Oleh :
RIA OKTAVIANI SINIA
SISTEMATIKA
PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN
1. Semen Portland
4. Air
1. Kuat Tekan
Kuat tekan beton f’c didasarkan atas pengujian beton pada umur 28
hari dengan benda uji silinder dengan ukuran tinggi 300 mm dan
diameter 150 mm atau silinder dengan ukuran tinggi 200 mm dan
diameter 100 mm.
Pada benda uji silinder pola keruntuhan yang terjadi dapat berupa
SIFAT pola splitting untuk beton normal seperti pada gambar a atau pola
MEKANIK geser seperti pada gambar b atau pola geser dan splitting seperti
pada Gambar c, pola kedua dan ketiga ini biasanya terjadi pada
BETON beton mutu tinggi.
1. Kuat Tekan
Kuat tekan silinder untuk beton normal rata-rata 0,83 kali kuat
tekan kubus, namun angka sebenarnya tergantung dari mutu beton
yang diuji. Semangkin tinggi kuat tekan beton maka rasio kuat
tekan silinder terhadap kubus akan mendekati satu. Pengaruh ukuran
benda uji (size effect) terhadap kuat tekan beton pada beton mutu
tinggi sangat kecil dibandingkan dengan beton normal.
SIFAT
MEKANIK Kuat tekan uniaksial benda uji silinder/kubus dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
BETON
SIFAT
MEKANIK
BETON
1. PENDAHULUAN
SIFAT
MEKANIK
BETON
dengan w adalah berat jenis
beton yang berkisar antara
1500-2500 kg/m3
1. PENDAHULUAN
4. Susut (shrinkage)
Selama beton dalam proses pengerasan setelah
dicetak, beton akan mengalami perubahan volume
Jika kadar air dalam beton berkurang karena proses
evaporasi, maka beton akan menyusut, namun apabila
beton direndam dalam air, maka beton akan
mengembang
Beberapa penyebab perubahan volume dalam beton
SIFAT antara lain adalah adanya perubahan kadar air,
reaksi kimia antara semen dengan air, adanya
MEKANIK perubahan temperatur serta adanya beban yang
BETON diberikan pada beton
Seiring dengan mengeringnya beton, maka volume
akan menyusut, yang kemungkinan diakibatkan oleh
adanya tegangan tarik kapiler dari air yang ada
dalam beton
Untuk mengurangi potensi susut beton, pada umumnya
beton dirawat, dapat dengan disiram atau direndam
dalam air, selama jangka waktu tidak kurang dari 7
hari
1. PENDAHULUAN
5. Rangkak (Creep)
Beton adalah merupakan material yang bersifat
elastoplastis, dan diawali dengan tegangan yang
kecil, regangan plastis akan muncul sebagai
tambahan dari regangan elastis
SIFAT Setelah beban tetap bekerja, maka deformasi
MEKANIK plastis akan berlanjut hingga jangka waktu
BETON kurang lebih satu tahun
Deformasi ini akan bertambah dengan cepat pada
sekitar 4 bulan pertama setelah beban bekerja.
Deformasi plastis yang terjadi selama beban
tetap bekerja sering dikenal dengan isitilah
rangkap (creep).
2. BETON BERTULANG