Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 4 :

ATIKA RESKYA ARSYAD


ERIK PRASETYA USMAN
ELAN D. THAIB
MOH. RIFKY HADIA
NIR YOLANDANI HASAN
SONIA FRANSISKA MOHI
TICA MAABU
1. Nares anterior (saluran
lubang hidung).
2. Nasal cavity (rongga
hidung).
3. Pharynx (tenggorokan).
4. Larynx (kotak suara).
5. Trachea (batang
tenggorokan).
6. Bronchus
(percabangan batang
tenggorokan).
7. Bronchiolus (cabang
bronkus).
8. Pulmonum (paru-paru).
9. Alveolus (gelembung
udara).
DEFINISI
PNEUMONIA

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru,


distal dari beonkiolous terminalis yang mencangkup bronkiolus
respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru
dan gangguan pertukaran gas setempat.reaksi inflamasi berupa
alveolitis dan pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh
berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka waktu yang
bervariasi (ilmu penyakit dalam,2014)
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang umumnya
di sebabkan oleh agens infeksius. Pneumonia adalah penyakit infeksius
yang sering menyebabkan kematian di amerika serikat. Dengan pria
menduduki peringkat ke-empat dan wanita peringkat ke-lima sebagai
akibat hospitalisasi. (Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8,2002)
ETIOLOGI
Bakteri : Diplococus Pneumonia, Pneumococcus, Stretococcus
01 Hemoliticus Aureus, Haemophilus, influenza Basillus Friendlander
(Klebsial Pneumonia), Mycobacterium Tuberculosis.

02
Virus : Respiratory syntical virus, virus influenza,
virus sitomegalik.

Jamur : Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices


03 Dermatices, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia,
Aspirasi benda asing.
PATOFISIOLOGI

Sebagian besar pneumonia didapat melaluiALLPPT Layout


aspirasi partikel infektif. Ada beberapa Clean Text Slide for your Presentation
mekanisme yang pada keadaan normal
melindungi paru dari infeksi. Partikel infeksius
difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan
dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di
saluran napas. Bila suatu partikel dapat mencapai
paru-paru, partikel tersebut akan berhadapan
dengan makrofag alveoler, dan juga dengan
mekanisme imun sistemik, dan humoral. Bayi
pada bulan-bulan pertama kehidupan juga
memiliki antibodi maternal yang didapat secara
pasif yang dapat melindunginya dari
pneumokokus dan organisme-organisme infeksius
lainnya.
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi non spesifik infeksi dan toksisitas berupa


demam (39,5 ºC sampai 40,5 ºC). , sakit kepala,
Tanda infeksi ekstrapulmonal. iritabel, gelisah, malaise, nafsu makan kurang keluhan
gastrointestinal.

Pada neonatus dan bayi kecil tanda Gejala umum saluran pernapasan
pneumonia tidak selalu jelas. Efusi bawah berupa batuk, takipnuea (25 – 45
pleura pada bayi akan menimbulkan kali/menit), ekspektorasi sputum, nafas
pekak perkusi. cuping hidung, sesak napas, air hinger,
merintih, sianosis.

Tanda efusi pleura atau empiema, berupa gerak ekskusi Tanda pneumonia berupa retraksi (penarikan
dada tertinggal di daerah efusi, perkusi pekak, fremitus dinding dada bawah kedalam saat bernapas
melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler bersama dengan peningkatan frekuensi napas),
tepat di atas batas cairan, friction rup, nyeri dada perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas
karena iritasi pleura (nyeri bekurang bila efusi melemah, dan ronki
bertambah dan berubah menjadi nyeri tumpul).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah

Pemeriksaan radiologis.

Pemeriksaan cairan pleura.

Pemeriksaan mikrobiologik, spesimen usap


tenggorok, sekresi nasofaring, aspirasi trakea.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Menjaga kelancaran pernapasan. Klien pneumonia berada dalam keadaan
dispnea dan sianosis karena adanya radang paru dan banyaknya lendirHere
Content di dalam
bronkus atau paru.

Klien pneumonia berada dalam keadaan dispnea dan sianosis karena


Content
adanya radang paru dan banyaknya lendir di dalam bronkus atau paru.

Kebutuhan Istirahat. Klien Pneumonia adalah klien payah, suhu tubuhnya


tinggi, sering hiperpireksia maka klien perlu cukup istirahat, semua
Content Here
kebutuhan klien harus ditolong di tempat tidur.

Kebutuhan Cairan dan Nutrisi. Pasien pneumonia hampir selalu mengalami masukan
makanan yang kurang. Suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari dan Text
masukan cairan
yang kurang dapat menyebabkan dehidrasi.
KOMPLIKASI

Pneumothoraks. Efusi Pleura.

Gagal nafas. Empiema.

Sepsis. Abses Paru.


PENGKAJIAN

Riwayat kesehatan Riwayat penyakit


Identitas klien Keluhan utama
sekarang dahulu
Pneumonia dapat
menyerang semua usia Keluhan didahului Pada klien pneumonia yang sering
dengan infeksi dijumpai pada Pneumonia sering diikuti
tergantung kuman
saluran pernafasan, waktu anamnese adalah klien oleh suatu infeksi saluran
penyebabnya diantaranya
kemudian mendadak mengeluh mendadak panas tinggi pernafasan atas, pada
adalah pneumonia
panas tinggi disertai (38°C – 41°C) disertai menggigil, penyakit PPOM,
bakterialis dapat terjadi pada
batuk yang hebat, kadang-kadang muntah, nyeri pleura tuberkulosis, DM, pasca
semua usia, pneumonia
nyeri dada dan nafas dan batuk pernafasan terganggu influenza dapat mendasari
atipikal sering pada anak
ngos. (takipnea), batuk yang kering akan timbulnya pneumonia.
dan dewasa muda, dan
pneumonia virus sering pada menghasilkan sputum seperti karat
bayi dan anak. dan purulen.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum. : Sistem respirasi :
Klien pneumonia kondisi umumnya Pada pemeriksaan fisik sistem pernafasan akan
lemah, expresi muka menahan rasa dijumpai tanda dan gejala sebagai berikut :
sakit karena nyeri dada yang •Inseksi: Nafas sesak dan cepat lelah.
menusuk-nusuk. •Batuk yang mula-mula non produktif menjadi
produktif.
•Pergerakan pada thorax pada bagian yang sakit
tertinggal.
Sistem integumen :
Pada inspeksi adanya sianisis
dan tanda-tanda
penurunan turgor kulit.

Sistem gastro intestinal.


Pada klien Pneumonia dijumpai
Sistem musculus celetal. adanya konsolidasi abdomen.
Pada klien Pneumoniasering
terjadi kelemahan otot yang
dapat mengganggu sistem
pernafasan.
diagnosa

Defisit nutrisi Bersihan jalan nafas tidak efektif

Resiko infeksi Pola nafas tidak efektif

Nyeri Akut Gangguan pertukaran gas

Hipertermi Resiko kekurangan volume cairan

Intoleransi aktifitas
Bersihan jalan nafas Pola nafas tidak efektif Gangguan pertukaran
tidak efektif Definisi gas
Intervensi utama : •Manajemen jalan nafas
•Latihan batuk efektif Observasi : •Pemantauan respirasi
Observasi : Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha Observasi :
Identifikasi kemampuan batuk nafas) Monitor frekuensi, irama,
Terapeutik : Terapeutik : kedalaman, dan upaya nafas
Atur posisi semi-Fowler atau Fowler Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt Terapeutik :
Edukasi : dan chin-lift(jaw-thurst jika curiga trauma servikal) Atur interval respirasi sesuai kondisi
Jelaskan tujuan dan prosedur batuk Edukasi : pasien
efektif Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak Edukasi :
Kolaborasi : kontradiksi Jelaskan tujuan dan prosedur
Kolaborasi pemberian mukolitik Kolaborasi : pemantauan
atau ekspektoran jika perlu. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik jika perlu

INTERVENSI
Resiko ketidak
Defisit nutrisi Resiko infeksi
seimbangan cairan
Intervensi utama Intervensi utama : Intervensi utama :
•Manajemen cairan •Manajemen nutrisi •Manajemen imunisasi/vaksinisasi
Observasi : Observasi : Observasi :
• Monitor status hidrasi (mis, •Identifikasi status nutrisi • Identifikasi riwayat
frekuensi nadi, kekuatan nadi, Terapeutik : kesehatan dan riwayat alergi
akral, pengisian kapiler, • Lakukan oral hygiene sebelum Terapeutik :
kelembaban mukosa, turgor makan, jika perlu • Berikan suntikan pada bayi
kulit, tekanan drah) Edukasi : di bagian paha anterolateral
Terapeutik : • Anjurkan diet yang diprogramkan Edukasi :
• Catat intake-output dan Kolaborasi : • Jelaskan tujuan, manfaat,
hitung balans cairan 24 jam • Kolaborasi dengan ahli gizi untuk reaksi yang terjadi, jadwal dan efek
Kolaborasi : menentukan jumlah kalori dan jenis samping
• Kolaborasi pemberian nutrient yang dibutuhkan jika perlu
diuretik, jika perlu

INTERVENSI
THANK YOU
HIHIHI

Anda mungkin juga menyukai