Anda di halaman 1dari 20

Neuritis Optik Pada Anak

Latar belakang
 Mata dibungkus oleh tiga lapisan yaitu
 Sklera
 Koroid
 Retina

 Retina terdiri dari sebuah lapisan berpigmen di sebelah luar


dan sebuah lapisan jaringan saraf di sebelah dalam.

 Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor


yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.
 Neuritis optik adalah suatu peradangan atau demielinisasi
saraf optikus akibat berbagai penyakit seperti infeksi dan
penyakit autoimun

 Pada anak-anak neuritis optik paling sering disebabkan oleh


 adenovirus
 measles
 mumps
 chicken pox.
 Setiap tahun, insiden neuritis optik di Amerika Serikat adalah
lima per 100 000 dengan total prevalensi 115 per 100.000

 Pada anak-anak, neuritis optik memiliki onset rata-rata pada


usia 9-12 tahun.

 Pada umumnya angka kejadian untuk jenis kelamin laki-laki


dan perempuan adalah sama besar.

 Kennedy dan Carroll pertama kali menemukan gejala unik


neuritis optik yang terjadi pada anak yaitu:
 Defek penglihatan bilateral
 Edema diskus optikus
 Dengan prognosis yang baik
Anatomi Nervus Optikus
 Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semi
transparan dan multilapis yang melapisi bagian dalam dua
pertiga posterior dinding bola mata.

 Lapisan terdalam neuron pertama retina mengandung


fotoreseptor dan dua lapisan yang lebih superfisial
mengandung neuron bipolar,ganglion  sel bipolar  sel-
sel ganglion retina kemudian menyatu membentuk saraf
optikus  Saraf keluar dari bagian  kanalis optikus 
rongga tengkorak
Pemeriksaan mata
 Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus)
 Pemeriksaan refeks cahaya
 Pemeriksaan funduskopi
Epidemiologi dan Etiologi
 Neuritis optik adalah suatu peradangan atau demielinisasi saraf
optikus akibat berbagai penyakit seperti infeksi dan penyakit
autoimun

 Pada anak-anak neuritis optik paling sering disebabkan oleh


adenovirus, measles, mumps, dan chicken pox

 Setiap tahun, insiden neuritis optik di Amerika Serikat adalah lima


per 100 000 dengan total prevalensi 115 per 100.000

 Pada anak-anak, neuritis optik memiliki onset rata-rata pada usia


9-12 tahun.
Patofisiologi
 Proses Peradangan  aktivasi perifer T-limfosit melewati
barier darah di otak  reaksi hipersensitifitas tipe lambat
hilangnya suatu aksonal.

 Pemulihan klinis mencerminkan efek gabungan dari


demielinasi aksonal yang cedera pada satu sisi dengan
kompensasi remielinasi perekrutan saraf di sisi lain.
 Studi dengan menggunakan Ocular Coherence Tomography
(OCT) menunjukkan bahwa tejadi penipisan pada Retinal
Nerve Fibre Layer (RNFL) pada 74% individu pada Fase akut
neuritis optik.
Gejala Klinis dan Diagnosis
 Demielinasi pada anak menunjukkan keterlibatan pada dua mata
(bilateral) pada 60-70% kasus.

 Tiga gejala klasik inflamasi pada neuritis optik


 Kehilangan penglihatan
 Nyeri periokular
 Dyschromatopsia

 Neuritis optik pada anak berbeda dengan yang terlihat pada orang
dewasa.
 Penyakit bilateral (simultan atau sekuensial)
 defek visual lebih cepat memburuk.
 Terdapat riwayat pernah terinfeksi virus selama 2 minggu terakhir dan
vaksinasi
Gambar 4. Papilitis dengan perdarahan peripapillary pada episode akut Neuritis Optik
Retrobulbar neuritis optik pada onset nervus optikus;
B). Gambaran nervus optikus yang pucat pada 8
minggu setelah episode Neuritis optik retrobulbar
Penatalaksanaan
 Berdasarkan The Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT)
 dosis tinggi steroid yang diberikan yaitu metilprednisolon 250
mg secara intravena setiap 6 jam selama 3 hari yang diikuti
prednison oral 1 mg/kgBB selama 11 hari.

 Farris dan Pickard menggunakan dosis metilprednisolon 0.25-


6.26 mg/kgBB

 Walsh and Hoyt’s Clinical Neuro-ophthalmology merekomendasikan


penggunaan metilprednisolon 1-2 mg/kgBB selama 3-5 hari
diikuti dengan tapering off
Prognosis
 Perbaikan tajam penglihatan terjadi secara spontan dalam
waktu 2-3 minggu

 Pada anak, risiko terjadi nya multipel sklerosis pada episode


demielinasi neuritis optik lebih rendah dibandingkan orang
dewasa.
Kesimpulan
 Neuritis optik adalah suatu peradangan atau demielinisasi
saraf optikus akibat berbagai penyakit seperti infeksi dan
penyakit autoimun

 Pada anak, neuritis optik biasa nya bersifat bilateral atau


menyerang dua mata dengan prognosis yang baik.
Daftar Pustaka
 Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sel. Terjemahan oleh: Pendit BU. Edisi 2. Indonesia:
EGC, 2001
 Chavis PS, Hoyt WF. Neuro-Oftalmologi. Dalam: Vaughan DG, Asbury T, Eva PR. Oftalmologi
Umum. Edisi 14. Indonesia: Widya Medika, 2000
 Chu ER, Chen CS. Optic Neuritis More than a loss of vision. Australian Family Physician, 2009;
38(10) http://www.racgp.org.au/afp/200910/200910chu.pdf (diakses pada 3 juni 2012)
 Chirapapaisan N, Borchert MS. Pediatric Optic Neuritis. J Med Assoc Thai 2008; 91(3): 323-30
http://www.si.mahidol.ac.th/th/publication/2008/Vol91_No.3_323_3957.pdf (diakses pada 3
juni 2012)
 Ilyas S. Dasar – Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi 2. Indonesia: Balai Penerbit
FK UI, 2003
 Lumbantobing SM. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Indonesia: Balai Penerbit FK
UI, 2008
 Gilroy Jhon. Abnormalities of Pupillary Light Reflex. In: Basic Neurology. Third edition. New York:
Mc Graw-Hill. 2000
 Lim SA, et al. Optic Neuritis in Singapore. Singapore Med J 2008; 49(9)
: 667 http://smj.sma.org.sg/4909/4909a1.pdf (diakses pada 4 Juni
2012)
 Osborne B, Balcer LJ. Optic Neuritis: Pathophysiology, clinical features,
and diagnosis. 2012 http://www.uptodate.com/contents/optic-
neuritis-pathophysiology-clinical features-and-diagnosis
 Peixoto MA, Andrade GC. The Clinical Profile Of Childhood Optic
Neuritis. Arq Neuropsiquiatr 2001; 59(2-B): 311-317
http://www.scielo.br/pdf/anp/v59n2B/a01v592b.pdf (diakses pada 4
Juni 2012)
 Shams PN, Plant GT. Optic Neuritis: A review. The International MS
Journal 2009; 16: 82-89
http://www.msforum.net/journal/download/20091682.pdf (diakses
pada 5 Juni 2012)
 Schatz MP, et al. Childhood Optic Neuritis Treatment & Management.
2011 http://emedicine.medscape.com/article/1217290-treatment
(diakses pada 8 Juni 2012)
???
 Adakah hubungan apabila neuritis optik terjadi pada anak dan
terjadi kembali saat dewasa?
 Gold standar pemeriksaan neuritis optik?
 Perbedaan neuritis pada anak dan dewasa? Pd anak tidak bisa
terjadi bilateral?
 Berapa lama penggunaan kortikosteroid ?
 Dapatkah neuritis optik sembuh sempurna?
 Kenapa prognosis neuritis optik pada anak lebih baik
dibanding dewasa padahal gambaran klinisnya lebih buruk?
 Kenapa lebih sering terjadi usia 9-12 tahun?

Anda mungkin juga menyukai