Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Teori Manajemen

KELOMPOK 4
• Anis fitriah L04118004 • Wildani Halim L041181007
• Sabariah Bede L041191078 • Nurjaina L041181008
• Amalia Ramadani L041191026 • Dian Novitasari L021181015
• Sri Wulandari L041191029 • Desi Jesika L021171001
• Evaletrina Gracelita M L041181021 • Hariana L021171301
• Febri Yanti Panjaitan L041181023 • Ananda Nurhandayani L02117104
• Zulfiqar prima millennium L041101054 • Mutiara L021171012
• Nurlia L021171305 • Qina Amalia T L021171516
1. Teori Manajemen Ilmiah (1870-1930)

Salah satu tokoh teori manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow


Taylor. Kesimpulan dari penelitiannya adalah perusahaan akan
mendapat hasil yang memuaskan apabila pekerjaan yang akan
dilaksanakan direncanakan dengan memperhatikan segi teknologi
maupun pelaksananya (manusia).
Berdasarkan bukunya, Scientific Management, terdapat empat prinsip
yang dirumuskan Taylor:
 Menghilangkan sistem coba-coba dan menggantinya dengan metode
ilmu pengetahuan di setiap kegiatan manajemen.
 Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu. Langkah
selanjutnya adalah memberikan latihan dan pendidikan kepada
pekerja.
 Pekerjaharus menerapkan ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
pekerjaannya.
 Antara pimpinan dan pekerja harus terdapat kerjasama yang baik.
2. Teori Organisasi Klasik (1900-1940)

Salah satu tokoh teori organisasi klasik adalah Henry Fayol


(1841-1925). Fayol mengemukakan teori dan teknik administrasi
sebagai dasar pengelolan organisasi yang kompleks. Dalam teori
menurut Fayol, manajemen dibagi ke dalam lima unsur, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengoordinasian, dan pengawasan. Selain kelima unsur tersebut,
Fayol membagi enam kegiatan manajemen, yaitu teknik produksi
dan manufakturing produk, komersial, keuangan, keamanan,
akuntansi, dan manajerial.
Berikut 14 prinsip manajemen menurut Fayol:
 Devision of Work (spesialisasi dalam pekerjaan).
 Authority and Responsibility (Kewenangan dan tanggungjawab). Dicipline
(Disiplin).
 Unity of Command (Kesatuan Instruksi).
 Unity of Direction (Kesatuan Pengarahan)
 Subordination of Individual Interest to Generale Interest
 Renumeration (pemberian upah).
 Centralization (Pemusatan).
 Scalar Chain (Garis Wewenang).
 Order (memerintahkan).
 Equity (Kesamaan).
 Stability of Tonure of Personel (stabilitas masa jabata personel).
 Initiative (Inisiatif).
a. Hubungan Manusiawi / Neo Klasik (1930-1940)
Teori ini lahir karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efisiensi seperti yang diharapkan. Teori ini
melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi
dan psikologi. Salah satu tokoh teori hubungan manusiawi
adalah Hugo Munsterberg.
b. Hugo Munsterberg (1863-1916)
Hugo merupakan Bapak psikologi industry. Bukunya
Psychology and Industrial Efficiency menguraikan
bahwa diperlukan tiga hal untuk mencapai produktivitas,
yaitu:
 Penemuan best possible person
 Penciptaan best possible work
 Penggunaan best possible effect.
3. Teori Manajemen Modern (1940-sekarang)
Tokoh manajemen pada masa ini adalah Douglas McGregor
yang terkenal dengan teori x dan y. Teori xy ini merupakan
salah satu teori perilaku.
Teori xy ini diungkap Mc Gregor dalam bukunya, The Human
Side Enterprise. Dalam buku ini, diuraikan para manajer
/pemimpin organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap
para pegawai/karyawan yaitu teori x atau teori y.
Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-
orang ini pada hakekatnya adalah:
 Pada dasarnya pegawai tidak menyukai pekerjaan, jika mungkin berusaha
menghindarinya.
 Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa,
dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan.
 Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan
yang formal sepanjang hal itu terjadi.
 Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain yang
berhubungan dengan pekerjaan yang akan memperlihatkan sedikit ambisi.
Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia
adalah sebagai berikut:

 Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan


kepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktivitas-aktivitas fisik
dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-
sama menyenangkan.
 Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
 Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-
persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh
karyawan.
 Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social,
penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-
kebutuhan fisiologi dan keamanan.
 Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja
jika dimotivasi secara tepat.
Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan
selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen
untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan kesempatan
mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai