Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN PEMERINTAH

PROVINSI BALI TERHADAP PERLINDUNGAN DAN


PENGEMBANGAN PASAR RAKYAT

BAPPEDA PROVINSI BALI


23 MARET 2017
I. Gambaran umum daerah bali

PROVINSI BALI
dibagi menjadi 8 Kabupaten dan
1 Kota, 57 Kecamatan, 716
desa/kelurahan dan secara adat
terdiri dari 1.488 Desa
Pekraman dan 3.625 Banjar
Pekraman.
1.604 Subak Sawah dan 1.107
Subak Abian.
LUAS WILAYAH PULAU BALI : 5.636,66 KM2

Wilayah Bali terbagi menjadi 6 wilayah daratan (pulau) yaitu Pulau Bali
sebagi pulau terbesar, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau
Nusa Lembongan, Pulau Serangan dan Pulau Menjangan
LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK
DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN/KOTA SE-BALI
TAHUN 2016

Jumlah Penduduk
Luas (000 Jiwa)
No. Kab./Kota Wilayah Jumlah Kepadatan Per Km2
(Km2) Laki-laki Perempuan

1 Jembrana 841.80 135.7 137.6 273.3 0.325


2 Tabanan 839.33 217.7 220.8 438.5 0.522
3 Badung 418.52 321.3 308.7 630.0 1.505
4 Gianyar 368.00 252.2 247.4 499.6 1.358
5 Klungkung 315.00 87.4 89.3 176.7 0.561
6 Bangli 520.81 113.1 110.7 223.8 0.430
7 Karangasem 839.54 205.5 205.3 410.8 0.489
8 Buleleng 1.365.88 323.8 326.3 650.1 0.476
9 Denpasar 127.78 458.3 439.0 897.3 7.022
JUMLAH TOTAL 5.636.66 2.115.0 2.085.1 4.200.1 0.745
PERTUMBUHAN EKONOMI BALI DAN NASIONAL
TAHUN 2013-2016
PDRB PERKAPITA ATAS DASAR HARGA BERLAKU (ADHB)
BALI DAN NASIONAL TAHUN 2013-2016
INFLASI BALI TAHUN 2014-2016 (PERSEN)
INDEKS GINI RATIO BALI
TAHUN 2013 – TAHUN 2016

0.410
0.370 0.374
0.340

Bali

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


*) Data Sampai Bulan September 2016
Keterangan :
 GR ≤ 0,20  Ketimpangan Sangat Rendah
 0,59 < GR ≤ 0,79  Ketimpangan Tinggi.
 0,20 < GR ≤ 0,39  Ketimpangan Rendah.
 GR > 0,79  Ketimpangan Sangat Tinggi
 0,39 < GR ≤ 0,59  Ketimpangan Sedang.
ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)
PROVINSI BALI TAHUN 2010 – 2015 (TAHUN)

71.60

71.40 71.35

71.20
71.20
71.11

71.00 70.94

70.78
70.80

70.61
70.60

70.40

70.20
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
PERKEMBANGAN EKSPOR BALI
NO TAHUN NILAI US ( $ ) %

1 2012 481.838.888,15 -

2 2013 486.063.655,35 0,88

3 2014 503.826.213,14 3,65

4 2015 481.402.783,80 -4,45

5 2016 574.276.900,25 19,24

RATA-RATA 4,83
POTENSI PERDAGANGAN
Pasar Tradisional dan Pasar Moderen Di Kab/Kota Se Bali
Pasar Modern
No Kabupaten Pasar Tradisional Berjejaring Non Jumlah
Jejaring
1 Denpasar 33 118 117 295
2 Badung 40 106 0 106
3 Tabanan 11 25 87 112
4 Jembrana 17 7 20 27
5 Buleleng 80 18 0 18
6 Karangasem 18 13 0 13
7 Klungkung 24 0 2 2
8 Bangli 37 9 13 22
9 Gianyar 46 87 29 116
Total 306 383 328 711
II. Permasalahan Di Bidang Perdagangan
1. Bali belum memiliki pelabuhan laut untuk pelayanan ekspor sehingga biaya
logistik menjadi tinggi
2. Kualitas produk ekspor masih perlu ditingkatkan
3. Pertumbuhan ekonomi yang melambat di negara – negara maju di ikuti dengan
pemberlakuan non tarif barier yang menyebabkan sulitnya menembus pasar
global
4. Dengan di berlakukannya asean economic community dan perdagangan yang
semakin bebas sehingga menimbulkan persaingan yang semakin ketat untuk
merekrut pasar dunia
5. Sebagian besar kebutuhan bahan pokok yang merupakan hasil pabrikan
didatangkan dari luar bali
6. Produk-produk pertanian yang merupakan kebutuhan pokok adalah produk
bersifat sensitif tergantung dari alam dan sistem penyimpanan sehingga
menyebabkan fluktuasi harga
7. Prilaku konsumen membeli barang kebutuhan pokok secara berlebihan
menjelang hari raya keagamaan
III. Isu Strategis

1.Masih rendahnya ekspor produk bali kepasar


mancanegara
2.Masih adanya fluktuasi harga kebutuhan
bahan pokok dan barang penting
3.Masih rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap perlindungan konsumen
IV. Visi, Misi Pembangunan Daerah Bali
Visi Pembangunan Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018
adalah:
“Terwujudnya Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera”

Dengan Misi :
1. Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
2. Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari
Berbagai Ancaman.
3. Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bathin.
V. Prinsip Pembangunan
PRO GROWTH (PRO PERTUMBUHAN )
PRO JOB (PRO PENCIPTAAN LAPANGAN PEKERJAAN)
PRO POOR (PRO PENGURANGAN KEMISKINAN)
PRO-CULTURE (PRO KEBUDAYAAN DAERAH)
PRO-ENVIRONMENT (PRO PELESTARIAN LINGKUNGAN
“TRI HITA KARANA”)
VI. Arah Kebijakan Perdagangan
1. Menetapakan target ekspor daerah, mendorong peningkatan
kualitas produk ekspor yang bernilai tambah tinggi,
meningkatkan kemudahan fasilitasi pelayanan publik,
memanfaatkan hasil kerjasama perdagangan internasional,
mendorong para pengusaha untuk menjadi eksportir dan
meningkatkan partisipasi pengusaha bali dalam jaringan
global dan promosi.
2. Menjaga ketersediaan dan distribusi serta stabilitas harga
kebutuhan pokok dan bahan penting.
3. Meningkatkan sosialisasi untuk membentuk konsumen
cerdas dan melakukan pengawasan perlindungan
konsumen.
Peraturan Presiden
Nomor 112 Tahun 2007 Peraturan Menteri Dalam Negeri
tentang Penataan dan Pembinaan Nomor 42 Tahun 2007
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan tentang Pengelolaan Pasar Desa
Toko Modern

Peraturan Menteri Perdagangan R.I


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang
Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Pedoman Penataan dan Pembinaan
dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan
dan Toko Modern

Peraturan Menteri Perdagangan RI


Nomor 61/M-DAG/PER/8/2015 tentang Pedoman
Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan
BAB III Peraturan Menteri Perdagangan RI
Nomor 61/M-DAG/PER/8/2015 tentang Pedoman Pembangunan
dan Pengelolaan Sarana Perdagangan

4 TIPE PASAR TRADISONAL

1. PASAR TRADISIONAL TIPE A

2. PASAR TRADISIONAL TIPE B

3. PASAR TRADISIONAL TIPE C

4. PASAR TRADISIONAL TIPE D


PASAR PASAR
RAKYAT/TRADISIONAL RAKYAT/TRADISIONAL
TIPE A TIPE B

a. Luas lahan maksimal 5.000 M2


a. Luas lahan minimal 5.000 M2
b. Jumlah pedagang minimal 150
b. Jumlah pedagang minimal 750
orang
orang
c. Operasional pasar minimal 3
c. Operasional pasar harian
(tiga) kali dalam 1 (satu) minggu
d. Berlokasi di Ibukota
d. Berlokasi di Ibukota
Provinsi/Kab/Kota
Provinsi/Kab/Kota
PASAR
PASAR RAKYAT/ RAKYAT/TRADISIONAL
TRADISIONAL TIPE C TIPE D

a. Luas lahan minimal 500 M2 a. Luas lahan maksimal 500 M2

b. Jumlah pedagang minimal 50 b. Jumlah pedagang maksimal 50

orang orang

c. Operasional Pasar minimal 2 (dua) c. Operasional Pasar minimal 1

kali dalam 1 (satu) minggu (satu) kali dalam 1 (satu) minggu

d. Berlokasi di Ibukota d. Berlokasi di Ibukota

Kecamatan/Desa Provinsi/Kab/Kota
VIII. PENATAAN DAN PEMBINAAN
PERPASARAN DI DAERAH

Melihat fungsi dan peran Pasar rakyat/tradisional di daerah yang


strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja,
maka program Revitalisasi pasar rakyat/tradisional sebagai program
prioritas yang telah dikembangkan mulai Tahun 2009
Citra Pasar rakyat/tradisional yang kurang baik semestinya
mendapat perhatian yang cukup besar karena didalamnya terkait
dengan hajat hidup orang banyak
Untuk mengatasi permasalahan tersebut berbagai kebijakan
yang telah dilakukan antara lain :

lanjut
1. Melakukan pembinaan terhadap perkembangan Pasar
rakyat/tradisional secara menyeluruh dan berkesinambungan antara
lain :
- Pembangunan dan renovasi pasar rakyat/tradisional
- Pelatihan Manajemen pengelolaan Pasar rakyat/tradisional, dan
- Peningkatan pengetahuan dan kemampuan pedagang
2. Penataan dan Pembinaan Perpasaran di Daerah khususnya
pembenahan Pasar rakyat/tradisional, tentunya bukan hanya tugas
pemerintah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para
pedagang pasar rakyat/tradisional untuk bersinergi menghapus kesan
negatif, sehingga pasar rakyat tetap eksis ditengah persaingan yang
semakin kuat
Dalam kaitan ini yang perlu menjadi perhatian dalam
penataan perpasaran didaerah adalah :
1. Menciptakan pasar bersih, sehat dan higienis,
aman, segar, nyaman, jujur dan ramah lingkungan sehingga
meningkatkan daya saing pasar
2. Meningkatkan kesejahteraanpelaku pasar
(pembeli, pedagang, pengelola)
3. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat
4. Menjaga kestabilan harga dan meminimasi disparitas
harga bahan pokok melalui perbaikan sarana
distribusi perdagangan
5. Meningkatkan nilai transaksi perdagangan di pasar
bersangkutan
6. Meningkatkan pendapatan pasar yang akhirnya akan
meningkatkan PAD daerah

7. Memperkuat nilai sosial dan budaya daerah setempat,

kearifan lokal melalui kegiatan perdagangan di pasar

8. Adanya keterlibatan instansi sebagai Tim

Pembina dan Penataan Perpasaran Daerah


ix. REVITALISASI

• Revitalisasi dalam pengelolaan pasar • Dalam penyusunan program


adalah pemberdayaan atau revitalisasi sangat dibutuhkan
penguatan pasar desa dari sisi peran paradigma modernisasi
ekonomis dan sosial budaya. pengelolaan pasar yang bermakna
pola pikir maju, komitmen pemangku
• Tiga aspek dalam revitalisasi pasar
kepentingan, evaluasi proses bisnis
yaitu :
dan konsistensi dalam perbaikan.
a. Legalitas (kepemilikan aset) Pemerintah daerah perlu
b. Keuangan (investasi & cash flow) menegakkan peraturan dengan tegas
c. Teknikal (operasional & perawatan dan terukur untuk melakukan
fasilitas). perbaikan terus menerus demi
meningkatkan pelayanan.
x. REVITALISASI PASAR DI PROVINSI BALI
MELALUI DANA TP DAN DAK
DARI KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2017
A. • TP
Dana DANA TP : :
1. Kota Denpasar : Pasar Badung sebesar Rp. 75.000.000.000,-
1. Kota Denpasar : Psr Badung
2. Kab. Bangli : Pasar Kayuambua sebesar Rp. 6.000.000.000,-
Rp. 75.000.000.000,-
3. Kab. Karangasem : Pasar Pesangkan sebesar Rp. 6.000.000.000,-
4. Kab.2. Kab. Karangasem : :Psr.
Klungkung PasarPesangkan
Semarapura sebesar Rp. 6.000.000.000,-

B. Dana DAK :
1. Kota Denpasar : Pasar Sudhamerta sebesar Rp. 982.247.000,-
2. Kab. Bangli : Pasar Kayuambua dan
Pasar Terminal Loka Crana sebesar Rp. 812.341.000,-
3. Kab. Karangasem : Pasar Subagan sebesar Rp . 1.461.705.000,-
4. Kab. Gianyar : Pasar Selakarang sebesar Rp. 794.384.000,-
5. Kab. Tabanan : Pasar Bajra sebesar Rp. 3.654.717.000,-
6. Kab. Buleleng : Pasar Sukasada dan
Pasar Kampung Bugis sebesar Rp. 2.632.548.000,-
7. Kab. Jembrana : Pasar Gilimanuk sebesar Rp. 1.621.546.000,-
8. Kab. Badung : Pasar Darmasabha sebesar Rp. 3.386.405.000,-
JUMLAH Rp. 108.345.893.000
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai