Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

PLASENTA PREVIA TOTALIS


OLEH:
NATALIA S DETHAN, S. KED. AGUSTUS 2018
PEMBIMBING
DR. JANSEN LALANDOS, SP.OG
PENDAHULUAN
WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap harinya sekitar 800
perempuan meninggal akibat komplikasi selama kehamilan, setelah
kehamilan dan setelah persalinan.
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia tersebut adalah
perdarahan (28%), preeklampsia/eklampsia (24%), infeksi (11%),
partus lama (5%) dan abortus (5%).
Perdarahan obstetrik yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga
dan yang terjadi setelah anak atau plasenta lahir pada umumnya
adalah perdarahan yang berat, dan jika tidak mendapat
penanganan yang cepat bisa mendatangkan syok yang fatal. Salah
satu sebabnya adalah plasenta previa.
TINJAUAN PUSTAKA
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian
dari ostium uteri internum

Salah satu penyebabnya adalah vaskularisasi desidua yang tidak


memadai, mungkin sebagai akibat dari proses radang atau atrofi.

Paritas tinggi,usia lanjut, cacat rahim misalnya bekas bedah sesar,


kerokan, miomektomi dan sebagainya berperan dalam proses
peradangan dan kejadian atrofi di endometrium.
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
GAMBARAN KLINIS
Gejala utama plasenta previa adalah pendarahan tanpa sebab,
tanpa rasa nyeri, dan biasanya berulang. Darah biasanya berwarna
merah segar.
Bagian terdepan janin tinggi (floating).
Sering dijumpai kelainan letak janin.
Perdarahan biasanya baru terjadi pada akhir trimester kedua ke
atas. Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan berhenti
sendiri. Perdarahan kembali terjadi tanpa sesuatu sebab yang jelas
setelah beberapa waktu kemudian. Pada setiap pengulangan terjadi
perdarahan yang lebih banyak bahkan seperti mengalir.
PENATALAKSANAAN
Konservatif Aktif

Dilakukan pada bayi prematur Segera dilakukan terminasi


dengan umur kehamilan < 37 kehamilan. Jika perdarahan aktif
minggu dengan syarat denyut (perdarahan > 500 cc dalam 30
jantung janin baik dan menit) dan diagnosa sudah
perdarahan sedikit atau ditegakkan segera dilakukan
berhenti. seksio sesarea dengan
memperhatikan keadaan umum
transfusi PRC (Packed Red Cell) ibu. Perawatan aktif dilakukan
sampai Hb 10 gr% apabila :
Deksametason 6 mg tiap 12 jam Perdarahan aktif, Perkiraan
selama 2 hari bila usia berat bayi > 2000 gram, Gawat
kehamilan < 34 minggu janin
Observasi perdarahan, denyut Anemia dengan Hb < 6 g%,
jantung janin dan tekanan darah janin hidup, perkiraan berat bayi
setiap 6 jam > 2000 gram
BAB III LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. AK
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Oepope, Noemuti Timur, TTU
Agama : Kristen Protestan
Status : Menikah
MRS : 13-07-2018 ( 20.30 WITA )
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien rujukan dari RSUD Kefamenanu
dengan G3P2A0 UK 28-29 minggu + T/H + BSC + Letak Lintang + APB e.c PPT
+ Anemia Sedang + TBBJ 1150 gr. Pasien datang dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah yang menjalar ke pinggang disertai darah keluar bergumpal-
gumpal sejak 15 jam SMRS.
Riwayat Penyakit Dahulu : HT (-) DM (-) Asma (-)
Riawayat pengobatan : Pasien belum pernah mendapat pengobatan
sebelumnya
Riwayat Obstetri : HPHT : 03-12-2017 TP : 10-09-2018 UK :
28-29 minggu
Riwayat Kontrasepsi : -
Riwayat Reproduksi :
Menarke 14 tahun, Lamanya haid 4-5 hari, Siklus haid 28 hari,
jumlah darah haid 2 kali ganti pembalut.
Riwayat ANC : Teratur di Puskesmas Haeketo - TTU

Riwayat Persalinan
1. Aterm/RS/Dokter/SC a/i Makrosomia/ Laki-Laki/3900gr/Meninggal usia
1 minggu
2. Aterm/RS/Bidan/Spontan/Perempuan/3200gr/IUFD
3. Hamil ini
LABORATORIUM
HEMATOLOGI
Hemoglobin 6,9 L g/dL 12.0-16.0

Jumlah eritrosit 2,86 L 10^6/uL 4.20-5.40

Hematokrit 21,1 L % 37.0-47.0

MCV 73.8 L fL 81.0-96.0

MCH 24,1 L Pg 27.0-36.0

MCHC 32,7 g/L 31.0-37.0

Jumlah lekosit 24,41 H 10^3/uL 4.50-12.50

Eosinofil 0.3 L % 1.0-5.0

Basofil 0.1 % 0-1


Neutrofil 83,7 H % 50-70
Limfosit 11,0 L % 20-40
Monosit 4,9 % 2-8
Trombosit 224 10^3/uL 150-400
KIMIA DARAH

SGPT 10 U/L <41

SGOT 19 U/L <35

GDS 118 Mg/dL 70-150

Ureum darah 8,0 Mg/dL <48

Kreatinin darah 0,56 L Mg/dL 0,6-1.1

Albumin 2.7 L Mg/L 3.5-5.2

ELEKTROLIT

Natrium darah 130 Mmol/L 132-147

Kalium darah 4,1 Mmol/L 3,5-4,5

Klorida darah 101 Mmol/L 96-111

Calcium ion 1.050 L Mmol/L 1.120-1.320

KOAGULAGI

PT 9,3 L Detik 10.8-14.4


APTT 22,2 L Detik 26.4-37.8
USG

Simpulan : Gravida tunggal hidup, presentasi bokong,


Punggung Kanan, Plasenta di Posterior – Anterior, AFI UK 29-
30 minggu, EFW 1581 – 2310 gr
Diagnosis : G3P2A0 AH0 UK 28-29 minggu + T/H + BSC +
Letak Sungsang + APB e.c PPT + ROJ + Anemia Sedang +
Hipoalbuminemia + TBBJ 1150 gr

Outcome
Perempuan/1200gr/36cm/8-9

Terapi : Terapi Post Operasi SC


02 2-4 lpm
IVFD RL 20 tpm IVFD RL + Oxytosin 20 IV 28 tpm
Inj Dexametason 6mg IM/12 jam Transfusi PRC ≥ Hb 9gr/dL
selama 2 hari Transfusi Albumin 20% 1 Seri
Transfusi PRC s.d Hb ≥ 10gr/Dl Inj Cefotaxime 1 gr/ 12 jam
Vip Albumin 3x1 P.O Inj Metronidazole 500 mg/ 8 jam
Pro SC Ketorolac 1 amp/ 8 jam
As Mefenamat 1 amp/8 jam
Ranitidine 1 amp/8 jam
Teori Kasus
Etiologi : Pasien pernah melakukan operasi SC tahun
Paritas tinggi,usia lanjut, cacat rahim 2009
misalnya bekas bedah sesar, kerokan,
miomektomi dan sebagainya berperan
dalam proses peradangan dan kejadian
atrofi di endometrium yang semuanya
dapat dipandang sebagai faktor risiko
dan terjadinya plasenta previa.
Semakin rendah letak plasenta, maka Perdarahan yang terjadi pada pasien terjadi
semakin dini perdarahan yang terjadi. pada usia kehamilan 28-29 minggu
Oleh
karena itu, perdarahan pada plasenta
previa
totalis akan terjadi lebih dini daripada
plasenta letak rendah yang mungkin
baru
berdarah setelah persalinan mulai.
Gambaran Klinis : Pemeriksaan tanggal 16/07/2018 pasien
Ciri yang menonjol pada plasenta previa mengeluhkan keluar darah segar warna
adalah perdarahan uterus keluar melalui merah dari jalan lahir tanpa disertai rasa
vagina tanpa rasa nyeri. Darah yang nyeri
keluar juga merupakan darah segar
Berhubung plasenta yang terletak pada Didapatkan hasil pemeriksaan leopold janin
bagian bawah, maka pada palpasi dalam posisi melintang dengan kepala
abdomen sering ditemui bagian dibagian kanan dan kepala tidak masuk PAP.
terendah janin masih tinggi dengan letak
janin yang tidak dalam letak
memanjang.
Oleh karena pembentukan segmen rahim Didapatkan Hb penderita 6,2 gr/dL
terjadi secara ritmik, maka pelepasan
plasenta dari tempat melekatnya di
uterus dapat berulang dan semakin
banyak yang menyebabkan penderita
menjadi anemia
Terminasi kehamilan per abdominal Dilakukan tindakan SC a/i Plasenta
(sectio cesarea) menjadi pilihan Previa Totalis
dalam tatalaksana plasenta previa.
KESIMPULAN
Telah dilaporkan kasus Ny. AK (33 tahun,) MRS dengan keluhan
utama keluar darah dari jalan lahir. Anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan observasi mangarahkan diagnosis pada:
G3P2A0 AH0 UK 28-29 minggu + T/H + BSC + Letak Sungsang +
APB e.c PPT + ROJ + Anemia Sedang + Hipoalbuminemia + TBBJ
1150 gr
Penanganan yang dilakukan adalah dilakukan sectio caesarea untuk
menolong persalinan. Kondisi ibu membaik, bayi di rawat di NICU.

Setelah kondisi pasien membaik, pasien kemudian dipulangkan dan


diminta untuk kontrol kembali ke poli Obgyn RSUD Prof. Dr.W.Z.
Johannes Kupang

Anda mungkin juga menyukai