Anda di halaman 1dari 27

Perpres No.

42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional


Percepatan Perbaikan Gizi
upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan
secara terencana dan terkoordinir untuk percepatan perbaikan gizi
pada 1000 hari perta kehidupan.
Penyebab Masalah Gizi Saling Berkaitan
Kurangnya Kurangnya akses
Kurangnya akses PELAYANAN terhadap SARANA
untuk KESEHATAN KESEHATAN
Untuk ibu & anak, sanitasi & penyediaan
PANGAN termasuk mendampingi
ibu dalam menyiapkan
air bersih
yang bergizi MP-ASI

BERAKAR DI
Lingkungan Pemberdayaan
Kemiskinan
Perempuan
Politik & Budaya
SASARAN GERAKAN NASIONAL
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

 Prioritas Sasaran : untuk perbaikan gizi pada seribu hari pertama


kehidupan
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak Prestasi belajar

Gizi pada
1000 hari pertama
Pertumbuhan
kehidupan Kekebalan
(janin dan massa tubuh
Kapasitas kerja
bayi 2 tahun) dan komposisi badan

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati
Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
GERNAS 1000HPK BANJARBARU KALSEL 1
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) DESEMBER 2014
Latar Belakang
 Riskesdas tahun 2010
 persentase BBLR di Indonesia sebesar 8,8 persen,
 anak balita pendek sebesar 35,6 persen,
 anak balita kurus sebesar 13,3 persen,
 anak balita gizi kurang sebesar 17,9 persen,
 anak balita gizi lebih sebesar 12,2 persen.
Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, di satu pihak mengalami
kekurangan gizi di pihak lain mengalami kelebihan gizi.
 Dampak jangka pendek
 terganggunya perkembangan otak, kecerdasan,
 gangguan pertumbuhan fisik, dan
 gangguan metabolisme dalam tubuh
 Dampak jangka panjang
 menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar,
 menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan
 resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit
jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua.
Kesemuanya itu akan menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,
produktifitas, dan daya saing bangsa.
 Untuk mengatasi masalah ini Indonesia telah menyepakati untuk
menjadi bagian dari Gerakan SUN Movement sejak bulan Desember 2011,
melalui penyampaian surat keikutsertaan dari Menteri Kesehatan kepada
Sekjen PBB
 Di Indonesia Gerakan SUN Movement disebut dengan Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan
disingkat menjadi Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan – Gerakan
1000 HPK
 Gerakan 1000 HPK terdiri dari intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi
sensitive.
 Intervensi spesifik, adalah tindakan atau kegiatan yang dalam
perencanaannya ditujukan khusus untuk kelompok 1000 HPK. Kegiatan
ini pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan,
 imunisasi,
 PMT ibu hamil dan balita,
 monitoring pertumbuhan balita di Posyandu,
 suplemen tablet besi-folat ibu hamil,
 promosi ASI Eksklusif, MP-ASI dan sebagainya
 Sedang intervensi Sensitif adalah berbagai kegiatan pembangunan di luar
sektor kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus
untuk 1000 HPK
 Beberapa kegiatan tersebut adalah penyediaan air bersih, sarana sanitasi,
berbagai penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi,
fortifikasi pangan, pendidikan dan KIE Gizi, pendidikan dan KIE
Kesehatan, kesetaraan gender, dan lain-lain.
Intervensi Perbaikan Gizi

• Intervensi Gizi Spesifik


1

• Intervensi Gizi Sensitif


2

GERNAS 1000HPK BANJARBARU KALSEL 1 DESEMBER 2014


Intervensi Gizi Spesifik

1. Ibu hamil 6. Lansia


• Konseling gizi
 Suplementasi besi folat = 82% • Pelayanan gizi
 PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui  Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium

5. Remaja &
Kepada ibu menyusui
 Promosi menyusui / Usia produktif
ASI Eksklusif
 Konseling Menyusui
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita


Pemantauan pertumbuhan (D/S = 80,3%
Suplemen vitamin A = 84,1%
4. Usia sekolah
 Pemberian garam iodium = 74,7 %
 PMT / MPASI • Penjaringan
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi • Bln Imunisasi Anak Sekolah
(Taburia) di 15 Provinsi • Upaya Kes Sekolah
 Zink untuk manajemen diare • PMT anak sekolah di Prov. Papua dan
P Barat
 Pemberian obat cacing
• Promosi MJAS di sekolah
GERNAS 1000HPK BANJARBARU KALSEL 1 DESEMBER 2014
INTERVENSI GIZI SENSITIF:
Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor

BKP/PERTANIAN PU
Air Bersih
Ketahanan
& Sanitasi
Pangan dan Gizi

PP DAN PA
BPJS Remaja
Perempuan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat

AGAMA
SOSIAL
Pendidikan Gizi
Penanggulang Masyarakat
an Kemiskinan BKKBN
DIKBUD

Keluarga
GERNAS 1000HPK BANJARBARU KALSEL 1
DESEMBER 2014 Berencana
Apakah 1000 HPK?

Masa selama 270 hari (9 bulan)


dalam kandungan
+
730 hari (2 tahun pertama)
pasca lahir
Mengapa 1000 HPK?

Dampak yang ditimbulkan


malnutritition pada periode ini
bersifat permanen dan berjangka
panjang
Mengapa 1000 HPK?
Kehamilan 8 minggu pertama:
•terbentuknya cikal bakal yang akan menjadi
otak, hati, jantung, ginjal, tulang, dll

Kehamilan 9 minggu – lahir:


pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut
organ tubuh  siap untuk hidup di dunia baru,
di luar kandungan ibu
Perkembangan
penting sebagian
organ berlanjut
sampai akhir
8 minggu pertama sejak kehamilan
pembuahan terjadi
pembentukan semua
cikal bakal organ tubuh
Mekanisme Terjadinya?
Developmental Plasticity (plastisitas pada periode perkembangan)

Definisi Developmental plasticity: suatu fenomena dimana satu


genotipe dapat meningkatkan status fisiologis dan morfologis dalam
rentang yang berbeda, sebagai respons thd kondisi lingkungan yg
berbeda selama masa perkembangan.

Esensi dari Developmental plasticity adalah: suatu periode kritis


saat suatu sistem bersifat plastis dan sensitif thd lingkungannya, diikuti
dg hilangnya plastisitas dan kapasitas fungsional yg menetap. Sebagian
besar organ &sistem, masa kritisnya terjadi saat periode didlm
kandungan
• Plastisitas tidak hanya untuk keadaan kekurangan gizi,
tetapi mencakup semua rentang lingkungan, termasuk
lingkungan dengan keadaan gizi yg berlebihan (excessive)
yg berhubungan dg obesitas maternal atau diabetes
gestasional
• Keadaan ini bisa menggiring pada siklus penyakit yang
bersifat multi-generasi
Konsep Mismatch
Respons janin thd perubahan gizi ibu (melalui mekanisme developmental
plasticity), menyebabkan bayi membutuhkan lingkungan yg sama dengan
saat dalam kandungan

Apabila lingkungan pasca-salin berbeda (kurang saat dalam kandungan,


dan berlebih setelah lahir), maka akan menyebabkan situasi “Mismatch”
antara apa yg sudah dipersiapkan oleh janin dalam kandungan
(kekurangan) untuk menghadapi situasi pasca-salin (berlebih), sehingga
meningkatkan risiko terjadinya PTM
Dampak KURANG GIZI pada awal
kehidupan terhadap kualitas SDM
Gagal tumbuh; Berat Lahir Rendah,
kecil, pendek, kurus, daya tahan
rendah.
Hambatan perkembangan kognitif,
nilai sekolah dan keberhasilan
pendidikan

Menurunkan produktivitas pada


usia dewasa

Gangguan metabolik, risiko PTM


MENINGGAL (diabetes type II, Stroke, Penyakit
Jantung, dll) pada usia dewasa
www.GlobalNutritionSeries.org
Mengapa Perlu Investasi untuk Gizi ?

• Investasi pada gizi dapat membantu


memutus lingkaran kemiskinan dan
meningkatkan PDB negara 2 hingga
3% per tahun.
• Investasi $1 pada gizi dapat
menghasilkan kembalinya $30 dalam
peningkatan kesehatan, pendidikan
dan produktivitas ekonomi.

• The Copenhagen Consensus 2012: Para ekonom terkenal dunia


mengidentifikasi cara paling cerdas mengalokasikan uang untuk
menghadapi 10 tantangan utama dunia adalah: Investasi untuk
perbaikan status gizi penduduk

Sumber: SUN Movement Secretariate, 2013


DAMPAK KURANG GIZI

Gizi kurang & Gizi cukup & sehat


infeksi

“Otak Kosong” bersifat permanen Anak cerdas


Tak terpulihkan dan produktif

MUTU RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
Sumber : Unicef, 2002
DAMPAK STUNTING
PADA PERKEMBANGAN OTAK
Normal Stunting

Sel Otak Normal Sel Otak Rusak


Dengan Cabang-Cabang Panjang Cabang yang Terbatas/Terputus
Abnormal, Cabang terlihat Pendek
Source: Cordero E et al, 1993
Konsekuensi
105 cm 125 cm 100 cm
Stunting dari umur

7 years 7 years 4 years


KAITAN GIZI DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
 Kecenderungan peningkatan angka kejadian penyakit tidak
menular (PTM) di Indonesia tidak terlepas dari peranan asupan
gizi yang tidak seimbang.
 Faktor yang dapat meningkatkan resiko PTM di masa dewasa
antara lain adalah keadaan kekurangan gizi pada usia dini.
 Gagalnya pemenuhan kebutuhan gizi pada masa awal kehidupan
akan mendorong terjadinya rekayasa sel-sel DNA pada anak yang
membuatnya menjadi ‘rakus gizi’. Akibatnya, tubuh anak akan
lebih mudah gemuk tapi pendek.
 Kondisi ini akan membuat anak-anak dengan tubuh pendek lebih
berisiko mengalami berbagai penyakit tidak menular pada saat
dewasa, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes
mellitus, penyakit jantung koroner dan stroke.
PTM Hubungan hambatan pertumbuhan janin,
yg direpresentasikan oleh BBLnya, dg risiko
yg lebih tinggi terjadinya coronary heart
disease (CHD), stroke, hypertensi dan
diabetes type 2 semakin meyakinkan.
• Hubungan tidak terbatas pada BBL < 2500
gram. Bukti menunjukkan bahwa risiko tsb
Barker, DJP –
juga meluas pada bayi yg mempunyai BBL >
Human 2500 gram.
Growth and
Cardiovascul Hubungan tsb diasumsikan merupakan
ar Disease.
2008 konsekuensi dari “developmental
plasticity”

Anda mungkin juga menyukai