Anda di halaman 1dari 42

BENTUK PEMBINAAN DINAS

KESEHATAN DALAM
PELAKSANAAN PELAYANAN
KEFARMASIAN
Oleh : dr. Yulianto Prabowo, Mkes.
Kadinkesprov Jateng.

Disampaikan dalam Rakorda IAI Jawa Tengah,


Semarang 30 September 2017
PEMBAGIAN URUSAN &

1 KEWENANGAN
PEMERINTAH, PEMPROV,
PEMKAB/KOTA.
• Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota dan Tugas
Pembantuan oleh Daerah kabupaten/kota, Presiden dibantu oleh gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat.
TUGAS :
a. mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Tugas
Pembantuan di Daerah kabupaten/kota;
b. melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kabupaten/kota yang ada di wilayahnya;
c. memberdayakan dan memfasilitasi Daerah kabupaten/kota di wilayahnya;
d. melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang RPJPD,
RPJMD, APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, tata
ruang daerah, pajak daerah, dan retribusi daerah;
e. melakukan pengawasan terhadap Perda Kabupaten/Kota; dan
f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan 3
KRITERIA URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT
Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas
Daerah Provinsi atau lintas negara;
Urusan Pemerintahan yang penggunaanya
lintas Daerah Provinsi atau lintas negara;
Urusan Pemerintahan yang manfaat atau
dampak negatifnya lintas Daerah Provinsi
atau lintas negara;
Urusan Pemerintahan yang penggunaan
sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
Urusan Pemerintahan yang peranannya
strategis bagi kepentingan nasional.
KRITERIA URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI
KEWENANGAN DAERAH PROVINSI

Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas


Daerah Kabupaten/Kota;
Urusan Pemerintahan yang penggunaanya
lintas Daerah Kabupaten/Kota;
Urusan Pemerintahan yang manfaat atau
dampak negatifnya lintas Daerah
Kabupaten/Kota; dan atau/
Urusan Pemerintahan yang penggunaan
sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Daerah Provinsi.
KRITERIA URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI
KEWENANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam


Daerah Kabupaten/Kota;
Urusan Pemerintahan yang penggunaanya
dalam Daerah Kabupaten/Kota;
Urusan Pemerintahan yang manfaat atau
dampak negatifnya hanya dalam Daerah
Kabupaten/Kota; dan atau/
Urusan Pemerintahan yang penggunaan
sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Daerah Kabupaten/Kota.
Dalam hal kebijakan Daerah
Daerah berhak yang dibuat dalam rangka
menetapkan penyelenggaraan urusan
kebijakan pemerintahan yang menjadi
Daerah untuk kewenangan Daerah tidak
menyelenggara mempedomani norma,
kan urusan standar, prosedur, dan
pemerintahan kriteria maka Pemerintah
yang menjadi Pusat membatalkan
kewenangan kebijakan Daerah
Daerah sebagaimana dimaksud.

7
PEMBINAAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA

Gubernur sbg wakil Peemerintah Pusat melakukan pembinaan


yg bersifat umum meliputi

1. Pembagian urusan pemerintahan;


2. Kelembagaan daerah;
3. Kepegawaian pada perangkat daerah;
4. Keuangan daerah;
5. Pembangunan daerah;
6. Pelayanan publik di daerah;
7. Kerja sama daerah;
8. Kebijakan daerah;
9. Kepala daerah dan DPRD; dan
10. Bentuk pembinaan lain sesuai dgn
ketentuan peraturan perundang-
undangan. 8
KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH

PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH


1. Menetapkan NSPK, paling lama 1. Dalam jangka waktu 2 (dua)
2 (dua) tahun terhitung sejak tahun, Pusat belum menetapkan
peraturan pemerintah mengenai NSPK, Pemda melaksanakan
pelaksanaan urusan konkuren urusan Pemerintahan yang
diundangkan serta melaksanakan menjadi kewenangan Daerah;
pembinaan dan pengawasan;

2. Membatalkan kebijakan daerah 2. Menetapkan kebijakan daerah


yang tidak berpedoman pada untuk menyelenggarakan Urusan
NSPK; Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah berpedoman
pada NSPK;

3. Menetapkan SPM 3. Memprioritaskan pelaksanaan


Urusan Pemerintahan Wajib yg
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar berpedoman pada SPM
9
SKEMA URUSAN KESEHATAN
SESUAI UU NO. 23 TAHUN 2014
KEMKES
UKM UKP
WILAYAH
KERJA

ANTAR
BB Kesmas RSUP PROV

DINKES PROV

UPT LAIN ANTAR


Balkesmas RSUD Prov KAB/KOT
KETERANGAN :
Grs Hub Kerja DINKES
Grs Hub Fungsional
Grs Hub RS Rujukan KAB/KOTA
Grs Hub Komunikasi

DLM
Puskesmas RSUD
KAB/KOT
Kab/Kota
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN
UU Nomor 23 Tahun 2014

URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG KESEHATAN

1 2 3 4
Sumber Daya Sediaan Farmasi, Pemberdayaan
Upaya Manusia Alat Masyarakat
Kesehatan (SDM) Kesehatan, dan Bidang
Kesehatan Makanan Minuman Kesehatan
PEMBINAAN ,

2 PENGAWASAN,
PENGENDALIAN BID KES.
(UU 36/2009 TTG KESEHATAN)
KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

bertanggung
PEMERINTAH ketersediaan
jawab setiap orang sumber daya
sekurang-kurangnya yang adil dan
memenuhi kebutuhan merata
kesehatan dasar berkewajiban
masyarakat.

• merencanakan, derajat
merata dan mewujudkan, kesehatan
• mengatur, PENYELENGGARAAN terjangkau
• menyelenggarakan, mempertahankan, masyarakat
UPAYA KESEHATAN masyarakat
• membina, dan meningkatkan setinggi-
• mengawasi tingginya.

UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN


memberdayakan dan
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT • ketersediaan
mendorong peran
aktif masyarakat • ketersediaan akses lingkungan,
terhadap informasi, • tatanan,
• edukasi, dan • fasilitas kesehatan baik
• fasilitas pelayanan fisik maupun sosial bagi
kesehatan masyarakat
UPAYA KESEHATAN
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN :
a. Pelayanan Kesehatan; Pendekatan
b. Pelayanan Kestrad; • Promotif,
c. Peningkatan Kesehatan dan • Preventif, Pasal 47
Pencegahan Penyakit; • Kuratif, dan
d. Penyemb. Peny. & Pemulihan Kesh. • Rehabilitatif
e. Kesehatan Reproduksi;
f. Keluarga Berencana; dilaksanakan secara Pasal 46
g. Kesehatan Sekolah; terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan derajat kesehatan
h. Kesehatan Olahraga;
i. Yankes pd Bencana; masyarakat setinggi-
j. Pelayanan Darah; tingginya.
k. Kesehatan Gigi Dan Mulut;
l. Penanggulangan Gangguan
Penglihatan dan Gangguan
Pendengaran;
upaya terpadu dan
m. Kesehatan Matra; SUMBER DAYA
didukung menyeluruh
n. Pengamanan dan Penggunaan oleh KESEHATAN
Sediaan Farmasi dan Alkes;
o. Pengamanan Manmin;
p. Pengamanan Zat Adiktif; UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN
q. Bedah Mayat. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Pasal 48
KERANGKA BINWASDAL KESEHATAN

PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH

PENGENDALIAN Apotek, Toko Obat, Pedagang Besar


Farmasi, Pabrik Obat Dan Bahan Obat
Balai Pengobatan, Pusat Kesehatan
PERIZINAN Masyarakat, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit
PEMBINAAN
Khusus, Praktik Dokter, Praktik Dokter Gigi,
SARANA
Praktik DokterKESEHATAN Spesialis,
Praktik Dokter Gigi Spesialis, PENGAWASAN
KEWAJIBAN
Praktik Bidan,,, Laboratorium, Sekolah Dan
Akademi Kesehatan, Balai Pelatihan ANGGOTA
Kesehatan, Dan Sarkes Lainnya. • Unsur pemilik,
• Memperhatikan pemerataan dan
• Organisasi profesi,
• Peningkatan mutu pelayanan • Asosiasi,
kesehatan • Tokoh masyarakat

Tidak
memenuhi melanggar
dapat diambil tindakan ketentuan
kewajiban
administrative
PEMBINAAN
PEMERINTAH DAN Pasal 178
PEMERINTAH DAERAH
ARAH PEMBINAAN :
a. memenuhi kebutuhan setiap orang
dalam memperoleh akses atas melakukan pembinaan terhadap :
sumber daya di bidang kesehatan;
• masyarakat dan
b. menggerakkan dan melaksanakan
• setiap penyelenggara kegiatan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
c. memfasilitasi dan
yang berhubungan dgn SDK Sumber daya di BIDANG
menyelenggarakan fasilitas KESEHATAN segala bentuk :
kesehatan dan fasilitas pelayanan dana, tenaga, perbekalan kesehatan,
kesehatan; sediaan farmasi dan alat kesehatan serta
fasilitas pelayanan kesehatan dan
d. memenuhi kebutuhan masyarakat •BIDANG KESEHATAN teknologi yang dimanfaatkan untuk
untuk mendapatkan perbekalan Arah
kesehatan, termasuk sediaan Pembi •UPAYA KESEHATA menyelenggarakan upaya kesehatan

farmasi dan alat kesehatan serta naan dilaksanakan UPAYA KESEHATAN adalah
makanan dan minuman; setiap kegiatan dan/atau serangkaian
melalui kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
e. memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat sesuai dengan standar a. komunikasi, informasi, terintregasi dan berkesinambungan
dan persyaratan; edukasi dan untuk memelihara dan meningkatkan
f. melindungi masyarakat terhadap pemberdayaan derajat kesehatan masyarakat dalam
segala kemungkinan yang dapat masyarakat; bentuk pencegahan penyakit,
menimbulkan bahaya bagi b. pendayagunaan tenaga peningkatan kesehatan, pengobatan
kesehatan; penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
kesehatan.
c. pembiayaan. pemerintah dan/atau masyarakat.
PENGAWASAN
MENTERI Pasal 182

DAPAT MENDELEGASIKAN : mengikutsertakan


a. Lembaga Pemerintah Non masyarakat
Kementerian, melakukan pengawasan terhadap :
b.Kepala Dinas Di Provinsi, dan • masyarakat dan
c. Kabupaten/Kota yang tugas pokok
• setiap penyelenggara kegiatan
dan fungsinya di bidang kesehatan
yang berhubungan dgn SDK Sumber daya di BIDANG
KESEHATAN segala bentuk :
dana, tenaga, perbekalan kesehatan,
Menteri atau Kepala Dinas sediaan farmasi dan alat kesehatan serta
fasilitas pelayanan kesehatan dan
teknologi yang dimanfaatkan untuk
mengangkat melakukan •BIDANG KESEHATAN menyelenggarakan upaya kesehatan
Tenaga Pengawas pengawasan •UPAYA KESEHATA
UPAYA KESEHATAN adalah
setiap kegiatan dan/atau serangkaian
TUGAS & FUNGSI PENGAWAS : kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
a. memasuki setiap tempat yang diduga terintregasi dan berkesinambungan
digunakan dalam kegiatan yang untuk memelihara dan meningkatkan
berhubungan dengan penyelenggaraan derajat kesehatan masyarakat dalam
bentuk pencegahan penyakit,
upaya kesehatan;
peningkatan kesehatan, pengobatan
b.memeriksa perizinan yang dimiliki oleh penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
tenaga kesehatan dan fasilitas Pasal 184 pemerintah dan/atau masyarakat.
kesehatan.
PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

MENTERI
hasil pemeriksaan
ada dugaan atau patut
Pasal 186
DAPAT MENDELEGASIKAN : diduga adanya
a. Lembaga Pemerintah Non pelanggaran hukum
Kementerian,
b. Kepala Dinas Di Provinsi, dan
c. Kabupaten/Kota yang tugas
pokok dan fungsinya di bidang
kesehatan TENAGA PENGAWAS

Tindakan administratif : melaporkan


a. Peringatan secara tertulis; kepada
b. Pencabutan izin sementara
atau izin tetap
PENYIDIK
1. Polisi Negara Republik Indonesia,
2. Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan pemerintahan yang
menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan
PEMBINAAN ,

3
PENGAWASAN,
PENGENDALIAN RUMAH
SAKIT
(UU 44/2009 TTG RUMAH SAKIT)
IZIN RUMAH SAKIT (Meliputi IFRS)
Pasal 26

1. Izin mendirikan : 2 thn & dpt


diperpanjang untuk 1 thn
wajib
2. Izin operasional : utk jangka 5
memiliki thn & dpt diperpanjang selama
izin memenuhi persyaratan
Izin Rumah Sakit dicabut :
a. Habis masa berlakunya; Rumah Menteri
b. Tidak lagi memenuhi Sakit
Kelas A rekomendasi pejabat
persyaratan dan standar; berwenang di bidang
c. Terbukti melakukan kesehatan pd Pemda
pelanggaran terhadap Rumah Provinsi
peraturan perundang- Sakit Pemda
undangan; dan/atau Kelas B Provinsi
d. Atas perintah
pengadilan dlm rangka
penegakan hukum. Rumah Pemda
Sakit Kelas Kab/Kota
rekomendasi pejabat
C dan D berwenang di bidang
kesehatan pd Pemda
Kab/Kota
KEWAJIBAN R.S. 9. Menyediakan sarana dan prasarana umum
yg layak a.l.: sarana ibadah, parkir, ruang
1. Memberikan informasi yang benar tentang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita
pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat; menyusui, anak-anak, lanjut usia;
2. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, 10. Melaksanakan sistem rujukan;
bermutu, antidiskriminasi, dan efektif 11. Menolak keinginan pasien yg
dengan mengutamakan kepentingan pasien bertentangan dgn standar profesi dan etika
sesuai dengan standar pelayanan Rumah serta peraturan perundang-undangan;
Sakit; 12. Memberikan informasi yg benar, jelas dan
jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;
3. Memberikan pelayanan gawat darurat KEWAJIBAN 13. Menghormati dan melindungi hak-hak
kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;
RUMAH SAKIT pasien;
4. Berperan aktif dalam memberikan 14. Melaksanakan etika Rumah Sakit;
pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai 15. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan
dengan kemampuan pelayanannya; Pelanggaran dan penanggulangan bencana;
16. Melaksanakan program pemerintah di
5. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi Kewajiban
masyarakat tidak mampu atau miskin; bidang kesehatan baik secara regional
6. Melaksanakan fungsi sosial antara lain maupun nasional;
dengan memberikan fasilitas pelayanan 17. Membuat daftar tenaga medis yang
pasien tidak mampu/miskin, pelayanan melakukan praktik kedokteran atau
dikenakan sanksi kedokteran gigi dan tenaga kesehatan
gawat darurat tanpa uang muka, ambulan
gratis, pelayanan korban bencana dan admisnistratif: lainnya;
kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi a. teguran; 18. Menyusun dan melaksanakan peraturan
misi kemanusiaan; b. teguran tertulis; internal Rumah Sakit (hospital by laws);
7. Membuat, melaksanakan, dan menjaga atau 19. Melindungi dan memberikan bantuan
standar mutu pelayanan kesehatan di hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
c. denda dan dalam melaksanakan tugas; dan
Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pencabutan izin
pasien; 20. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah
Rumah Sakit. sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
8. Menyelenggarakan rekam medis;
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN R.S.

PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
Pasal 54

melakukan pembinaan
a. pemenuhan kebutuhan
dan pengawasan
pelayanan kesehatan yang
terjangkau oleh masyarakat;
b. peningkatan mutu pelayanan melibatkan
kesehatan;
c. keselamatan pasien ;
d. pengembangan jangkauan
RUMAH
pelayanan; dan SAKIT
e. peningkatan kemampuan • organisasi profesi,
kemandirian Rumah Sakit. • asosiasi perumahsakitan,
• organisasi kemasyaratan
lainnya
PELAKSANAAN BINWAS R.S.

PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH Pasal 54(5)
Pelaksanaan Tugas

MENGANGKAT TENAGA dapat mengambil


PENGAWAS SESUAI KOMPETENSI tindakan administratif
DAN KEAHLIANNYA
Pasal 54(3)

Binwas teknis medis dan BINWAS a.Teguran


teknis perumahsakitan b.Teguran tertulis; dan/atau
RUMAH c. Denda dan pencabutan izin
Binwas nonteknis
perumahsakitan SAKIT

• melibatkan unsur
dilakukan DEWAN
masyarakat
oleh PENGAWAS
• dapat dilakukan secara
RUMAH SAKIT
internal dan eksternal.
Pasal 55
DEWAN PENGAWAS NON TEKNIS
ANGGOTA DEWAS RS
• unsur pemilik RS,
• organisasi profesi,
• asosiasi perumahsakitan,
• tokoh masyarakat
TUGAS :
a. menentukan arah kebijakan
Rumah Sakit;
Pemilik
DEWAN PENGAWAS
b. menyetujui dan mengawasi membentuk Rumah Sakit
RUMAH SAKIT
pelaksanaan rencana strategis;
c. menilai dan menyetujui
pelaksanaan rencana anggaran;
d. mengawasi pelaksanaan kendali unit nonstruktural
mutu dan kendali biaya; bersifat independen
e. mengawasi dan menjaga hak dan bertanggung
kewajiban pasien; jawab kepada
f. mengawasi dan menjaga hak dan
kewajiban Rumah Sakit; dan
g. mengawasi kepatuhan penerapan
etika Rumah Sakit, etika profesi,
dan peraturan perundangundangan;
BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT INDONESIA
MENTERI
mene
tapkan bertanggung Pasal 57
jawab
KEANGGOTAAN : BADAN
• Unsur pemerintah, PENGAWAS
• Organisasi profesi,
RUMAH SAKIT
• Asosiasi perumahsakitan,
• Tokoh masyarakat. INDONESIA
unit nonstruktural

TUGAS:
a. Membuat pedoman tentang pengawasan Rumah Sakit untuk
digunakan oleh Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi;
b. Membentuk sistem pelaporan dan sistem informasi yang
merupakan jejaring dari Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia
dan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi;
c. Melakukan analisis hasil pengawasan dan memberikan
rekomendasi kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk
digunakan sebagai bahan pembinaan.
BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI
GUBERNUR

bertanggung Pasal 59
jawab
KEANGGOTAAN : BADAN
• Unsur pemerintah, PENGAWAS
• Organisasi profesi, RUMAH SAKIT
• Asosiasi perumahsakitan, PROVINSI
• Tokoh masyarakat. unit nonstruktural
Dinas Kesehatan Provinsi

TUGAS: Pasal 60 bersifat independen


a. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien di wilayahnya;
b. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit di wilayahnya;
c. Mengawasi penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan;
d. Melakukan pelaporan hasil pengawasan kepada Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia;
e. Melakukan analisis hasil pengawasan dan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah
Daerah untuk digunakan sebagai bahan pembinaan; dan
f. Menerima pengaduan dan melakukan upaya penyelesaian sengketa dengan cara mediasi.
PEMBINAAN ,
PENGAWASAN,

4 PENGENDALIAN
PUSKESMAS
(Permenkes no 73/2014 tentang
Puskesmas)
PUSKESMAS

Bertanggung wilayah
kerjanya

upaya mencegah dan


mengurangi resiko kesehatan mendorong kemandirian hidup sehat
pemangku mendo
yang dihadapi individu, PUSKESMAS rong
bagi individu, keluarga,
kepentingan utk kelompok, dan masyarakat
keluarga, kelompok dan berkomitmen
masyarakat

menggerakkan dan
bertanggung jawab

pembangunan
kesehatan di wilayah
kerjanya
FUNGSI PUSKESMAS

e. menyelenggarakan Pelayanan
a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
Kesehatan dasar secara komprehensif, dan kerja sama inter dan antar
berkesinambungan dan bermutu; profesi;
b. menyelenggarakan Pelayanan f. melaksanakan rekam medis;
Kesehatan yang mengutamakan g. melaksanakan pencatatan,
upaya promotif dan preventif; pelaporan, dan evaluasi terhadap
c. menyelenggarakan Pelayanan mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan yang berorientasi pada PUSKESMAS
Kesehatan;
individu, keluarga, kelompok dan h. melaksanakan peningkatan
masyarakat; kompetensi Tenaga Kesehatan;
d. menyelenggarakan Pelayanan i. mengoordinasikan dan melaksanakan
Kesehatan yang mengutamakan pembinaan fasilitas pelayanan
keamanan dan keselamatan pasien, kesehatan tingkat pertama di wilayah
petugas dan pengunjung; kerjanya; dan
j. melaksanakan penapisan rujukan
sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
BINWASDAL PUSKESMAS

PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH


PROVINSI, DAN PEMERINTAH DAERAH Pemerintah, Pemerintah
KABUPATEN/KOTA SERTA FASILITAS Daerah Provinsi, dan
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT Pemerintah Daerah
LANJUTAN MILIK PEMERINTAH DAN Kabupaten/Kota
PEMERINTAH DAERAH

tugas dan fungsi masing-masing. BINWAS dapat


melibatkan
melakukan organisasi profesi
pembinaan dan pengawasan

fasilitasi, konsultasi,
meningkatkan mutu pendidikan dan
PENYELENGGARAAN BENTUK pelatihan serta penelitian
pelayanan kepada ARAH
PUSKESMAS dan pengembangan
masyarakat.
PENGENDALIAN PUSKESMAS

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA


wajib memiliki

IZIN PUSKESMAS REGRISTRASI

menyelenggarakan
yang telah memiliki izin
pelayanan kesehatan
wajib melakukan registrasi
berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
dan dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan
mengajukan permohonan diajukan oleh Kepala Dinas
perpanjangan selambat-lambatnya Kesehatan Kabupaten/Kota
6 (enam) bulan sebelum habis masa kepada Menteri setelah
berlakunya izi memperoleh rekomendasi dari
Dinas Kesehatan Provinsi
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota mengajukan
permohonan tertulis kepada
Bupati/Walikota
PENGENDALIAN PUSKESMAS……

• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan


surat pemohonan rekomendasi Registrasi Puskesmas
kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan
melampirkan izin Puskesmas dan surat keputusan dari
Bupati/Walikota terkait jenis Puskesmas berdasarkan
karakteristik wilayah kerjanya dan kemampuan
penyelenggaraan rawat inapnya.
• Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifikasi dan
penilaian kelayakan Puskesmas dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat
permohonan rekomendasi Registrasi Puskesmas diterima.
• Dalam hal Puskesmas memenuhi penilaian kelayakan, Dinas
Kesehatan Provinsi memberikan surat rekomendasi
Registrasi Puskesmas, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah melakukan penilaian.
• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan
surat permohonan registrasi Puskesmas kepada Menteri
PEMBINAAN ,

5 PENGAWASAN,
PENGENDALIAN APOTEK
BINWAS
PEMERINTAH DAERAH
KAB/KOTA

ARAH

dapat mengikut
sertakan organisasi
APOTEK, profesi
• Meningkatan mutu
pelayanan KLINIK
• Keselamatan pasien
• Melindungi masyarakat BINWAS
thdp segala risiko atau berupa
merugikan masyakat • Pemberian bimbingan
• Supervisi
• Konsultasi
• Diklat
• pemberdayaan,

a. teguran lisan;
TINDAKAN b. teguran tertulis;
ADMINISTRATIF c. pencabutan izin.
PENGENDALIAN
PEMERINTAH DAERAH
KAB/KOTA

mengatur
persebaran sesuai dengan
APOTEK tata ruang
daerah
Memperhatikan
kebutuhan
pelayanan
Memenuhi
persyaratan

tidak berlaku utk • Lokasi


klinik instansi • Bangunan
atau perusahaan • Ruangan
• Sarana
• Peralatan
• Ketenagaan
PENGENDALIAN

KEWAJIBAN

• Memasang papan klinik


• Membuat daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan
lain yg bekerja di klinik beserta STR dan SIP bagi tenaga
medis, dan surat izin sbg tanda regristrasi atau STR dan
Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) atau Surat Izin Kerja
(SIK) bagi tenaga kesehatan lain.
• Melaksanakan pencatatan utk penyakit-penyakit
tertentu dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kab/Kota dlm rangka pelaksanaan program pemerintah.
PEMBINAAN ,

6 PENGAWASAN,
PENGENDALIAN APOTEKER
(UU NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG
TENAGA KESEHATAN)
PENGENDALIAN
REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
APOTEKER

berlaku selama 5 (lima)


KTKI / KFN WAJIB tahun dan dapat diregistrasi
MEMILIKI ulang setelah memenuhi
STR persyaratan.

memenuhi
persyaratan REGRISTRASI ULANG :
a. Memiliki STR lama;
REGRISTRASI : b. Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat
a. Memiliki ijazah pendidikan di bidang Profesi;
kesehatan; c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi atau d. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
Sertifikat Profesi; ketentuan etika profesi;
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan e. Telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau
mental; vokasi di bidangnya; dan
d. Memiliki surat pernyataan telah f. Memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
mengucapkan sumpah/janji profesi; dan pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah
e. Membuat pernyataan mematuhi dan lainnya.
melaksanakan ketentuan etika profesi. Pasal 44
P E N G E N D A L I A N ….
IZIN TENAGA KESEHATAN

APOTEKER

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA

WAJIB
MEMILIKI
rekomendasi pejabat kesehatan yang IZIN
berwenang di kabupaten/kota tempat
Tenaga Kesehatan menjalankan
praktiknya. dapat untuk 3 (tiga)
tempat
SIP masih berlaku
a.STR yang masih berlaku;
SIP sepanjang:
b.Rekomendasi dari a. STR masih berlaku; dan
Organisasi Profesi; dan b. Tempat praktik masih
c. Tempat praktik. sesuai dengan yang
tercantum dalam SIP.
Pasal 46
PEMBINAAN & PENGAWASAN NAKES
PEMERINTAH
DAERAH

melakukan

Pasal 80

Melibatkan konsil
sesuai dengan Pembinaan dan
• Tenaga Kesehatan
kewenangannya Pengawasan
• Organisasi Profesi

a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan TENAGA


yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan;
KESEHATAN
b. Melindungi Penerima Pelayanan
Kesehatan dan masyarakat atas tindakan
yang dilakukan Tenaga Kesehatan; dan
c. Memberikan kepastian hukum bagi
Pasal 81
masyarakat dan Tenaga Kesehatan.
S A N G S I

PEMERINTAH
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA

APOTEKER SANGSI FASYANFAR :


ADMINISTRATIF APOTEK, IFRS.
Dll.

a. teguran lisan;
b. peringatan tertulis;
c. denda administratif;
d. pencabutan izin.
TERIMAKASIH

42

Anda mungkin juga menyukai