Anda di halaman 1dari 10

BIOLOGI SEL MOLEKULER

APOPTOSIS

KELOMPOK 2

1. A D I N D A P U T R I YA N I 1801042

2. DWI ANISAH 1801051

3. E . K A L I L A H DZ A K I R A FA L I N DY 1801052

4. F I N T O L I N J AYA P U T R I 1801053

5. M I F TA H U L J A N N A H M 1801060

6. PUTRI AULIA 1801065

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


2018
Apoptosis

Apoptosis adalah mekanisme kematian sel yang


terprogram yang penting dalam berbagai proses
biologi.

Apoptosis terjadi dalam proses yang diatur sedemikian rupa yang


memberi keuntungan selama siklus kehidupan suatu organisme
FUNGSI APOPTOSIS
1. Terminasi sel
Pada keadaan ini fungsi apoptosis adalah untuk mengangkat sel yang
rusak, mencegah sel menjadi lemah oleh karena kurangnya nutrisi dan
mencegah penyebaran infeksi virus.

2. Mempertahankan homeostasis
Keseimbangan (homeostasis) ini dapat tercapai bila kecepatan mitosis pada
jaringan seimbang dengan kematian sel. Bila keseimbangan ini terganggu, maka
akan dapat mengakibatkan :
• Bila kecepatan pembelahan sel lebih tinggi daripada kecepatan kematian sel
→ terbentuk tumor
• Bila kecepatan pembelahan sel lebih rendah dari kecepatan kematian sel →
jumlah sel menjadi berkurang.
3. Perkembangan embrional
Pada masa embrio , perkembangan suatu jaringan atau organ didahului oleh
pembelahan sel dan diferensiasi sel yang besar-besaran dan kemudian
dikoreksi melalui apoptosis.

4. Interaksi limfosit
Perkembangan limfosit B dan Limfosit T pada tubuh manusia merupakan
suatu proses yang kompleks , yang akan membuang sel-sel yang berpotensi
menjadi rusak.

5. Involusi hormonal pada usia dewasa.


Apoptosis dapat terjadi misalnya pada pelepasan sel endometrium selama
siklus menstruasi, regresi pada payudara setelah masa menyusui dan atresia
folikel ovarium pada menopause.
MEKANISME / PROSES APOPTOSIS

Adanya signal
kematian
(penginduksi
apoptosis).

Tahap integrasi
Fagositosis.
atau pengaturan

Tahap
pelaksanaan
apoptosis
•Signal yang menginduksi apoptosis bisa berasal dari ekstraseluler dan
intraseluler.

•Apoptosis juga bisa dipicu oleh kurangnya signal yang dibutuhkan sel untuk
bertahan hidup seperti growth factor.

•Signal ekstraseluler contohnya hormon hormon.

•Signal intraseluler misalnya radiasi ionisasi, kerusakan karena oksidasi radikal


bebas, dan gangguan pada siklus sel.

•Kedua jalur penginduksi tersebut bertemu di dalam sel, berubah menjadi famili
protein pengeksekusi utama yang dikenal sebagai caspase.

•Sel yang berbeda memberikan respon yang berbeda terhadap penginduksi


apoptosis. Misalnya sel splenic limfosit akan mengalami apoptosis saat terpapar
radiasi ionisasi, sedangkan sel myocyte tidak mengalami apoptosis untuk
pemaparan yang sama.
Regulator Molekuler dari Apoptosis

Signal kematian dihubungkan dengan pelaksanaan apoptosis oleh tahap


integrasi atau pengaturan. Pada tahap ini terdapat molekul regulator
positif atau negatif yang dapat menghambat, memacu, mencegah
apoptosis sehingga menentukan apakah sel tetap hidup atau mengalami
apoptosis (mati).

Tahap Pelaksanaan Apoptosis

Sinyal apoptosis bisa terjadi secara intraseluler dan ekstraseluler. Jalur


ekstrinsik (ekstraseluler) diinisiasi melalui stimulasi dari reseptor
kematian (death receptor) sedangkan jalur intrinsik diinisiasi melalui
pelepasan faktor signal dari mitokondria dalam sel.
PRINSIP APOPTOSIS

Ektrinsik Pathway (di inisiasi oleh kematian


receptor)
Peristiwa apoptosis jalur ekstrinsik dimulai dari adanya pelepasan
molekul signal yang disebut ligan oleh sel lain tetapi bukan berasal dari
sel yang akan mengalami apoptosis. Ligan tersebut berikatan dengan
death receptor yang terletak pada transmembran sel target yang
menginduksi apoptosis

Intrinsik (Mitokondrial) Pathway


Stress mitokondria yang menginduksi apoptosis jalur intrinsik
disebabkan oleh senyawa kimia atau kehilangan faktor pertumbuhan,
sehingga menyebabkan gangguan pada mitokondria dan terjadi
pelepasan sitokrom c dari intermembran mitokondria.
Tahap Fagositosis
Sel yang terfragmentasi menjadi apoptotic body mengeluarkan signal “eat me” yang dikenali
oleh fagosit. Ada 2 macam fagosit, yaitu :

• Fagosit professional, contohnya sel makrofag.

• Fagosit semiprofesional, sel tetangga dari sel yang mengalani apoptosis.

Adanya sel-sel fagosit ini dapat menjamin tidak timbulnya respon inflamasi setelah terjadinya
apoptosis. Sel fagosit juga harus dihilangkan setelah aktif bekerja. Sel imun aktif mulai
mengekspresikan Fas beberapa hari setelah aktivasi, mentargetkannya untuk eliminasi.
Beberapa sel yang stress dapat mengekspresikan Fas dan FasL lalu digunakan untuk bunuh
diri. Akan tetapi sebagian besar hanya dapat mengekspresikan Fas, sedangkan FasL
diekspresikan terutama oleh sel T aktif.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai