Kelompok 2 S1-B Apoptosis
Kelompok 2 S1-B Apoptosis
APOPTOSIS
KELOMPOK 2
1. A D I N D A P U T R I YA N I 1801042
3. E . K A L I L A H DZ A K I R A FA L I N DY 1801052
4. F I N T O L I N J AYA P U T R I 1801053
5. M I F TA H U L J A N N A H M 1801060
2. Mempertahankan homeostasis
Keseimbangan (homeostasis) ini dapat tercapai bila kecepatan mitosis pada
jaringan seimbang dengan kematian sel. Bila keseimbangan ini terganggu, maka
akan dapat mengakibatkan :
• Bila kecepatan pembelahan sel lebih tinggi daripada kecepatan kematian sel
→ terbentuk tumor
• Bila kecepatan pembelahan sel lebih rendah dari kecepatan kematian sel →
jumlah sel menjadi berkurang.
3. Perkembangan embrional
Pada masa embrio , perkembangan suatu jaringan atau organ didahului oleh
pembelahan sel dan diferensiasi sel yang besar-besaran dan kemudian
dikoreksi melalui apoptosis.
4. Interaksi limfosit
Perkembangan limfosit B dan Limfosit T pada tubuh manusia merupakan
suatu proses yang kompleks , yang akan membuang sel-sel yang berpotensi
menjadi rusak.
Adanya signal
kematian
(penginduksi
apoptosis).
Tahap integrasi
Fagositosis.
atau pengaturan
Tahap
pelaksanaan
apoptosis
•Signal yang menginduksi apoptosis bisa berasal dari ekstraseluler dan
intraseluler.
•Apoptosis juga bisa dipicu oleh kurangnya signal yang dibutuhkan sel untuk
bertahan hidup seperti growth factor.
•Kedua jalur penginduksi tersebut bertemu di dalam sel, berubah menjadi famili
protein pengeksekusi utama yang dikenal sebagai caspase.
Adanya sel-sel fagosit ini dapat menjamin tidak timbulnya respon inflamasi setelah terjadinya
apoptosis. Sel fagosit juga harus dihilangkan setelah aktif bekerja. Sel imun aktif mulai
mengekspresikan Fas beberapa hari setelah aktivasi, mentargetkannya untuk eliminasi.
Beberapa sel yang stress dapat mengekspresikan Fas dan FasL lalu digunakan untuk bunuh
diri. Akan tetapi sebagian besar hanya dapat mengekspresikan Fas, sedangkan FasL
diekspresikan terutama oleh sel T aktif.
THANK
YOU