Anda di halaman 1dari 10

PT.

ULTRAJAYA MILK
Tbk
Nurmadinah 170422620529
Putri Wahyu Anggreini 170422620554
Riana Nurhikmawati 170422620524
Rusiha Minanda Pratiwi 170422620566
PROFIL
• PT. Ultrajaya Milk adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri
makanan dan minuman, dan bidang perdagangan.
• PT. Ultrajaya Milk didirikan tanggal 2 Nopember 1971 dan mulai beroperasi
secara komersial pada awal tahun 1974. Kantor pusat dan pabrik Ultrajaya
berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang – 40552, Kab. Bandung Barat.
Nilai Buku Aset = Rp5.555.871.000.000
EBIT = Rp949.018.000.000
Dana yang dibutuhkan = nilai buku aset X 10% = Rp555.587.100.000
ROI = 12 %

Dengan menghitung
ROI = keuntungan / dana ekspansi ROI menunjukan
12% = keuntungan / Rp 555.587.100.000 kemampuan
perusahaan untuk
Keuntungan = Rp555.587.100.000 x 12%
menghasilkan
Keuntungan = Rp66.670.452.000 keuntungan untuk
investasi yang akan
dilakukan
Aset Lancar = Rp2.793.521.000.000
Total Ekuitas = Rp4.774.956.000.000
Aset Tetap = Rp2.762.350.000.000
Aset = Rp5.555.871.000.000
Utang lancar = Rp635.161.000.000
Utang = Rp780.915.000.000
Utang Panjang = Rp145.754.000.000

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
Debt to Asset Ratio = 𝑿 𝟏𝟎𝟎%
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕
𝑹𝒑𝟕𝟖𝟎.𝟗𝟏𝟓.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
Debt to Asset Ratio = 𝑿 𝟏𝟎𝟎%
𝑹𝒑𝟓.𝟓𝟓𝟓.𝟖𝟕𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

Debt to Asset Ratio = 14,05%

Debt to asset ratio menggambarkan seberapa besar porsi dari asset


perusahaan yang dibiayai atau didanai dari sumber dana utang, PT.
Ultrajaya Milk mempunyai asset dari utang sebesar 14,05%
Alternative pendanaan jangka panjang
• Sumber pendanaan yang dipilih yaitu sumber dana jangka panjang dari utang
karena rasio utang yang dimiliki PT. Ultrajaya Tbk masih kecil, tidak hanya itu
dengan mengambil sumber pendanaan dari utang dapat keuntungan pajak
sehingga pendanaan yang diambil melalui utang dapat digunakan untuk
ekspansi salah satunya utang Obligasi.
• Alternative pendanaan yang diambil yaitu utang / obligasi, saham biasa
seharga Rp 1.350/saham, dividen 16,1%
Harga lembar persaham = Rp 1.350
EBIT pasca ekspansi = Rp 949.018.000.000 + prediksi laba
=Rp 949.018.000.000 + Rp 66.670.452.000
= Rp 1.015.688.452.000
Lembar saham yang beredar =555.587.100.000/ 1.350 = 411.546.000 lembar
Lembar saham yang beredar = 57.751.900+411.546.000 = 469.297.900 lembar
Keterangan Alternatif Pendanaan
Saham Biasa Saham Preferen Obligasi
EBIT pasca ekspansi 1.015.688.452.000 1.015.688.452.000 1.015.688.452.000

Biaya bunga obligasi 13% - - 132.039.498.760

Laba bersih sebelum 1.015.688.452.000 1.015.688.452.000 883.648.953.240


pajak
Pajak 30% 304.706.535.600 304.706.535.600 265.094.685.972
Laba bersih sebelum 710.981.916.400 710.981.916.400 618.554.267.268
pajak
Dividen saham preferen - 114.468.088.540 -
16,1%
Laba bersih tersedia bagi 710.981.916.400 596.513.827.860 618.554.267.268
pemegang saham biasa

lembar saham biasa 469.297.900 411.546.000 411.546.000


beredar
EPS pasca ekspansi 1514,99 1449,45 1503
Kemampuan Arus Kas Memenuhi Kewajiban Hutang

Laba =Rp701.407.000.000
depresiasi =Rp1.453.135.000.000
bunga periodik =Rp
𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛+𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
Time-interest-earned =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑖𝑘
701.407.000.000+1.453.135.000.000
Time-interest-earned =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑖𝑘
2.154.542.000.000
Time-interest-earned =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑖𝑘
Keuntungan Pajak dari utang
Keterangan Alternatif pendanaan
Saham biasa Saham preferen Obligasi
Ebit pasca pemenuhan 1.015.688.452.000 1.015.688.452.000 1.015.688.452.000
kebutuhan dana
Biaya bunga obigasi 13% - - 132.039.498.760
Laba bersih sebelum 1.015.688.452.000 1.015.688.452.000 883.648.953.240
pajak
Pajak 30% (304.706.535.600) (304.706.535.600) (265.094.685.972)

Dalam hal ini terdapat tax shield sebesar Rp 39.611.849.628 yaitu Rp 304.706.535.600 – Rp 265.094.685.972. dengan
Demikian maka pendanaan dari utang lebih menguntungkan dari segi pajak.
Kontrol terhadap perusahaan
Didalam laporan keuangan pt ultra jaya milk tidak terjadi dilusi kepemilikan
karena pemilik saham lama diberikan kesempatan untuk membeli saham
apabila perusahaan menerbitkan saham baru. Dan apabila pemilik saham
lama tidak ingin membeli saham yang baru terbit maka pemilik lama
menerima adanya pemilik baru dan berkurangnya control terhadap
perusahaan. Karena porsi kepemilikannya berkurang.

Anda mungkin juga menyukai