LAPORAN KASUS
SKIZOAFRENIA
Pembimbing :
dr. HOTMA MARINTAN, Sp.KJ
dr. DINI MIRSANTI, Sp.KJ
Disusun oleh :
Nurul Hadiyati Maharani,S.Ked
FAB 118 035
1
SKIZOFRENIA
Yaitu sekelompok gangguan psikosis fungsional yg ditandai
oleh distorsi pikiran dan persepsi yg mendasar dan khas, afek
yg tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yg jernih & kemampuan
intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran
kognitif dpt berkembang kemudian.
Insiden :
0,2 % - 0,8 % / tahun
Pria : wanita : 4 : 1
Onset : Pria : 15 – 25 tahun
wanita : 25 – 35 tahun
GAMBARAN KLINIK
Gangguan Persepsi:
Halusinasi, Ilusi, depersonalisasi dan
derealisasi
Gangguan Emosi:
Afek tak serasi (Inappropriate), afek labil dan afek tumpul atau
datar, kedangkalan respon emosi sampai anhedonia
Gangguan Motivasi:
kehilangan kehendak, disorganisasi, dan tidak ada
aktivitas
Identitas Pasien
■ Deskripsi Umum
■ Penampilan : perempuan usia 37 tahun dengan roman wajah
sesuai usia, dengan rambut hitam diikat rapi, menggunakan baju berwarna putih
berbunga-bunga, yang dilapisi jaket berwarna biru dengan celana kulot,
menggunakan sendal jepit berwarna hitam, kuku pendek dan tampak bersih, tidak
tercium bau tidak sedap. Pasien juga menggunakan totebag berwarna hitam.
■ Perilaku dan aktivitas motorik : pasien duduk tenang, sering memainkan tas nya,
sering menundukan kepala, menjawab apabila ditanya, pasien mau membaca,
menulis, menggambar jika disuruh
■ Pembicaraan : menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik,
volume sedang, intonasi sedang, artikulasi jelas, pembendaharaan kata cukup,
Responnya terhadap pertanyaan agak lambat.
■ Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
■ Kesadaran : compos mentis, berubah
■ Orientasi
■ Waktu : baik (pasien mengetahui bahwa pasien berangkat ke RS
subuh jam 5)
■ Tempat : baik (pasien mengetahui bahwa sekarang pasien sedang di
poli jiwa)
■ Orang : baik (pasien mengetahui bahwa disebelah pasien adalah
ibu kandung)
■ Mood dan Afek :
■ Mood : sedih (sering mengingat akan bapaknya yang
telah meningggal)
■ Afek : tumpul
Keserasian = inapropriate
■ Proses Pikir
■ Bentuk pikir : non realistic (pasien mengatakan bahwa sakitnya karena
ada kekuatan yang masuk ke badan pasien)
■ Arus pikir : koheren (aktifitas dirumah menonton tv, membantu
membungkus kue, menyapu, mencuci, dan membantu
berjualan di depan rumah)
■ Isi pikir : pesimis (pasien ingin menikah namun mengatakan tidak
ada yang mau dengan pasien)
■ Gangguan persepsi : delusion of passivity, halusinasi auditorik Halusinasi derajat
2
Kemauan
■ Merawat diri : pasien melakukan perawatan diri secara mandiri tanpa perlu
di suruh
■ Fungsi : pasien dapat membantu mengurus rumah
■ Relasi : hanya berbicara pada keluarga
■ Waktu luang : mengisi luang dengan berdiam diri dirumah
■ Aktivitas sehari-hari : membantu ibu membungkus kue dan menjaga toko,
mengurus rumah
■ Fungsi Intelektual
■ Kemampuan berbahasa : menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik,
volume sedang, intonasi sedang, artikulasi jelas, pembendaharaan kata cukup,
Responnya terhadap pertanyaan agak lambat.
■ Daya ingat : Long term : Baik (pasien ingat tanggal lahir)
■ Intermediet : Baik (pasien ingat nama pemeriksa)
■ Short term : Baik (pasien ingat menu makan pagi)
■ Fungsi Intelektual
■ Kemampuan berbahasa : Baik
■ Daya ingat : Baik
■ Daya konsentrasi : Baik
■ Kemampuan membaca dan menulis : Baik
■ Visuospasial : Baik
■ Intelegensi dan daya informasi : Baik
■ Pikiran abstrak : Baik
■ Pikiran kreatif : Baik
■ Kemampuan menolong diri : Baik
■ Formulasi Diagnostik
■ Diagnosis : Berdasarkan hasil autoanamnesis dan aloanamnesis yang
dilakukan menurut PPDGJ III, pasien memenuhi kriteria F.20, Skizofrenia yang
ditemukan pada pasien yaitu:
■ Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
■ Delusion of passivity= waham terhadap dirinya tidak berdaya dan pasrah, terhadap
suatu kekuatan dari luar, (tentang dirinya= secara jelas merujuk ke pergerakan
tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus). Pasien
merasa ada kekuatan yang masuk ketubuh pasien sehingga tubuh pasien diambil alih.
■ Halusinasi auditorik, suara yang berkometar secara terus menerus terhadap perilaku
pasien. Pasien mendengar suara perempuan di kedua telinga pasien yang mengatakan
pasien anak kurang hajar, bangsat, dan orang gila.
Pasien memenuhi kriteria F20.5 skizofrenia residual
■ Gejala negative menonjol
■ Riwayat satu episode psikotik yang menonjol
■ Sedikitnya sudah melampau kurun waktu satu tahun, gejala halusinasi berkurang
(minimal)
■ Tidak terdapat demensia/ penyakit gangguan otak organic
■ Diagnosis Banding :
■ 1. F 25.1 gangguan skizoafektif tipe depresif
■ 2. F 20.4 depresi pasca skizofrenia
■ Aksis I : F 20.5 skizofrenia residual
■ Aksis II : F 60.6 gangguan kepribadian cemas
■ Aksis III : tidak ada diagnosis
■ Aksis IV : masalah dengan primary support grup (keluarga)
■ Aksis V : GAF highest level past year 70-61
GAF current period 70-61
Etiologi Faktor Factor presipitasi Factor perpetuasi
predisposisi (mempercepat) (membuat selalu
(Kecendrungan) ada)
Biologi - - -
Sistem Medik - - -
Faktor memperberat Faktor memperingan