentiation primary
response gen (88), NF-𝜅𝜅B: nuclear factor kappa B, P: phosphorus, TAK:
thylakoid arabidopsis kinase, TLR-4: Toll-like receptor-4, TNF-𝛼𝛼: tumor
necrosis factor-alpha, TRAF-6: receptor-associated factor 6

Aktivasi kinase intraseluler, seperti inhibitor faktor nuklir-𝜅B kinase


(IKK) dan c-Jun N-terminal kinase (JNK), mengubah substrat reseptor insulin
dan menurunkan sensitivitas insulin. Selain itu, aktivasi faktor transkripsi
dapat berkontribusi untuk mengurangi penyerapan glukosa oleh ekspresi
sitokin proinfammatory. Asam lemak jenuh juga meningkatkan produksi
sitokin seperti TNF-𝛼 dan IL-6 melalui adiposit hipertrofik dan infiltrasi
makrofag, dan sitokin ini menyebabkan penurunan sensitivitas
insulin(Kennedy et al, 2009). Asam lemak jenuh rantai panjang, seperti asam
palmitat, dapat memicu resistensi insulin baik di hepatosit primer maupun sel
pankreas dengan cara yang bergantung pada JNK. Selain itu, JNK mungkin
juga terlibat dalam regulasi negatif sintesis insulin atau pensinyalan di dalam
sel pankreas, tempat pusat regulasi glukosa darah. dengan demikian, asam
palmitat dapat dianggap sebagai aktivator potensial JNK dalam kultur
hepatosit dan sel (Solinas et al, 2006). Mekanisme bagaimana resistensi
insulin menyebabkan peningkatan simpanan adiposa yang mengarah pada
obesitas dijelaskan oleh gambar 2 dibawah ini

Gambar 2. Mekanisme peningkatan simpanan adiposa akibat resistensi


insulin (Kahn et al, 2000)

Gambar diatas menjelaskan bagaimana efek pleiotropik resistensi


insulin dapat meningkatkan penyimpanan adiposa. Insulin merangsang
diferensiasi preadiposit menjadi adiposit. Dalam adiposit, insulin
meningkatkan lipogenesis dengan merangsang pengambilan glukosa dan
asam lemak yang diturunkan dari lipoprotein dan dengan menginduksi
ADD-1/SREBP-1c, yang befungsi mengatur gen yang mempromosikan
sintesis asam lemak dan lipogenesis, tidak hanya di adiposit tetapi juga di
hepatosit. Insulin juga dapat mengatur transkripsi melalui faktor transkripsi
Forkhead. Insulin mengurangi pemecahan trigliserida dengan menghambat
lipolisis. Banyak dari jalur metabolisme ini diatur oleh jalur pensinyalan PI3K.
Mekanisme diatas menjelaskan bahwa resistensi insulin dapat menghambat
proses liposis atau pemecahan lemak dari jaringan, sehingga dalam waktu
lama akan dapat mengakibatkan obesitas (Kahn et al, 2000).
F. Peran terhadap Inflamasi yang Mengarah pada Obesitas
Asam lemak jenuh memiliki peran dalam menginduksi ekspresi
mediator inflamasi sehingga dapat meningkatkan aktivitas NF-κB dan AP-1,
meningkatkan aktivasi MAPK, dan meningkatkan ekspresi penanda inflamasi
dengan merangsang sekresi mediator pro-inflamasi. Asam lemak jenuh jenis
palmitat telah dilaporkan meningkatkan fosforilasi mitogen-activated protein
kinase (MAPKs) termasuk p38, JNK, dan sinyal ekstraseluler Dovepress
regulator kinase (ERKs), meningkatkan aktivasi faktor transkripsi termasuk
protein aktivator (AP)-1 dan faktor nuklir (NF)-κB, dan menginduksi ekspresi
mRNA dari siklooksigenase (COX)-2, IL-1β, IL-6, dan TNF-α dalam makrofag,
monosit, dan sel dendritik turunan monosit (Shi et al, 2006; Haversen et al,
2008); Wen et al, 2011; Huang et al, 2012; Lee 2001; Nicholas et al, 2017;
Snodgrass et al, 2013). Asam jenuh jenis stearat telah dilaporkan memicu
pelepasan TNF-α, IL-1β, dan IL-6 dari astrosit (Gupta et al, 2013).
Inflamasi kronis tingkat rendah telah dilaporkan terjadi di jaringan
adiposa, hati, otot, ginjal, dan hipotalamus pada individu dengan obesitas
(Unamuno et al, 2018; Sun dan Karin, 2012; Wu dan Ballantyne, 2017;
Ramkumar et al, 2004; Kreutzer et al, 2017). Tingkat sirkulasi TNF-α dan
protein C-reaktif (CRP) juga ditemukan meningkat pada anak-anak dan
remaja dengan obesitas (Assuncao et al, 2018). Inflamasi kronis tingkat
rendah merupakan pusat perkembangan berbagai patologi terkait obesitas
termasuk resistensi insulin, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan NAFLD.
Hal diatas menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam lemak jenuh dapat
mewakili hubungan kunci antara obesitas dan peradangan (Zhou et al, 2020).
G. Peran terhadap Mikrobiota Usus yang Mengarah pada Obesitas
Usus manusia mengandung sejumlah besar mikroorganisme atau
mikrobiota. Diet tinggi lemak menghasilkan perubahan signifikan dalam
komposisi populasi bakteri dominan dalam mikroflora usus, termasuk
penurunan jumlah Bifidobabacteria, Eubacterium, kelompok Clostridium
coccoides rektal, dan Bacteroides, sehingga mendukung peningkatan rasio
gram negatif terhadap gram positif. Perubahan komposisi mikroflora usus ini
dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam kadar lipopolisakarida
plasma (LPS), massa lemak, penambahan berat badan, trigliserida hati hati.
akumulasi, resistensi insulin, dan diabetes (Cani et al, 2004; Delzenne et al,
2011). Diet tinggi asam lemak jenuh mempengaruhi komposisi mikrobiota
usus yang dikaitkan dengan perkembangan obesitas dan steatosis hati.
Mikrobiota usus pada individu obese atau mereka yang mengonsumsi asam
lemak jenuh dengan kandungan tinggi sebagian besar mengandung bakteri
gram negatif yang kaya LPS. Toll-like Reseptor di membran sel mengenali
LPS dalam sirkulasi (endotoksemia) dan mengaktifkan kinase spesifik, yang
menyebabkan resistensi insulin. jalur ini juga mengaktifkan NF-kB, yang
menghasilkan ekspresi gen inflamasi. Mirip dengan LPS, asam lemak jenuh
juga dikenali oleh reseptor membran yang memicu jalur sinyal proinfamatory
(Tsukumo et al,2009; Machado et al, 2012).
H. Peran terhadap nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) yang Mengarah
pada Obesitas
Asupan asam lemak jenuh tingkat tinggi dikaitkan dengan peningkatan
kandungan lemak di hati dan dengan disfungsi hati (Estadella et al, 2011).
disfungsi ini diduga disebabkan oleh peningkatan produksi spesies oksigen
reaktif, yang menyebabkan kerusakan mitokondria hati. Selain itu, asupan
SFA yang melebihi 10% dari total energi meningkatkan resistensi insulin,
yang memainkan peran kunci dalam pengembangan NAFLD. Asam lemak
jenuh mempromosikan stres retikulum endoplasma serta cedera hepatosit.
Akumulasi asam lemak jenuh di hati menyebabkan peningkatan penanda
yang terkait dengan stres retikulum endoplasma, seperti spesies oksigen
reaktif dan aktivasi caspase. biomarker ini berhubungan dengan disfungsi
hati. korelasi ini menunjukkan bahwa membatasi asupan asam lemak jenuh
adalah strategi nutrisi yang penting untuk pencegahan dan pengobatan
NAFLD (Cave et al, 2007). Sebuah studi klinis menunjukkan korelasi positif
antara kalori yang berasal dari asupan asam lemak jenuh dan lemak visceral
pada pasien NAFLD. Data ini menunjukkan bahwa komposisi diet
memberikan peran penting dalam perkembangan NAFLD dan
pengobatannya, dan penting untuk mempertimbangkan asupan asam lemak
jenuh yang berlebihan sebagai faktor risiko kritis untuk perkembangan NAFLD
(De Piano et al, 2010).
Asam lemak trans dikaitkan dengan penurunan efisiensi sistem
antioksidan-enzimatik, dan oleh karena itu menyebabkan peningkatan stres
oksidatif pada hati. Asam lemak trans dapat memberikan efek peningkatan
mekanisme pensinyalan intrinsik yang mengarah pada keadaan proinflamasi
kronis (Dhibi et al, 2011). Mekanisme lain dimana asupan asam lemak trans
yang berlebihan dapat menyebabkan cedera hati adalah melalui efek pada
metabolisme lemak. Asam lemak trans mengubah sekresi, komposisi, dan
ukuran partikel apolipoprotein B-100 (apoB-100) yang diproduksi oleh sel hati.
Secara khusus, sel-sel ini gagal mensintesis apolipoprotein, yang diperlukan
untuk mengemas dan mengekspor lemak dari hati (Mitmesser and Carr,
2005). Asam lemak trans yang diperoleh dari makanan terakumulasi dalam
sel triasilgliserol dan fosfolipid. Akumulasi triasilgliserol yang berlebihan
secara kronis di jaringan seperti hati, otot, dan sel beta pankreas
menyebabkan respons protektif yang melibatkan adaptasi adiposit, dan
respons ini mencakup aktivasi beberapa jalur inflamasi yang memicu
resistensi insulin jaringan adiposa yang mengarah kepada obesitas (Angelieri
et al, 2012).
I. Peran terhadap Cardiovascular disease (CVD) yang Mengarah pada Obesitas
Konsumsi asam lemak trans meningkatkan konsentrasi low-density
lipoprotein (LDL) darah, triasilgliserol, dan Lp(a) lipoprotein sambil
menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL) dan mengurangi ukuran
partikel kolesterol LDL. Selanjutnya, konsumsi asam lemak trans dapat
meningkatkan rasio kolesterol total terhadap kolesterol HDL, yang merupakan
prediktor kuat risiko CVD (Mozaffarian et al, 2006; Wanders et al, 2010). Stres
oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas juga telah dikaitkan dengan
perkembangan beberapa penyakit termasuk CVD, kemungkinan besar
melalui respons proinflamasi vaskular [84]. Mekanisme lain yang
menghubungkan asam lemak trans dan CVD mengacu pada kemungkinan
pengaruh asam lemak trans pada fungsi sel endotel. Pengurangan asupan
asam lemak trans dianggap sebagai cara utama untuk mengurangi risiko
CVD. Diet rendah asam lemak jenuh terbukti berhubungan dengan
penurunan progresi aterosklerosis koroner. Efek asupan asam lemak jenuh
pada faktor risiko lipid plasma dan efek pada CVD serupa dengan yang
dijelaskan untuk asupan asam lemak trans (Sacks and Katan, 2002; Griel et
al, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Gropper, Sareen S., Timothy P Carr and Jack L. Smith. Advanced nutrition and human
metabolism eight edition. Cengage Learning, 2020.

Angelieri, C. T., Barros, C. R., Siqueira-Catania, A., & Ferreira, S. R. G. (2012).


Trans fatty acid intake is associated with insulin sensitivity but independently of
inflammation. Brazilian Journal of Medical and Biological Research, 45, 625-631.

Abdul-Ghani MA, Muller FL, Liu Y, Chavez AO, Balas B, Zuo P, Chang Z, Tripathy D,
Jani R, Molina-Carrion M, Monroy A, Folli F, Van Remmen H, DeFronzo RA. 2008.
Deleterious action of FA metabolites on ATP synthesis: Possible link between
lipotoxicity, mitochondrial dysfunction, and insulin resistance. Am J Physiol
295:E678–E685

Ahmadian M, Suh JM, Hah N, Liddle C, Atkins AR, Downes M, Evans RM (2013)
PPARgamma signaling and metabolism: the good, the bad and the future. Nat Med
19:557–566

Assuncao SNF, Sorte N, Alves CAD, Mendes PSA, Alves CRB, Silva LR.
Inflammatory cytokines and non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) in obese
children and adolescents. Nutr Hosp. 2018;35(1):78–83. doi:10.20960/nh.1317

Banerjee, A., and Heiden, E. (2018). Chapter 11 - Obesity and the Effects on the
Respiratory System A2 - Weaver, Jolanta Urszula. Practical Guide to Obesity
Medicine, 109–21

Benatar, J.R.; Stewart, R.A. The effects of changing dairy intake on trans and
saturated fatty acid levels—Results from a randomized controlled study. Nutr. J.
2014, 13

Biswas G, Adebanjo OA, Freedman BD, Anandatheerthavarada HK, Vijayasarathy


C, Zaidi M, Kotlikoff M, Avadhani NG. 1999. Retrograde Ca2þ signaling in C2C12
skeletal myocytes in response to mitochondrial genetic and metabolic stress: A novel
mode of inter-organelle crosstalk. EMBO J 18:522–533

Bonfrate, L., Wang, D.Q.H., Garruti, G., Portincasa, P. (2014). Obesity And The Risk
And Prognosis Of Gallstone Disease And Pancreatitis. Best Pract Res Clin
Gastroenterol, (28) : 623–35

Bray GA, Popkin BM. Dietary sugar and body weight: have we reached a crisis in the
epidemic of obesity and diabetes? Health be damned! Pour on the sugar. Diabetes
Care. 2014;37:950–956.
Brown WV, Fujioka K, Wilson PW, et al. Obesity: why be concerned? Am J Med.
2009;122(suppl 1):S4–S11

Camacho, D.R., LeMasters, P.E. (2015). Gastroesophageal Reflux Disease In The


Obese. Techniques in Gastrointestinal Endoscopy, 17 (2) : 83–8

Cani D, A. M. Neyrinck, F. Fava et al., “Selective increases of bifidobacteria in gut


microflora improve high-fat-diet-induced diabetes in mice through a mechanism
associated with endotoxaemia,” Diabetologia, vol. 50, no. 11, pp. 2374–2383, 2007

Cave M, I. Deaciuc, C. Mendez et al., “Nonalcoholic fatty liver disease: predisposing


factors and the role of nutrition,” Journal of Nutritional Biochemistry, vol. 18, no. 3,
pp. 184–195, 2007Chooi, Y.C., Ding, C., Magkos, F. (2018). The Epidemiology Of
Obesity. Metabolism Clinical and Experimental, (5) : 53817

Damaso A. R, A. de Piano, P. L. Sanches et al., “Hyperleptinemia in obese


adolescents deregulates neuropeptides during weight loss,” Peptides, vol. 32, no. 7,
pp. 1384–1391, 2011

De Piano A, L. Tock, J. Carnier et al., “e role of nutritional profile in the orexigenic


neuropeptide secretion in nonalcoholic fatty liver disease obese adolescents,”
European Journal of Gastroenterology and Hepatology, vol. 22, no. 5, pp. 557–563,
2010

Delzenne N. M. and P. D. Cani, “Interaction between obesity and the gut microbiota:
relevance in nutrition,” Annual Review of Nutrition, vol. 31, pp. 15–31, 2011

Dhibi, M.; Brahmi, F.; Mnari, A.; Houas, Z.; Chargui, I.; Bchir, L.; Gazzah, N.; Alsaif,
M.A.; Hammami, M. The intake of high fat diet with different trans fatty acid levels
differentially induces oxidative stress and nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) in
rats. Nutr. Metab. (Lond.) 2011

Estadella D, L. M. Oyama, A. A. Bueno et al., “A palatable hyperlipidic diet causes


obesity and affects brain glucose metabolism in rats,” Lipids in Health and Disease,
vol. 10, article 168, 2011

Estadella, D., da Penha Oller do Nascimento, C., Oyama, L. M., Ribeiro, E. B.,
Damaso, A. R., & de Piano, A. (2013). Lipotoxicity: effects of dietary saturated and
transfatty acids. Mediators of inflammation, 2013.

Farooqi IS, O’Rahilly S. Genetic factors in human obesity. Obes Rev. 2007;8(suppl
1):37–40.

Flowers MT, Ntambi JM (2008) Role of stearoyl-coenzyme a desaturase in regulating


lipid metabolism. Curr Opin Lipidol 19:248–256
Garaulet M, Hernandez-Morante JJ, Tebar FJ, Zamora S (2011). Relation between
degree of obesity and site specific adipose tissue fatty acid composition in a
Mediterranean population. Nutrition 27:170–176

Griel A. E. and P. M. Kris-Etherton, “Beyond saturated fat: the importance of the


dietary fatty acid profile on cardiovascular disease,” Nutrition Reviews, vol. 64, no. 5,
pp. 257–262, 2006.

Gupta S, Knight AG, Keller JN, Bruce-Keller AJ. Saturated long-chain fatty acids
activate inflammatory signaling in astrocytes. J Neurochem. 2012;120(6):1060–1071.
doi:10.1111/j.1471-4159.2012.07660
Hammad, Shatha S., and Peter J. Jones. "Dietary fatty acid composition modulates
obesity and interacts with obesity-related genes." Lipids 52.10 (2017): 803-822

Han J, Hamilton JA, Kirkland JL, Corkey BE, Guo W (2003) Medium-chain oil
reduces fat mass and down-regulates expression of adipogenic genes in rats. Obes
Res 11:734–744

Hariri N, Gougeon R, Thibault L (2010) A highly saturated fat- rich diet is more
obesogenic than diets with lower saturated fat content. Nutr Res 30:632–643

Haversen L, Danielsson KN, Fogelstrand L, Wiklund O. Induction of proinflammatory


cytokines by long-chain saturated fatty acids in human macrophages.
Atherosclerosis. 2009;202(2):382–393. doi:10.1016/j. atherosclerosis.2008.05.033

Hirabara, S. M., Curi, R., & Maechler, P. (2010). Saturated fatty acid‐induced insulin
resistance is associated with mitochondrial dysfunction in skeletal muscle cells.
Journal of cellular physiology, 222(1), 187-194.Heymsfield, S.B., and Wadden, T.A.
(2017). Mechanisms, Pathophysiology, And Management Of Obesity. Engl J Med,
(376) : 254-266

Horton JD, Goldstein JL, Brown MS (2002) SREBPs: activators of the complete
program of cholesterol and fatty acid synthesis in the liver. J Clin Invest
109:1125–113

Hotamisligil GS. Inflammation and metabolic disorders. Nature. 2006;444:860–867.

Huang S, Rutkowsky JM, Snodgrass RG, et al. Saturated fatty acids activate
TLR-mediated proinflammatory signaling pathways. J Lipid Res.
2012;53(9):2002–2013. doi:10.1194/jlr.D029546

Jacome-Sosa, M.M.; Borthwick, F.; Mangat, R.; Uwiera, R.; Reaney, M.J.; Shen, J.;
Quiroga, A.D.; Jacobs, R.L.; Lehner, R.; Proctor, S.D. Diets enriched in trans-11
vaccenic acid alleviate ectopic lipid accumulation in a rat model of NAFLD and
metabolic syndrome. J. Nutr. Biochem. 2014, 25, 692–701
Jeyakumar, S. M., Prashant, A., Rani, K. S., Laxmi, R., Vani, A., Kumar, P. U., &
Vajreswari, A. (2011). Chronic consumption of trans-fat-rich diet increases hepatic
cholesterol levels and impairs muscle insulin sensitivity without leading to hepatic
steatosis and hypertriglyceridemia in female Fischer rats. Annals of Nutrition and
Metabolism, 58(4), 272-280.

Kennedy A, K. Martinez, C. C. Chuang, K. Lapoint, and M. Mcintosh, “Saturated fatty


acid-mediated infammation and insulin resistance in adipose tissue: mechanisms of
action and implications,” Journal of Nutrition, vol. 139, no. 1, pp. 1–4, 2009

Kersten S (2001) Mechanisms of nutritional and hormonal regu- lation of lipogenesis.


EMBO Rep 2:282–286

Kahn, Barbara B., and Jeffrey S. Flier. "Obesity and insulin resistance." The Journal
of clinical investigation 106.4 (2000): 473-481

Khan, S.S., Ning, H., Wilkins, J.T. (2018). Association Of Body Mass Index With
Lifetime Risk Of Cardiovascular Disease And Compression Of Morbidity. JAMA
Cardiol, 3 (4) : 280-287

Koh-Banerjee P, Chu N-F, Spiegelman D, Rosner B, Colditz G, Willett W et al.


Prospective study of the association of changes in dietary intake, physical activity,
alcohol consumption, and smoking with 9-y gain in waist circumference among 16
587 US men. Am J Clin Nutr 2003; 78: 719–727.

Krebs M, Roden M. 2005. Molecular mechanisms of lipid-induced insulin resistance


in muscle, liver and vasculature. Diabetes Obes Metab 7:621–63

Kreutzer C, Peters S, Schulte DM, et al. Hypothalamic inflammation in human


obesity is mediated by environmental and genetic factors. Diabetes.
2017;66(9):2407–2415. doi:10.2337/db17-0067

Kris-Etherton, P.M.; Lefevre, M.; Mensink, R.P.; Petersen, B.; Fleming, J.; Flickinger,
B.D. Trans fatty acid intakes and food sources in the U.S. population: NHANES
1999–2002. Lipids 2012, 47, 931–940

Kulkarni, K., Karssiens, T., Kumar, V., Pandit, H. (2016). Obesity And Osteoarthritis.
Maturitas, (89) : 22–8Krishnan S, Cooper JA (2014) Effect of dietary fatty acid
composition on substrate utilization and body weight maintenance in humans. Eur J
Nutr 53:691–710

Laplante M, Sell H, MacNaul KL, Richard D, Berger JP, Deshaies Y (2003)


PPAR-gamma activation mediates adipose depot-specific effects on gene expression
and lipoprotein lipase activity: mechanisms for modulation of postprandial lipemia
and differential adipose accretion. Diabetes 52:291–299
Larsen SC, Angquist L, Ostergaard JN, Ahluwalia TS, Vimaleswaran KS, Roswall N,
Mortensen LM, Nielsen BM, Tjonneland A, Wareham NJ, Palli D, Masala G, Saris
WH, van der AD, Boer JM, Feskens EJ, Boeing H, Jakobsen MU, Loos RJ,
Sorensen TI, Overvad K (2016) Intake of total and subgroups of fat minimally affect
the associations between selected single nucleotide polymorphisms in the
PPARgamma pathway and changes in anthropometry among European adults from
cohorts of the DiOGenes study. J Nutr 146:603–611

Lee JY, Sohn KH, Rhee SH, Hwang D. Saturated fatty acids, but not unsaturated
fatty acids, induce the expression of cyclooxygen- ase-2 mediated through Toll-like
receptor 4. J Biol Chem. 2001;276 (20):16683–16689. doi:10.1074/jbc.M011695200

Li, Q., Cai, W., Cui, G., Wange, J., He, A.R. (2018). Economic Burden Of Obesity
And Four Obesity-Related Chronic Disease In Rural Yunnan Province, China.
Journal of Public Health, Vol 164, pages 91-98

Luchsinger JA, Gustafson DR. Adiposity, type 2 diabetes, and Alzheimer’s disease. J
Alzheimers Dis. 2009;16:693–704

Lopez-Garcia E., M. B. Schulze, J. B. Meigs et al., “Consumption of trans fatty acids


is related to plasma biomarkers of inflammation and endothelial dysfunction,” Journal
of Nutrition, vol. 135, no. 3, pp. 562–566, 2005.

Machado M. V. and H. Cortez-Pinto, “Gut microbiota and nonalcoholic fatty liver


disease,” Annals of Hepatology, vol. 11,no. 4, pp. 440–449, 2012

Matualatupauw, J. C., Bohl, M., Gregersen, S., Hermansen, K., & Afman, L. A.
(2017). Dietary medium-chain saturated fatty acids induce gene expression of
energy metabolism-related pathways in adipose tissue of abdominally obese
subjects. International Journal of Obesity, 41(9), 1348-1354.

Memisoglu A, Hu FB, Hankinson SE, Manson JE, De Vivo I, Willett WC, Hunter DJ
(2003) Interaction between a peroxisome proliferator-activated receptor gamma
gene polymorphism and dietary fat intake in relation to body mass. Hum Mol Genet
12:2923–2929

Mensink R.P, Zock, P.L, Kester A. D. M, and Katan M. B. “Effects of dietary fatty
acids and carbohydrates on the ratio of serum total to HDL cholesterol and on serum
lipids and apolipoproteins: a meta-analysis of 60 controlled trials,” e American
Journal of Clinical Nutrition, vol. 77, no. 5, pp. 1146–1155, 2003.

Mitmesser S. H. and T. P. Carr, “Trans fatty acids alter the lipid composition and size
of apoB-100-containing lipoproteins secreted by HepG2 cells,” Journal of Nutritional
Biochemistry, vol. 16, no. 3, pp. 178–183, 2005
Motard-Belanger, A.; Charest, A.; Grenier, G.; Paquin, P.; Chouinard, Y.; Lemieux, S.;
Couture, P.; Lamarche, B. Study of the effect of trans fatty acids from ruminants on
blood lipids and other risk factors for cardiovascular disease. Am. J. Clin. Nutr. 2008,
87, 593–599

Mozaffarian D, M. B. Katan, A. Ascherio, M. J. Stampfer, and W. C. Willett, “Trans


fatty acids and cardiovascular disease,”e New England Journal of Medicine, vol. 354,
no. 15, pp.1601–1613, 2006.

Muhlhausler BS, Cook-Johnson R, James M, Miljkovic D, Duthoit E, Gibson R (2010)


Opposing effects of omega-3 and omega-6 long chain polyunsaturated Fatty acids
on the expression of lipogenic genes in omental and retroperitoneal adipose depots
in the rat. J Nutr Metab 2010:927836-1–927836-9

Mumme K, Stonehouse W (2015) Effects of medium-chain triglycerides on weight


loss and body composition: a meta-analysis of randomized controlled trials. J Acad
Nutr Diet 115:249–263

Nicholas DA, Zhang K, Hung C, et al. Palmitic acid is a toll-like receptor 4 ligand that
induces human dendritic cell secretion of IL-1beta. PLoS One. 2017;12(5):e0176793.
doi:10.1371/journal.pone.0176793

Nimptsch K, Berg-Beckhoff G, Linseisen J (2010) Effect of dietary fatty acid intake on


prospective weight change in the Heidelberg cohort of the European Prospective
Investigation into Cancer and Nutrition. Public Health Nutr 13:1636–1646

Powell DJ, Turban S, Gray A, Hajduch E, Hundal HS. 2004. Intracellular ceramide
synthesis and protein kinase Czeta activation play an essential role in
palmitate-induced insulin resistance in rat L6 skeletal muscle cells. Biochem J
382:619–629.

Rakhshandehroo M, Knoch B, Muller M, Kersten S (2010) Peroxisome


proliferator-activated receptor alpha target genes. PPAR Res. 2010

Ramkumar N, Cheung AK, Pappas LM, Roberts WL, Beddhu S. Association of


obesity with inflammation in chronic kidney disease: a cross-sectional study. J Ren
Nutr. 2004;14(4):201–207. doi:10.1016/S1051-2276(04)00133-5

Raveendran, R., Wong, J., Chung, F. (2017). Morbid Obesity, Sleep Apnea, Obesity
Hypoventilation Syndrome: Are We Sleepwalking Into Disaster?. Perioperative Care
and Operating Room Management, (9) : 24–32

Rector, R.S.; Thyfault, J.P.; Uptergrove, G.M.; Morris, E.M.; Naples, S.P.;
Borengasser, S.J.; Mikus, C.R.; Laye, M.J.; Laughlin, M.H.; Booth, F.W.; et al.
Mitochondrial dysfunction precedes insulin resistance and hepatic steatosis and
contributes to the natural history of non-alcoholic fatty liver disease in an obese
rodent model. J. Hepatol. 2010, 52, 727–736

Reynes B, Palou M, Palou A (2017) Gene expression modulation of lipid and central
energetic metabolism related genes by high-fat diet intake in the main homeostatic
tissues. Food Funct 8:629–65

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Balitbang Kemenkes).
Diakses pada 27 Desember 2021 melalui:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%
202013.pdf

Roynette CE, Rudkowska I, Nakhasi DK, Jones PJ (2008) Structured medium and
long chain triglycerides show short-term increases in fat oxidation, but no changes in
adiposity in men. Nutr Metab Cardiovasc Dis 18:298–305

Sabin MA, Crowne EC, Stewart CE, Hunt LP, Turner SJ, Welsh GI, Grohmann MJ,
Holly JM, Shield JP (2007) Depot-specific effects of fatty acids on lipid accumulation
in children’s adipocytes. Biochem Biophys Res Commun 361:356–361

Sacks F. M. and M. Katan, “Randomized clinical trials on the effects of dietary fat and
carbohydrate on plasma lipoproteins and cardiovascular disease,” e American
Journal of Medicine, vol. 113, supplement 9, 2002

Sampath H, Miyazaki M, Dobrzyn A, Ntambi JM (2007) Stearoyl-CoA desaturase-1


mediates the pro-lipogenic effects of dietary saturated fat. J Biol Chem
282:2483–2493

Shanghai Institute of Cardiovascular Diseases, Zhongshan Hospital, Fudan


University, 180 Feng Lin Road, Shanghai 200032

Shi H, Kokoeva MV, Inouye K, Tzameli I, Yin H, Flier JS. TLR4 links innate immunity
and fatty acid-induced insulin resistance. J Clin Invest. 2006;116(11):3015–3025.
doi:10.1172/JCI28898

Shimano H (2001) Sterol regulatory element-binding proteins (SREBPs):


transcriptional regulators of lipid synthetic genes. Prog Lipid Res 40:439–452

Shulman GI. 2000. Cellular mechanisms of insulin resistance. J Clin Invest


106:171–17

Silver HJ, Kang H, Keil CD, Muldowney JA 3rd, Kocalis H, Fazio S, Vaughan DE,
Niswender KD (2014) Consuming a bal- anced high fat diet for 16 weeks improves
body composition, inflammation and vascular function parameters in obese
premenopausal women. Metabolism 63:562–573.
Snodgrass RG, Huang S, Choi IW, Rutledge JC, Hwang DH.
Inflammasome-mediated secretion of IL-1beta in human monocytes through TLR2
activation; modulation by dietary fatty acids. J Immunol. 2013;191(8):4337–4347.
doi:10.4049/jimmunol.1300298

Solinas G, W. Naugler, F. Galimi, M. S. Lee, and M. Karin, “Saturated fatty acids


inhibit induction of insulin gene transcription by JNK-mediated phosphorylation of
insulin-receptor substrates,” Proceedings of the National Academy of Sciences of the
United States of America, vol. 103, no. 44, pp. 16454–16459, 2006

Sun Q., J. Ma, H. Campos et al., “A prospective study of trans fatty acids in
erythrocytes and risk of coronary heart disease,” Circulation, vol. 115, no. 14, pp.
1858–1865, 2007

Sun B, Karin M. Obesity, inflammation, and liver cancer. J Hepatol.


2012;56(3):704–713. doi:10.1016/j.jhep.2011.09.020

Talukdar I, Szeszel-Fedorowicz W, Salati LM. 2005. Arachidonic acid inhibits the


insulin induction of glucose-6-phosphate dehydrogenase via p38 MAP kinase. J Biol
Chem 280:40660–40667.

Tsukumo D. M. , B. M. Carvalho, M. A. Carvalho-Filho, and J. A. S. Mário,


“Translational research into gut microbiota: new horizons in obesity treatment,”
Arquivos Brasileiros de Endocrinologia e Metabologia, vol. 53, no. 2, pp. 139–144,
2009

Thompson, Abby K., Anne-Marie Minihane, and C. M. Williams. "Trans fatty acids
and weight gain." International journal of obesity 35.3 (2011): 315-324.

Unamuno X, Gomez-Ambrosi J, Rodriguez A, Becerril S, Fruhbeck G, Catalan V.


Adipokine dysregulation and adipose tissue inflammation in human obesity. Eur J
Clin Invest. 2018;48(9):e12997. doi:10.1111/eci.2018.48.issue-9

Vara Prasad SS, Jeya Kumar SS, Kumar PU, Qadri SS, Vajreswari A (2010) Dietary
fatty acid composition alters 11beta-hydroxys- teroid dehydrogenase type 1 gene
expression in rat retroperito- neal white adipose tissue. Lipids Health Dis 9:111

Wanders A. J. , I. A. Brouwer, E. Siebelink, and M. B. Katan “Effect of a high intake


of conjugated linoleic acid on lipoprotein levels in healthy human subjects,” PLoS
ONE, vol. 5, no. 2, Article ID e9000, 2010

Wen H, Gris D, Lei Y, et al. Fatty acid-induced NLRP3-ASC inflammasome activation


interferes with insulin signaling. Nat Immunol. 2011;12(5):408–415.
doi:10.1038/ni.2022
World Health Organization (WHO). (2015). Obesity and Overweight. Diakses pada
27 Desember 2021 melalui:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight

Wu H, Ballantyne CM. Skeletal muscle inflammation and insulin resistance in


obesity. J Clin Invest. 2017;127(1):43–54. doi:10.1172/ JCI88880

Zhou, H., Urso, C. J., & Jadeja, V. (2020). Saturated fatty acids in obesity-associated
inflammation. Journal of inflammation research, 13

Anda mungkin juga menyukai