Anda di halaman 1dari 20

NASIONALISME

Anggota Kelompok 4:
1. Agus Ahmad
2. Anggi Kumala Dewi
3. M. Khusnudin
4. Muhammad Hasani
5. Ni Nyoman Yuningsih
6. Rahayu Wiliandri
7. Willie Anggrian
Soal Diskusi!
1. Sebutkan tokoh yang
dianggap orang yang
Nasionalis dalam
membangun bangsa!
Mohammad Hatta
Mohammad Hatta

 Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus


1902. Pria yang akrab disapa dengan sebutan Bung Hatta
ini merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kerap
disandingkan dengan Soekarno. Tak hanya sebagai
pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai
seorang organisatoris, aktivis partai politik, negarawan,
proklamator, pelopor koperasi, dan seorang wakil
presiden pertama di Indonesia.
 Kiprahnya di bidang politik dimulai saat ia terpilih
menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond wilayah
Padang pada tahun 1916.
 Sampai pada tahun 1921 Hatta menetap di Rotterdam, Belanda dan
bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air pergerakan
kemerdekaan saat tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat,
Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumu) bergabung dengan
Indische Vereeniging yang kemudian berubah nama menjadi
Perhimpunan Indonesia (PI).
 Saat terpilih menjadi ketua PI, Hatta mengumandangkan pidato
inagurasi yang berjudul "Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan
Kekuasaan".
 Dalam pidatonya, ia mencoba menganalisa struktur ekonomi dunia
yang ada pada saat itu berdasarkan landasan kebijakan non-kooperatif.
Hatta berturut-turut terpilih menjadi ketua PI sampai tahun 1930
dengan perkembangan yang sangat signifikan dibuktikan dengan
berkembangnya jalan pikiran politik rakyat Indonesia.
 Aktivitas politik Hatta pada organisasi ini menyebabkan
dirinya ditangkap tentara Belanda bersama dengan Nazir
St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul madjid
Djojodiningrat sebelum akhirnya dibebaskan setelah ia
berpidato dengan pidato pembelaan berjudul: Indonesia
Free.
 Selanjutnya pada tahun 1932, Hatta kembali ke Indonesia
dan bergabung dengan organisasi Club Pendidikan
Nasional Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran politik rakyat Indonesia dengan adanya
pelatihan-pelatihan.
 Pada tahun 1933, Soekarno diasingkan ke Ende, Flores.
Aksi ini menuai reaksi keras oleh Hatta. Ia mulai menulis
mengenai pengasingan Soekarno pada berbagai media.
Akibat aksi Hatta inilah pemerintah kolonial Belanda
mulai memusatkan perhatian pada Partai Pendidikan
Nasional Indonesia dan menangkap pimpinan para
pimpinan partai yang selanjutnya diasingkan ke Digul,
Papua.
 Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia mengadakan rapat di rumah
Admiral Maeda. Panitia yang hanya
terdiri dari Soekarno, Hatta,
Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti
tersebut merumuskan teks proklamasi
yang akan dibacakan keesokan
harinya dengan tanda tangan
Soekarno dan Hatta
Karena perjuangannya bagi
Republik Indonesia sangat besar,
Hatta mendapatkan anugerah
tanda kehormatan tertinggi
"Bintang Republik Indonesia Kelas
I" yang diberikan oleh Presiden
Soeharto.
Karir
• Ketua Panitia Lima (1975)
• Penasihat Presiden dan Penasehat Komisi IV (1969)
• Dosen Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1954-1959)
• Dosen Sesko Angkatan darat, Bandung (1951-1961)
• Wakil Presiden, Perdana menteri, dan Menteri Luar Negeri NKRIS (1949-1950)
• Ketua delegasi Indonesia Konferensi Meja Bundar, Den Haag (1949)
• Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Pertahanan (1948-1949)
• Wakil Presiden RI pertama (1945)
• Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (1945)
• Wakil Ketua Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (1945)
• Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (1945)
• Kepala Kantor Penasehat Bala Tentara Jepang (1942)
• Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
• Wakil Delegasi Indonesia Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
• Ketua Perhimpunan Indonesia, Belanda (1925-1930)
• Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
• Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
• Partai Nasional Indonesia
Organisasi
• Club pendidikan Nasional Indonesia
• Liga menentang Imperialisme
• Perhimpunan Hindia
• Jong Sumatranen Bond
Penghargaan
• Pahlawan Nasional
• Bapak koperasi Indonesia
• Doctor Honoris Causa, Universitas Gadjah
Mada, 1965
• Proklamator Indonesia
• The Founding Father's of Indonesia
• Bintang Republik Indonesia Kelas I
Soal Diskusi!
5. Apa faktor penyebab
terjadinya krisis sosial-
budaya di Indonesia. Beri
contoh dan berikan
solusinya!
Faktor yang menyebabkan krisis
sosial-budaya di Indonesia
 Ajaran orang tua/minimnya pengawasan dari orang tua
 Pendidikan yang kurang menanamkan karakter
 Ledakan penduduk
 Pembangunan yang tidak merata
 Globalisasi dan modernisasi yang sangat pesat
 Konsumerisme dan materialisme
 Diberlakukannya pasar bebas di Indonesia
 Kurang optimalnya sumber daya manusia (SDM) dalam
menjaga, melestarikan, dan mengenalkan budaya
Indonesia
Contoh krisis sosial-budaya di Indonesia

 Tingginya tingkat kejahatan di jalanan


dan tempat umum
 Minimnya rasa peduli terhadap
lingkungan dan orang-orang sekitar hal
ini banyak sekali terjadi pada
masyarakat perkotaan
Solusi mengatasi krisis sosial-
budaya di Indonesia
• Menanamkan nilai-nilai spiritual
• Menjunjung nilai luhur pancasila
• Konsistensi penegakan dan kepastian hukum
• Memanfaatkan kemajuan IPTEK dengan bijak
• Menyaring hal yang baik dan yang buruk dari
berbagai budaya asing yang masuk ke Indonesia
• Memasukkan pendidikan kebudayaan daerah dan
nasional ke dalam kurikulum pendidikan
• Meningkatkan kualitas produk dalam negeri
• Membatasi impor dan meningkatkan ekspor dengan
meningkatkan daya saing
• Menciptakan pemerintah yang demokratis dan jujur
Ada tanggapan???
Pertanyaan sesi 1
1. Bpk M Thoru: Krisis sosial mengenai anak
jalanan & PSK dsb. Treatmen yang sudah
dilakukan belum efektif. Kiat apa yang dilakukan
untuk memperkecil masalah anak jalanan dan
PSK. Bisnis keluarga? Bagaimana mereka sendiri
bisa menghalangi? Bagaimana stakeholder bisa
membantu menyelesaikan masalah ini?
2. Ibu Sondang: Tindakan nyata akan penyelesaian
krisis sosial di lingkungan kerja?
Pertanyaan sesi 2

Anda mungkin juga menyukai