Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI KARIES DAN

PENAGANAN
KELOMPOK 2 :
SULASTRI
NUR ANDRIANI
MUHAMMAD TAUFIQURRAHMAN SUMANTRI
SRI DEWI
Pengertian Karies
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu
email, dentin, dan cementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu
jasad renik dalama suatu karbohidrat yang dapat diragikan.
Tandanya adalah demineralisasi jarinagn keras gigi yang
kemuadian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya,
terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran
infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.
Walaupun demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi
terjadi, pada stadium yang sangat dini penyakit ini dapat
dihentikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya karies
 Keturunan
 Ras
 Jenis kelamin
 Usia
 Vitamin
 Air ludah
Gejala Karies Gigi
Gejala karies bukan hanya satu gejala saja,adapun gejal-
gejalanyasebagai beikut:
 Gigi sangat sensitif terhadap panas ,dingin,manis,asam
menandakan karies gigisudah sampai di bagian dentin
 Jika suatau kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri
akan bersifat menetap bahkan nyeri yang dirasakn bersifak
sepotan,meski tidak aad rangsangan
 Jika bakteri telah mencapai pulpa.dan pulpa mati maka nyeri
untuk sementara akan hilang lalu akan timbul lagi dalam
beberapa jam atau ahri dan gigi akan menjadi peka karna
peradangan dan infeksi telah menebar dan menyebabkan abses.
Diagnosis
Untuk dapat mendiagnosis maka harus mengenali bentuk-
bentuk karies :
A. Cara meluasnya karies :
 Karies Berpenetrasi
Karies yang meluas dari email kedentin daa bentuk
kerucut perluasanya secara penetrasi merembes ke arah
dalam.
 Karies Nonpenetras
karies yang meluas dari email kedentin dimana pada oklusal kecil
tetapi didalam atau dentin sudah meluas.

B. Dalamnya karies :
 Karies superfisialis
Karies yang baru mengenai lapisan email,tidak sampai dentin
 Karies media
Karies yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebehi setengah
dentin

 Karies profunda
Dimana karies dusah mengenai dentin dan kadang-kadang sudah
mengenai pulpa
C. Lokasi karies
 Karies kelas I
Karies yang terdapat pada bagian oklusal (pits dan fissure) dari gigi
premolar dan molar.dapat juga dapat terdapat anteror di foramen caecum

 Karies kelas III


Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi dari gigi molar atau
premolar yang umunya meluas sampai bagian oklusal.
 Karies kelas III
Karies yang terdapat pada aproximal dari gigi anterior tetapi belum
mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi)

 Karies kelas IV
Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dan sudah
mencapai margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi)
 Karies kelas V
Karies ang terdapat di cerviks gigi anterior maupun posterior

D. Berdasarkan banyaknya permukaan yang terkena karies


 Karies simple
Karies yang dijumpai pada satu permukaan saja misalnya
labial, bukal,lingual, mesial ,distal, oklusal.
 Kompleks karies
Karies yang sudah luas dan mengenai lebih dari satu bidang
permukaan gigi. Misalnya mesio, distoinsisal, mesio-oklusal.
E. Berdasarkan keparahan
 Karies insipien mengenai kurang dari setengah ketebalan email
 Karies moderat mengenai lebih dari setengah ketebalan email,tetpi
tidak mencapai pertemuan dentin-email
 Karies lanjutan mengenai pertemuan dentin-email dan kurang dari
setengah jarak pulpa
 Karies parah mengenai lebih dari setengah jarak ke pulpa
Pencegahan atau Penanganan Karies
1. Pra erupsi
 Promosi kesehatan (Health Promotion)
 Perlindungan khusus (Specific Protection)
 Diagnosa dini dan pengobatn segera (Early Diagnosis And Prompt
Treatmen )
 Pembatasan cacat ( Disability Limitation)
 Rehabilitasi (Rehabilition
2. Pasca erupsi
 Pencegahan primer
 Pencegahan sekunder
 Pencegahan tersier
Perawatan Karies Gigi
Gigi yang layak ditambal apabila terdapat salah satu dari tanda berikut:
 Gigi sangat sensitif terhadap panas ,dingin,manis
 Terbentuk lubang yang rentang perlekatang plak,sisa makanan.
 Fungsi terganggu
 Estetik terganggu
 Kecendrungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan
kontak denagn gigi yang berlubang
Jenis-jenis tambalan dan indikasi penambalan

 Glass ionomer Cement (GIC)


Komposisi glass ionomer adalah serbuk (calcium flouroaluminosilicate
glass) dan cairan (poly alkenoic acid liquid).
Indikasi:
 Restorasi pada lesi erosi/abrasi tanpa preparasi kavitas
 Penutupan /penumpatan pit dan fisura oklusal
 Restorasi gigi decidui
 Restorasi lesi karies kelasV
 Restorasi lesi karies kelas III yang diutamakn pembukaanya dari lingual
atau palatinal belum melibatkan labial
 Resin komposit
Merupakan salah satu bahan tambalan sewarna dengan gigi yang banyak
digunakan karena nilai estetis yang tinggi dibandingkan dengan bahan
tambalan lain. Istilah resin komposite dapat didefinisikan sebagai
gabungan dua atau lebih bahan yang berbeda dengan sifat unggul
sehingga akan menghasilkan sifat yang lebih baik dari pada bahn itu
sendiri.(Anusavice, 2003).
Indikasi:
 Restorasi kelas I,II,III,IV Dan V
 Sebagaibase lining dan core built up
 Sebagai sealant pada restorasi resin preventif
 Restorasi estetis seperti :veeners,penutupan diatsema,modifikasi kontur
gigi
 Semen untuk restorasi indirect resin
 Splinting
 ART(Atraumatic Restorative Treatment)
Teknik penambalan ART dilakukan tanpa merusak jaringan yaitu tanpa
menggunakan alat bur tetapi hanya memakai hand instrument.
Indikasi:
 Kavitas dapat dicapai denagn insturment tangan
 Kavitas sampai dengan dentin yang meliputi:
 Kavitas satu permukaan
-pada pit dan fissure di permukaan oklusal premolar dan molar
-pada pit di permukaan lingual incisivus atas
-pada groove bukal dan lungual dari premolar dan molar
-pada permukaan bukal dan lingual tepat di atas gingiva semua gigi
 Kavitas lebih dari satu permukaan
-pada permukaan proksimal dn oklusal dari premolar dan molar
-pada permukaan bukal,lingual,dan oklusaldari premolar dan molar
-pada incisal edge dan permukaan proksimal

Anda mungkin juga menyukai