Anda di halaman 1dari 22

KEGIATAN BELAJAR 3

MERANCANG DAN MENILAI PEMBELAJARAN


ABAD KE 21
 Prinsip-prinsip pembelajaran efektif abad
ke 21 B.
 Merancang pembelajaran dan strategi
pembelajaran abad ke 21 C.
 Prinsip-prinsip penilaian efektif abad ke 21
Jenis keterampilan baru dibutuhkan oleh
anak-anak ini di abad ke-21, keterampilan
yang mencakup literasi digital. Mode
belajar mereka juga berubah, karena
siswa menjadi pemain aktif dalam
aktivitas belajar, bukan hanya sekadar
penerima informasi pasif.
Kecakapan Abad 21

Berpikir kritis

KECAKAPAN Kreativitas
Kolaborasi
ABAD 21 dan inovasi

komunikasi
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
• Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes satandar serta Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
penilaian normatif dan sumatif hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
• Menekankan pada termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
pemanfaatan umpan balik dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
berdasarkan kinerja peserta
didik
• Membolehkan pengembangan
portofolio siswa

• Menciptakan latihan pembe-


lajaran, dukungan SDM dan
infrastruktur
• Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi
pengala-man dan integrasinya
di kelas
• Memungkinkan peserta didik
untuk belajar yang relevan
dengan konteks dunia
• Mendukung perluasan
keterlibatan komunitas dalam
pembelajaran, baik langsung
maupun online 5
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR

( content based approach )


BELAJAR
PENILAIAN

SISWA HASIL
BELAJAR BELAJAR

TES / UJIAN LULUS

TIDAK
LULUS
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR
(competency based approach )

BELAJAR DAN TUTORIAL

KOMPETEN

?
 Pembelajaran akan bisa efektif jika guru sebelum memulai
pembelajaran dengan mengingatkan kembali kepada siswa pada
pengetahuan (materi ajar) yang didapat sebelum inti materi yang
akan disajikan. Keberhasilan pembelajaran dikatakan berhasil
apabila materi ajar dapat dipahami dengan baik sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan
a. perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien,
dan sesuai dengan konteks sosial budaya;
dan
c. pelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Click to edit Master title style
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup:
1. penilaian otentik,
2. penilaian diri,
3. penilaian berbasis portofolio,
4. ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester,
5. ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah
Click to edit Master title style
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi
relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang
dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar
peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada
sikap/perilaku dan keterampilan.
Click to edit Master title style
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan
dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Click to edit Master title style
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
Click to edit Master title style
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik
dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan,
yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada
UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
Click to edit Master title style
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek
teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
• Pendekatan penilaian yang digunakan adalah
penilaian acuan kriteria (PAK).
• PAK merupakan penilaian pencapaian
kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan
kriteria ketuntasan belajar minimal yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan :
 karakteristik Kompetensi Dasar yang akan
dicapai,
 daya dukung, dan
 karakteristik peserta didik.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem penilaian untuk mempermudah para guru dan


orangtua?
2. Bagaimana cara meningkatkan sistem komputerisasi agar lebih
mudah dipantau oleh orang tua maupun guru?
3. Kapan waktu yang tepat melakukan sosialisasi perubahan sistem dari
manual menjadi komputerisasi?
4. Apakah perubahan tersebut akan memberi dampak positif bagi ke
depannya?
Penilaian yang digunakan pada pembelajaran abad
21 hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
penilaian efektif seperti pada jenis penilaian berikut :

 Penilaian Autentik

1. Penilaian Sikap. Penilaian sikap dilakukan melalui


observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan
jurnal.
2. Penilaian Pengetahuan. Penilaian pengetahuan
dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
3. Penilaian Keterampilan.
Penilaian yang digunakan pada pembelajaran abad
21 hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
penilaian efektif seperti pada jenis penilaian berikut :
 Penilaian Portofolio
adalah kumpulan hasil karya peserta didik
Penilaian yang digunakan pada pembelajaran abad
21 hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
penilaian efektif seperti pada jenis penilaian berikut :
 Penilaian Tradisional
Menurut Muller (2008), asesmen tradisional adalah
penilaian yang mengacu pada ukuran: tes pilihan
ganda (forced-choice), tes melengkapi (fill-in-the-
blanks), tes benar salah (true-false), menjodohkan
dan sejenisnya
Kesimpulan
Lingkungan belajar abad 21 mengharuskan guru untuk menciptakan
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan berbasis
teknologi dan media online digital.
4 fase dalam proses adopsi dan adaptasi guru:
1. Berkecimpung (dabbling),
2. Melakukan hal-hal lama dengan cara lama (old things in old ways),
3. Melakukan hal-hal lama dengan cara-cara baru (old things in new
ways) dan
4. Melakukan hal-hal baru dengan cara-cara baru (new things in new
ways).
Strategi pembelajaran berbasis teknologi pada abad 21 mengharuskan
adanya kemampuan untuk mengintegrasikan kemampuan pedagogi,
penguasaan konten, dan penguasaan teknologi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai