Anda di halaman 1dari 11

Arsitektur Kota

MUH. ILHAM BAGENDA (F22117015)


YUNNY IVANA PALENSE (F22117011)
►Land Use (Guna Lahan)
• Berdasarkan RTRW Kota Palu Tahun 2010-2030, Koridor Jl. Dr. Suharso termasuk dalam
kawasan pantai teluk Palu, ditetapkan sebagai Kawasan Pariwisata Alam.
• Penggunaan lahan pada kawasan koridor ini didominasi oleh perdagangan dan jasa pada
lapisan pertama, perkantoran, pendidikan, dan hunian/pemukiman mendominasi pada
lapisan berikutnya dengan kepadatan tinggi.

Patung

Keterangan Kuda

 Perkantoran
 Pendidikan
 Kesehatan
 Perdagangan dan Jasa
 Peribadatan
 Ruang Terbuka
 Pemukiman/hunian
Permasalahan

• Dalam perkembangannya, belum lama ini telah terjadi peristiwa bencana alam gempa
dan juga tsunami di Pantai Teluk Palu, tragedi yang tidak sedikit menelan korban jiwa.
Dampaknya adalah aktivitas pada sekitar kawasan ini pasca gempa dan tsunami yang
menurun drastis.
• Walaupun kawasan ini di dominasi oleh bangunan fungsi perdagangan dan jasa, akan
tetapi aktivitas perdagangan dan jasa tidak sesuai dengan jumlah yang ada, terdapat
cukup banyak toko/ruko yang tidak beroperasi ataupun berhenti beroperasi pasca
gempa dan tsunami. Fungsi perkantoran dan pendidikan merupakan fungsi yang
cukup berperan dalam meramaikan kawasan ini. Akan tetapi perkantoran dan
pendidikan hanya beraktifitas di siang hari, sehingga pada malam hari menjadi sepi.
Permasalahan

• Banyak toko-toko yang sudah tutup


pasca tsunami,.
Potensi
• Adanya area terbuka yang cukup luas yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan
dalam hal menghidupkan kembali kawasan koridor jl. Dr. Suharso ini, yaitu area bekas
Rumah Sakit Undata Lama. Salah satunya dapat dijadikan taman kota dimana dapat
menjadi area rekreasi untuk masyarakat, berolahraga, dan lainnya yang menarik
masyarakat untuk beraktifitas didalamnya.

• Landmark Patung Kuda


pada salah satu ujung dari
koridor jl. Dr. Suharso yang
masih utuh pasca gempa
dan tsunami di kota Palu,
memberi nilai historis dan
membuat kawasan ini
sangat dikenali.
Potensi
• Area terbuka pada sisi utara koridor, berada dekat dengan pesisir pantai

Patung
Kuda
►Bentuk dan Massa Bangunan
• Berdasarkan RTRW kota Palu tahun 2010-2030, syarat KDB untuk bangunan perdagangan
paling tinggi yaitu 70%, maskimum 12 lantai, untuk perkantoran KDB paling tinggi 60%,
maksimum 8 Lantai, untuk pendidikan KDB paling tinggi 70% dan maksimum 3 lantai
• KDB (Koefisien Dasar Bangunan) ditentukan oleh kepadatan bangunannya, semakin padat
maka KDB semakin tinggi, dan berarti open space semakin kecil.
• KDB terbesar yaitu pada pemukiman berkisar 60-90%, sedangkan KDB terkecil di kawasan
ini pada bangunan peribadatan, perkantoran, pendidikan, kesehatan berkisar 50-70%.
• Bangunan dengan tinggi 2-3 lantai sebagian besar
merupakan bangunan ruko yang berada di lapisan
pertama koridor, serta bangunan sepanjang jalan
ini memiliki fasad yang beragam (warna, bentuk
profil, bentuk bukaan,dll), sedangkan untuk
bangunan rumah, hampir semua merupakan
bangunan 1 tingkat.
Potensi
• Fasad bangunan-bangunan sepanjang koridor Jl. Dr. Suharso
yang memiliki beragam warna, bentuk, dll. memberikan warna
terhadap koridor ini, menghidupkan fisik kawasan, mampu
menarik masyarakat untuk mengunjungi daerah tersebut
Masalah
• Kepadatan perumahan yang tinggi, sehingga sedikitnya open space. dan juga
tidak adanya jarak aman antara bangunan yang bertingkat dengan rumah-
rumah. Mengingat kota Palu merupakan rawan gempa, sehingga berpotensi
terjadinya bangunan runtuh.

Patung
Kuda
Masalah

• Kepadatan perumahan yang tinggi, sehingga


sedikitnya open space. dan juga tidak adanya jarak
aman antara bangunan yang bertingkat dengan
rumah-rumah. Mengingat kota Palu merupakan
rawan gempa, sehingga berpotensi terjadinya
bangunan runtuh.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai