Anda di halaman 1dari 26

Latar Belakang

1. Penyakit campak merupakan penyakit menular


potensial KLB/wabah
2. Resolusi Majelis Kesehatan Dunia (Word Health
Assembly) tahun 2003, Indonesia memiliki komitmen
untuk menurunkan kesakitan & kematian akibat
Campak dengan melaksanakan kampanye imunisasi
Campak.
3. Berdasarkan kajian cakupan imunisasi rutin
,tambahan, perlu dilakukan pemberian imunisasi
tambahan Campak pada usia 9-59 bulan serta
imunisasi Polio pada anak usia 0-59 bulan
4. Penyelenggaraan kampanye
imunisasi Campak dan Polio
tambahan secara bertahap tahun 2011
dengan Keputusan Menteri
Kesehatan. Dilaksanakan di 17
Provinsi (Jawa Barat, Jateng, Jatim,
DKI,Kaltim, Kalsel, Kalbar,
Sulsel,Sulteng, Sulut, Sulbar, Sulbar,
Gorontalo, Lampung, NTB, dan
Papua)
Penggerakan kelompok sasaran
imunisasi untuk mendapatkan
imunisasi Campak dan Polio
tambahan (tanpa memandang status
imunisasi) yang dilakukan atas dasar
ditemukannya permasalahan dari
hasil pemantauan dan evaluasi.

(Surat Edaran tentang Teknis dan Penetapan Sasaran)


Tujuan
 Tujuan Umum
= Tercapainya target reduksi Campak dan eradikasi
Polio.
Tujuan Khusus
1. Untuk menghilangkan kelompok rawan Campak di daerah
risiko tinggi.
2. Menjangkau anak yang belum mendapatkan imunisasi Polio
& Campak pada pelayanan rutin.
3. Memastikan tingkat imunitas di populasi cukup tinggi (herd
immunity) dengan cakupan >95%
4. Memastikan cakupan imunisasi polio tambahan tinggi
(minimal 95 %)
Sasaran Polio anak 0 – 59 bln
Sasaran Campak anak 9 – 59 bln
Penjaringan pemberian Vit A untuk
balita yang belum dapat bulan Agustus.
 ADS 0,5 cc
 ADS 5 cc
 Thermos vaksin
 Vaccine carrier
 Obat Anaphilaktik shock :
( Adrenalin , Dexamethason, Infus set, wing needle dan
NaCl 0,9 %)
 Vaksin Campak IP 16
 Vaksin Polio IP 16

 Vaksin /Logistik di Provinsi :30 hari sebelum Hari H


 Vaksin /Logistik di Kab/Kota : 20 hari sebelum Hari H
 Vaksin /Logistik di Puskes : 7 hari sebelum Hari H
Bahan Sosial Mobilisasi
 Leaflet. : Belum tersedia
 Poster : Belum tersedia
 Spanduk : Belum tersedia
 Tanda Pos Imunisasi /Pos Sign
Formulir R/R
 Form Pendataan P.1 & P2
 Form Lp 1 Laporan hasil Pos Yandu
 Form Lp 2 Laporan hasil Desa/Kelurahan
 Form Lp 3 Laporan hasil Puskesmas
 Form Lp 2 h Laporan Logistik
Waktu pelaksanaan
 Periode waktu : serempak 4 Okt s/d 4 Nov 2011
 Diupayakan dalam waktu 2 ( dua ) minggu
seluruh Pos telah selesai memberikan
pelayanan imunisasi.
 Minggu ke 3 (tiga) dipergunakan untuk sweeping
(mencari /mengejar yang belum di imunisasi)
 Minggu ke 4 (empat) validasi, evaluasi, laporan
logistik dan penyelesaian administrasi.
 Bulan November pelayanan pos yandu dan
imunisasi kembali ke jadwal semula.
Tempat pelayanan
 Diutamakan di Pos Yandu ,Puskesmas , Pustu,
dan Rumah Sakit.
 Kecamatan/Puskesmas sudah harus
menetapkan jumlah Pos yang akan memberikan
pelayanan imunisasi untuk menetapkan
jumlah/kebutuhan tenaga, sarana, dan biaya.
 Kecamatan/Puskesmas dapat menambah
jumlah Pos, terutama untuk desa Risiko tinggi,
geografis sulit dan daerah kumuh serta padat
diperkotaan.
 Setiap pos melayani rata-rata 100-150 anak
balita.
Tempat pelayanan

Sasaran dan orangtua/pengasuh


diminta untuk tetap di pos
pelayanan imunisasi selama 30
menit sesudah imunisasi
dilaksanakan, dan petugas juga
harus tetap berada di pos atau
sekolah minimal 30 menit setelah
sasaran terakhir diimunisasi
(kewaspadaan terhadap KIPI)
 Puskesmas
 Pustu
 Pos Yandu
Rumah Sakit
 - RSUD
 - RS Swasta
 - RS Kemenkes/Prov
 -RS TNI/Polri
 -RS BUMN
Pelayanan diutamakan di Pos Yandu
Klinik, RB,Praktek swasta, organisasi profesi membantu
pelayanan di pos terdekat.
 -
Tenaga pelaksana
- Setiap pos minimal 2 – 3 nakes (skrining, dan memberi
suntikan)
- 3 – 5 orang kader (mengatur antrian, mencatat, menetes
Polio, menggerakan sasaran)
- Seorang supervisor bertanggung jawab di satu Desa/
Kelurahan. (disesuaikan dengan kondisi wilayah).
- Tenaga kesehatan ,kader, supervisor harus tahu Vaccin
Vial Monitor (VVM), cold chain/rantai vaksin, dan RR.
- Melibatkan tenaga kesehatan swasta, organisasi profesi,
Fak. Kedokteran, Stikes, Akbid,Akper dll
- Aparat pemerintah (Desa/kelurahan,RW,RT), Karang
taruna, pramuka,LSM,organisasi keagamaan,
pesantren/santri,
Penggerakan sasaran/sosial mobilisasi
 Surat himbauan dari Bupati/Walikota  agar semua
bayi dan balita dapat hadir di pos yang telah ditetapkan.
 Surat himbauan dari Kadinkes Provinsi kepada Apotik,
Toko obat, IDI, IBI, BP Swasta, RSU/Swasta untuk
membantu PMT dan memasang spanduk.
 Pengumuman/penyuluhan langsung di Puskesmas,
tempat pengajian, di sekolah, di kantor, sebelum kotbah
Jum’at dll.
 Wawar/pengumuman di tempat ibadah terutama di
mesjid-mesjid (menjelang hari H makin ditingkatkan)
Penggerakan sasaran/sosial mobilisasi
 Pemasangan spanduk dan umbul-umbul di
tempat strategis.
 Melibatkan Kader, Tokoh masyarakat,
Tokoh Agama, RW,RT dll.
 Melibatkan swasta dan pengusaha untuk
membantu media penyuluhan terutama
spanduk dan pos sign.
 Memanfaatkan media cetak dan elektronik.
 Prioritaskan daerah risiko tinggi.
PERSIAPAN PELAYANAN
Jumlah sasaran/target sesuaikan dengan hasil bulan
Vitamin A atau proyeksi ”
Sarana yang harus disiapkan di Pos :
- Satu vaccin carrier/thermos berisi es dalam kantong
plastik.
- Vaksin Campak dan Polio sesuai kebutuhun
- Vaksin harus terhindar dari sinar matahari..
- Format pencatatan dan pelaoran
- Poster (tanda pos) umbul-umbul dll.
- Meja pelayanan.
Keberhasilan tergantung pada “Leadership dan kerja
sama Lintas Sektoral”
Sweeping (Kunjungan rumah ke rumah)

Kunjungan rumah ke rumah


diutamakan di daerah risiko tinggi
(cakupan desa atau Pos kurang dari
95 %). Melalui kunjungan rumah
harus dapat diyakinkan tidak ada
sasaran yang terlewat/tidak
diimunisasi Polio.
Kriteria Daerah Resiko Tinggi

 Cakupan Kampanye Kurang dari 95 %


 Ditemukan KLB Campak dalam 5 terakhir
 Cakupan Imunisasi rendah < 80 % dalam 3
tahun terakhir (atau berdasarkan perhitungan
balita rentan lebih dari 20 %).
 Daerah sulit (terpencil), Daerah padat penduduk
dan kumuh di perkotaan , pinggir rel kereta api
tepi sungai, daerah sekitar pabrik, dll.
Laporan

1. Laporan dari puskesmas ke Dinas Kesehatan


kab/kota dilaporkan mulai jam 12.00 s/d
16.00
2. Laporan dari Dinas Kesehatan Kab/Kota ke
Dinas Kesehatan Provinsi mulai jam 16.00
3. Data laporan hanya jumlah absolut.
4. Umpan balik cakupan dari provinsi ke
kab/kota dilakukan setiap hari ( mulai
H+1).
Ingat
Pelaksanaan Kampanye
Imunisasi Campak dan Polio
4 Oktober sd. 4 November 2011
CONTOH
SPANDUK DAN POS SIGN

Anda mungkin juga menyukai