• Klinis :
- Kelainan endokrin : Impotensi, Atrofi testis,
ginekomastia, alopecia,amenore,
hiperpigmentasi areola mammae, spider nevi,
eritema palmaris
- Jari Tabuh
Ikterus
Hidrothoraks
Ascites
Ginekomastia (Pria)
Spider Nevi
Spider Nevi
Clubbing fingers (Jari tabuh)
Pemeriksaan Penunjang
• Anemia
• LFT terganggu : Albumin serum turun,
Globulin serum naik, bilirubin direk dan
indirek naik
• Penurunan enzim kolinesterase
• Peninggian SGOT dan SGPT
• AFP sering meningkat
• Kelainan Histopatologi : Biopsi
Sirosis Hepatis
• Komplikasi :
-Hematemesis
-Melena
-Koma Hepatikum
Kolelitiasis
• Batu empedu dibagi menjadi 3 tipe :
1. Tipe Kolesterol
2. Tipe Pigmen empedu
3. Tipe campuran
Batu kolesterol adalah akibat gangguan hati yang
mengeksresikan kolesterol berlebihan
Batu tipe pigmen, adalah akibat proses hemolitik atau infestasi
E.Coli atau Ascaris Lumbricoides ke dlm empedu yang
mengubah bilirubin diglukuronida menjadi bilirubin bebas
yang dpt menjadi kristal kalsium bilirubin
Kolelitiasis
Kolelitiasis
• Klinis :
Tanpa gejala
Perasaan penuh di epigastrium
Nyeri perut kanan atas
Kolik bilier
Demam
ikterus
Kolelitiasis
• Pemeriksaan Penunjang
• USG
• CT-Scan
• Komplikasi :
• Kolesititis akut dan kronik
• Koledokolitiasis
• Pankreatitis
• Abses Hati
CT-Scan
Kolesistitis Akut
• Adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu
• Etiologi :
• Batu empedu, batu empedu menyumbat
duktus sistikus menyebabkan distensi kandung
empedu dan gangguan aliran darah dan limfe,
Bakteri berkembang biak.
• E.Coli, Salmonella Typhosa, cacing askaris
• Enzim pankreas
Kolestitis Akut
• Klinis :
• Gangguan pencernaan : Mual, Muntah
• Nyeri perut kanan atas atau rasa tak enak di
epigastrium
• Khas : Nyeri yang menjalar ke bahu atau
subskapula
• Demam, ikterus
• Nyeri perut bertambah bila makan banyak
lemak
Kolesistitis Akut
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah :
• Leukositosis
• Hiperbilirubinemia ringan
• Alkali Fosfatase meninggi
• Radiologi : (lihat batu empedu)
• Photo polos (X-Ray)
• USG
Kolestitis Kronik
• Adalah suatu keadaan dimana mukosa dan
jaringan otot polos kandung empedu diganti
dengan jaringan ikat, sehingga kemampuan
memekatkan empedu menghilang
• Lab : darah : Limfositosis
Amebiasis Hati
• Radang oleh amoeba (protozoa) pada hati
yang disebabkan oleh Entamoeba hystolitica
• Lebih banyak menyerang laki-laki
• Patofisiologi, masuk ke hati :
• 1. melalui sistem portal
• 2. secara langsung dari usus menembus
peritoneum masuk ke hati
• 3. Melalui sistem limfe
Amebiasis Hati
• Klinis :
• Rasa sakit perut kanan atas, tegang, hepatomegali
• Demam, mual, rasa penuh
• Tak ada nafsu makan, sukar tidur, berkeringat malam
hari, badan kurus, panas, menggigil
• Obstipasi, diare dgn ingus dgn/tanpa darah
• Sukar bernafas karena sakit
• Rasa sakit menjalar ke pinggang dan bahu kanan
Diagnosis
• Diagnosis berdasarkan :
• 1. Respon baik terhadap terapi
• 2. darah : Leukositosis, imunodifusi amob (+)
• 3. Radiologis : Peninggian diafragma kanan,
dan tak bergerak waktu bernafas
• 4. USG, CT-Scan
• 5. Ditemukan pus (aspirasi)
CT-Scan
Entamoeba Hystolitica (cyst)
Hepatitis
• Penyakit hati yang disebabkan virus Hepatitis
(A,B,C,D,E)
• Hati menjadi nekrosis
• Klinis :
• 1. Stadium Praikterik (4-7 hr) : sakit kepala,
lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri
otot,nyeri perut kanan atas, urin menjadi
coklat sperti air the.
Hepatitis
• 2. Stadium Ikterik ( 3-6 mg) : Sclera ikterik,
kulit icterik, keluhan berkurang, pasien masih
lemah, anoreksia, muntah. Tinja berwarna
kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan
nyeri tekan positif
• 3. Stadium Pasca Ikterik (Rekonvalesensi)
Ikterus Mereda, warna urin dan tinja menjadi
normal kembali
Diagnosis
• Liver Fungsi Test :
• Bilirubin meningkat
SGOT dan SGPT meningkat
• Alkali Fosfatese meningkat
• Kolesterol meningkat
• Transaminase meningkat
Hepatoma
• Karsinoma sel hati merupakan salah satu
kanker terbanyak di Indonesia
• Usia, dekade ke-5
• Lebih banyak pada pria (2,5-8:1)
• Etiologi (Multifaktorial) : Aflatoksin,
sirosis,HBV,HCV
• Meninggal kurang dari 6 bulan setelah
didiagnosis
• Meninggal karena kakeksia, perdarahan
saluran cerna, gagal hati
Diagnosis
• AFP protein, bermakna bila kadar lebih dari
1000 mg/ml
• ALFA FETO PROTEIN (AFP)
Merupakan suatu fetal globulin yang dibuat di liver dan yolk sac kemudian
masak aliran darah. Pada usia 6 minggu kadar AFP akan menghilang di
darah
Bila terdapat HEPATOMA PRIMER maka AFP akan timbul lagi dalam darah
Sedangkan pada orang normal/sehat kadar AFP tidak dijumpai dalam
darah.
Guna pemeriksaan AFP :
1. Diagnosa : penderita sirrosis hepatis dengan kadar AFP yang meningkat
HEPATOMA ?
2. Evaluasi teraphy : Hepatoma di teraphy, kadar AFP turun baik, bila AFP
meningkat jelek.
3. Meningkat pada regenerasi sel hati, misalnya : post hepaktomi partial.
•Terima Kasih