GIZI MAKRO
Peran Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Trans dalam Mempengaruhi
Terjadinya Obesitas
Oleh:
Fatma Syukrina
NPM. 2006505556
PROGRAM MAGISTER
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Obesitas
B. Definisi Asam Lemak Trans
C. Definisi Asam Lemak Jenuh
D. Peran terhadap Ekspresi Gen Terkait Obesitas
E. Peran terhadap Sensitifitas Insulin terkait Obesitas
F. Peran terhadap Inflamasi yang Mengarah pada Obesitas
G. Peran terhadap Mikrobiota Usus yang Mengarah pada Obesitas
H. Peran terhadap nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) yang Mengarah
pada Obesitas
I. Peran terhadap Cardiovascular disease (CVD) yang Mengarah pada Obesitas
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme asam lemak jenuh dan asam lemak trans mengakibatkan
resistensi insulin
Gambar 2. Mekanisme peningkatan simpanan adiposa akibat resistensi insulin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data World Health Organization (WHO, 2015), prevalensi
obesitas di seluruh dunia meningkat lebih dari dua kali lipat semenjak tahun
1980. Pada tahun 2014 terdapat lebih dari 600 juta orang dewasa di dunia
yang berusia 18 tahun ke atas mengalami obesitas. Prevalensi obesitas pada
dewasa >18 tahun di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas,
2018) adalah sebesar 21,8% baik pada laki – laki maupun perempuan.
Sedangkan prevalensi obesitas sentral pada dewasa >15 tahun adalah
sebesar 31% baik pada laki – laki maupun perempuan. Obesitas adalah suatu
kondisi medis di mana kelebihan lemak tubuh menumpuk sedemikian rupa
sehingga dapat berdampak negatif pada kesehatan (Garaulet et al, 2011).
Masalah kesehatan yang disebabkan oleh obesitas cukup luas.
Obesitas merupakan faktor risiko untuk sejumlah komorbiditas, termasuk
diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, steatohepatitis, jenis kanker tertentu,
dan kesehatan mental seperti penyakit seperti demensia dan gangguan
kognitif (Hotamisligil, 2006; Brown et al, 2009; Luchsinger dan Gustafson,
2009). Patogenesis obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan maupun genetik. Namun obesitas yang berasal dari efek
monogenetik relatif jarang terjadi (Farooqi dan O’Rahilly, 2007). Faktor
lingkungan utama yang berkontribusi terhadap perkembangan obesitas
adalah kontribusi dari makanan padat energi dan gaya hidup sedentari. Diet
padat energi terutama yang kaya akan asam lemak jenuh rantai panjang dan
juga gula, merupakan kontributor utama kenaikan berat badan dan penurunan
kesehatan metabolisme (Bray dan Popkin, 2014).
Lemak merupakan komponen penting dari diet manusia. Lemak
merupakan sumber energi dan menyediakan asam lemak esensial dan
vitamin yang larut dalam lemak. Namun, beberapa asam lemak dalam lemak,
terutama asam lemak jenuh dan asam lemak trans memiliki beberapa efek
buruk pada kesehatan manusia (Mensink et al, 2003). Setiap konsumsi jenis
asam lemak yang berbeda dapat menyebabkan efek spesifik yang berbeda
pada berat badan dan massa lemak yang mengarah pada kondisi obesitas
(Krishnan and Cooper, 2014). Misalnya, konsumsi asam lemak jenuh rantai
panjang telah terbukti meningkatkan adipositas tubuh dan menggeser
akumulasi lemak ke arah depot visceral (Sabin et al, 2007). Konsumsi Asam
Lemak jenuh rantai panjang dan asam lemak trans telah dikaitkan dengan
obesitas dimana hal itu berkorelasi dengan Ideks Masa Tubuh (IMT), rasio
pinggang-panggul, serta total masa lemak tubuh (Hariri et al, 2010). Diet
tinggi asam lemak jenuh dan asam lemak trans sebagian besar meningkatkan
regulasi gen lipogenik serta meningkatkan aktivitas lipogenesis hati (Reynes
et al, 2017).
Sudah umum diketahui bahwa asupan asam lemak jenuh dan asam
lemak trans merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit
kardiovaskular (CVD) serta inflamasi,, resistensi insulin, dan obesitas. asam
lemak ini juga menginduksi disfungsi endotel dan profil lipid darah yang tidak
menguntungkan, termasuk peningkatan LDL-c dan penurunan kadar HDL-c
(Lopez et al, 2005; Sun et al, 2007; Damaso et al, 2011). Beberapa penelitian
sebelumnya menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara
konsumsi asam lemak trans terhadap peningkatan berat badan, resistensi
insulin, dysbiosis usus, dan perlemakan hati (Xiaona Z, 2016). Sebuah
penelitian eksperimen menjelaskan bahwa konsumsi asam lemak trans dalam
jumlah tinggi dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, peningkatan
cadangan lemak Intrabdominal, serta peningkatan Post-prandial
Hiperinsulinemia (Thompson et al, 2011). Sebuah temuan eksperimental klinis
lainnya menunjukkan bahwa kelebihan asupan asam lemak jenuh dan asam
lemak trans dapat meningkatkan lipotoksisitas dalam beberapa organ target
dengan efek langsung yang diwakili oleh jalur inflamasi, dan efek tidak
langsung melalui perubahan dalam mikrobiota usus dengan implikasinya
pada proses endotoksemia. Interaksi antara jalur ini menjelaskan proses
umpan balik di mana keadaan inflamasi dapat meningkatkan faktor risiko
berbagai penyakit (Estadella et al, 2013).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asupan asam lemak jenuh dan asam lemak trans
mempengaruhi terjadinya obesitas?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui bagaimana asupan asam lemak jenuh dan asam
lemak trans mempengaruhi terjadinya obesitas.
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
A. Definisi Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi abnormal yang ditandai oleh jumlah
lemak berlebih dalam jaringan adiposa tubuh yang dapat menyebabkan
berbagai risiko bagi kesehatan (WHO, 2015). Obesitas dapat berpengaruh
terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes mellitus
tipe 2 dan beberapa jenis kanker (Li, dkk 2018). Obesitas juga memiliki risiko
untuk berbagai penyakit termasuk sleep apnea, penyakit jantung, penyakit
refluks gastroesofageal, batu empedu, osteoarthritis serta gangguan
pernafasan (Bonfrate, dkk 2014; Kulkarni, dkk 2014; Camacho dan LeMaster,
2015; Raveendran, dkk 2017; Banerjee dan Heiden, 2018). Dalam penelitian
Khan, dkk (2018) yang melibatkan 3,2 juta orang yang diikuti mulai dari tahun
1964 hingga 2015, ditemukan bahwa obesitas berkaitan dengan risiko
peningkatan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular dibandingkan
orang dengan berat badan normal.
Obesitas memiliki etiologi, patofisiologi, mekanisme serta faktor
penyebab yang kompleks dan beragam. Selain akibat faktor genetik dan
lingkungan, obesitas sama hal nya seperti berbagai penyakit lain yang
merupakan konsekuensi dari gaya hidup yang tidak sehat dalam hal
pengaturan diet, tidur dan aktivitas fisik (Heymsfield dan Wadden, 2017).
Penyebab utama dari obesitas adalah keseimbangan energi positif yang
berlangsung lama. Keseimbangan energi positif disebabkan oleh peningkatan
konsumsi makanan tinggi energi tanpa disertai oleh pengeluaran energi yang
cukup, baik melalui aktifitas fisik maupun metabolisme basal. Kelebihan
energi positif ini akan akan dikonversikan menjadi trigliserida yang disimpan
oleh tubuh di dalam sel adiposa. Sel adiposa semakin lama akan berkumpul
dan semakin membesar ukurannya (hyperplasia) atau bertambah jumlahnya
(hypertrophy) (Chooi, 2018).
B. Definisi Asam Lemak Trans
Asam lemak trans adalah asam lemak tak jenuh tunggal atau asam
lemak tak jenuh ganda yang mengandung setidaknya satu ikatan rangkap
dalam konfigurasi trans, daripada konfigurasi cis yang biasa ditemukan di
sebagian besar lemak. Konfigurasi ini dapat terjadi baik sebagai akibat dari
fermentasi mikroba dalam saluran rumen, menyebabkan asam lemak trans
umum terdapat dalam produk susu atau daging ruminansia (Thompson et al,
2011). Asam lemak trans umumnya diproduksi secara industri dari lemak
nabati untuk digunakan dalam margarin, makanan ringan, makanan
panggang dalam kemasan dan makanan yang digoreng (Kris E, 2012). Karna
semakin banyak bukti yang menghubungkan asam lemak trans dengan risiko
penyakit kardiovaskular, mendorong Food and Drug Adminisration (FDA)
pada tahun 2015 untuk menghapusnya dari daftar makanan yang umumnya
diakui aman. Selanjutnya, FDA melarang penggunaan minyak terhidrogenasi
parsial dalam makanan olahan yang diproduksi setelah 18 Juni 2018
(Gropper et al, 2020). Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat
menyatakan bahwa asam lemak trans tidak boleh ditambahkan ke dalam
makanan yang diproduksi tanpa izin khusus. Namun, banyak negara lain
yang hanya mengusulkan untuk membatasi konsumsi asam lemak trans
tanpa kebijakan penegakan hukum (Dhibi et al, 2011).
Menurut penyelidikan epidemiologi, konsumsi asam lemak trans
dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan
metabolisme( Benatar, 2014). Bukti menunjukkan bahwa asam lemak trans
terlibat dalam obesitas dan resistensi insulin (Jacome, 2014). Studi terbaru
melaporkan bahwa diet tinggi lemak dan kadar asam lemak trans yang tinggi
dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non alkohol melalui stres oksidatif
(Motard, 2008). Steatosis hati nonalkohol dapat berkembang menjadi
steatohepatitis, fibrosis hati dan bahkan lebih buruk (Rector RS, 2010).
Sebuah tinjauan sistematis menjelaskan bahwa lima studi kohort prospektif
telah menunjukan korelasi yang signifikan secara statistik antara asupan
asam lemak trans dengan penambahan berat badan (Thompson, 2011). Data
dari studi tindak lanjut profesional kesehatan menunjukkan bahwa
peningkatan 2% energi dari asam lemak trans dikaitkan dengan peningkatan
2,7 cm lingkar pinggang selama 9 tahun (Koh et al, 2003).
C. Definisi Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh bervariasi dalam panjang rantainya. Sebagian
besar lemak hewani kaya akan asam lemak jenuh rantai panjang (>12 rantai
karbon), meskipun beberapa minyak nabati juga mengandung persentase
asam lemak jenuh yang signifikan. Asam lemak jenuh rantai pendek dan
menengah ditemukan dalam beberapa produk susu, mempromosikan efek
kontradiktif pada kolesterol serum dan trigliserida. Asam lemak jenuh rantai
panjang yang paling umum adalah palmitat diikuti oleh asam stearat, miristat,
dan laurat. Rekomendasi saat ini untuk asupan asam lemak jenuh adalah
<10% pada populasi umum (FAO/WHO, 2010) dan <7% pada individu
dengan hiperkolesterolemia (Krauss et al., 2000). Sebagian besar bukti dalam
beberapa penelitian menunjukkan dampak negatif dari asam lemak jenuh
rantai panjang terhadap deposisi lemak (Nimptsch et al, 2010; Krishnan and
Cooper, 2014). Diet tinggi lemak selama 16 minggu (50% dari total lemak)
ditambah dengan 9 g/hari asam lemak jenuh jenis stearat dapat menginduksi
peningkatan massa lemak gynoid dan total dibandingkan dengan diet tinggi
lemak yang sesuai dengan energi (Silver et al, 2014). Ketika 1% energi dari
asam lemak jenuh diganti dengan asam lemak tak jenuh dengan banyak
ikatan rangkap, kadar kolesterol LDL akan berkurang dan kemungkinan akan
menghasilkan penurunan 2-3% dalam kejadian penyakit jantung koroner
(Gropper et al, 2020).
D. Peran terkait Ekspresi Gen yang Mengarah pada Obesitas
Dari berbagai macam gen terkait obesitas yang telah diidentifikasi,
terdapat dua faktor transkripsi utama, yaitu Proliferator Activated
Receptor-Gamma (PPAR), dan Sterol regulatory element binding protein-1
(SREBP1) sebagai mediator kunci dari efek hormon dan nutrisi pada ekspresi
gen terkait akumulasi lemak (Larsen et al, 2016). PPAR adalah faktor
transkripsi yang diekspresikan terutama di otot rangka, hati, dan jaringan
adiposa coklat yang mengatur tingkat ekspresi beberapa gen. PPAR terlibat
dalam regulasi diferensiasi seluler, perkembangan, dan metabolisme lipid,
protein, dan karbohidrat (Reynes et al,2017; Rakhshandehroo et al, 2010).
PPARγ telah diidentifikasi sebagai pengatur kadar leptin, resistin, dan
adiponektin. Modulasi kadar adipokin mencerminkan peran penting PPARγ
sebagai penentu asupan makanan, homeostasis energi, dan risiko obesitas
(Ahmadian et al,2013; Larsen et al, 2016). Pengaruh PPARγ pada tingkat
adipositas telah diverifikasi oleh hubungan positif yang kuat antara tingkat
ekspresi PPARγ dan beberapa enzim lipogenik seperti tingkat adiponektin
pada jaringan lemak viseral (Muhlhausler et al, 2010). SREBP1 adalah faktor
transkripsi terikat membran yang terlibat dalam penyerapan dan biosintesis
asam lemak dan trigliserida serta kolesterol (Horton et al, 2002).
Konsumsi asam lemak jenuh rantai panjang telah dilaporkan
meningkatkan aktivitas SREBP1c dan PPARγ yang mengaktifkan gen
lipogenik termasuk desaturase stearoyl-CoA, asam lemak sintase, dan
asetil-CoA karboksilase. Konsumsi diet kaya asam lemak trans juga akan
meningkatkan ekspresi PPARγ serta aktivasi gen adipogenik dan lipogenik
yang diinduksi PPARγ (Sampath et al, 2007; Flowers and Ntambi, 2008). Oleh
karena itu, induksi aktivitas SREBP1 dan PPARγ meningkatkan lipogenesis
dan adipogenesis trigliserida dalam jaringan adiposa dengan meningkatkan
ekspresi beberapa enzim adipogenik dan lipogenik yang mengarah pada
obesitas (Reynes et al, 2017; Muhlhausler et al, 2010).
Berlawanan dengan dampak negatif dari asam lemak jenuh rantai
panjang, medium-chain triglyceride (MCT), yang merupakan asam lemak
jenuh rantai sedang dengan 8-12 atom karbon, telah direkomendasikan
manfaatnya untuk meningkatkan pengeluaran energi, termogenesis, oksidasi
lemak, dan juga rasa kenyang dan untuk mengurangi akumulasi lemak di
adiposit. Karena panjang rantainya yang lebih kecil, dibandingkan dengan
asam lemak rantai panjang, asam lemak turunan medium-chain triglyceride
(MCFA), lebih larut dan sebagian besar dapat diserap dengan cepat tanpa
perlu esterifikasi dan penggabungan ke dalam kilomikron, oleh karena itu,
dengan cepat dimetabolisme untuk energi melalui oksidasi di hati. Perbedaan
dalam penyerapan dan metabolisme ini menjadikan MCFA sebagai sumber
energi cepat yang berpotensi menghasilkan keseimbangan energi negatif dan
penurunan berat badan (Mumme et al, 2015). Asam lemak jenuh turunan
medium-chain triglyceride (MCFA) menghasilkan pergeseran lemak regional
secara total, lemak perut, dan jaringan adiposa spesifik depot dibandingkan
dengan asam lemak rantai panjang (Roynette et al, 2008).
E. Peran terkait Sensitifitas Insulin yang Mengarah pada Obesitas
Insulin adalah pengatur penting tingkat transkripsi dan protein
SREBP1. Aktivasi beberapa gen lipogenesis yang diinduksi insulin juga
memerlukan tingkat upregulasi ekspresi SREBP1 (Reynes et al, 2017;
Shimano H, 2001). Asam lemak jenuh rantai panjang jenis asam palmitat dan
stearat dapat menjadi mekanisme awal dalam perkembangan gangguan
metabolisme glukosa dan resistensi insulin yang diinduksi asam lemak bebas
dalam sel otot rangka, hal ini terutama berkaitan dengan perusakan fungsi
mitokondria akibat asam lemak jenuh. Sebaliknya, asam lemak tak jenuh
tidak memberikan efek merusak pada fungsi mitokondria dan metabolisme
glukosa yang dirangsang insulin. Metabolisme glukosa yang dirangsang
insulin terganggu oleh asam lemak jenuh jenis palmitat dan stearat akibat
penurunan sintesis glikogen, oksidasi glukosa, dan produksi laktat. Efek ini
dikaitkan dengan gangguan fungsi mitokondria basal. Fungsi mitokondria
berhubungan langsung dengan respon insulin di sel otot rangka. Penurunan
fungsi mitokondria otot dikaitkan dengan penurunan kapasitas oksidasi
glukosa (Hirabara et al, 2010).
Asam lemak jenuh dan asam lemak trans menyebabkan aksi
amplifikasi atau perluasan glukokortikoid yang dapat meningkatkan deposisi
lemak dan resistensi insulin (Vara, 2010). Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa penurunan kapasitas oksidatif berhubungan dengan
akumulasi intraseluler dari metabolit turunan asam lemak jenuh, seperti
asil-KoA rantai panjang, diasilgliserol, ceramide, dan triasilgliserol (Biswas et
al., 1999; Montell et al., 2001; Powell dkk., 2004; Sabin dkk., 2007;
Abdul-Ghani dkk., 2008). Metabolit ini telah dikaitkan dengan kondisi
resistensi insulin yang merusak jalur pensinyalan insulin dan, akibatnya,
penurunan respons terhadap berbagai hormon (Shulman, 2000; Krebs dan
Roden, 2005; Talukdar et al., 2005;). Asam lemak trans secara signifikan
dapat menurunkan pengambilan glukosa ke dalam otot dibandingkan dengan
asam lemak tak jenuh ganda (Jeyakumar et al, 2011). Dalam sebuah studi
cross-sectional individu dengan risiko kadiometabolik, hubungan asupan
asam lemak trans dengan resistensi insulin dijelaskan bahwa asam lemak
trans mengganggu pensinyalan insulin terutama melalui kinase intraseluler,
yang mengubah substrat reseptor insulin (Angelieri et al, 2012).
Resistensi insulin memainkan peran sentral dalam perkembangan
obesitas, diabetes mellitus tipe 2, dan sindrom metabolik (Petersen dan
Shulman, 2006; Hirabara et al., 2007). Hubungan resistensi insulin dengan
obesitas telah diakui selama beberapa dekade. Resistensi insulin dan
hiperinsulinemia, selain disebabkan oleh obesitas, dapat berkontribusi pada
perkembangan obesitas. Insulin adalah pengatur penting dari hampir semua
aspek biologi adiposit, dan adiposit adalah salah satu jenis sel yang paling
responsif terhadap insulin. Insulin meningkatkan simpanan trigliserida adiposit
melalui sejumlah mekanisme, termasuk mendorong diferensiasi preadiposit
menjadi adiposit dan, pada adiposit dewasa, merangsang transpor glukosa
dan sintesis trigliserida (lipogenesis), serta menghambat lipolisis. Insulin juga
meningkatkan pengambilan asam lemak yang berasal dari lipoprotein yang
bersirkulasi dengan merangsang aktivitas lipoprotein lipase di jaringan
adiposa. Efek metabolik insulin dimediasi oleh serangkaian luas aksi spesifik
jaringan yang melibatkan perubahan cepat dalam fosforilasi dan fungsi
protein, serta perubahan ekspresi gen (Kahn et al, 2000). Mekanisme
bagaimana asam lemak jenuh dan asam lemak trans mengakibatkan
resistensi insuluin dijelaskan oleh gambar 1 dibawah ini.
Gropper, Sareen S., Timothy P Carr and Jack L. Smith. Advanced nutrition and human
metabolism eight edition. Cengage Learning, 2020.
Abdul-Ghani MA, Muller FL, Liu Y, Chavez AO, Balas B, Zuo P, Chang Z, Tripathy D,
Jani R, Molina-Carrion M, Monroy A, Folli F, Van Remmen H, DeFronzo RA. 2008.
Deleterious action of FA metabolites on ATP synthesis: Possible link between
lipotoxicity, mitochondrial dysfunction, and insulin resistance. Am J Physiol
295:E678–E685
Ahmadian M, Suh JM, Hah N, Liddle C, Atkins AR, Downes M, Evans RM (2013)
PPARgamma signaling and metabolism: the good, the bad and the future. Nat Med
19:557–566
Assuncao SNF, Sorte N, Alves CAD, Mendes PSA, Alves CRB, Silva LR.
Inflammatory cytokines and non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) in obese
children and adolescents. Nutr Hosp. 2018;35(1):78–83. doi:10.20960/nh.1317
Banerjee, A., and Heiden, E. (2018). Chapter 11 - Obesity and the Effects on the
Respiratory System A2 - Weaver, Jolanta Urszula. Practical Guide to Obesity
Medicine, 109–21
Benatar, J.R.; Stewart, R.A. The effects of changing dairy intake on trans and
saturated fatty acid levels—Results from a randomized controlled study. Nutr. J.
2014, 13
Bonfrate, L., Wang, D.Q.H., Garruti, G., Portincasa, P. (2014). Obesity And The Risk
And Prognosis Of Gallstone Disease And Pancreatitis. Best Pract Res Clin
Gastroenterol, (28) : 623–35
Bray GA, Popkin BM. Dietary sugar and body weight: have we reached a crisis in the
epidemic of obesity and diabetes? Health be damned! Pour on the sugar. Diabetes
Care. 2014;37:950–956.
Brown WV, Fujioka K, Wilson PW, et al. Obesity: why be concerned? Am J Med.
2009;122(suppl 1):S4–S11
Delzenne N. M. and P. D. Cani, “Interaction between obesity and the gut microbiota:
relevance in nutrition,” Annual Review of Nutrition, vol. 31, pp. 15–31, 2011
Dhibi, M.; Brahmi, F.; Mnari, A.; Houas, Z.; Chargui, I.; Bchir, L.; Gazzah, N.; Alsaif,
M.A.; Hammami, M. The intake of high fat diet with different trans fatty acid levels
differentially induces oxidative stress and nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) in
rats. Nutr. Metab. (Lond.) 2011
Estadella, D., da Penha Oller do Nascimento, C., Oyama, L. M., Ribeiro, E. B.,
Damaso, A. R., & de Piano, A. (2013). Lipotoxicity: effects of dietary saturated and
transfatty acids. Mediators of inflammation, 2013.
Farooqi IS, O’Rahilly S. Genetic factors in human obesity. Obes Rev. 2007;8(suppl
1):37–40.
Gupta S, Knight AG, Keller JN, Bruce-Keller AJ. Saturated long-chain fatty acids
activate inflammatory signaling in astrocytes. J Neurochem. 2012;120(6):1060–1071.
doi:10.1111/j.1471-4159.2012.07660
Hammad, Shatha S., and Peter J. Jones. "Dietary fatty acid composition modulates
obesity and interacts with obesity-related genes." Lipids 52.10 (2017): 803-822
Han J, Hamilton JA, Kirkland JL, Corkey BE, Guo W (2003) Medium-chain oil
reduces fat mass and down-regulates expression of adipogenic genes in rats. Obes
Res 11:734–744
Hariri N, Gougeon R, Thibault L (2010) A highly saturated fat- rich diet is more
obesogenic than diets with lower saturated fat content. Nutr Res 30:632–643
Hirabara, S. M., Curi, R., & Maechler, P. (2010). Saturated fatty acid‐induced insulin
resistance is associated with mitochondrial dysfunction in skeletal muscle cells.
Journal of cellular physiology, 222(1), 187-194.Heymsfield, S.B., and Wadden, T.A.
(2017). Mechanisms, Pathophysiology, And Management Of Obesity. Engl J Med,
(376) : 254-266
Horton JD, Goldstein JL, Brown MS (2002) SREBPs: activators of the complete
program of cholesterol and fatty acid synthesis in the liver. J Clin Invest
109:1125–113
Huang S, Rutkowsky JM, Snodgrass RG, et al. Saturated fatty acids activate
TLR-mediated proinflammatory signaling pathways. J Lipid Res.
2012;53(9):2002–2013. doi:10.1194/jlr.D029546
Jacome-Sosa, M.M.; Borthwick, F.; Mangat, R.; Uwiera, R.; Reaney, M.J.; Shen, J.;
Quiroga, A.D.; Jacobs, R.L.; Lehner, R.; Proctor, S.D. Diets enriched in trans-11
vaccenic acid alleviate ectopic lipid accumulation in a rat model of NAFLD and
metabolic syndrome. J. Nutr. Biochem. 2014, 25, 692–701
Jeyakumar, S. M., Prashant, A., Rani, K. S., Laxmi, R., Vani, A., Kumar, P. U., &
Vajreswari, A. (2011). Chronic consumption of trans-fat-rich diet increases hepatic
cholesterol levels and impairs muscle insulin sensitivity without leading to hepatic
steatosis and hypertriglyceridemia in female Fischer rats. Annals of Nutrition and
Metabolism, 58(4), 272-280.
Kahn, Barbara B., and Jeffrey S. Flier. "Obesity and insulin resistance." The Journal
of clinical investigation 106.4 (2000): 473-481
Khan, S.S., Ning, H., Wilkins, J.T. (2018). Association Of Body Mass Index With
Lifetime Risk Of Cardiovascular Disease And Compression Of Morbidity. JAMA
Cardiol, 3 (4) : 280-287
Kris-Etherton, P.M.; Lefevre, M.; Mensink, R.P.; Petersen, B.; Fleming, J.; Flickinger,
B.D. Trans fatty acid intakes and food sources in the U.S. population: NHANES
1999–2002. Lipids 2012, 47, 931–940
Kulkarni, K., Karssiens, T., Kumar, V., Pandit, H. (2016). Obesity And Osteoarthritis.
Maturitas, (89) : 22–8Krishnan S, Cooper JA (2014) Effect of dietary fatty acid
composition on substrate utilization and body weight maintenance in humans. Eur J
Nutr 53:691–710
Lee JY, Sohn KH, Rhee SH, Hwang D. Saturated fatty acids, but not unsaturated
fatty acids, induce the expression of cyclooxygen- ase-2 mediated through Toll-like
receptor 4. J Biol Chem. 2001;276 (20):16683–16689. doi:10.1074/jbc.M011695200
Li, Q., Cai, W., Cui, G., Wange, J., He, A.R. (2018). Economic Burden Of Obesity
And Four Obesity-Related Chronic Disease In Rural Yunnan Province, China.
Journal of Public Health, Vol 164, pages 91-98
Luchsinger JA, Gustafson DR. Adiposity, type 2 diabetes, and Alzheimer’s disease. J
Alzheimers Dis. 2009;16:693–704
Matualatupauw, J. C., Bohl, M., Gregersen, S., Hermansen, K., & Afman, L. A.
(2017). Dietary medium-chain saturated fatty acids induce gene expression of
energy metabolism-related pathways in adipose tissue of abdominally obese
subjects. International Journal of Obesity, 41(9), 1348-1354.
Memisoglu A, Hu FB, Hankinson SE, Manson JE, De Vivo I, Willett WC, Hunter DJ
(2003) Interaction between a peroxisome proliferator-activated receptor gamma
gene polymorphism and dietary fat intake in relation to body mass. Hum Mol Genet
12:2923–2929
Mensink R.P, Zock, P.L, Kester A. D. M, and Katan M. B. “Effects of dietary fatty
acids and carbohydrates on the ratio of serum total to HDL cholesterol and on serum
lipids and apolipoproteins: a meta-analysis of 60 controlled trials,” e American
Journal of Clinical Nutrition, vol. 77, no. 5, pp. 1146–1155, 2003.
Mitmesser S. H. and T. P. Carr, “Trans fatty acids alter the lipid composition and size
of apoB-100-containing lipoproteins secreted by HepG2 cells,” Journal of Nutritional
Biochemistry, vol. 16, no. 3, pp. 178–183, 2005
Motard-Belanger, A.; Charest, A.; Grenier, G.; Paquin, P.; Chouinard, Y.; Lemieux, S.;
Couture, P.; Lamarche, B. Study of the effect of trans fatty acids from ruminants on
blood lipids and other risk factors for cardiovascular disease. Am. J. Clin. Nutr. 2008,
87, 593–599
Nicholas DA, Zhang K, Hung C, et al. Palmitic acid is a toll-like receptor 4 ligand that
induces human dendritic cell secretion of IL-1beta. PLoS One. 2017;12(5):e0176793.
doi:10.1371/journal.pone.0176793
Powell DJ, Turban S, Gray A, Hajduch E, Hundal HS. 2004. Intracellular ceramide
synthesis and protein kinase Czeta activation play an essential role in
palmitate-induced insulin resistance in rat L6 skeletal muscle cells. Biochem J
382:619–629.
Raveendran, R., Wong, J., Chung, F. (2017). Morbid Obesity, Sleep Apnea, Obesity
Hypoventilation Syndrome: Are We Sleepwalking Into Disaster?. Perioperative Care
and Operating Room Management, (9) : 24–32
Rector, R.S.; Thyfault, J.P.; Uptergrove, G.M.; Morris, E.M.; Naples, S.P.;
Borengasser, S.J.; Mikus, C.R.; Laye, M.J.; Laughlin, M.H.; Booth, F.W.; et al.
Mitochondrial dysfunction precedes insulin resistance and hepatic steatosis and
contributes to the natural history of non-alcoholic fatty liver disease in an obese
rodent model. J. Hepatol. 2010, 52, 727–736
Reynes B, Palou M, Palou A (2017) Gene expression modulation of lipid and central
energetic metabolism related genes by high-fat diet intake in the main homeostatic
tissues. Food Funct 8:629–65
Roynette CE, Rudkowska I, Nakhasi DK, Jones PJ (2008) Structured medium and
long chain triglycerides show short-term increases in fat oxidation, but no changes in
adiposity in men. Nutr Metab Cardiovasc Dis 18:298–305
Sabin MA, Crowne EC, Stewart CE, Hunt LP, Turner SJ, Welsh GI, Grohmann MJ,
Holly JM, Shield JP (2007) Depot-specific effects of fatty acids on lipid accumulation
in children’s adipocytes. Biochem Biophys Res Commun 361:356–361
Sacks F. M. and M. Katan, “Randomized clinical trials on the effects of dietary fat and
carbohydrate on plasma lipoproteins and cardiovascular disease,” e American
Journal of Medicine, vol. 113, supplement 9, 2002
Shi H, Kokoeva MV, Inouye K, Tzameli I, Yin H, Flier JS. TLR4 links innate immunity
and fatty acid-induced insulin resistance. J Clin Invest. 2006;116(11):3015–3025.
doi:10.1172/JCI28898
Silver HJ, Kang H, Keil CD, Muldowney JA 3rd, Kocalis H, Fazio S, Vaughan DE,
Niswender KD (2014) Consuming a bal- anced high fat diet for 16 weeks improves
body composition, inflammation and vascular function parameters in obese
premenopausal women. Metabolism 63:562–573.
Snodgrass RG, Huang S, Choi IW, Rutledge JC, Hwang DH.
Inflammasome-mediated secretion of IL-1beta in human monocytes through TLR2
activation; modulation by dietary fatty acids. J Immunol. 2013;191(8):4337–4347.
doi:10.4049/jimmunol.1300298
Sun Q., J. Ma, H. Campos et al., “A prospective study of trans fatty acids in
erythrocytes and risk of coronary heart disease,” Circulation, vol. 115, no. 14, pp.
1858–1865, 2007
Thompson, Abby K., Anne-Marie Minihane, and C. M. Williams. "Trans fatty acids
and weight gain." International journal of obesity 35.3 (2011): 315-324.
Vara Prasad SS, Jeya Kumar SS, Kumar PU, Qadri SS, Vajreswari A (2010) Dietary
fatty acid composition alters 11beta-hydroxys- teroid dehydrogenase type 1 gene
expression in rat retroperito- neal white adipose tissue. Lipids Health Dis 9:111
Zhou, H., Urso, C. J., & Jadeja, V. (2020). Saturated fatty acids in obesity-associated
inflammation. Journal of inflammation research, 13