Anda di halaman 1dari 9

ORGANISASI KB

DI INDONESIA
A J E N G PA N G E S T I 1710630100002
LENI FITRIA NURDIANA 1710630100028
WIDI NURAZIZAH 1710630100063
PKBI
Pada tahun 1953, sekelompok kecil masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan,
khususnya dari kalangan kesehatan, memulai prakarsa kegiatan keluarga berencana.
Kegiatan ini berkembang hingga berdirilah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI) dalam tahun 1957. Mula-mula Departemen Kesehatan merupakan penunjang
bagi Kegiatan-kegiatan PKBI, dengan menyediakan BKIA-BKIA serta tenaga kesehatan
sebagai sarana pelayanan keluarga berencana.(Depkes RI, 1985).

Namun dalam kegiatan penerangan dan pelayanan masih dilakukan


terbatas mengingat PKBI, sebagai salah satunya organisasi sosial
yang bergerak dalam bidang KB masih mendapat kesulitan dan
hambatan, terutama KUHP nomor 283 yang melarang
penyebarluasan gagasan keluarga berencana. Pada tahun 1967 PKBI
diakui sebagai badan hukum oleh Departemen Kehakiman.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan
PKBI merupakan organisasi non terwujudnya keluarga sejahtera melalui 3
macam usaha yaitu :
pemerintah. Pada tahun 1967 Presiden
Soeharto menandatangani Deklarasi
 Mengatur kahamilan
Kependudukan Dunia yang berisikan
kesadaran betapa pentingnya
 Mengobati kemandulan
menentukan atau merencanakan  Memberinasehat perkawinan
jumlah anak, dan menjarangkan
kelahiran dalam keluarga sebagai hak
asasi manusia.
Tanggal 7 September 1968 Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden No. 26 tahun 1968
kepada Menteri Kesejahteraan Rakyat,yang isinya antara lain:

Membimbing,mengkoordinir serta mengawasi segala


aspirasi yang ada di dalam masyarakat di bidang Keluarga
Berencana.

Mengusahakan segala terbentuknya suatu Badan atau Lembaga


yang dapat menghimpun segala kegiatan di bidang Keluarga
Berencana, serta terdiri atas unsur Pemerintah dan
masyarakat.
Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut Menkesra pada tanggal 11 Oktober 1968 mengeluarkan Surat
Keputusan No. 35/KPTS/Kesra/X/1968 tentang Pembentukan Tim yang akan mengadakan persiapan
bagi Pembentukan Lembaga Keluarga Berencana. Setelah melalui pertemuan-pertemuan Menkesra
dengan beberapa menteri lainnya serta tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam usaha KB, Maka
pada tanggal 17 Oktober 1968 dibentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) dengan Surat
Keputusan No. 36/KPTS/Kesra/X/1968. Lembaga ini statusnya adalah sebagai Lembaga Semi
Pemerintah

Pada tahun 1970 LKBN di bubarkan


oleh pemerintah dan kemudian di
bentuk Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN).
Fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi,
perencana, perumus kebijakan,
pengawas pelaksana dan evaluasi.
Tujuan program keluarga berencana
Keuntungan dari
BKKBN adalah :
• Memperbaiki
kesehatan dan
Memungkinkan besarnya peranan
kesejahteraan ibu, anak
pakar – pakar non medis dalam
keluarga dan bangsa.
mensukseskan program keluarga
berencana di Indonesia melalui
• Mengurangi angka
pendekatan ke masyarakat.
kelahiran untuk
menaikan taraf hidup
rakyat dan bangsa.
Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN
Tujuan BKKBN mengembangkan lagi kegiatannya menjadi program
nasional Kependudukan dan KB (KKB) yang pada waktu
Memberikan kontribusi, ini mempunyai 2 tujuan :
terciptanya penduduk
yang berkualitas, SDM
yang bermutu dan
meningkatnya Tujuan
kesejahteraan keluarga. demografis

Tujuan normatif

Anda mungkin juga menyukai