RENOVASI
MELALUI UDARA
DEBU PLAFON/TANAH
ASPERGILLUS SP, FUSARIUM
SP, ZYGOMYCETES, DLL
PERTUMBUHAN
JAMUR, SPORA KECIL YG
Infection Control Risk MUDAH TERHIRUP (2-3
MICRON)
Assesment ( ICRA )
Pengertian
• ICRA (Infection Control Risk Assesment) adalah
suatu metode untuk melakukan identifikasi dan
penilaian risiko infeksi pasien di rumah sakit.
• ICRA Renovasi merupakan suatu
pengkajian multidisiplin (PPIRS, K3RS,
Sanitasi Lingkungan, Bagian Pengadaan,
PSPRS, dll), yang prosesnya
didokumentasikan untuk mengidentifikasi
secara proaktif dan mengurangi risiko dari
infeksi yang bisa terjadi selama kegiatan
kontruksi.
Tujuan
• Mengurangi risiko infeksi pada pasien,
petugas dan pengunjung saat
pembongkaran, konstruksi, serta renovasi
gedung di area mana saja di rumah sakit.
Bagaimana membuat
ICRA Renovasi ?
Langkah Ke-1:
Identifikasi Tipe Aktivitas Konstruksi
Langkah Ke-5:
Identifikasi Area Spesifik, contoh : Kamar Pasien, Kamar
Obat, Kamar Tindakan, dll
PRA RENOVASI
• Rapat koordinasi antara bagian Tehnik,
Komite PPIRS, K3RS ,Unit Sanitasi,
Unit/Dept, dan vendor
• Unit/Dept terkait membuat surat
permintaan ICRA Renovasi kepada
Komite PPIRS
• Komite PPIRS melakukan pengkajian
resiko dan membuat izin renovasi
(Langkah 1- 5)
• Edukasi vendor dan tukang
SELAMA RENOVASI
• Melakukan Monev (Bagian Tehnik,
Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi
Lingkungan) melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai
surat kesepakatan bersama, antara lain :
– Pengumuman adanya proses renovasi
– Pemantauan aliran udara
– Pemantauan area sekitar renovasi ( bebas
debu, puing, dll )
– Pembersihan rutin
– Pembersihan akhir secara keseluruhan
COVER, PENGUMUMAN RENOVASI
PASKA RENOVASI
• Vendor melakukan General Cleaning, uji
tingkat debu, uji fungsi,dan khusus area
high care yang di renovasi juga wajib
dilakukan kultur udara.
• Note : bila terjadi pelanggaran terhadap
kesepakatan, maka PPIRS dan Tim dapat
menghentikan sementara pekerjaan
proyek dan mengirimkan SURAT
PERINGATAN kepada Vendor.
Kesimpulan
• Pengendalian dan sistem monitoring
secara menyeluruh pada setiap proses
konstruksi sangat dibutuhkan untuk
meyakinkan bahwa perencanaan pre
konstruksi sudah efektif.
• Hasil evaluasi juga harus selalu
dikomunikasikan antara anggota tim
melalui raat koordinasi
(KPPIRS,K3RS,bagian sanitasi
lingkungan,Bag.Teknik,Unit/Dept, dan
Vendor)
SUMBER REFERENSI
• Infection Control Risk Assessment
Guidelines
• PMK NO. 27 TAHUN 2017 Tentang
Pedoman PPI di Fasilitas Kesehatan
• Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit tahun, Edisi 1, 2017