Aspek Cognitive
Aspek Goal/Value orientation
Aspek Affective
Sifat integrasi mencakup tiga aspek :
Integrasi etnis
Integrasi sosial
Integrasi kultural
Karakteristik
Nasionalisme
Nasionalisme bersifat kerakyatan sosialistis
Nasionalisme bersifat demokratis
Nasionalisme bersifat politis
Nasionalisme Dalam
Masyarakat Modern
Nasionalisme dalam konteks masyarakat
modern diterjemahkan sebagai sikap mental dan
tingkah laku individu atau masyarakat yang merujuk
pada loyalitas atau pengabdian pada bangsa dan
negaranya.
perkembangan nasionalisme
dapat diidentifikasi ke dalam
beberapa tahap:
Periode 1945-1950, yang dapat dinamakan tahap transitif.
Periode 1950-1960, yang disebut fase destruktif. Pada tahap ini
pertentangan yang terjadi di masyarakat merupakan
pertentangan yang bersifat ideologis
Periode 1960-1965, yang disebut fase agresif, sebab
nasionalisme bangsa bersifat sangat agresif terhadap perbedaan
pendapat
Periode 1965-1978-an, yang dapat disebut periode integratif.
Pada fase ini persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kokoh
kembali.
Periode 1990-an, perkembangan nasionalisme bangsa kita
mulai menghadapi tantangan baru, terutama perkembangan
teknologi informasi.