Tugas Pemberdayaan Masyarakatttttttt
Tugas Pemberdayaan Masyarakatttttttt
masyarakat dan
penguatan masyarakat
AFRIADI KADIR
ATIKAH R. ARSYAD
DEWI SAYEDI
FATMAWATI GHAFRAN ABDUL
MOH.FAJRI TAKULOE
MOH.NUR.A. URSANA
NIFTAHUDIN TUKI
RAMDAN ISMUNANDAR BAKARI
SITI MARYANTI.O. MASHUR
Pemberdayaan Masyarakat
Dan Penguatan masyarakat
A. PENGERTIAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Pemberdayaa
D.IMPLEMENTASI n B.TUJUAN
PROGRAM
Masyarakat PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN DAN PENGUATAN
DAN PENGUATAN dan MASYARAKAT
MASYARAKAT
Penguatan
Masyarakat
C. PENDEKATAN
PEMBERDAYAAN
DAN PENGUATAN
MASYARAKAT
A. Pengertian Pemberdayaaan
Masyarakat
Pemberdayaan yang
diadaptasikan dari
istilah empowerment
berkembang diEropa
mulai abad pertengahan,
terus berkembang hingga Pemberdayaan masyarakat
diakhir 70-an, 80-an, adalah sebuah konsep
dan awal90-an. Konsep pembangunan ekonomi yang
pemberdayaan tersebut merangkum nilai-nilai sosial.
kemudian Konsep ini mencerminkan
mempengaruhi teori- paradigma baru
teori yang berkembang pembangunan,yakni yang
belakangan. bersifat “people centred,
participatory, empowering,
and sustainable” (Chambers,
1995).
Beberapa pandangan tentang pemberdayaan
masyarakat, antara lain sebagaiberikut : (Ife,
1996:59)
1. Struktural, 2. Pluralis,
pemberdayaan pemberdayaan sebagai
merupakan upaya upaya meningkatkan
pembebasan, daya sesorang atau
transformasi structural sekelompok orang
secara fundamental, untuk dapat bersaing
dan eliminasi struktural dengan kelompok lain
atau sistem yang dalam suatu ’rule ofthe
operesif. game’ tertentu.
3. Elitis,
pemaberdayaan sebagai 4.Post-Strukturalis,
upaya mempengaruhi pemberdayaan
elit, membentuk merupakan upaya
aliniasi denganelit-elit mengubah diskursus
tersebut, serta berusaha serta menghargai
melakukan perubahan subyektivitas dalam
terhadap praktek- pemahaman realitas
praktek dan struktur sosial.
yang elitis.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat
yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk
melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakanan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah
memampukan dan memandirikan masyarakat.
2.Melahirkan
1. Pembangunan tidak
menghasilkan kemajuan, ketergantungan 3.Melahirkan
melainkan justru (dependency) ketergantungan
semakin meningkatkan negara sedang (dependency)
keterbelakangan (the berkembang pheriphery terhadap
development of
underdevelopment). terhadap center.
negara maju.
5.Melahirkan 4.Melahirkan
ketergantungan ketergantungan
(dependency) masyarakat (dependency)
kecil (buruh, usahakecil, masyarakat
tani, nelayan dll) terhadap terhadap negara /
pemilik modal. pemerintah.
Beberapa paradigma pendekatan
pembangunan mulai mengalami pergeseran
dari yang konvensional menuju pembangunan
alternatif, yaitu :
1.Pembangunan
wilayah (regional
development) berbasis3.Pembangunan
2.Pembangunan berwawasan
komunitas
lingkungan (environmental
(community-
development).
based
4.Pembangunan development)
6.Pembangunan
5.Pembangunan
berpusat pada berbasis
berkelanjutan
rakyat (people- kelembagaan (
(sustainable
centered institution –
development).
development). based develop).
Berdasarkan konsep demikian, maka
pemberdayaandan penguatan
masyarakat harus mengikuti
pendekatan sebagai berikut:
4.pemberian akses
informasi kepada setiap
3.pemihakan pada
penduduk desa mengenai
penduduk miskin
peluang, kebebasan
memilih, dan memutuskan
5.penciptaan suasana
kompetisi yang sehat
dalam pengajuan usulan
kegiatan
Dalam PPK dikenal dengan Unit Pengelola
Keuangan (UPK) yang merupakan unit pengelola
dana yang berada di tingkat kecamatan, di
dalamnya terdapat pengurus yang sifatnya
mewakili masyarakat. UPK ini berfungsi untuk
mengelola keuangan dan mengawasi proses
pengadaan pembangunan sarana dan prasarana
yang menunjang kegiatan sosial ekonomi di
perdesaan.
UPK ini berperan sebagai lembaga keuangan milik
masyarakat yang dapat menampung dan
mengelola berbagai program pembangunan yang
masuk ke daerah.Sehingga berbagai program
pembangunan yang masuk ke daerah, dananya
dapat langsung dikontrol dengan mudah oleh
masyarakat itu sendiri.
UPK ini dapat berkembang menjadi lembaga keuangan
alternatif milik masyarakat yang tumbuh dari
masyarakat sendiri. Lembaga keuangan ini dapat
menjadi embrio lembaga keuangan dengan prinsip-
prinsip perbankan yang pelaksanaannya dengan
menerapkan prinsip-prinsip kebersamaan (kooperatif).
Dalam perkembangan selanjutnya lembaga keuangan
ini dapat berbadan hukum misalnya seperti koperasi.
2.UKM dan Industri
1.Sistem Ketahanan
Kecil yang Berjiwa
Pangan Nasional
Koperasi
4.Usaha ekonomi
3.Lembaga Kredit produktif lainnya sesuai
Mikro potensi dan aspirasi
masyarakat lokal