tidak terlatih 4. Urutan yang disarankan untuk satu-satunya penolong telah dikonfirmasi :
penolong diminta untuk memulai kompresi dada sebelum memberikan nafas
buatan
5. Terdapat penekanan lanjutan pada karakteristik CPR berkualitas tinggi :
mengkompresi dada pada kecepatan dan kedalaman yang memadai,
6. Kecepatan kompresi dada yang disarankan adalah 100 hingga 120/min
7. Rekomendasi yang diklarifikasi untuk kedalaman kompresi dada pada orang
dewasa adalah minimum 5 cm dan tidak lebih dari 6 cm
Terdapat beberapa aturan umum yang mempebolahkan penolong
3. Membuat untuk tidak melakukan CPR terhadap pasien/korban dengan darurat
gagal jantung, meliputi :
keputusan 1. Situasi dimana saat penolong jika melakukan CPR beresiko
untuk tidak cidera atau bahaya terpapar penyakit menular dari pasien.
2. Tanda-tanda klinis dari kematian ireversibel (rigor, mortis,
dilakukannya transeksi, penguraian).
CPR terhadap 3. Pasien yang sudah menandatangani keputusan untuk DNR (do
not resuscitation).
pasien/korban
Berbagai upaya alternatif dan tambahan untuk CPR konvensional telah
dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil jantung
selama resusitasi. Dibandingkan dengan CPR konvensional, banyak dari
teknik dan perangkat ini memerlukan peralatan dan pelatihan khusus.
1. Penggunaan perangkat ambang impedansi (ITD/impedance
Teknik threshold device) secara rutin sebagai tambahan untuk CPR
konvensional tidak disarankan.
Alternatif dan 2. Uji acak terkontrol baru-baru ini menunjukkan bahwa penggunaan
ITD dan CPR kompresi-dekompresi aktif berkaitan dengan
Perangkat peningkatan kelangsungan hidup menyeluruh pasien dengan
OHCA secara neurologis
Tambahan 3. Penggunaan perangkat kompresi dada mekanis secara rutin tidak
disarankan, namun kondisi yang mungkin membuat teknologi
untuk CPR dapat bermanfaat telah diidentifikasi
4. Penggunaan ECPR (CPR ekstra-korporeal) dapat dipertimbangkan
untuk pasien tertentu dalam kondisi adanya dugaan penyebab
reversible serangan jantung.
Berikut adalah masalah utama dan perubahan besar dalam rekomendasi
Pembaruan Pedoman 2015 untuk bantuan hidup lanjutan :
1. Perpaduan penggunaan vasopressin dan epinefrin tidak memberikan
manfaat apapun terhadap penggunaan epinefrin dosis standar dalam
serangan jantung.
2. Koarbondioksida end-tidal rendah(ETCO2) pada pasien yang diintubasi
Bantuan hidup setelah menjalani CPR selama 20 menit terkait dengan kemungkinan
resusitasi yang sangat rendah
kardiovaskuler 3. Steroid dapat memberikan beberapa manfaat bila diberikan bersama
lanjutan vasopressin dan epinefrin dalam menangani HCA