Anda di halaman 1dari 10

Vyola

Bunga Clarisa Adhela


Windy Martina Saumi
Savira Rizki
Pengertian Nasionalisme

 Nasionalisme berasal dari kata natio (bangsa) dan
nasci (dilahirkan)
 Nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang
timbul karena adanya persamaan nasib dan sejarah,
serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai
suatu bangsa yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.

Dalam perspektif ilmu politik maupun
sosial, terdapat beberapa konsep yang
berkaitan dengan nasionalisme, yaitu:
National
Nationalism
Nationality
Nationhood

Nasionalisme memiliki berbagai macam definisi,
namun nasionalisme dapat ditandai dengan adanya
patriotisme.
Patriotisme adalah perilaku dan semangat yang
sangat mencintai tanah air sehingga berani berkorban
apabila diperlukan oleh negara.
Patriotisme tidak hanya untuk membela tanah
air tetapi juga melakukan ekspensi.
Contoh Sikap Patriotisme dalam
kehidupan sehari-hari

 Mengikuti upacara hari besar kenegaraan
 Mengikuti aktivitas bakti sosial
 Mengikuti aktivitas seperti pramuka, PMR & lain
sebagainya
 Rajin belajar
 Manaati peraturan
 Menghormati orang tua, guru dan jua orang sekitar
 Membawa pancasila pada kehidupan sehari-hari
 Dan lain sebagainya.

Secara analitis, nasionalisme mempunyai tiga
aspek yang dapat dibedakan :

 Aspek Cognitive
 Aspek Goal/Value orientation
 Aspek Affective

Sifat integrasi mencakup tiga aspek :

Integrasi etnis
Integrasi sosial
Integrasi kultural
Karakteristik
Nasionalisme

 Nasionalisme bersifat kerakyatan sosialistis
 Nasionalisme bersifat demokratis
 Nasionalisme bersifat politis
Nasionalisme Dalam
Masyarakat Modern

Nasionalisme dalam konteks masyarakat
modern diterjemahkan sebagai sikap mental dan
tingkah laku individu atau masyarakat yang merujuk
pada loyalitas atau pengabdian pada bangsa dan
negaranya.
perkembangan nasionalisme
dapat diidentifikasi ke dalam
beberapa tahap:

 Periode 1945-1950, yang dapat dinamakan tahap transitif.
 Periode 1950-1960, yang disebut fase destruktif. Pada tahap ini
pertentangan yang terjadi di masyarakat merupakan
pertentangan yang bersifat ideologis
 Periode 1960-1965, yang disebut fase agresif, sebab
nasionalisme bangsa bersifat sangat agresif terhadap perbedaan
pendapat
 Periode 1965-1978-an, yang dapat disebut periode integratif.
Pada fase ini persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kokoh
kembali.
 Periode 1990-an, perkembangan nasionalisme bangsa kita
mulai menghadapi tantangan baru, terutama perkembangan
teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai