• kedua, asam amino ketogenik diubah menjadi asetil koA yang dapat
memasuki jalur metabolisme lemak.
• ketiga, asam amino non glukogenik dan non ketogenik ( mis : asam glutamat )
dideaminasi dan langsung memasuki siklus krebs.
• Melalui ke-3 cara tersebut akhirnya asam amino dapat menghasilkan energi
dalam bentuk ATP, karbon dioksida ( CO2 ) dan air ( H2O ) seperti halnya
karbohidrat.
Keterkaitan metabolisme karbohidrat dengan
metabolisme lemak
Hasil akhir pencernaan lemak yang berupa gliserol akan
memasuki jalur metabolisme karbohidrat melalui reaksi antara
glukosa dan piruvat ( gliserol piruvat masuk jalur metabolisme
karbohidrat ). Sementara itu hasil akhir pencernaan lemak yang
berupa asam lemak akan mengalami beta oksidasi menjadi unit-
unit yang terdiri atas dua karbon ( 2C ). Setiap unit dua karbon
akan mengikat satu molekul KoA menjadi molekul Asetil KoA
yang dapat masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat.
• Gliserol dapat berubah menjadi glukosa atau piruvat tergantung
kebutuhan sel akan energi. Demikian halnya, Asetil KoA , jika sel tidak
membutuhkan energi ( kebutuhan energi masih/sudah cukup ) maka
Asetil KoA yang berasal dari beta oksidasi akan disintesis kembali
menjadi komponen lemak. Karbohidratpun jika berlebih akan diubah
menjadi lemak yang disimpan di jaringan lemak di bawah kulit
( jaringan adiposa ).