JAKARTA
Hampir 1/3 kematian kemungkinan berhubungan dgn
pencemaran udara (jantung 28,3% dan pneumonia 3,7%)
Hampir 1/2 penyakit terbanyak kemungkinan berhubungan
dengan pencemaran udara (47% ISPA, asma, dan
penyakit mata)
DAMPAK KESEHATAN
PENCEMARAN UDARA
Partikel debu berhubungan dgn berbagai
penyakit saluran pernafasan
Menurunkan umur harapan hidup sampai 1
tahun
Peningkat kematian penderita penyakit paru-
paru dan jantung
Peningkat angka kematian bayi di daerah
tinggi polusi
WHO 2004
DAMPAK OZONE
Dengan konsentrasi 0,3 ppm selama 8 jam
akan menyebabkan iritasi pada mata.
Konsentrasi 0,3 – 1 ppm selama 3 menit s.d. 2
jam akan memberikan reaksi seperti
tercekik, batuk, kelesuan.
Konsentrasi 1,5 – 2 ppm selama 2 jam akan
mengakibatkan sakit dada batuk-batuk,
sakit kepala, kehilangan koordinasi serta sulit
ekspresi dan gerak.
Ozone....
Ozon pada konsentrasi 0,3 ppm dapat
berakibat iritasi terhadap hidung dan
tenggorokan.
Kontak dengan ozon pada konsentrasi 1,0 – 3,0
ppm selama 2 jam mengakibatkan pusing
berat dan kehilanan koordinasi pada
beberapa orang yang snsitif.
Kontak dengan konsentrasi 9,0 ppm selama
beberapa waktu dapat mengakibatkan
edema pulmonari pada kebanyakan orang.
AIR POLLUTION AND MORBIDITY
Dampak Pb pada Anak
Otak (IQ, kewaspadaan, perilaku agresif)
Susunan syaraf
Gangguan pendengaran
Gangguan pertumbuhan
Pembentukan sel darah merah
Gangguan ginjal (semua umur)
Gangguan sistem reproduksi (dewasa)
KERUGIAN EKONOMI
DAMPAK KESEHATAN
Sekitar Rp. 500 milyar kerugian ekonomi Jakarta akibat
terjadinya 1200 kematian prematur, 32 juta kasus
penyakit pernafasan, dan 464 ribu kasus asma pertahun
karena pencemaran udara
Sekitar Rp. 176 milyar biaya penurunan IQ anak (1990)
atau Rp. 254,4 milyar (2005) di Jakarta (JUDP III ’94)
Diperkirakan kerugian sebesar Rp. 1 trilyun akibat
pencemar PM10 dan Pb saja
Estimasi dampak kesehatan pencemar udara PM10 di
Jakarta Rp. 1,7 trilyun (1998) atau Rp. 4,2 trilyun (2015).
Kerugian akibat NO2 Rp. 41,7 milyar (1998) atau Rp.
132,7 milyar (2015). Kerugian akibat SO2 Rp. 1,8 trilyun
(1998) atau Rp. 4,3 trilyun (2015).
Sumber Transportasi
Zat-zat pencemar sumber transportasi:
hampir sama, walaupun tergantung pada
komposisi bahan bakar dan kondisi pembakaran;
yang terbesar (by mass) adalah CO2 dan uap air
(H2O);
CO, partikel karbon, senyawa hidrokarbon (dari
pembakaran tidak sempurna);
impurities dalam bahan bakar: sulfur, vanadium,
Pb, nitrogen, dan lain-lain;
Sulfur dioksidasi menjadi SOx, nitrogen (dalam
udara dan bahan bakar) menjadi NOx, senyawa
organik Pb membentuk partikel Pb, vanadium
tidak terbakar, zat-zat lain dengan tekanan uap
rendah juga membentuk partikel partikulat
Dampak sumber transportasi
khusus, karena jarak yang dekat dengan reseptor
tidak memberikan kesempatan udara untuk
‘mengencerkan’ polutan
partikel diesel peningkatan simptom
kardiovaskular dan gangguan pernapasan pada
konsentrasi rendah sekalipun
Pb gangguan sistem syaraf dan menurunnya
IQ pada anak-anak
Dampak sumber transportasi
senyawa HC karsinogenik; terutama PAH
(polycyclic aromatic hydrocarbon) yang terikat pada
partikel diesel, dan benzena serta 1,3-butadiena
CO, NOx, SO2 simptom dan gangguan pernapasan
dan kardiovaskular
pencemar sekunder O3 (hasil reaksi fotokimia yang
melibatkan NO2 dan HC) memperparah simptom
asma, dan merusak tanaman
dampak atmosfer yang lebih luas hujan asam,
perubahan iklim
HASIL STUDI Pb-Darah SISWA SD DI
JAKARTA 2001 & 2005
2001 2005
CDC-USAEP-UI UI-JICA-USAEP
0.14 10
Pb-Air
9
0.12 Pb-blood
8
0.10 7
Pb-air (ug/m3)
Pb-blood
6
(ug/dl)
0.08
5
0.06
4
0.04 3
2
0.02
1
0.00 0
EMC Trisakti HI Lbk Bulus Kr Jati
Location
STANDAR KUALITAS UDARA AMBIEN USA
Pollutant Standard Averaging Time Year Last
Revised
Ozone 80 ppb 3-year average of the annual 4th 1997
highest 8-hour concentrat.