Sejarah Perkembangan Arsitektur 2 Tita Cardiah, ST., MT.
Rima Sukma Yunita
02212020
Sekolah Tinggi Sains Dan Teknologi Indonesia
2014/2015 Arsitektur Rococo Rococo pertama kali muncul di Perancis pada awal abad 18 sebagai perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di mana bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Kata Rococo merupakan suatu kombinasi dari bahasa perancis yaitu Rocaille (kerang) dan Barocco Italia (gaya barok). Dalam kaitan dengan rococo, rokoko melambangkan cinta, kurva cinta seperti kerang dan fokus pada Contoh Arsitektur Rococo Dalam konteks kontinental gaya Rococo secara penuh terkendali, sportif, ajaib, dan dipahat dalam bentuk dekorasi interior ruangan yang abstrak menggunakan cahaya, motif seperti kerang atau dan hiasan yang berbentuk kurva. Kesemuanya itu mengisyaratkan bagaimana gaya rokoko dalam arsitektur. Lokasi Penyebaran Rococo Perkembangan Arsitektur Rococo Beberapa kritikus arsitektur mengisyaratkan bahwa gaya Rokoko menampilkan perkembangan puncaknya di Perancis pada tahun 1730. Dan menyebar bersama seniman-seniman Perancis. Kemudian diterima sebagian Katolik di Jerman, Bohemia, dan Austria, dimana ia menyatu dengan tradisi kehidupan Barok Jerman. Dimulainya masa akhir Rokoko datang pada awal tahun 1760-an ketika tokoh seperti Voltaire dan Jacques-François Blondel mulai menyuarakan kritik dengan menyebut "kekonyolan dalam campur aduk antara kerang-kerangan, naga-naga, buluh-buluh, pohon-pohon kelapa dan tanaman-tanaman" di interior kontemporer. Sejak 1785, Rokoko telah habis masanya di Perancis, digantikan oleh tatanan dan keseriusan seniman-seniman Neoklasik. Di Jerman, akhir abad ke-18 Rokoko ditertawakan sebagai Zopf und Perücke ("rambut kepang dan rambut palsu"), dan fase ini kadang disebut sebagai Zopfstil. Rokoko tetap populer di beberapa provinsi dan di Italia, sampai fase kedua neoklasisisme, "Gaya kekaisaran", tiba dengan pemerintahan Napoleon dan Rokoko tersingkirkan. Ciri – Ciri Gaya Rococo
Warna-warna terang dan kuat
Permainan cahaya difus melingkupi interior bangunan. Struktur dari bangunan diringankan, untuk memberi kesempatan interior lebih berbicara. Warna putih banyak digunakan pada dinding dan digabungkan dengan warna- warna emas. Masuknya unsur-unsur detail dari dunia timur. Ciri lengkung, kurva, asimetri. Patung dekoratif serta lukisan yang menyatu dengan struktur. Bangunan & Interior
Cermin Rokoko dan pekerjaan plesteran
di Schloss Ludwigsburg menampilkan karakter serta cara penggabungan material dan bentuk yang anti-arsitektural Taman Gaya Rococo
Taman Versailles Lukisan & Patung
Patung makam dari Amalia Mniszech di
Gereja St. Francois Boucher, Kamar Mary Magdalene di Dukla oleh Jan Obrocki, Rias Venus 1773: hanya detail kostum berpitanya yang (La Toilette de Vénus), 1751 KESIMPULAN Arsitektur Rococo:
Penggunaan warna untuk finishing bangunan. :
Rokoko menggunakan warna-warna yang cenderung lebih terang dan kuat.
Pencitraan yang muncul dari bangunan :
arsitektur rokoko lebih menampilkan kesan ringan tanpa menghilangkan kesan rahmat dari bangunan.
Unsur dekoratif pada fasad bangunan :
arsitektur rokoko merupakan penyederhanaan dari motif TERIMA KASIH