Anda di halaman 1dari 21

OM SWASTYASTU

KONSEP DASAR ASUHAN


KEPERAWATAN PADA
MUSKULOSKELETAL
(DISLOKASI)
NAMA KELOMPOK
Ni Wayan Suratmini (P07120216062)
Rizqia Reza Umami (P07120216063)
Ni Luh Listya Dewi (P07120216064)
Ni Kadek Julian Astiningsih Dwivanissha (P07120216065)
Kadek Dwiki Putra Udiana (P07120216066)
Komang Yunita Pramana Putri (P07120216067)
Ni Komang Ayu Candra Monika (P07120216068)
Putu Ratih Kartika Dewi Aprillianti (P07120216069)
Mila Cahyani Heryanto (P07120216070)
I Dewa Ayu Githa Padmayunita (P07120216071)
KONSEP DASAR DISLOKASI
DEFINISI DISLOKASI
Dislokasi sendi adalah pergeseran permukaan artikular suatu sendi
sehingga aposisi hilang. Sendi harus diistirahatkan dan diimobilisasi
hingga jaringan lunak sembuh, dan pada beberapa kasus, sendi
mungkin perlu pemulihan terbuka. Dislokasi terjadi ketika gerakan
memuntir atau memilin membuat tulang tertarik keluar dari posisi
normalnya dalam sendi.
Jadi, dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari
kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja
yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat
yang seharusnya (dari mangkuk sendi).
TANDA DAN GEJALA
a. Deformitas pada persendiaan
b. Gangguan gerakan otot – otot tidak dapat bekerja dengan baik pada tulang tersebut.
c. Pembengkakan
d. Rasa nyeri terdapat sering terjadi pada dislokasi Sendi bahu, sendi siku, metakarpal phalangeal
dan sendi pangkal paha servikal.
e. kekakuan
f. perubahan kontur sendi
g. perubahan panjang ekstremitas
h. kehilangan mobilitas normal
i. perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
ETIOLOGI
A. Cedera olah raga
B. Trauma yang tidak berhubungan dengan olahraga
Benturan keras pada sendi saat kecelakaan biasanya dapat juga menyebabkan dislokasi.
C. Terjatuh
Terjatuh dari ketinggian atau terjatuh saat berjalan di lantai yang licin dapat juga menyebabkan
dislokasi sendi.
D. Patologis
Terjadinya “tear” ligament dan kapsul articuler yang merupakan komponen vital penghubung
tulang.
PATOFISIOLOGI
 Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh yang bertumpu pada tangan dan bahu.
Humerus terdorong kedepan, merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid teravulsi.
Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur. Meski jarang prosesus akromium
dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan luksasio erekta (dengan tangan
mengarah; lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi di bawah coracoid).
Penyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena kelainan congenital yang
mengakibatkan kekenduran pada ligamen sehingga terjadi penurunan stabilitas sendi.
Dari adanya traumatic akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan dari patologik
karena adanya penyakit yang akhirnya terjadi perubahan struktur sendi. Dari 3 hal
tersebut, menyebabkan dislokasi sendi. Dislokasi mengakibatkan timbulnya trauma
jaringan dan tulang, penyempitan pembuluh darah, perubahan panjang ekstremitas
sehingga terjadi perubahan struktur. Dan yang terakhir terjadi kekakuan pada sendi. Dari
dislokasi sendi, perlu dilakukan adanya reposisi dengan cara dibidai
Pathway
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Foto X-ray
Untuk menentukan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur
B. Foto rontgen
Menentukan luasnya degenerasi dan mengesampingkan malignasi
C. Pemeriksaan radiologi
Tampak tulang lepas dari sendi
D. Pemeriksaan laboratorium
Darah lengkap dapat dilihat adanya tanda-tanda infeksi seperti peningkatan leukosit
PENATALAKSANAAN MEDIS

RICE
R : Rest (istirahat)
I : Ice (kompres dengan es)
C : Compression (kompresi/ pemasangan pembalut tekan)
E : Elevasi (meninggikan bagian dislokasi)
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN GADAR
PENGKAJIAN
(PRIMARY SURVEY)
AIRWAY ( JALAN NAPAS) BREATHING
 Bersihan jalan nafas  Frekuensi nafas, usaha nafas dan
 Adanya/tidaknya sumbatan jalan pergerakan dinding dada
nafas  Suara pernafasan melalui hidung
atau mulut
 Distress pernafasan
 Tanda-tanda perdarahan di jalan  Udara yang dikeluarkan dari jalan
nafas, muntahan, edema laring nafas
PENGKAJIAN
(PRIMARY SURVEY)
CIRCULATION DISABILITY
 Denyut nadi karotis  Dievaluasi keadaan neurologisnya
secara cepat, yaitu tingkat kesadaran
 Tekanan darah
ukuran dan reaksi pupil
 Warna kulit, kelembaban kulit
 Tanda-tanda perdarahan eksternal
dan internal
EXPOSURE
 Di Rs klien harus dibuka keseluruhan pakainnya,untuk
evaluasi klien. Setelah pakaian dibuka, penting agar klien
tidak kedinginan, harus diberikan selimut hangat dan
diberikan cairan intravena yang sudah dihangatkan.
PENGKAJIAN
(SECONDARY SURVEY)
RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan utama
nyeri, kelemahan dan kelumpuhan, ekstermitas, nyeri tekan otot, dan
deformitas pada daerah trauma
B. Riwayat penyakit sekarang
Kaji adanya riwayat trauma akibat kecelakaan pada lalu lintas,
kecelekaan industri, dan kecelakaan lain, seperti jatuh dari pohon atau
bangunan, pengkajian yang di dapat meliputi nyeri, paralisis
extermitras bawah, syok.
PENGKAJIAN
(SECONDARY SURVEY)
RIWAYAT KESEHATAN
C. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang perlu ditanyakan meliputi adanya riwayat penyakit,
seperti osteoporosis, dan osteoaritis.
PENGKAJIAN
(SECONDARY SURVEY)
PEMERIKSAAN FISIK
 Tampak adanya perubahan kontur sendi pada ekstremitas yang
mengalami dislokasi
 Adanya nyeri tekan pada daerah dislokasi
 Tampak adanya lebam pada dislokasi sendi
 Deformitas
 Funcio laesa
PENGKAJIAN
(SECONDARY SURVEY)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Dengan cara pemeriksaan Sinar X ( pemeriksaan X-Rays ) pada bagian
anteroposterior akan memperlihatkan bayangan yang tumpah-tindih
antara kaput humerus dan fossa Glenoid, Kaput biasanya terletak di
bawah dan medial terhadap terhadap sendi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik


 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
musculoskeletal
 Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan menelan
makanan
INTERVENSI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dilakukan berdasarkan intervensi yang telah direncanakan

EVALUASI KEPERAWATAN
A. Evaluasi Formatif ( Merefleksikan observasi perawat dan analisis
terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi
keperawatan )
B. Evaluasi Sumatif ( merefleksikan rekapitulasi dan synopsis observasi
dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu ). (
Poer, 2012 )

Anda mungkin juga menyukai