OLEH : dr. ZALSHA ADELIA EKA P,Sp.OG PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS)
Sindrom premenstruasi atau Premenstrual tension
adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang berhubungan dengan siklus menstruasi, terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-14 sebelum menstruasi dan mereda hampir sesegera menstruasi berawal.Sekitar 80% perempuan mengalami sindrom premenstruasi dan 10-20% tak berdaya menghadapinya.A. Gejala Gejala fisik, psikologis dan emosi muncul beberapa saat sebelum menstruasi dan/atau setelahnya. Gangguan ini bisa berupa pusing, depresi, sensitif yang berlebihan hingga selama dua minggu. Penyebab Sindrom ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, beberapa teori mengatakan disebabkan karnena faktor hormonal (keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron yang terganggu) Faktor pemicu lain : gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial penderita, defisiensi vitamin A, B1, B6 atau mineral seperti magnesium,hipoglikemia reaktif, gaya hidup (kurang olahraga, diet tinggi gula, tinggi garam, minum alkohol, dan tinggi kafein) Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS 1. wanita yang pernah melahirkan : PMS semakin berat setelahmelahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalamikehamilan dengan komplikasi seperti toksima 2. status perkawinan : wanita yang sudah menikah lebih banyakmengalami PMS dibandingkan yang belum 3. usia : PMS semakin sering dan mengganggu denganbertambahnya usia, terutama antara usia tahun 4. stres : faktor stres memperberat gangguan PMS 5. diet : faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS 6. kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS 7. kegiatan fisik : kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS Pencegahan Agar sindrom PMS bisa diminimalis, salah satunya melalui diet yang tepat agar tidak memicu ketidakseimbangan hormon : 1. Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda Kurangi rokok atau berhenti merokok 2. Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 g/kg BB/hr) 3. Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang- kacangan, dan biji-biji sebagai sumber protein 4. Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya 6. Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng 7.Meningkatkan konsumsi sayuran hijau 8. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyaksayuran,wijen□ Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E,kalsium, magnesium Di samping diet, hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah munculnya PMS: 1. Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur 2. Menghindari dan mengatasi stres 3. Menjaga BB krn BB yang berlebihan dapat meningkatkan risikomenderita PMS 4. Catat jadwal siklus haid anda serta kenali gejala PMS-nya. 5. Perhatikan pula apakah anda sudah dapat mengatasi PMS padasiklus-siklus datang bulan berikutnya. TERIMA KASIH