Anda di halaman 1dari 23

Sanitasi Rumah Mulyorejo

Ike Dian Wahyuni


Septia Dwi Cahyani
Salsabila Al Firdausi
 “Suatu struktur fisik” dimana orang menggunakannya
untuk tempat berlindung, dimana lingkungan dari
struktur tersebut termasuk juga semua fasilitas dan
DEFINISI pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang
PEMUKIMAN berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani dan
keadaan sosialnya yang baik untuk keluarga dan
individu. (WHO)
 Pemukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat
untuk tinggal secara permanen, berfungsi sebagai
untuk tempat bermukim, beristirahat, berekreasi
DEFINISI (bersantai) dan sebagai tempat berlindung dari
PEMUKIMAN pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan
physiologis, psychologis, bebas dari penularan
penyakit dan kecelakaan (Winslow & Apha)
 Penataan pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan
TUJUAN  Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni
dalam lingkungan yang sehat
SANITASI
 Mengurangi resiko kecelakaan, kebakaran, penularan
PEMUKIMAN penyakit atau gangguan kesehatan
 Perilaku Penghuni
 Komponen Rumah
RUANG LINGKUP  Sarana Sanitasi
SANITASI  Sarana Prasana Lingkungan

PEMUKIMAN  Ruang Terbuka Hijau


 Lokasi dan Waktu Survey
Tempat : RT 01 Kelurahan Mulyorejo Surabaya
Tanggal : 18 Mei 2018
Waktu : Pukul 15.00 WIB - Selesai
 Jenis Kegiatan dan Teknik Pengumpulan Data
METODOLOGI Jenis kegiatan adalah observasional dengan Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi
KEGIATAN lingkungan permukiman dan wawancara pada pemilik
SURVEY rumah di lingkungan tersebut.
 Pengolahan dan Analisis Data Hasil Survey
Total akhir disesuaikan dengan 2 kategori nilai, dengan
kriteria : Memenuhi apabila nilai > 957 dan Tidak
Memenuhi apabila nilai < 957
Nomor Rekapitulasi Kategori
Rumah Nilai Rumah
1 976 Sehat

2 902 Tidak Sehat


Hasil
3 930 Tidak Sehat

4 870 Tidak Sehat

5 961 Sehat
Nomor Kriteria Penilaian
Rumah Perilaku Komponen Sarana Sarana Ruang
Penghuni Fisik Sanitasi Prasarana Terbuka
Rumah Lingkungan Hijau Rumah
Hidup

Hasil 1
2
300
300
242
242
240
180
152
152
42
28
3 300 198 280 152 -
4 250 286 220 114 -
5 300 286 280 95 -
Kriteria rumah sehat
menurut Winslow dan APHA
Pembahasan (American Public Health
Association):
Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain:
- Pencahayaan
- penghawaan (ventilasi)
- ruang gerak yang cukup
- terhindar dari kebisingan/suara yang mengganggu.

Pembahasan Dalam perumahan ini ada rumah yang telah memenuhi


syarat serta ada yang belum memenuhi syarat
pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup
disesuaikan dengan tipe rumah dan adanya lahan kosong
di sekitar perumahan dan jauh dari tempat kebisingan
karena letaknya yang agak jauh dari pusat kota.
Di dalam hasil penelitian ini terdapat dua rumah yang
memenuhi syarat, serta 3 rumah sisanya tidak memenuhi
syarat.
Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain:
- cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni
rumah

- privasi yang cukup


- komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan
Pembahasan penghuni rumah
- lingkungan tempat tinggal yang memiliki tingkat ekonomi
yang relatif sama

- Terdapat ruang keluarga yang merangkap dengan ruang


tamu, maupun ruang keluarga khusus yang ada di sebagian
rumah di perumahan ini.
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar
penghuni rumah dengan:

- penyediaan air bersih


- pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga
- bebas vektor penyakit dan tikus
- kepadatan hunian yang berlebihan
- cukup sinar matahari pagi
Pembahasan - terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran.
Terdapat pencahayaan alami pada sebagian rumah di perumahan
ini. Kemudian terdapat pula jendela yang dapat dibuka sebagai
sumber pertukaran udara dalam ruang dengan di luar rumah.

Di dalam penelitian ini, kesemua rumah sudah memiliki septic


tank. Beberapa rumah tidak memenuhi syarat kebersihan karena
kerapian barang-barang di rumah kurang.
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan
baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah.
Termasuk dalam persyaratan ini antara lain:
- bangunan yang kokoh
- terhindar dari bahaya kebakaran
- tidak menyebabkan keracunan gas
- terlindung dari kecelakaan lalu lintas.
Pembahasan
Di perumahan ini persyaratan ini kurang dapat dipenuhi,
karena termasuk dalam golongan perumahan padat penduduk
dengan tingkat kerapatan tinggi, serta akses jalan ada yang
berupa gang sempit sehingga memiliki potensi terjadinya
kebakaran dan mempersulit pemadaman apabila terjadi
kebakaran.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Pembahasan 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan kesehatan perumahan
Kelompok komponen rumah meliputi:
- langit-langit
- Dinding
- Lantai
- Ventilasi
- Sarana pembuangan asap dapur
- pencahayaan.
Pembahasan Secara umum penggunaan komponen fisik rumah dalam penelitian ini
termasuk kurang.
Terdapat rumah yang tidak memiliki langit-langit (plafon), terdapat
rumah dengan dinding permanen dari semen serta rumah yang belum
memiliki dinding permanen, lantai ada yang tidak permanen yang
bukan keramik serta ada yang berasal dari keramik.
Kondisi lubang asap dapur terdapat yang memadai serta ada yang
kurang memadai dan tidak memiliki ventilasi. Terdapat rumah dengan
pencahayaan alami maupun buatan di setiap rumah dan lingkungannya
yang memadai serta tidak memadai.
Kelompok sarana sanitasi meliputi:
- sarana air bersih
- pembuangan kotoran
- pembuangan air limbah
- sarana tempat pembuangan sampah.

Di perumahan ini sarana air bersih berasal dari PDAM serta sumur
Pembahasan gali, yang berarti ada yang telah memiliki baku mutu standar
kesehatan serta ada yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Hal ini
karena kualitas air sumur gali Surabaya rawan terkena kontaminasi.
Pembuangan air limbah disalurkan menuju penampungan dengan
melalui saluran menuju ke sungai kecil yang berada di depan rumah
dan depan gang rumah (tidak dialirkan langsung ke tanah), dan juga
sarana tempat pembuangan sampah yang cukup baik, namun di setiap
blok kondisinya agak berbeda satu sama lain.
Kelompok perilaku penghuni meliputi:
- membuka jendela ruangan dirumah
- membersihkan rumah dan halaman
- membuang tinja ke jamban
- membuang sampah pada tempat sampah.
Perilaku penghuni dalam memperlakukan rumahnya yang
meliputi membuka jendela cukup bagus, namun pada sebagian
rumah tidak dilakukan setiap waktu (ada yang dilakukan dengan
Pembahasan mmebuka pintu saja).
Kegiatan membersihkan rumah bervariasi, ada yang keadaan
rumah yang relatif bersih dan tidak ada sampah yang berserakan
serta ada rumah yang memiliki kondisi kurang rapi karena
digunakan sebagai tempat usaha menjahit.
Di sepanjang kali yang kami temui tidak terdapat tinja yang
dibuang di sana, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran
masyarakat dalam membuang sampah tinja tidak ke selokan
sudah baik.
Adapun komponen sarana dan prasarana lingkungan umum yang
dianalisis yakni:
- Keteraturan bangunan
- jalan lingkungan untuk prasarana transportasi
- ruang terbuka hijau
- sarana tempat ibadah
- proteksi kebakaran
Pembahasan - sarana penerangan jalan
- sarana pengelolaan sampah komunal serta selokan.
Secara umum kondisi sarana dan prasarana lingkungan umum
kurang baik, karena jalan yang ada berupa jalan yang relative
sempit berukuran lebar kurang lebih 2 meter. Selain itu terkait
kondisi penerangan di jalan tidak semuanya tersedia dengan baik.
Komponen ruang terbuka hijau rumah yakni memiliki:

- lahan vegetasi untuk meningkatkan fungsi alamiah


tanaman (fisiologi) dan meningkatkan kenyamanan dan
kesehatan fisik serta psikis penghuni

- penanganan air limpasan hujan (stormwater management)


- penanganan air limpasan hujan (stormwater management)

Pembahasan - serta adanya penanganan limpasan air hujan untuk


halaman.

Kondisi secara umum tidak memenuhi syarat, karena


keterbatasan lahan yang ada di rumah responden. Adapun
apabila ada resapan air, itu berada pada paving block yang
digunakan sebagai bahan penyusun jalan rumah.
1. Kondisi sanitasi perumahan di lokasi inspeksi tergolong
belum sehat karena 3 dari 5 sampel rumah termasuk rumah
tidak sehat, hanya 2 yang tergolong sehat
2. Kondisi rumah di lokasi inspeksi yang paling baik dari
sampel yang diambil adalah rumah nomor 1 dengan skor 976
dan paling buruk adalah 4 dengan skor 870.
3. Sarana sanitasi yang paling baik adalah rumah rumah 3
dan 5, sementara sanitasi yang buruk memiliki skor terendah
180 yakni pada nomor .
Kesimpulan 4. Perilaku penghuni di lokasi inspeksi yang baik
ditunjukkan oleh perilaku penghuni rumah 1, 2, 3 dan 5
dengan skor 300. Dan paling buruk ditunjukkan oleh
penghuni rumah 4 dengan skor 250
5. Kondisi lingkungan sekitar yang paling baik adalah rumah
nomor 1, 2 dan 3 dengan skor 152, dan yang terburuk adalah
rumah nomor 5 dengan skor hanya 96.
Saran
 Mengadakan perbaikan terhadap jalan-jalan serta
lampu yang rusak agar jalanan dapat memiliki daya
dukung bagi pengguna jalan
 Memberikan sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) untuk penduduk sekitar terkait
pembukaan jendela, menguras kamar mandi dan
pengelolaan pembuangan sampah terkait pembuangan
dan pemisahan sampah.

Anda mungkin juga menyukai