Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan) dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Dapat dikatakan juga bahwa kalimat membicarakan hubungan antara klausa dan klausa yang lain. Kalimat efektif adalah Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan suatu kata atau hanya memenuhi syarat-syarat sekelompok kata yang komunikatif, dapat mengutarakan suatu gramatikal, dan pikiran atau perasaan sintaksis saja, tetapi dengan memiliki efek juga harus hidup, segar, (akibat/pengaruh/guna) mudah dipahami, serta tepat sasaran dan juga sanggup menimbulkan daya khayal pada diri dalam susunannya harus pembaca. (Rahayu : benar. 2007) •Kesatuan gagasan
•Keparalelan
•Ketegasan
•Kehematan
•Penalaran
` a.) Kesatuan Tunggal Semua penduduk desa mendapat penjelasan mengenai rencana pembangunan lima tahun.
b.) Kesatuan gabungan
Dia telah meninggalkan rumahnya jam enam pagi dan telah berangkat dengan pesawat satu jam yang lalu.
c.) Kesatuan pertentangan.
Ayah bekerja diperusahaan pengangkutan, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaan itu. Keparalelan adalah kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba,bentuk kedua juga harus menggunakan verba. Contoh: a.) Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau pencantumannya di kertas khusus. b.) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pen gujian sistem pembagian air, dan pembagian tata ruang. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, antara lain sebagai berikut: a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat Contoh: i. Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Penekanannya ialah pada Presiden mengharapkan ii. Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya ialah pada Harapan presiden. b. Membuat urutan kata yang bertahap Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. c. Melakukan pengulangan kata (repetisi) Contoh: Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan) Contoh: Saudaralah yang harus bertanggung jawab. Penghematan dapat dilakukan dengan cara berikut ini a. Menghilangkan pengulangan subjek Contoh: Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata Contoh: Ia memakai baju warna merah. Ia memakai baju merah. Kata warna dihilangkan karena kata merah sudah mencakup kata warna. c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat Contoh: Sejak dari pagi ia termenung. Sejak pagi ia termenung. Kata dari dihilangkan karena kata dari bersinonim dengan kata sejak. d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak Contoh: Para hadirin dimohon berdiri Hadirin dimohon berdiri Kata para dihilangkan karena kata hadirin sudah merupakan bentuk jamak. Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Berarti, bukan hanya struktur gramatikal yang berperan penting agar ide pokok kalimat dapat diungkapkan dengan baik dan benar. Ada unsur lain yang harus diperhatikan yaitu penalaran atau logika. Kalimat yang efektif harus logis karena setiap kalimat harus bisa dipertanggungjawabkan dari segi akal sehat dan sesuai dengan penalaran. Contoh: Kepada kepala sekolah waktu dan tempat kami persilahkan. Untuk mempersingkat waktu mari kita lanjutkan acara ini. SEMOGA BERMANFAAT SEKIAN Dan TERIMAKASIH...