I Kadek Agus Indrawan 14700033 Laili Holidian Tikasari 14700035 Anak Agung Cindy Putri Kusuma 14700037 Indah Putri Tama 12700349 Achmad Ikhsan 12700429 Mengapa gatal sering terjadi pada malam hari ? Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh luar lingkungan serta sebagai cermin kesehatan dan kehidupan. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelindung kulit dapat mengalami gangguan ataupun kelainan yang dapat mengurangi manfaat kulit itu sendiri serta memberikan efek yang buruk bagi individu. Kelainan tersebut adalah gatal atau pruritus. Pruritus dapat didefinisikan sebagai sensasi yang tidak menyenangkan pada kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu fakrtor eksogen maupun faktor endogen. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptesscabieivar, hominis dengan ditandai oleh papul dan vesikel pada daerah predileksi dengan rasa gatal pada malam hari. Kelainan klinis pada kulit yang ditimbulkan oleh infestasi Sarcoptesscabiei sangat bervariasi. Dikenal 4 tanda utama atau tanda kardinal pada infestasis kabies yaitu, pruritus nokturna, menyerang sekelompok orang, ditemukannya terowongan (kunikulus), dan ditemukan parasit Sarcoptesscabiei. Pruritus nokturna Gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau yang lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas Komunitas Menyeang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi Adanya terowongan Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, pada ujung terowongan tersebut Menemukan tungau Merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau tersebut. Kondisi kulit yang terasa gatal pada malam hari biasanya terjadi karena adanya kondisi kulit sistemis yang memang akan memburuk di malam hari. Hal ini dapat sangat mengganggu istirahat di malam hari. Kondisi kulit seperti atopic dermatitis dan psoriasis biasanya akan menimbulkan rasa gatal di malam hari yang disebut sebagai kondisi nocturnal pruritis Penatalaksanaan umum meliputi edukasi kepada pasien, yaitu: Mandi dengan air hangat dan keringkan badan Pengobatan skabisid topikal yang dioleskan di seluruh kulit, kecuali wajah, sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur Hindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan Ganti pakaian, handuk, sprei yang digunakan, dan selalu cuci dengan teratur, bila perlu direndam dengan air panas, karena tungau akan mati pada suhu 130 oC Hindari penggunaan pakaian, handuk, sprei bersama anggota keluarga serumah Setelah periode waktu yang dianjurkan, segera bersihkan skabisid dan tidak boleh mengulangi penggunaan skabisid yang berlebihan setelah seminggu sampai dengan 4 minggu yang akan datang. Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut menjaga kebersihan. TERIMAKASIH DAFTAR PUSTAKA https://www.scribd.com/document/24376 3583/pruritus-pdf https://wisuda.unud.ac.id/pdf/100200621 2-1-Jurnal%20Vaneetha%20new.pdf http://jukeunila.com/wp- content/uploads/2016/04/5.2_Firza_Syai lindra_done.pd