Anda di halaman 1dari 16

TINDAK PIDANA

KORUPSI

NAMA KELOMPOK :
ADE SERA MULYANA
BENYAMIN
FELICYA MANDA AZERINA
A. Latar Belakang

Korupsi di Indonesia dewasa ini


sudah merupakan patologi social
(penyakit social) yang sangat
berbahaya yang mengancam semua
aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Korupsi telah
mengakibatkan kerugian materil
keuangan negara yang sangat besar.
Namun yang lebih memprihatinkan lagi
adalah terjadinya perampasan dan
pengurasan keuangan negara yang
dilakukan secara kolektif oleh kalangan
anggota legislatif dengan alih studi
Bentuk perampasan dan pengurasan
keuangan negara demikian terjadi hampir
di seluruh wilayah tanah air. Hal itu
merupakan cerminan rendahnya moralitas
dan rasa malu, sehingga yang menonjol
adalah sikap kerakusan dan aji mumpung.
Persoalannya adalah dapatkah korupsi
diberantas?
Tidak ada jawaban lain kalau kita ingin
maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika
kita tidak berhasil memberantas korupsi,
atau paling tidak mengurangi sampai pada
titik nadi yang paling rendah maka jangan
harap negara ini akan mampu mengejar
ketertinggalannya dibandingkan negara
B. Rumusan
Masalah

1. Apa Yang dimaksud dengan Tindak


Pidana Korupsi?
2. Bagaimana Cara atau upaya
memberantas tindak pidana korupsi
yang paling utama?
A. Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari kata Latin “Corruptio” atau
“Corruptus” yang kemudian muncul dalam bahasa Inggris
dan Prancis “Corruption”, dalam bahasa Belanda
“Korruptie” dan selanjutnya dalam bahasa Indonesia
dengan sebutan “Korupsi” (Dr. Andi Hamzah, S.H., 1985:
143). Korupsi secara harfah berarti jahat atau busuk (John
M. Echols dan Hassan Shadily, 1977: 149), sedangkan A.I.N
Kramer ST. menerjemahkannya sebagai busuk, rusak, atau
dapat disuapi (A.I.N. Kramer ST. 1997: 62). Oleh karena
itu, tindak pidana korupsi berarti suatu delik akibat
perbuatan buruk, busuk, jahat, rusak atau suap.
Korupsi dikenal pembuktian terbalik terbatas yaitu orang
yang diteriksa harta bendanya oleh pengadilan tinggi
Dengan demikian, secara harfah
dapat ditarik kesimpulan bahwa
sesungguhnya istilah korupsi memiliki
arti yang sangat luas.
1. Korupsi, penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau
perusahaan dan sebagainya) untuk
kepentingan pribadi dan orang lain.
2. Korupsi: busuk; rusak; suka
memakai barang atau uang yang
dipercayakan kepadanya; dapat
Korupsi di Indonsia dimulai sejak era Orde Lama
sekitar tahun 1960-an bahkan sangat mungkin
pada tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah
melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1960
yang diikuti dengan dilaksanakannya “Operasi
Budhi” dan Pembentukan Tim Pemberantasan
Korupsi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
228 Tahun 1967 yang dipimpin langsung oleh
Jaksa Agung, belum membawakan hasil yang
nyata.
Pada era Orde Baru, muncul Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1971 dengan “Operasi Tertib”yang
dilakukan Komando Operasi Pemulihan Keamanan
dan Ketertiban (Kopkamtib), namun dengan
Upaya-upaya hukum yang telah dilakukan
pemerintah sebenarnya sudah cukup
banyak dan sistematis. Namun korupsi di
Indonesia semakin banyak sejak akhir
1997 saat negara mengalami krisis politik,
sosial, kepemimpinan, dan kepercayaan
yang pada akhirnya menjadi krisis
multidimensi. Gerakan reformasi yang
menumbangkan rezim Orde Baru menuntut
antara lain ditegakkannya supermasi
hukum dan pemberantasan Korupsi, Kolusi
& Nepotisme (KKN). Tuntutan tersebut
akhirnya dituangkan di dalam Ketetapan
MPR Nomor IV/MPR/1999 & Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
B. Dampak yang Diakibatkan Oleh
Tindak Pidana Korupsi

1. Bidang Demokrasi
Korupsi menunjukan tantangan serius
terhadap pembangunan. Di dalam
dunia politik, korupsi mempersulit
demokrasi dan tata pemerintahan yang
baik (good governance) dengan cara
menghancurkan proses formal.
2. Bidang Ekonomi
Korupsi juga mempersulit
pembangunan ekonomi dan
mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan.
3. Bidang Kesejahteraan Negara
Korupsi politis ada dibanyak negara,
C. Persepsi Masyarakat tentang Korupsi

Rakyat kecil yang tidak memiliki alat pemukul guna melakukan


koreksi dan memberikan sanksi pada umumnya bersikap acuh
tak acuh.Namun yang paling menyedihkan adalah sikap rakyat
menjadi apatis dengan semakin meluasnya praktik-praktik
korupsi oleh beberapa oknum pejabat lokal, maupun nasional.
Kelompok mahasiswa sering menanggapi permasalahan korupsi
dengan emosi dan demonstrasi. Tema yang sering diangkat
adalah “penguasa yang korup” dan “derita rakyat”. Mereka
memberikan saran kepada pemerintah untuk bertindak tegas
kepada para koruptor. Hal ini cukup berhasil terutama saat
gerakan reformasi tahun 1998. Mereka tidak puas terhadap
perbuatan manipulatif dan koruptif para pejabat. Oleh karena itu,
mereka ingin berpartisipasi dalam usaha rekonstruksi terhadap
masyarakat dan sistem pemerintahan secara menyeluruh,
D. Fenomena Korupsi di Indonesia

Fenomena umum yang biasanya terjadi di negara


berkembang contohnya Indonesia ialah:

1. Proses modernisasi belum ditunjang oleh


kemampuan sumber daya manusia pada lembaga-
lembaga politik yang ada.
2. Institusi-institusi politik yang ada masih lemah
disebabkan oleh mudahnya “oknum”lembaga
tersebut dipengaruhi oleh kekuatan bisnis/ekonomi,
sosial, keagamaan,
kedaerahan, kesukuan, dan profesi serta kekuatan
asing lainnya.. 3. Selalu muncul kelompok sosial baru
yang ingin berpolitik, namun sebenarnya banyak di
antara mereka yang tidak mampu.
4. Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan
kepentingan pribadinya dengan alih
E. Peran Pemerintah dalam Memberantas Korupsi

Partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan


dalam mengawali upaya-upaya pemerintah melalui KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum lain.
KPK yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberantas korupsi,
merupakan komisi independen yang diharapkan mampu
menjadi “martir” bagi para pelaku tindak KKN.
1. Adapun agenda KPK adalah sebagai berikut :
2. Membangun kultur yang mendukung pemberantasan
korupsi.
3. Mendorong pemerintah melakukan reformasi public sector
dengan mewujudkan good governance.
4. Membangun kepercayaan masyarakat.
5. Mewujudkan keberhasilan penindakan terhadap pelaku
F. Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam
memberantas tindak korupsi di Indone-sia, antara
lain sebagai berikut :

a. Upaya pencegahan (preventif).


b. Upaya penindakan (kuratif).
c. Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.
d. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat).
1.
G. Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa

Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi


politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan
publik.
Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan
mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat
pusat/nasional.
Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman
tentang penyelenggaraan peme-rintahan negara dan
aspek-aspek hukumnya.
Mampu memposisikan diri sebagai subjek
pembangunan dan berperan aktif dalam setiap
pengambilan keputusan untuk kepentingan
Kesimpulan

Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau


perusahaaan) dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain
serta selalu mengandung unsur “penyelewengan” atau dishonest
(ketidakjujuran). Perbuatan korupsi tidak mungkin dihapus dari muka bumi
ini hanya dengan mengeluarkan sebuah peraturan, bahkan dengan ancaman
pidana yang cukup berat, yaitu pidana mati pun. Usaha pembentuk undang-
undang melalui pembuatan paraturan tersebut terbatas, apabila tidak
dibarengi dengan pemberantasan korupsi ini dengan tindakan-tindakan lain,
seperti bidang politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya. Gejala yang dialami
oleh Indonesia tersebut juga muncul di negara-negara berkembang yang lain
di dunia.
Dampak yang diakibatkan oleh tindak pidana korupsi di segala bidang
membuat Indonesia semakin terpuruk karena banyak sekali terjadi kasus
korupsi di Indonesia yang merugikan baik pemerintah maupun masyarakat.
Tindak pidana korupsi ini yang membuat Indonesia semakin miskin.
Cara atau upaya memberantas tindak pidana korupsi yang paling utama
adalah gerakan “moral” yang secara terus menerus mensosialisasikan
bahwa korupsi adalah kejahatan besar bagi kemanusiaan yang melanggar
harkat dan martabat manusia. Melalui gerakan moral diharapkan tercipta
THANKS

Anda mungkin juga menyukai