Anda di halaman 1dari 23

Kolesistitis akut

0 Reaksi inflamasi kandung empedu dengan/atau tanpa


adanya batu, akibat infeksi bakterial akut yang
disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan,
dan demam.
ETIOLOGI

Stasis cairan
empedu

Infeksi Kuman

Iskemik dinding
empedu
GEJALA KLINIS

Kolik perut di sebelah kanan atas epigastrium


Nyeri tekan perut kanan atas
Kenaikan suhu tubuh
Mual muntah
Pasien kolesistitis akut biasanya perempuan, gemuk, dan berusia
diatas 40 tahun.
Pada pemeriksaan fisis teraba massa kandung empedu, nyeri tekan
disertai tanda-tanda peritonitis lokal (tanda Murphy)
Ikterus (20% kasus), umumnya derajat ringan (<4,0 mg/dl)
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya leukositosis serta
kemungkinan peninggian serum transaminase dan fosfatase alkali.
ANAMNESIS

Nyeri timbul di
Nyeri epigastrium atau presipitasi
Demam
perut kanan atas makanan tinggi
lemak
PEMERIKSAAN FISIK

Peningkatan suhu tubuh

Teraba massa kandung empedu

Nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal

Murphy sign (+)

Ikterik (Batu sal. Empedu ekstahepatik)


0
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium : DPL (leukositosis), SGOT SGPT,


Fosfatase alkali, bilirubin meningkat (jika kadar
bilirubin total >85.6 mol/L atau 5 mg/dl dicurigai
adanya batu di duktus koledokus), kultur darah
USG hati: penebalan dinding empedu (double layer)
pada kolesistitis akut, sering ditemukan pula sludge
atau batu
Cholescintigraphy
DIAGNOSIS

0 Foto polos abdomen, biasanya hanya pada 15% pasien


dapat terlihat batu radioopal oleh karena mengandung
kalsium cukup banyak.
0 USG abdomen sangat bermanfaat untuk memperlihatkan
besar, bentuk, penebalan dinding kandung empedu, batu
dan saluran empedu ekstrahepatik.
0 ERCP (Endoscopic Retrograde Cholagiopancreatigraphy)
dan EUS (Endoscopic Ultrasonography) sangat bermanfaat
untuk mendeteksi batu saluran empedu.
0 MRCP (Magnetic Resonance Cholangiopancreatography)
0 Skintigrafi saluran empedu menggunakan zat radioaktif.
0 CT-scan abdomen (kurang sensitif) dapat memperlihatkan
adanya abses perikolestatik.
Kriteria diagnosis kolesistitis akut dengan batu

-Tanda Murphy (+)


-Ultrasonografi :
•Penebalan dinding kandung empedu (>5mm)
•Distensi kandung empedu
•Adanya cairan di perikolesistik
•Adanya edema subserosa (tanpa asites)
•Adanya udara intramural
•Kerusakan membran mukosa
•Kolesistitis (+)
DIAGNOSIS BANDING

 Angina pektoris
 Infark miokard akut
 Apendisitis akut retrosaekal
 Tukak peptik perforasi
 Pankreatitis akut
 Obstruksi intestinal
TATALAKSANA

Istirahat total

Pemberian nutrisi parenteral

Antibiotik

Kolesistektomi
Kolesistitis akut tanpa batu

 Tirah baring
 Diet rendah Iemak pada kondisi akut atau nutrisi
parsial/parenteral bila asupan tidak adekuat
 Hidrasi kecukupan cairan
 Pengobatan suportif [antipiretik, analgetik, pemberian
cairan infus dan mengoreksi kelainan elektrolit]
 Antibiotik parenteral: untuk mengobati septikemia dan
mencegah peritonitis dan empiema.
 Antibiotik yang bersprektrum luas seperti golongan
sefalosporin, dan metronidazol.
 Kolesistektomi awal
Kolesistitis akut dengan batu

Pengobatan suportif (antipiretik. Analgetik,


pemberian cairan infus dan mengoreksi kelainan
elektrolit]
Antibiotik parenteral
Surgical Cholecystectomy dan Cholecystostomy
segera
Percutaneous Cholecystostomy dengan bantuan
ultrasonografi: jika kondisi umum pasien buruk
Transpapillary Endoscopic Cholecystostomy
Endoscopic Ultrasound Biliary Drainage (EUS-SD)
KOMPLIKASI

Gangren

Kolesistitis
Perforasi
kronik
KANDUNG
EMPEDU

Abses
Peritonitis
Hepar
Kolesistitis kronik

Inflamasi pada kandung empedu yang berlangsung


lama dan berhubungan dengan adanya batu di
kandung empedu, kolesistitis akut atau subakut yang
berulang, atau iritasi dinding kandung empedu karena
batu. Adanya bakteria di dalam empedu ditemukan
pada > 25 % pasien dengan kolesistitis kronik.
ANAMNESIS

Riwayat batu
Rasa penuh di empedu,
Dispepsia Nausea
epigastrium ikterus dkolik
berulang
PEMERIKSAAN FISIK

Ikterus

Murphy Sign
(+)
Nyeri tekan pada
daerah kandung
empedu
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG

Magnetic Resonance
Choledochopancreaticography (MRCP)

Endoscopy Retrogade
Choledochopancreaticography (ERCP)

Kolesistografi oral
TATALAKSANA

Jika simptomatik + dengan/tanpa batu empedu:


kolesistektomi.
KOMPLIKASI

Keganasan

Gangren Jaundice

KANDUNG
EMPEDU
Fistula Peritonitis

Pembentukan
batu kandung Pankreatitis
empedu
PROGNOSIS

Penyembuhan total didapatkan pada 85% kasus, sekalipun


kandung empedu menjadi tebal, fibrotik, penuh dengan batu,
dan tidak berfungsi lagi. Tidak jarang menjadi rekuren,
maksimal 30 % akan rekuren dalam 3 bulan ke depan. Pada
50 % kasus dengan serangan akut akan membaik tanpa
operasi, dan 20 % kasus memerlukan tindakan operasi.
Tindakan bedah akut pada usia Ianjut [> 75 tahun]
mempunyai prognosis yang buruk? Pencegahan kolesistitis
akut dengan memberikan CCK S0 ng/ kg intravena dalam 10
menit, terbukti mencegah pembentukan sludge pada pasien
yang mendapatkan total parenteral nutrition.

Anda mungkin juga menyukai