Anda di halaman 1dari 11

ETIKA HUKUM

KESEHATAN
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS DAN
KEBIDANAN

NAMA:
MEISYA TIARA HERLINA 1710630100033
USWATUN HASANAH ROWI 1710630100058
VIRANI PUTRI PERMATASARI 1710630100060
1 Informed Consents

2 Informed Choice

3 Upaya pencegahan malpraktik dan kelalaian


Pengertian Informed Consent
Informed concent adalah persetujuan yang diberikan oleh klien atau keluarganya atas dasar informasi dan
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap klien tersebut (Saifuddin, 2006).

Informed consent adalah persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh klien/pasien atau walinya, anak di
bawah umur dari klien/pasien yang tidak sadar misalnya pasien eklampsia kepada bidan untuk melakukan
tindakan sesuai kebutuhan.(Sofyan, 2006)
Informed consent dalam kamus bahasa inggris, consent berarti persetujuan yang diberikan kepada seseorang
untuk berbuat sesuatu. (John.M.Echols,2003)

Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberikan pasien kepada
dokter setelah diberi penjelasan. Dalam pratiknya sering disebut Surat Izin Operasi (SIO) yang diberikaan
oleh tenaga kesehatan kepada keluarga sebelum seseorang klien dioperasi dan dianggap sebagai persetujuan
tertulis (Soepardan,2008)
Tujuan Bentuk Informed Consent

1. Implimed consent
1. Memberikan perlindungan kepada pasien terhada Yaitu persetujuan yang di anggap telah diberikan wal
p tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperluk aupun tanpa pernyataan resmi yaitu pada keadaan em
an dan secara medik tidak ada dasar pembenaran ergency yang mengancam jiwa pasien tindakan penye
nya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasienn lamatan kehidupan tidak memerlukan tindakan medik
ya. .(Wahyuningsih,2006)
2. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terh
adap suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena 2. Expressed consent
prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan Yaitu perestujuan tindakan medik yang diberikan seca
pada setiap tindakan medik ada melekat suatu res ra explisit baik secara lisan maupun tertulis. .(Wahyu
iko. ningsih,2006)
Fungsi Informed Consent
• Penghormatanharkatdanmartabatpasienselakumanusia.
• Promositerhadaphakuntukmenentukannasibnyasendiri.
• Untukmendorongpetugaskesehatanmelakukankehati-
hatiandalammengobatipasien.

• Menghindaripenipuandanmisleadingolehbidan.
• Mendorongdiambilkeputusanyanglebihrasional.

• Mendorongketerlibatanpublikdalamkebidanandankesehatan
• Sebagaisuatuprosesedukasimasyarakatdalambidangkebidanandankese
hatan
Unsur informed consent

Keterbukaan informasi yang


cukup diberikan oleh dokter

Kompetensi pasien dalam


memberikan persetujuan

Kesukarelaan (tanpa paksaan


atau tekanan) dalam
memberikan persetujuan
Pembuatan dan penggunaan
Aspek hukum informed consent
informed consent

• Aspek hukum perdata tentang tanpa ada persetu


juan dari penguna jasa kesehatan, pasal 1365 K
UHPer.
1. Tidak harus secara tertulis
• Aspek hukum pidana tentang informed consent
2. Tindakan bedah (invatif) seb
mutlak harus dipenuhi, tindakan invasive (missal
aiknya di buat tertulis.
: pembedahan, tindakan radiologi invasive), pasa
3. Fungsi informed consent tert
l 351 KUHP.
ulis untuk lebih memudahkan
• Pasal 89 KUH Pidana, tentang pemberian obat bi
pembuktian bila kelak ada tu
us.
ntutan.
• Pasal 351 KUH Pidana, tentang penganiayaan s
4. Informed consent tidak berar
ekalipun sebagai dokter, kecuali :
ti sama sekali bebas dari tunt
 Perlukaan bedah yang disetujui.
utan bila dokter melakukan k
 Tindakan bedah medikyang disetujui.
elalaian
 Tindakan bedah medik dilakukan dengan standar
prosedur medik.
Informed Choice

John M.Echols,2003
Sofyan, 2007
membuat pilihan setelah mendapatkan dalam kamus inggris-indonesia, informed
penjelasan tentang alternatif asuhan yang berarti telah diberitahukan, telah disampai
akan dialaminya kan, telah diinformasikan. Choice berarti p
ilihan

Sara Wickham,2002 Soepardan,2008

suatu keputusan yang dibuat melalui Informed choice dapat diartikan


pertimbangan matang terhadap bukti-bukti memberitahukan atau menjelaskan
ilmiah yang relevan pilihan-pilihan yang ada kepada klien
Tujuan Informed Choice
untuk mendorong wanita memilih asuhannya.
Peran bidan tidak hanya membuat asuhan
dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi
juga menjamin bahwa hak wanita untuk
memilih asuhan dan keinginannya terpenuhi.

Prinsip informed choice


• Informed choice bukan sekedar mengetahui
berbagai pilihan namun mengerti manfaat
dan resiko dari pilihan yang di tawarkan.
• Informed choice tidak sama dengan membujuk/
memaksa klien mengambil keputusanya.
Upaya pencegahan malpraktik dan kelalaian.
Untuk menghindari adanya malpraktik seorang Bidan harus mengerjakan hak dan kewajibannya.
Sebagaimana diatur dalam PMK No 28 tahun 2017 pasal 28 yang berisi:

1. menghormati hak pasien;


2. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan;
3. merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan tepat waktu;
4. meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan;
5. menyimpan rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan;
6. melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya yang diberikan secara sistematis;
7. mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional;
8. melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Praktik Kebidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian
9. pemberian surat rujukan dan surat keterangan kelahiran; dan
10. meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai