Anda di halaman 1dari 19

BATERAI

Disusun Oleh :
BATERAI
KONSTRUKSI BATERAI

JENIS-JENIS BATERAI

KAPASITAS BATERAI

PROSES PENGOSONGAN

PROSES PENGISIAN

RANGKAIAN BATERAI

CARA PERAWATAN

PENGAPLIKASIAN PADA PEMBANGKIT


BATERAI
Baterai atau accumulator adalah suatu
peralatan listrik yang dapat menyimpan dan
mengeluarkan energi listrik melalui proses
kimia (elektrolisa).
KONSTRUKSI BATERAI
Proses pengosongan
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat. (SO4 - - ) akan bereaksi
dengan plat timah murni (Pb) sebagai katoda menjadi timah sulfat (Pb
SO4) sambil melepaskan dua elektron.
Proses tersebut terjadi secara simultan dengan reaksinya dapat
dinyatakan;

dimana :
Pb O 2 = Timah peroxida (katub positif / anoda)
Pb = Timah murni (kutub negatif/katoda)
2H SO2 4 = Asam sulfat (elektrolit)
Pb SO 4 = Timah sulfat (kutub positif dan negatif setelah
proses pengosongan)
HO
2 = Air yang terjadi setelah pengosongan NEXT
Jadi pada proses pengosongan baterai akan
terbentuk timbal sulfat (PbSO4) pada kutub positif dan
negatif, sehingga mengurangi reaktifitas dari cairan
elektrolit karena asamnya menjadi timbal, sehingga
tegangan baterai antara kutub-kutubnya menjadi lemah.
Proses Pengisian

Proses ini adalah kebalikan dari proses


pengosongan dimana arus listrik dialirkan
yang arahnya berlawanan, dengan arus yang
terjadi pada saat pengosongan

NEXT
Proses reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :

dimana :
Pb O 2 = Timah peroxida (katub positif / anoda)
Pb = Timah murni (kutub negatif/katoda)
2H SO2 4 = Asam sulfat (elektrolit)
Pb SO 4 = Timah sulfat (kutub positif dan negatif setelah
proses pengosongan)
HO
2 = Air yang terjadi setelah pengosongan
RANGKAIAN BATERAI
1 Hubungan serie
• Pada hubungan seri dari baterai, dimana Vdc
sama dengan penjumlahan tegangan dari
masing sel baterai sedangkan kapasitas baterai
dalam amperejam adalah tetap.

NEXT
Hubungan Paralel
• Untuk menaikan kapasitas baterai yaitu ampere jam.
• Untuk keandalan pasok arus searah yang disuplai dari baterai,
sehingga apabila salah
satu mengalami gangguan, group yang lain akan berfungsi
sebagai back up atau
beberapa group baterai secara bersama memasok kebeban.
• Meningkatnya kebutuhan beban DC.
Cara perawatan
• Memeriksa tegangan tiap baterai dan
tegangan total suluruh baterai
• Memeriksa berat jenis electrolit atau cairan
baterai
• Memeriksa level cairan baterai
• Membersihkan secara visual baaterai
Pengaplikasian pada pembangkit
 Sebagai suplai eksitasi awal pada pembangkit
 Sebagai sumber emergency
 Suplay daya bagi peralatan peralatan DC
lainnya
Kapasitas baterai
Kapasitas baterai dalam ampere jam (Ah)
dinyatakan sebagai berikut :
C=Ixt
dimana :
C = Kapasitas baterai dalam ampere-jam (Ah)
I = Besar arus yang mengalir (A)
t = Waktu (jam)
JENIS BATERAI
Secara garis besar, berdasarkan bahan kimia-nya
baterai dibagi dalam dua kategori utama, yaitu:

A. Baterai Primer (Primary Batteries)


Jenis ini disebut juga baterai sekali pakai (single-use
battery) yang berarti setelah habis arus listriknya baterai
tersebut harus dibuang ditempat semestinya.
B. Baterai Sekunder (Secondary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai yang dapat di-cas ulang
(rechargeable batteries) jika telah habis arus listriknya.

NEXT
Macam-Macam Baterai Primer :
1. Heavy Duty
2. Alkaline Gambar 1
3. Lithium Cells
4. Silver Oxide Cells
5. Zinc Air Cells
Gambar 2

Gambar 5 Gambar 4 Gambar 3

NEXT
Macam-Macam Baterai Sekunder :
1. Rechargeable Alkaline
2. Nickel-Cadmium (Ni-Cd)
Gambar 1
3. Nickel-Metal Hydride (Ni-MH)
4. Lithium Ion, (Li-Ion)
5. Lead-Acid

Gambar 2

Gambar 5 Gambar 4
Gambar 3

Anda mungkin juga menyukai