Parasit dalam yunani kuno adalah mereka yang dengan merayu ikut makan gratis di meja orang lain. Dalam biologi parasit adalah hewan atau tumbuhan yang hidup di dalam atau pada mahluk lain (tuan rumah) dan menyerap makanan dari padanya, devinisi ini dapat belaku pada virus, bakteri dan jamur seperti halnya pada protozoa dan dan cacing tetapi secara historis kelompok pertama yang dipelajari adalah mikrobiologi dan kedua parasitologi (Jeffrey, 1993). Hospes yaitu spesies yang dihinggapi parasit. Menurut macamnya hospes dibagi menjadi: Hospes definitif, yaitu hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak secara seksual Hospes perantara, yaitu hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada manusia Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit dan merupakan sumber infeksi bagi manusia Hospes paratenik, yaitu hewan yang mengandung stadium infektif parasit tanpa menjadi dewasa, dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif Siklus hidup Parasit
Siklus hidup parasit adalah : serangkaian
fase-fase fenomena sejarah hidup suatu jenis parasit. Selama waktu manyelesaikan siklus hidup itu tiap individu parsit mengalami fase seksual dan fase aseksual, tetapi adakalanya dua fase itu tidak dapat dibedakan. Fase muda suatu jenis parasit tumbuh dan berkembang seperlunya, sedang fase dewasa dan fase aseksual mengalami reproduksi atau perlipatgandaan. Tumbuh dan berkenbang merupakan suatu agregat perubahan yang disebut pertumbuhan. Tumbuh diartika sebagai bertambah besar sehingga bertambah ukuranya. Berkembang diartikan sebagai adanya perubahan struktur dan bentuk yang disebabkan karena tidak adanya keseimbangan perubahan bagian- bagian tubuhnya sehingga terjadilah perubahan komposisi alat-alat tubuhnya.
Kelangsungan urutan hidup diperlukan
persyaratan kondisi fisik dan biologi (Brotowidjoyo, 1987). Siklus hidup parasit pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu: tipe langsung dan tipe tidak langsung. Dalam siklus hidup tipe langsung parasit hanya menbutuhkan satu inang, yaitu inang definitife, dengan kata lain tidak diperlukan inang perantara. Sedangkan dalam siklus hidup tipe tidak langsung parasit membutuhkan satu inang definitif sebagai inang akhir, di samping itu diperlukan pula satu atau lebih inang peranatara Ketika nyamuk anoples betina (yang mengandung parasit malaria) menggigit manusia, akan keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Dalam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai sizon tua/matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit. Sebagian besar Merozoit masuk kemabli ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk diisap oleh nyamuk malaria betina dan melanjutkan siklus hidupnya di tubuh nyamuk (stadium sporogoni). Didalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gamet jantan (mikro gamet) dan sel gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot. Zigot berubah menjadi ookinet, kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista. Setelah ookista matang kemudian pecah, keluar sporozoit yang berpindah ke kelenjar liur nyamuk dan siap untuk ditularkan ke manusia Siklus Hidup Taenia saginata Siklus Hidup Fasciola hepatica Modus Penularan Parasit
Didalam dunia hewan dikenal 3
(tiga) parasit yaitu parasit bersel satu (protozoa), cacing parasit (helminth) dan parasit ektoparasit (parasit yang hidup diluar hospes) (Santosa, 1999). Dari ketiga golongan organisme parasit tersebut diatas, dapat masuk kedalam hospes (induk semang) melalui beberapa cara yaitu : Melalui mulut : Parasit yang masuk hospes melalui cairan terjadi bersama makanan, minuman, terjilat, tercium dan lain-lain. Melalui kulit : Parasit dapat menembus kulit, baik secara aktif oleh parasit itu sendiri atau melalui gigitan vektor. . Melalui placenta : Parasit melalui peredaran darah dari induk ke anak via placenta. Melalui kelenjar susu : Parasit dapat menular melalui air susu. Kontak kelamin / melalui alat kelamin : Parasit dapat berpindah ke hospes melalui perkawinan. Kontak langsung : Parasit dapat berpindah melalui kontak langsung Dalam siklus hidupnya parasit dapat merugikan hospes dengan beberapa cara, diantaranya adalah : Menghisap makanan Memakan jaringan tubuh Merusak jaringan Gangguan berupa mekanik Gangguan terhadap ketahanan tubuh Menghisap darah Menurut Jeffrey (1993), penularan parasit membutuhkan: Sumber penularan (reservoir), manusia atau hewan Cara penularan, misalnya melalui pencernaan, penembusan, serangga sebagai vektor. Parasit menimbulkan penyakit pada manusia dengan jalan: Efek mekanik, misalnya kista hidatid Invasi dan destruksi sel hospes, seperti pada malaria Reaksi alergi atau radang imun oleh hospes terhadap parasit Kompetisi nutrient spesifik Sedangkan pencegahan dan pengendalian penyakit parasit tergantung pada: Mengurangi manusia sebagai sumber infeksi dengan pengobatan (misanya, malaria). Pencegahan pribadi untuk menghindari penularan. Pengendalian komunitas terhadap air, makanan, dan sanitasi. Pemberantasan atau pengendalian hospes- hospes hewan dan vektor-vektor serangga. Meningkatkan hambatan-hambatan biologik terhadap penularan, (misalnya, ikan yang memusnahkan larva nyamuk).