Anda di halaman 1dari 19

Arsitektur

Kota
• Pedestrian
• Aktivitas Pendukung
Koridor Jl. Dr. Suharso, Palu
Pedestrian
Pedestrian merupakan bagian dari sistem sirkulasi kota untuk mendukung
pencapaian ke pusat-pusat kegiatan dalam skala berjalan terutama pendukung
bagi kawasan perdagangan dan vitalitas urban.
Pedestrian 3

• Koridor Jl. Dr. Suharso merupakan salah satu kawasan yang


berpotensi memiliki aktivitas yang ramai karena termasuk dalam
wilayah kel. Besusu Barat yang ditetapkan sebagai kawasan
pariwisata alam pantai teluk Palu sebagaimana dalam RTRW Kota
Palu tahun 2010-2030.
• Dari segi pergerakannya yang lambat, oleh karena itu dibutuhkan
jalur yang dikhususkan untuk pejalan kaki demi kenyamanan dan
keamanannya berjalan kaki yaitu jalur pedestrian
Pedestrian 4

Melihat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/PRT/M/2014,


• Jalur pejalan kaki adalah ruang yang digunakan untuk berjalan
kaki atau berkursi roda bagi penyandang disabilitas secara mandiri
dan dirancang berdasarkan kebutuhan orang untuk bergerak aman,
mudah, nyaman dan tanpa hambatan.
• Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan
sumbu jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk
menjamin keselamatan pejalan kaki yang bersangkutan.
Pedestrian 5

• Berdasarkan peraturan menteri tersebut, Jalur yang digunakan untuk pejalan kaki di
jalan lokal dan jalan kolektor adalah 1,2 meter, sedangkan jalan arteri adalah 1,8
meter.
• Jalur pejalan kaki tidak boleh kurang dari 1,2 meter yang merupakan lebar minimum
yang dibutuhkan untuk orang yang membawa seekor anjing, pengguna alat bantu
jalan, dan para pejalan kaki.
• Memiliki tinggi bebas paling sedikit 2,5 meter.
• Jalur pejalan kaki memiliki perbedaan ketinggian dengan jalur kendaraan bermotor.
Perbedaan tinggi maksimal antara jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan
bermotor adalah 20 centimeter.
• Dilengkapi jalur pemandu berupa ubin bertekstur sebagai pengarah dan untuk
menunjukkan berbagai perubahan dalam tekstur trotoar permukaan jalan tidak licin
Pedestrian 6

• Berdasarkan peraturan menteri tersebut, Jalur yang digunakan untuk pejalan kaki di
jalan lokal dan jalan kolektor adalah 1,2 meter, sedangkan jalan arteri adalah 1,8
meter.
• Jalur pejalan kaki tidak boleh kurang dari 1,2 meter yang merupakan lebar minimum
yang dibutuhkan untuk orang yang membawa seekor anjing, pengguna alat bantu
jalan, dan para pejalan kaki.
• Memiliki tinggi bebas paling sedikit 2,5 meter.
• Jalur pejalan kaki memiliki perbedaan ketinggian dengan jalur kendaraan bermotor.
Perbedaan tinggi maksimal antara jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan
bermotor adalah 20 centimeter.
• Dilengkapi jalur pemandu berupa ubin bertekstur sebagai pengarah dan untuk
menunjukkan berbagai perubahan dalam tekstur trotoar permukaan jalan tidak licin
Pedestrian 7

• Meninjau saran pedestrian pada koridor Jl. Dr. Suharso, dapat dilihat bahwa pedestrian
yang ada sangatlah minim hanya terdapat pada beberapa bagian jalan. Di area
depan RS. Undata Pedestrian berupa trotoar terlihat hanya pada satu sisi jalan.

RS. Undata
Pedestrian 8

RS.Undata
Kantor Kelurahan
Besusu Barat

STIE

Perletakan fasilitas
pendukung berupa pohon
dan tempat sampah yang
kurang baik sehingga
mengganggu bagi pejalan
Pada ruas ini tidak terdapat kaki
trotoar di kedua sisi jalan
Pedestrian 9

Tidak adanya jalur untuk pejalan kaki di bagian depan ruko-ruko,


yang ada hanya berupa permukaan yang licin.
Selain itu tidak adanya jalur pemandu berupa ubin bertekstur
yang seharusnya terdapat di sepanjang jalur pejalan kaki/trotar
sesuai dengan peraturan yang ada.
Aktivitas Pendukung 10

• Jalur pejalan kaki di sekitar pemukiman sebagian besar telah diberi perkerasan
dengan paving sehingga dapat dikatakan sudah nyaman untuk berjalan
Aktivitas Pendukung
Dalam hubungannya dengan perancangan kota, pendukung kegiatan berarti suatu
elemen kota yang mendukung dua atau lebih pusat kegiatan umum yang berada
dikawasan pusat kota yang mempunyai konsentrasi pelayanan yang cukup besar
(Hamid Shirvani, 1985:37). Antara pusat kegiatan umum yang satu dengan pusat
kegiatan yang lain mempunyai keterkaitan penting, sehingga timbul elemen kota yang
disebut : “ Pendukung Kegiatan “ atau “Activity Support “.
Aktivitas Pendukung 12

• Aktivitas pendukung yang terdapat di koridor Jl. Dr. Suharso ini antara lain yaitu
minimarket, pedagang kaki lima, kios, dan terdapat sebuah halte.
Aktivitas Pendukung 13

• Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) dapat membantu menghidupkan kawasan


ini tetapi terdapat beberapa PKL yang menggunakan trotoar sebagai tempat
berjualan sehingga mengganggu pejalan kaki dan membuat pejalan kaki harus
turun ke badan jalan
• Kios – kios yang ada kondisinya terlihat kumuh tidak terawat sehingga membuat
kawasan ini menjadi kurang enak untuk dilihat pada saat melewati kios-kios
tersebut
• Sebuah halte yang terdapat di koridor ini masih layak untuk digunakan, akan
tetapi tidak adanya perawatan sehingga halte ini pun terlihat lusuh.
Rekomendasi 14

• Melihat eksisting pedestrian/trotoar yang hanya terlihat pada beberapa


bagian jalan, sesuai peraturan yang telah ditetapkan maka rekomendasi
Rencana perletakkan pedestrian adalah di kedua sisi jalan dan menerus
sepanjang Jl. Dr. Suharso

Rencana jalur pedestrian/trotoar


Rekomendasi 15

• Sesuai dengan peraturan yang ada, rekomendasi trotoar dengan lebar 120
cm, karena intensitas pejalan kaki yang tidak besar, menggunakan paving
block sehingga tidak licin dan dilengkapi ubin pemandu (guiding block)
30 cm

Sebagai penanda untuk


30 cm
maju/jalan terus

Sebagai penanda untuk berhati-


hati, belokan, persimpangan, dan
berhenti
120 cm
Rekomendasi 16

• Perletakkan fasilitas pendukung


seperti pohon, tempat sampah,
bangku, lampu penerang
diletakkan diluar jalur pejalan
kaki

Area ini diberi perkerasan sehingga dapat


dimanfaatkan oleh PKL berjualan dengan
nyaman, dan tidak lagi mengganggu
aktivitas pejalan kaki

Trotoar
Rekomendasi 17

• Lampu penerang diatur dengan


jarak antar lampu 10 m, dengan
ketinggian 4 m, serta
menggunakan bahan metal

• Tempat sampah diatur dengan


jarak 20 m, serta menggunakan
Tempat bahan metal ataupun beton cetak
sampah
Rekomendasi 18

Before After
• Rekomendasi untuk aktivitas pendukung berupa halte yaitu melakukan perawatan
seperti pengecatan kembali sehingga kembali terlihat segar serta penambahan
sandaran, dapat mengundang orang ingin duduk beristirahat.
• Rekomendasi yang sama juga pada kios kios, yaitu dilakukan pengecatan ataupun
renovasi, sehingga tidak terlihat kumuh.
Terima Kasih

MUH. ILHAM BAGENDA


(F22117015)
YUNNY IVANA PALENSE
(F22117011)

Anda mungkin juga menyukai