Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

Hiperglikemia

Oleh
Shabrina
Pembimbing : dr. Mawaddah Fitria, Sp.PD
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus : sekelompok
kelainan metabolik yang
bermanifestasi klinis sebagai
hiperglikemia.

International Diabetes Federation 2013


382 juta orang di dunia  DM

2035  592 juta orang DM

Kementrian Kesehatan RI. Infodatin : Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Jakarta : Pusat Data dan Informasi; 2014. p 2-4
I. IDENTITAS
Identitas Penderita
Nama : Tn. T
Umur : 60 tahun
JK : Laki-Laki
Agama: Islam
Suku : Aceh
Alamat : Desa Ranyek Kareng
Kec. Blang Mangat
No. MR : 07.52.10
TMRS : Kamis (31/3/16)
Pukul : 12.25 (IGD)
15.45 (Ruang Pria)
Alloanamnesis
Keluhan Utama : Tidak sadarkan diri
Keluhan tambahan : Sesak, demam, batuk

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan tidak sadarkan diri. Keadaan ini sudah
mulai dirasakan sejak pagi. Beberapa hari sebelumnya pasien
tampak mulai gelisah dan lemas, namun tidak sesak. Sesak napas
yang dialami pasien dimulai pagi ini. Demam awalnya muncul
bersamaan dengan keadaan sesak. Adanya berkeringat dingin,
serta kaki dan tangan yang teraba dingin disangkal. Sebelum ke
RSU Cut Meutia, awalnya pasien dibawa ke Puskesmas terlebih
dahulu untuk memeriksakan keadaanya dan akhirnya dirujuk ke
RSU Cut Meutia.

Di rumah pada saat pasien merasakan lemas, pasien tidak ada


mengeluhkan mual ataupun mengalami muntah, hanya saja
pasien menjadi sering BAK dan cepat merasa haus. BAB pasien
Pasien juga mengalami batuk. Batuk ini awalnya sudah mulai
berkurang setelah pasien meminum obat paket selama 2 bulan,
sehingga pasien menghentikan pengobatan, dan dalam beberapa
minggu ini pasien sering mengeluhkan batuk. Batuk disertai dengan
dahak.

Pasien memiliki sakit gula sejak lebih kurang 4 tahun yang lalu dan
biasanya hanya mengkonsumsi obat gula yang diminum, tidak
pernah menggunakan obat gula yang disuntik. Pasien terkadang
memeriksakan gula darahnya, namun tidak rutin.

Pasien juga sudah dinyatakan mengalami penyakit TB Paru oleh


dokter, dan dianjurkan untuk meminum obat 6 bulan. Namun
setelah merasa lebih baik setelah mengkonsumsi obat selama 2
bulan, pasien tidak lagi mengkonsumsi obat tersebut.
Riwayat Penyakit Terdahulu : DM tipe II, TB Paru
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Pekerjaan : Petani (namun sudah lama tidak
bekerja)
Pemeriksaan fisik
A. Status Present :
KU : lemah
Kesadaran : Somnolen
GCS : E1V3M3
TD : 70/40 mmHg
Nadi : 141 x/menit
Pernapasan : 32 x/menit
Suhu : 39,30 C

B. Status Generalis :
Kepala : normochepali
Mata : tidak terbuka spontan, konjungtiva pucat (+/+), sklera
ikterik (-/-), radang (-/-), pupil isokor , refleks cahaya
(+/+), palperbra inferior cekung dan hitam
Hidung : simetris, deformitas (-), sekret (-), darah (-)
Mulut :Bibir kering, tidak dapat membuka spontan, tampak lidah jatuh
ke belakang, tidak tercium bau buah (keton)
Telinga : nyeri tekan tragus (-), serumen (-)
Leher : Simetris, deviasi trakea(-), pembesaran KGB (-)
Kulit : Berwarna sawo matang, kulit kering, cubitan pada kulit tangan
dan kaki lambat kembali.

Thoraks
a. Pulmo
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kiri kanan
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Ronki pada saat inspirasi dan ekspirasi pada seluruh
lapangan paru
b. Jantung
Heart rate cepat, tidak terdapat bising.

c. Abdomen
Inspeksi : sedikit distensi, venektasi (-), tidak telihat adanya
masa
Palpasi : regio abdomen dalam batas normal, nyeri tekan (-
), nyeri lepas (-)
Auskultasi : peristaltik (+)

d. Ekstremitas
Superior : teraba hangat, tanda trauma (-/-), deformitas (-/-),
oedem (-/-) sianosis (-/-)
Inferior : teraba hangat, tanda trauma(-/-), deformitas (-/-),
oedem (-/-) sianosis (-/-)
C. Pemeriksaan Penunjang yang telah dilakukan :
KGDS di Puskesmas : 729 mg/dl
KGDS di Ruang Pria pukul 16.00: HI
KGDS di Ruang Pria pukul 18.30: HI

D. Diagnosis Banding
1. Hiperglikemi Hiperosmolar State
2. Ketoasidosis Diabetik

E. Prognosis
Dubia et Malam
Kamis S O A P
31/3/16
PUSKESMAS Penurunan kesadaran KGDS : 729 mg/dl Penurunan Oksigen 3-4 l/I
GCS : E3V5M5 kesadaran ec. IVFD NaCl guyur 500cc
TD : 90/70 mmHg Hiperglikemia
HR : 72x/I
RR : 24x/i

IGD Penurunan kesadaran TD : 120/60 mmHg DM Tipe II + Diet MB


12.25 HR : 68x/I Hipoglikemia + TB Oksigen 2-3 l/I
RR : 36x/I Paru IVFD 20 gtt/I
T : - (tidak tertulis) Bolus Dex40% 1 flakon
KGDS I (tertulis di Cek ulang KGDS
TRIASE IGD): Inj. Sharox/12j
97mg/dl Inj. Ranitidin/12j
KGDS setelah Ambroxol syr 3x1
Bolus Dex 40% I Betahistin 1x1
flk : HI
Ruang Pria Penurunan GCS E1V3M3 DM Tipe II + Oksigen 2-3 l/I
15.40 Kesadaran, sesak, TD : 70/40 mmHg Hiperglikemia IVFD 20 gtt/I
sulit bernapas, HR : 136x/I Bolus Dex40% 1 flakon
gelisah, bau napas(-), RR : 33x/I Cek ulang KGDS
T: 39,3 Inj. Sharox/12j
Inj. Ranitidin/12j
Ambroxol syr 3x1
Betahistin 1x1
Kamis S O A P
31/3/16
16.00 Penurunan E1V3M3 KAD Advice dr W, Sp,PD
Kesadaran, sesak, TD : 70/40 mmHg (oleh dr jaga IGD) 1. Oksigen 3-5L/I
sulit bernapas, HR : 141/I 2. ICU
gelisah, bau napas(-), RR : 32x/I 3. IVFD Nacl 2 L/2j
T : 39,3 4. Inj. Sharox/12j
KGDS Cyto: HI 5. Dobutamin 5Meq,
dinsikkan 1 Meq
setiap 15 menit,
sampai batas 20 Meq,
cek TD
6. Diet Sond 6x200cc
7. Drip insulin 2cc/jam
8. Cek KGDS 15 menit
9. Lapor dokter jaga
10. Kateter
11. Periksa urin
16.24 Penurunan E1V3M3 Advice dr. M, Sp.PD :
Kesadaran, sesak, TD : 70/40 mmHg 1. Rawat alih ICU
sulit bernapas, HR : 141/I 2. Pasang NGT
gelisah, bau napas(-), RR : 32x/I 3. Pasang Kateter
T : 39,3 4. Inj. Novorapid 5 IU,
KGDS Cyto: HI diulang 1 jam
kemudian, 1 jam
selanjutnya cek KGD
lapor kembali
Kamis S O A P
31/3/16
17.30 Penurunan E1V2M3 1. ICU penuh
Kesadaran, sesak, TD : 70/40 mmHg 2. NGT (-)
sulit bernapas, HR : 150/I 3. Kateter (+)
gelisah, bau napas(-), RR : 44x/I 4. Inj. Novorapid 5 IU
T : 39,1 pertama (+)
5. Inj. Novorapid 5 IU
kedua (+)
6. 1 jam selanjutnya cek
KGD lapor kembali
7. IVFD NaCl 0,9%
guyur 1 fls,
selanjutnya 40 gtt/I
6. Dobutamin drip dlam
100 cc Nacl 0,9% 10 gtt/I
(+)

18.30 Penurunan E1V1M3 Advice dr. M, Sp.PD :


Kesadaran, sesak, TD : 50/40 mmHg 1. ICU penuh
sulit bernapas, HR : tidak dapat 2. Pasang NGT (-)
gelisah, bau napas(-), dinilai 3. Pasang Kateter (+)
pasien mengorok RR : 54x/I 4. Cek KGD, hasil HI
T : 39,1 5. IVFD NaCl 0,9%
Urin ; < 100 guyur 1 fls,
cc,sekitar 30 cc selanjutnya 40 gtt/I
KGDS Cyto: HI
Kamis S O A P
31/3/16
19.30 Penurunan E1V1M3 Hasil KGD Cyto HI
Kesadaran, sesak, TD : 50/40 mmHg (18.30), Lapor kembali,
sulit bernapas, HR : tidak dapat Anjuran:
gelisah, bau napas(-), dinilai 1. Rawat alih ICU
pasien mengorok RR : 54x/I 2. Pasang NGT (-)
T : 39,1 3. Kateter (+)
Urin ; < 100 4. Dobutamin drip dlam
cc,sekitar 30 cc 100 cc Nacl 0,9% 10
KGDS Cyto: HI gtt/i
5. Inj. Novorapid 5 IU,
diulang 1 jam
kemudian, 1 jam
selanjutnya cek KGD
lapor kembali
6. IVFD NaCl 0,9%
guyur 1 fls,
selanjutnya 40 gtt/I
19.40 Penurunan E1V1M3 1. Rawat alih ICU
Kesadaran, sesak, TD : 50/40 mmHg 2. Pasang NGT (-)
sulit bernapas, HR : tidak dapat 3. Kateter (+)
gelisah, bau napas(-), dinilai 4. Sisa Nacl 0,9%
pasien mengorok RR : 54x/I 200cc, guyur 100cc
T : 39,1
Urin ; < 100
cc,sekitar 30 cc
Kamis S O A P
31/3/16
20.20 Penurunan E1V1M3 1. Rawat alih ICU
Kesadaran, sesak, TD : 50/40 mmHg 2. Pasang NGT (-)
sulit bernapas, HR : tidak dapat 3. Kateter (+)
gelisah, bau napas(-), dinilai 4. Drip dobutamin 1
pasien mengorok RR : 54x/I ampul dalam 100 cc
T : 39,1 Nacl 0,9 % 10 gtt/i
Urin ; < 100
cc,sekitar 30 cc

20.30 Penurunan E1V1M1 1. Rawat alih ICU


Kesadaran, sesak, TD : 50/40 mmHg 2. Pasang NGT (-)
sulit bernapas, HR : tidak dapat 3. Kateter (+)
gelisah, bau napas(-), dinilai 4. Drip dobutamin 1
pasien mengorok RR : 60x/I ampul dalam 100 cc
T : 39 Nacl 0,9 % 10 gtt/I
Urin ; < 100 (+)
cc,sekitar 30 cc

21.30 Penurunan E1V1M1 1. Rawat alih ICU


Kesadaran, sesak, TD : 40/30 mmHg 2. Pasang NGT (-)
sulit bernapas, HR : tidak dapat 3. Kateter (+)
gelisah, bau napas(-), dinilai 4. Drip dobutamin 1
pasien mengorok RR : 62x/I ampul dalam 100 cc
T : 38,7 Nacl 0,9 % 10 gtt/I
Urin ; < 100 (+)
Kamis S O A P
31/3/16
21.45 Penurunan E1V1M1 1. Rawat alih ICU
Kesadaran, sesak, TD : 40/30 mmHg 2. Pasang NGT (-)
sulit bernapas, HR : tidak dapat 3. Kateter (+)
gelisah, bau napas(-), dinilai 4. Drip dobutamin 1
pasien mengorok RR : 62x/I ampul dalam 100 cc
T : 38,7 Nacl 0,9 % 10 gtt/I
Urin ; < 100 (+)
cc,sekitar 30 cc 5. IVFD NaCl guyur
500cc
6. Inj. Novorapid 5 UI
(+)
22.20 Pasien Meninggal Pupil dilatasi
maksimal
TD : tidak terukur
Nadi: tidak teraba
RR : -
HHS dan KAD
HHS dan KAD adalah komplikasi
akut/emergensi Diabetes Melitus.

HHS ditandai dengan Hiperglikemia,


Hiperosmosis, dengan atau tanpa ketosis.

KAD ditandai dengan Hiperglikemia yang


menyebabkan adanya ketosis.
Epidemiologi
HHS KAD
Sering ditemukan pada usia lanjut, yaitu Penyebab Mortalitas paling umum pada
usia > 60 tahun, semakin muda semakin DM Tipe I dan pada diabetes Tipe II,
jarang ditemukan, pada anak belum penyakit penyerta sering menjadi
pernah ditemukan. penyebab kematian.
Hampir separuh pasien tidak pernah Ditemukan adanya riwayat DM atau tidak
memiliki riwayat DM atau DM dengan namun disertai dengan gejala poluri
insulin polidipsi, rasa lelah, kram otot, mual
muntah, dan nyeri perut.
Memiliki faktor pencetus seperti infeksi Memiliki faktor pencetus seperti infeksi
Gejala Klinis
HHS KAD
Perjalanan dapat berlangsung beberapa Tanda-Tanda dehidrasi
hari-mingu
Dehidrasi berat Nafas Kusmaul
Hiperglikemia berat Takikardi, hipotensi, syok
Sering disertai gangguan neurologis Flushing
Dengan atau tanpa ketosis Bau keton
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI
Penghambatan Akumulasi
Kekurangan
pemasukan glukosa pada
hormon insulin
glukosa ke sel plasma

Kadar glukosa
serum yg tinggi Cairan tertarik
akan dari intraseluler hiperosmolar
dikeluarkan ke intravaskuler
melalui ginjal

Kelebihan
glukosa tidak Sifat gula yang Sel kekurangan
dapat di serap menarik air energi
ginjal
Diagnosis
Penatalaksanaan
KAD
HHS
Prognosis
HHS KAD
Biasanya buruk. Namun sebenarnya Umumnya pasien membaik setelah
kematian pasien bukan disebabkan oleh diberikan insulin dan terapi standar
hiperosmolar sendiri tapi oeh penyakit lainnya. Kematian meningkat seiring
yang medasarinya atau menyertai. Angka dengan usia dan beratnya penyakit
kematian berkisar 30-50% penyerta
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai