Anda di halaman 1dari 54

dr.

Susiana Candrawati, Sp KO
 Fungsi utama sistem respirasi adalah
menjamin tersedianya O2 untuk
kelangsungan metabolisme sel serta
mengeluarkan CO2 hasil metabolisme
sel secara terus menerus.
 Fungsi tambahan :
1. Membantu pengeluaran air dan panas dari dalam
tubuh
2. Membantu meningkatkan aliran balik vena
(sebagai pompa)
3. Membantu proses bicara (vokalisasi)
Sistem pernapasan manusia terdiri dari :
1. Sistem saluran udara, praktis tidak terjadi
pertukaran gas
2. Organ pertukaran gas (alveol paru), tempat
terjadinya difusi
3. Mekanisme pompa ventilasi paru,meliputi struktur
dinding dada & otot pernapasan
4. Pusat pernapasan otak
5. Sistem sirkulasi darah, membawa O2 dan CO2 ke
dan dari jaringan tubuh
Hidung  faring  laring  trakea 
bronkus (ka & ki)  bronkiolus 
bronkiolus terminalis  bronkiolus
respiratorius  duktus alveolaris 
sakus alveolaris  alveolus
1. Mekanisme pertahanan terhadap benda asing.Udara yang
masuk sal napas disaring bulu hidung shg partikel > 10 µm
akan dihambat. Pada mukosa sal napas terdapat silia 2-10
µm, gerakan silia (Cilliary escalator) akan mendorong benda
asing keluar dgn kec 16 mm/menit.
2. Memanaskan suhu udara pernapasan shg sesuai dgn suhu
tubuh. Terdapat pembuluh darah.
3. Melembabkan udara pernapasan, penting untuk mencegah
mengeringnya membran alveol. Dilakukan oleh mukus
(dihasilkan kel sebasea dan sel goblet pd mukosa hidung
dan faring).
4. Sebagai organ penciuman.
 Alveoli dapat digambarkan sebagai segerombol kantung
udara berdinding tipis, yang dapat mengembang dan
mengempis.

 Dindingnya terdiri dari 1 lapis sel epitel alveol tipe I


berbentuk gepeng, di antara sel epitel tersebut terdapat sel
alveol tipe II (pnemosit granuler) yang mensekresi surfaktan.

 Surfaktan (surfactant = surface-active substance) adl


kompleks fosfolipoprotein yang membantu pengembangan
jaringan paru.
Pada tempat terjadinya difusi antara
udara alveol dengan darah dalam kapiler
paru, terdapat pembatas yang disebut
membran alveol-kapiler / membran
respirasi.
Kecepatan difusi dipengaruhi :
1. Suhu, makin tinggi suhu makin cepat difusi
2. Beda tekanan/konsentrasi gas
3. Tebal membran
4. Berat molekul gas
5. Daya larut gas dalam air
6. Luas membran
D = P . A . S
d . MW

KET : D = Kapasitas Difusi


P = Perbedaan tekanan partial
A = Luas membran respirasi
S = Kelarutan sifat gas
d = Tebal membran respirasi
MW = Berat molekul gas
Proses difusi gas antara alveol dan kapiler dibagi 3
fase :

1. Fase gas
Di dalam alveol, tjd difusi O2 dan CO2. Difusi O2
lebih cepat dibanding CO2 sebab BM O2 lebih
rendah.
2. Fase membran
Udara dalam alveoli dipisahkan dari darah dalam
pembuluh kapiler paru oleh membran alveol-
kapiler. Pada keadaan ttt, membran difusi dapat
menebal sehingga kecepatan difusi berkurang, msl
akibat :
pertambahan jar fibrosa, penumpukan cairan
(edema) atau eksudat .
3. Fase cairan (darah)
Setelah O2 berdifusi ke dalam cairan darah
(plasma), O2 harus mencapai sel darah merah untuk
berikatan dengan Hb.
Kecepatan difusi pada fase ini bergantung daya
larut dan berat molekul gas tersebut.
 Proses difusi di paru-paru
Terjadi karena :
* pO2 kapiler paru = 40 mmHg
* pO2 alveoli = 104 mmHg
* Permukaan membran luas dan tipis
 Proses difusi di Jaringan
Terjadi karena :
* pO2 arteri = 95 mmHg
* pO2 interstitial = 40 mmHg
 Proses difusi di paru-paru
Terjadi karena :
* pCO2 kapiler paru = 45 mmHg
* pCO2 alveoli = 40 mmHg
 Proses difusi di Jaringan
Terjadi karena :
* pCO2 kapiler jar = 40 mmHg
* pCO2 vena = 45 mmHg
 Seperti halnya air, udara mengalir dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah.

 Bila tekanan di dalam alveoli sama dengan tekanan atmosfer


udara luar, tidak terjadi aliran udara.

 Selama inspirasi, yaitu masuknya udara ke dalam paru,


tekanan di alveol harus lebih rendah dibandingkan tekanan
atmosfer.

 Selama ekspirasi, yaitu keluarnya udara dari dalam paru,


tekanan di alveol harus lebih tinggi dibandingkan tekanan
atmosfer.
 Paru dapat kembang kempis :
1. Gerakan naik turun diafragma
2. Elevasi dan depresi costa

• Otot pernafasan :
1. Otot inspirasi
2. Otot ekspirasi
 DIAFRAGMA : bangunan yang membatasi
rongga dada & rongga perut
▪ Relaksasi  diafragma cembung ke dada  rongga
dada menyempit : ekspirasi
▪ Kontraksi  diafragma cembung ke perut  rongga
dada membesar : inspirasi
Pernafasan dengan diafragma ini disebut pernafasan
perut
 Elevasi dan depresi costa untuk meningkatkan dan
menurunkan diameter anterior dan posterior rongga
dada

 Elevasi costa  rongga dada membesar : inspirasi


 Depresi costa rongga dada mengecil : ekspirasi

 Pernafasan ini disebut pernafasan thoracal


1. m. sternocleidomastoideus
2. m. serratus anterior
3. m. skalenus
4. m. interkostalis eksternus
5. Diafragma

1,2,3,4  pernafasan thoracal


5  pernafasan abdominal
1. m. interkostalis internus
2. m. rectus abdominal
3. m. transversus
4. m. obliquus

 1  pernafasan thoracal
 2,3,4  pernafasan abdominal
1. Volume Tidal
2. Volume Cadangan Inspirasi
3. Volume Cadangan Ekspirasi
4. Volume Residual
VOLUME TIDAL
Merupakan volume udara yang diinspirasi
dan diekspirasi setiap pernafasan normal
Jumlah 500 ml

VOLUME CAD INSPIRASI


Merupakan volume udara yang masih dapat
diinspirasi stlh inspirasi biasa
Jumlah 3000 ml
VOLUME CADANGAN EKSPIRASI
 Merupakan vol tambahan udara yang masih dapat
dikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah akhir suatu
ekspirasi biasa
 Jumlah 1100 ml

VOLUME RESIDUAL
 Merupakan vol udara yg msh tersisa di dlm paru setelah
ekspirasi kuat
 Jumlah 1200 ml
1. Kapasitas Inspirasi
2. Kapasitas Residual Fungsional
3. Kapasitas Vital
4. Kapasitas Total paru – paru
 Merupakan jumlah udara yg dapat dihirup
seseorang pd tkt inspirasi normal dan
menembangkan paru-parunya sampai
maksimal

 Yaitu jumlah volume tidal ditambah dgn vol


cad inspirasi (3500 ml)
 Merupakan jumlah udara yang tersisa
dalam paru paru pada akhir ekspirasi
normal

 Yaitu vol cadangan ekspirasi ditambah


volume residual (2300 ml)
 Merupakan jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan dari paru – paru seseorang setelah ia
mengisinya sampai batas maksimum dan kemudian
mengeluarkannya sebanyak – banyaknya

 Yaitu penjumlahan vol cad inspirasi, vol cad ekspirasi


dan volume tidal (4600 ml)

 KV pria = (27,63 – 0,112 U) TB


 KV wanita = (21,78 – 0,101U) TB
 Merupakan volume maksimum
pengembangan paru–paru dengan usaha
inspirasi yang sebesar-besarnya

 Yaitu penjumlahan ke 4 jenis volume paru


Vol tidal
Kapasitas Kap Insp
Vital 4600 Vol Cad Insp

Vol Cad Eksp


Kapasitas
Total 5800 Kap Residual
Fungsional

Vol Residual 1200

Note : Semua volume & kapasitas paru wanita kira-


kira 20 – 25 % di bawah pria
Pusat mekanisme pengaturan pernapasan ada 2:

1. Pusat pengaturan pernapasan volunter


terletak di korteks serebri

2. Pusat pengaturan pernapasan otomatis


treletak di pons dan medulla oblongata
 Pusat pernapasan di batang otak dipengaruhi berbagai
rangsang :
1. Rangsang kimia
Kemoreseptor perifer
Kemoreseptor sentral
2. Rangsang non kimia
Sewaktu berbicara, mandi air dingin (stres dtg
tiba - tiba), terjadi perubahan irama napas akibat
perangsangan pusat resp di berbagai tempat.
 Glomus karotikum yang terletak pada
percabangan a. karotis komunis, dan glomus
aortikum pada arkus aorta.

 Reseptor kimia perifer ini peka terhadap


peningkatan p CO2 dan penurunan pO2 / pH
darah.

 Akibat perangsangan reseptor ini, ventilasi


akan meningkat.
 Bagian ventral medula oblongata

 Reseptor ini peka terhadap peningkatan kadar


ion H (penurunan pH) dalam cairan otak

 Bila terjadi peningkatan pCO2 arteri, CO2 akan


menembus sawar darah otak, berubah mjd
H2CO3 dan terurai mjd ion H dan ion HCO3, mk
tjd peningkatan ion H di cairan otak  ventilasi
meningkat
Transportasi Oksigen

Transportasi

Transportasi Karbondioksida
Oksigen terlarut

JARINGAN
6,5 ml O2
per 100 ml
darah

Oksigen terikat
Dan terangkut
Secara kimia
Dengan hemoglobin
20 ml O2/100 ml darah
HbO2 Hb + O2
Ke kiri : reaksi asosiasi terjadi
di alveolus, daya ikat lemah
namun banyak
Ke kanan : reaksi disosiasi
terjadi di jaringan, O2 banyak
bebas
Kurva disosiasi : sigmoid
A. Tekanan Parsial O2
B. Tekanan Parsial CO2

C. Elektrolit
D. Suhu
E. Fosfat organik
HbO2 Hb + O2
Geser ke kanan, terjadi
O2 bebas lbh banyak.
ATAU dgn kata lain
MENGURANGI
AFINITAS Hb utk O2 Pergeseran ke kanan, bila :
1. Peningkatan ion Hidrogen
2. Peningkatan CO2
3. Peningkatan Suhu
4. Penurunan pH
Geser ke kiri, terjadi
O2 bebas lbh sedikit.
ATAU dgn kata lain
MENAMBAH 5. Peningkatan 2,3 DPG
AFINITAS Hb utk O2
 CO2 yang dihasilkan oleh metabolisme sel
jaringan akan berdifusio ke dalam darah dan
diangkut dalam 3 bentuk :
1. CO2 terlarut (10%)
2. Ikatan dengan Hb dan protein plasma
(30%)
3. Ion HCO3 (60%)
Ion HCO3 terbentuk melalui reaksi :
CO2+H2O  H2CO3  H +HCO3

Anda mungkin juga menyukai