PROVINSI BALI
dibagi menjadi 8 Kabupaten dan
1 Kota, 57 Kecamatan, 716
desa/kelurahan dan secara adat
terdiri dari 1.488 Desa
Pekraman dan 3.625 Banjar
Pekraman.
1.604 Subak Sawah dan 1.107
Subak Abian.
LUAS WILAYAH PULAU BALI : 5.636,66 KM2
Wilayah Bali terbagi menjadi 6 wilayah daratan (pulau) yaitu Pulau Bali
sebagi pulau terbesar, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau
Nusa Lembongan, Pulau Serangan dan Pulau Menjangan
LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK
DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN/KOTA SE-BALI
TAHUN 2016
Jumlah Penduduk
Luas (000 Jiwa)
No. Kab./Kota Wilayah Jumlah Kepadatan Per Km2
(Km2) Laki-laki Perempuan
0.410
0.370 0.374
0.340
Bali
71.60
71.40 71.35
71.20
71.20
71.11
71.00 70.94
70.78
70.80
70.61
70.60
70.40
70.20
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
PERKEMBANGAN EKSPOR BALI
NO TAHUN NILAI US ( $ ) %
1 2012 481.838.888,15 -
RATA-RATA 4,83
POTENSI PERDAGANGAN
Pasar Tradisional dan Pasar Moderen Di Kab/Kota Se Bali
Pasar Modern
No Kabupaten Pasar Tradisional Berjejaring Non Jumlah
Jejaring
1 Denpasar 33 118 117 295
2 Badung 40 106 0 106
3 Tabanan 11 25 87 112
4 Jembrana 17 7 20 27
5 Buleleng 80 18 0 18
6 Karangasem 18 13 0 13
7 Klungkung 24 0 2 2
8 Bangli 37 9 13 22
9 Gianyar 46 87 29 116
Total 306 383 328 711
II. Permasalahan Di Bidang Perdagangan
1. Bali belum memiliki pelabuhan laut untuk pelayanan ekspor sehingga biaya
logistik menjadi tinggi
2. Kualitas produk ekspor masih perlu ditingkatkan
3. Pertumbuhan ekonomi yang melambat di negara – negara maju di ikuti dengan
pemberlakuan non tarif barier yang menyebabkan sulitnya menembus pasar
global
4. Dengan di berlakukannya asean economic community dan perdagangan yang
semakin bebas sehingga menimbulkan persaingan yang semakin ketat untuk
merekrut pasar dunia
5. Sebagian besar kebutuhan bahan pokok yang merupakan hasil pabrikan
didatangkan dari luar bali
6. Produk-produk pertanian yang merupakan kebutuhan pokok adalah produk
bersifat sensitif tergantung dari alam dan sistem penyimpanan sehingga
menyebabkan fluktuasi harga
7. Prilaku konsumen membeli barang kebutuhan pokok secara berlebihan
menjelang hari raya keagamaan
III. Isu Strategis
Dengan Misi :
1. Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
2. Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari
Berbagai Ancaman.
3. Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bathin.
V. Prinsip Pembangunan
PRO GROWTH (PRO PERTUMBUHAN )
PRO JOB (PRO PENCIPTAAN LAPANGAN PEKERJAAN)
PRO POOR (PRO PENGURANGAN KEMISKINAN)
PRO-CULTURE (PRO KEBUDAYAAN DAERAH)
PRO-ENVIRONMENT (PRO PELESTARIAN LINGKUNGAN
“TRI HITA KARANA”)
VI. Arah Kebijakan Perdagangan
1. Menetapakan target ekspor daerah, mendorong peningkatan
kualitas produk ekspor yang bernilai tambah tinggi,
meningkatkan kemudahan fasilitasi pelayanan publik,
memanfaatkan hasil kerjasama perdagangan internasional,
mendorong para pengusaha untuk menjadi eksportir dan
meningkatkan partisipasi pengusaha bali dalam jaringan
global dan promosi.
2. Menjaga ketersediaan dan distribusi serta stabilitas harga
kebutuhan pokok dan bahan penting.
3. Meningkatkan sosialisasi untuk membentuk konsumen
cerdas dan melakukan pengawasan perlindungan
konsumen.
Peraturan Presiden
Nomor 112 Tahun 2007 Peraturan Menteri Dalam Negeri
tentang Penataan dan Pembinaan Nomor 42 Tahun 2007
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan tentang Pengelolaan Pasar Desa
Toko Modern
orang orang
Kecamatan/Desa Provinsi/Kab/Kota
VIII. PENATAAN DAN PEMBINAAN
PERPASARAN DI DAERAH
lanjut
1. Melakukan pembinaan terhadap perkembangan Pasar
rakyat/tradisional secara menyeluruh dan berkesinambungan antara
lain :
- Pembangunan dan renovasi pasar rakyat/tradisional
- Pelatihan Manajemen pengelolaan Pasar rakyat/tradisional, dan
- Peningkatan pengetahuan dan kemampuan pedagang
2. Penataan dan Pembinaan Perpasaran di Daerah khususnya
pembenahan Pasar rakyat/tradisional, tentunya bukan hanya tugas
pemerintah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para
pedagang pasar rakyat/tradisional untuk bersinergi menghapus kesan
negatif, sehingga pasar rakyat tetap eksis ditengah persaingan yang
semakin kuat
Dalam kaitan ini yang perlu menjadi perhatian dalam
penataan perpasaran didaerah adalah :
1. Menciptakan pasar bersih, sehat dan higienis,
aman, segar, nyaman, jujur dan ramah lingkungan sehingga
meningkatkan daya saing pasar
2. Meningkatkan kesejahteraanpelaku pasar
(pembeli, pedagang, pengelola)
3. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat
4. Menjaga kestabilan harga dan meminimasi disparitas
harga bahan pokok melalui perbaikan sarana
distribusi perdagangan
5. Meningkatkan nilai transaksi perdagangan di pasar
bersangkutan
6. Meningkatkan pendapatan pasar yang akhirnya akan
meningkatkan PAD daerah
B. Dana DAK :
1. Kota Denpasar : Pasar Sudhamerta sebesar Rp. 982.247.000,-
2. Kab. Bangli : Pasar Kayuambua dan
Pasar Terminal Loka Crana sebesar Rp. 812.341.000,-
3. Kab. Karangasem : Pasar Subagan sebesar Rp . 1.461.705.000,-
4. Kab. Gianyar : Pasar Selakarang sebesar Rp. 794.384.000,-
5. Kab. Tabanan : Pasar Bajra sebesar Rp. 3.654.717.000,-
6. Kab. Buleleng : Pasar Sukasada dan
Pasar Kampung Bugis sebesar Rp. 2.632.548.000,-
7. Kab. Jembrana : Pasar Gilimanuk sebesar Rp. 1.621.546.000,-
8. Kab. Badung : Pasar Darmasabha sebesar Rp. 3.386.405.000,-
JUMLAH Rp. 108.345.893.000
Sekian dan Terima Kasih