Anda di halaman 1dari 64

PENCEMARAN UDARA

 Masuknya atau dimasukkannya mahluk


hidup,zat,energi,dan atau komponen lain
ke udara dan atau berubahnya tatanan
udara oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam, sehingga kualitas udara
turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
JENIS-JENIS PENCEMARAN UDARA
1. Menurut bentuknya (Gas, partikel)
2. Menurut tempatnya (Indoor,Outdoor)
3. Gangguan Kesehatan (Iritasi,toksik)
4. Susunan kimia (Organik, anorganik)
5. Menurut asalnya (primer, sekunder)
6. Menurut dampaknya thd kesehatan
(Langsung , Tidak langsung)
KOMPOSISI UDARA
 Nitrogen (N2) = 78,09%
 Oksigen (O2) = 20,94%
 Argon (Ar) = 0,93%
 Karbon dioksida = 0,032%
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
1. Alam
-Debu letusan gunung berapi
-Pembusukan sampah organik
-Debu terbangan angin
2. Kegiatan manusia
 Debu dari industri
 Zat kimia yg disemprot ke
udara
 Pembakaran bahan bakar
SUMBER POLUTAN UDARA
 Transportasi
 Pembakaran Bahan Bakar
 Proses Industri
 Sampah Padat dan
Incenerator
 Dll.
PENCEMARAN UDARA DI PERKOTAAN
 Dampak Kesehatan Manusia
 Risiko tertinggi: timbal, partikel debu
 Polutan lain: CO, SO2, NOx, ozone,
senyawa-senyawa kimia beracun
 Dampak Lingkungan
 Kerusakan alam dan bangunan fisik,
kerugian harta benda, kebisingan,
perubahan iklim
Susceptible Populations (Humans)
• Young
• Aged
• Pre-existing respiratory/
cardiovascular diseases
• Smokers
• Heavy exercisers
• Occupationally exposed personnel
Di daerah perkotaan dan
industri, parameter bahan
pencemar yang perlu
diperhatikan dalam
hubungannya dengan penyakit
saluran pernapasan adalah
parameter gas SO2, gas CO,
gas NO2 dan partikel debu
Sumber Bahan Pencemar yang Menghasilkan Bahan
Pencemar Udara
Pencemar udara (polutan)
Pencemar udara primer Pencemar udara sekunder
 Adalah semua  adalah pencemar
pencemar yang udara primer yang
langsung dilepas mengalami
perubahan di udara
oleh sumber dan akibat reaksi
belum mengalami fotokimia atau
oksida katalis
perubahan. dengan adanya
 Mencakup sekitar faktor meteorologi
seperti sinar
90 % dari jumlah matahari, kelem-
polutan udara baban dan
seluruhnya temperatur.
POLUTAN PRIMER
1. Gas, terdiri dari :
 Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon,
hidrokarbon teroksigenasi dan karbon
oksida (CO atau CO2)
 Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida
 Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida
dan amoniak
 Senyawa halogen, yaitu fluor, klorin,
hidrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi
dan bromin.
POLUTAN PRIMER
2. Partikel
 Partikel dalam atmosfer mempunyai karakteristik
spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi
aerosol cair.
 Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses
kondensasi, proses dispersi misalnya proses
menyemprot (spraying), maupun proses erosi
bahan tertentu.
 Asap (smoke) seringkali dipakai untuk
menunjukkan campuran bahan partikulat
(particulate matter), uap (fumes), gas dan kabut
(mist).
 asap adalah partikel karbon yang sangat
halus (sering disebut sebagai jelaga) dan
merupakan hasil dari pembakaran yang tidak
sempurna.
 Debu adalah partikel padat yang dapat
dihasilkan oleh manusia atau alam dan
merupakan hasil dari proses pemecahan
suatu bahan.
 Uap adalah partikel bentuk gas yang
merupakan hasil dari proses sublimasi, distilasi
atau reaksi kimia
 Kabut adalah partikel cair dari reaksi kimia dan
kondensasi uap air.
POLUTAN SEKUNDER
 Polutan sekunder tidak dipancarkan langsung
ke atmosfer seperti polutan primer.
 Polutan sekunder dibuat di udara dengan
menggunakan polutan lainnya. Terutama
ketika polutan primer bereaksi atau
berinteraksi dengan molekul polutan
sekunder lain yang dibuat.
 Oleh karena itu, dengan melepaskan polutan
primer ke udara, tidak hanya memiliki efek
langsung, tetapi mempengaruhi udara
secara tidak langsung juga.
Polutan sekunder......
 Ozon, Peroxy Acyl Nitrat (PAN) dan
Formaldehid adalah contoh polutan
sekunder.
 Hal ini terbentuk dari hidrokarbon dan
nitrogen oksida dengan adanya sinar
matahari.
 Polutan sekunder menyebabkan masalah
seperti asap fotokimia
perbedaan antara Polutan Primer
dan Polutan sekunder
 Polutan primer secara langsung dipancarkan
ke udara oleh sumber. Sebaliknya, polutan
sekunder yang dihasilkan oleh reaksi antara
polutan primer dan molekul lainnya.
 Polutan primer akibat aktivitas manusia atau
alami, sedangkan polutan sekunder sering
dibuat secara alami.
 Mengontrol pelepasan polutan utama
adalah lebih mudah daripada
mengendalikan cara sintesis polutan
sekunder.
Route of exposure
 Inhalation
 Skin/eye contact
 Ingestion
Dampak Kesehatan Polusi Udara
 Lebih dari 4000 kematian prematur dan 1,5 juta
serangan asthma pertahun di Jakarta
 Rata-rata 3 - 6 poin IQ berkurang pada anak-
anak kota Bangkok, Cairo, Manila
 Rata-rata umur harapan hidup berkurang 8,6
bulan di Uni Eropa akibat polusi
 Polusi meningkatkan kematian kardiovaskuler
dan respiratory diseases
 ISPA selalu pada peringkat 1 dari 10 penyakit
terbanyak di Indonesia
GANGGUAN KESEHATAN
INDONESIA
ISPA selalu menduduki urutan pertama 10 penyakit
terbanyak lebih dari 30 tahun (rata-rata 42%)

JAKARTA
Hampir 1/3 kematian kemungkinan berhubungan dgn
pencemaran udara (jantung 28,3% dan pneumonia 3,7%)
Hampir 1/2 penyakit terbanyak kemungkinan berhubungan
dengan pencemaran udara (47% ISPA, asma, dan
penyakit mata)
DAMPAK KESEHATAN
PENCEMARAN UDARA
 Partikel debu berhubungan dgn berbagai
penyakit saluran pernafasan
 Menurunkan umur harapan hidup sampai 1
tahun
 Peningkat kematian penderita penyakit paru-
paru dan jantung
 Peningkat angka kematian bayi di daerah
tinggi polusi

WHO 2004
DAMPAK OZONE
 Dengan konsentrasi 0,3 ppm selama 8 jam
akan menyebabkan iritasi pada mata.
 Konsentrasi 0,3 – 1 ppm selama 3 menit s.d. 2
jam akan memberikan reaksi seperti
tercekik, batuk, kelesuan.
 Konsentrasi 1,5 – 2 ppm selama 2 jam akan
mengakibatkan sakit dada batuk-batuk,
sakit kepala, kehilangan koordinasi serta sulit
ekspresi dan gerak.
Ozone....
 Ozon pada konsentrasi 0,3 ppm dapat
berakibat iritasi terhadap hidung dan
tenggorokan.
 Kontak dengan ozon pada konsentrasi 1,0 – 3,0
ppm selama 2 jam mengakibatkan pusing
berat dan kehilanan koordinasi pada
beberapa orang yang snsitif.
 Kontak dengan konsentrasi 9,0 ppm selama
beberapa waktu dapat mengakibatkan
edema pulmonari pada kebanyakan orang.
AIR POLLUTION AND MORBIDITY
Dampak Pb pada Anak
 Otak (IQ, kewaspadaan, perilaku agresif)
 Susunan syaraf
 Gangguan pendengaran
 Gangguan pertumbuhan
 Pembentukan sel darah merah
 Gangguan ginjal (semua umur)
 Gangguan sistem reproduksi (dewasa)
KERUGIAN EKONOMI
DAMPAK KESEHATAN
 Sekitar Rp. 500 milyar kerugian ekonomi Jakarta akibat
terjadinya 1200 kematian prematur, 32 juta kasus
penyakit pernafasan, dan 464 ribu kasus asma pertahun
karena pencemaran udara
 Sekitar Rp. 176 milyar biaya penurunan IQ anak (1990)
atau Rp. 254,4 milyar (2005) di Jakarta (JUDP III ’94)
 Diperkirakan kerugian sebesar Rp. 1 trilyun akibat
pencemar PM10 dan Pb saja
 Estimasi dampak kesehatan pencemar udara PM10 di
Jakarta Rp. 1,7 trilyun (1998) atau Rp. 4,2 trilyun (2015).
Kerugian akibat NO2 Rp. 41,7 milyar (1998) atau Rp.
132,7 milyar (2015). Kerugian akibat SO2 Rp. 1,8 trilyun
(1998) atau Rp. 4,3 trilyun (2015).
Sumber Transportasi
 Zat-zat pencemar sumber transportasi:
 hampir sama, walaupun tergantung pada
komposisi bahan bakar dan kondisi pembakaran;
 yang terbesar (by mass) adalah CO2 dan uap air
(H2O);
 CO, partikel karbon, senyawa hidrokarbon (dari
pembakaran tidak sempurna);
 impurities dalam bahan bakar: sulfur, vanadium,
Pb, nitrogen, dan lain-lain;
 Sulfur dioksidasi menjadi SOx, nitrogen (dalam
udara dan bahan bakar) menjadi NOx, senyawa
organik Pb membentuk partikel Pb, vanadium
tidak terbakar, zat-zat lain dengan tekanan uap
rendah juga membentuk partikel partikulat
Dampak sumber transportasi
 khusus, karena jarak yang dekat dengan reseptor
 tidak memberikan kesempatan udara untuk
‘mengencerkan’ polutan
 partikel diesel  peningkatan simptom
kardiovaskular dan gangguan pernapasan pada
konsentrasi rendah sekalipun
 Pb  gangguan sistem syaraf dan menurunnya
IQ pada anak-anak
Dampak sumber transportasi
 senyawa HC  karsinogenik; terutama PAH
(polycyclic aromatic hydrocarbon) yang terikat pada
partikel diesel, dan benzena serta 1,3-butadiena
 CO, NOx, SO2  simptom dan gangguan pernapasan
dan kardiovaskular
 pencemar sekunder O3 (hasil reaksi fotokimia yang
melibatkan NO2 dan HC)  memperparah simptom
asma, dan merusak tanaman
 dampak atmosfer yang lebih luas  hujan asam,
perubahan iklim
HASIL STUDI Pb-Darah SISWA SD DI
JAKARTA 2001 & 2005

2001 2005
CDC-USAEP-UI UI-JICA-USAEP

Rata-rata Pb- 8,6 mg/dl 4,2 mg/dl


darah
% Pb-darah >= 35 % 1,3 %
10 mg/dl
Association between Pb-air and Pb-blood in Jakarta-
Serpong 2004-2005

0.14 10
Pb-Air
9
0.12 Pb-blood
8
0.10 7
Pb-air (ug/m3)

Pb-blood
6

(ug/dl)
0.08
5
0.06
4

0.04 3

2
0.02
1

0.00 0
EMC Trisakti HI Lbk Bulus Kr Jati

Location
STANDAR KUALITAS UDARA AMBIEN USA
Pollutant Standard Averaging Time Year Last
Revised
Ozone 80 ppb 3-year average of the annual 4th 1997
highest 8-hour concentrat.

PM2.5 15 µg/m 3 annual 1997


65 µg/m 3 24 hours
PM10 50 µg/m 3 annual 1987
150 µg/m 3 24 hours
Lead 1.5 µg/m 3 quarterly 1978
Carbon monoxide 9 ppm 8 hours 1994
35 ppm 1 hour
Nitrogen dioxide 53 ppb annual 1995
Sulfur dioxide 30 ppb annual 1996

Udara ambien : udara sekitar kita yang sehari-hari kita hirup


Paru-paru Tikus setelah terpajan emisi kendaraan bermesin diesel

Exposed to Diesel Exhaust Expose to Clean Air

Compared to the normal pink lung, it has been blackened by soot

National Institute for Environmental Studies, Japan


Dampak Pencemaran oleh Karbon
Monoksida (CO)
 Bagi
manusia dampak CO dapat
menyebabkan gangguan kesehatan
sampai kematian, karena CO bersifat
racun metabolis, ikut bereaksi secara
metabolis dengan hemoglobin dalam
darah (Hb) :
 Hb + O2  O2Hb (oksihemoglobin)
 Hb + CO  COHb (karboksihemoglobin)
 COHb 140 kali lebih stabil daripada O2Hb.
Tanda-tanda keracunan gas
CO
 pusing,sakit kepala dan mual.
 Keadaan yang lebih berat lagi
adalah: kemampuan gerak tubuh
menurun, gangguan pada sistem
kardiovaskular, serangan jantung,
sampai dengan kematian.
Dampak Pencemaran Oleh Oksida
Nitrogen (NOx)
 Gas NO tidak berbau dan tidak berwarna.
Gas NO2 berbau menyengat, berwarna
coklat kemerahan.
 Sifat racun (toksisitas) NO2 empat kalinya NO.
Organ yang paling peka paru-paru,jika
terkena NO2 akan membengkak sehingga
sulit bernapas sampai kematian.
 Konsentrasi NO yang tinggi mengakibatkan
kejang-kejang, bila keracunan berlanjut
mengakibatkan kelumpuhan.
 NO akan lebih berbahaya jika teroksidasi
menjadi NO2.
Dampak Pencemaran oleh Oksida
Belerang (SOx)
 SOx sebagian besar berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil, terutama batubara.
 Gas buang lebih banyak mengandung SO2
dibanding SO3. Dengan oksigen dari udara SO2
menghasilkan SO3:
SO2 + O2  SO3
Gas SO2 berbau tajam dan tak mudah terbakar.
Gas SO3 sangat reaktif. Dengan uap air dari udara:
SO 2 + H 2 O  H 2 SO3
SO3 + H 2 O  H 2 SO4
Jika ikut terkondensasi di udara dan jatuh bersama
air hujan menyebabkan hujan asam.
Dampak SOx
 Gangguan pernapasan
 Jika SOx berubah menjadi asam akan
menyerang selaput lendir pada hidung,
tenggorokan dan saluran napas yang lain
sampai ke paru-paru.
 SO2 berbahaya bagi anak-anak, orang tua,
dan orang yang menderita kardiovaskuler.
 Otot saluran pernapasan akan mengalami
kejang (spasma).
Dampak Pencemaran oleh
Hidrokarbon
 Pembakaran hidrokarbon menghasilkan
panas  rantai hidrokarbon pendek atau
partikel karbon
 Cairan hidrokarbon membentuk kabut
minyak (droplet).
 Padatan hidrokarbon akan membentuk
asap pekat dan menggumpal menjadi
debu/partikel.
 Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2
mengahsilkan PAN (Peroxy Acetyl
Nitrates).
 Campuran PAN dengan gas CO dan O3
disebut kabut foto kimia (Photo Chemistry
Smog) yang dapat merusak tanaman.
Daun menjadi pucat karena selnya mati
toksitas benzena dan toluena
Dampak Pencemaran oleh Partikel
Penyakit silikosis
 Disebabkan oleh pencemaran debu silika
bebas (SiO2). Dapat terjadi pada daerah
pabrik besi
 dan baja, keramik, pengecoran beton,
bengkel yang mengerjakan besi (mengikir/
 menggerinda), penambangan bijih besi,
timah putih dan batubara. Bila sudah parah
penyakit
 ini dapat diikuti hipertropi jantung sebelah
kanan yang mengakibatkan kegagalan kerja
jantung.
Penyakit asbestosis
 Disebabkan oleh debu/serat asbes
(campuran berbagai silikat terutama
magnesium silikat).
 Dapat terjadi di daerah pabrik/industri
yang menggunakan asbes, pabrik
pemintalan serat asbes, pabrik yang
beratap asbes, dan lain-lain
Penyakit Bisinosis
 Disebabkan oleh debu/serat kapas.
Dapat terjadi pada daerah pabrik
pemintalan kapas/tekstil,
 pembuatan kasur atau jok kursi.
 Penyakit ini dapat diikuti bronkitis kronis.
Penyakit antrakosis
 Disebabkan oleh debu batubara.
 Dapat terjadi pada daerah tambang
batubara, penggunaan batubara pada
tanur besi, lokomotif (stoker), kapal laut
bertenaga batubara, pekerja boiler pada
PLTU bertenaga batubara
Coal workers' pneumoconiosis (antrakosis) with
progressive massive fibrosis
Penyakit Beriliosis
 Disebabkan oleh debu logam berilium
yang dapat berupa logam murni, oksida,
sulfat, atau halogenida.
 Dapat terjadi pada daerah industri logam
campur berilium-tembaga, pabrik
fluoresen, pabrik pembuat tabung radio,
pengolahan bahan penunjang industri
nuklir.
mendeteksi
polutan udara
1. Tanaman sebagai indikator
 warna cokelat atau kuning pada daun
kapas sebagai tanda rusaknya klorofil 
paparan gas SO2 (0,2 ppm)
 bercak atau bintik-bintik putih pada daun
kacang-kacangan dan tomat  10
sampai 12 ppm O3 di udara dengan
masa kontak selama 2 jam.
Beberapa tanaman yang sensitif
terhadap polutan
2. Kerusakan pada bahan
 Beberapa bahan dapat rusak karena
terpapar pada polutan dengan cara
abrasi atau reaksi kimia
 Abrasi dapat disebabkan oleh partikel
yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
 Goresan pada logam oleh asam atau
buramnya permukaan logam perak oleh
hidrogen sulfida
 Adsorbsi SO2 oleh kulit pada kelembaban
yang tinggi dapat menyebabkan
terbentuknya asam sulfat yang dapat
merusak kulit
 Proses elektrokimia terjadi pada
pengkaratan logam di udara.
Pengkaratan berjalan lebih cepat bila
terdapat uap air yang mengandung
polutan udara.

Anda mungkin juga menyukai