Anda di halaman 1dari 117

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Pengantar
B. Substansi Pendidikan
Kewarganegaraan
C. Pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan
D. Hakekat Pendidikan Kewarnegaraan
PENGANTAR
Pendidikan Kewarganegaraan

BAGIAN DARI SISTEM


DIKNAS Untuk membangun
demokrasi
berkeadaban

Dibutuhkan generasi
yang : cerdas dan
DIWUJUDKAN DALAM
DIRANCANG,
DIKEMBANGKAN,
berkarakter kokoh
KURIKULUM DILAKSANAKAN DAN
DIEVALUASI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Apa yang dipelajari?
Belajar ke Indonesiaan, belajar menjadi berkepribadian Indonesia,
membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air.

Saya Mengetahui Saya Mencintai


Saya Indonesia
Indonesia Indonesia
(I am Indonesia)
(I Know Indonesia) (I Love Indonesia)

Mengapa anda pelajari?


Karena Anda Calon Profesional
Mengaku orang Indonesia harus menjadi warga negara yang baik dan
terdidik (Smart and good zitizen)
Calon Sarjana = Calon Profesional

Profesional = Orang yang memiliki pekerjaan atau kegiatan yang dapat


menjadi sumber penghasilan, cakap, ahli, mahir, memiliki standar
mutu, ada norma dan diperoleh melalui pendidikan profesi (UU RI
Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen)

UU RI No 12/2012 tentang Dikti program sarjana merupakan jenjang


akademik bagi lulusan pendidikan menengah (sederajat).

Pemegang akademik mampu mengamalkan kemampuan akademiknya


melalui penalaran ilmiah, ilmuwan yang berbudaya.
Siapa yang dimaksud Warga Negara?
Warga Negara (Belanda staatburger) berarti anggota (member) dari
sebuah negara.
Warga Negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup
atau tinggal di wilayah Hukum tertententu yang memiliki hak dan
kewajiban.

Siapa WNI?
Warga Negara Indonesia adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa


Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara.
Warga Negara, Kewarganegaraan dan Pendidikan
Kewarganegaraan
Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubugan dengan warga
negara.
Pendidikan Kewarganegaraan ialah kata “pendidikan dan
kewarganegaraan”, pendidikan adalah upaya sadar dan terencana…..
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan
demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan
lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan
orang tua yang kesemuanya diproses guna melatih para siswa untuk berpikir
kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan
hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
PKn sebagai Mata Kuliah Wajib, mengapa?
UU Sisdiknas Nomor 20/2003 menekankan pada
pembentukan warga negara agar memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air, untuk itulah diajarkan pendidikan
kewarganegaraan kepada para Profesional.

Untuk apa para Profesional belajar pendidikan


kewarganegaraan? Apakah karena mencontoh negara lain?
Eksistensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Demokrasi berkeadaban butuh : generasi cerdas, berkarakter kokoh, aman,
nyaman, damai, dan sejahtera. Disinilah diperlukan pendidikan kewarganegaraan,
mengapa :
1. Meningkatnya gejala kecenderungan tidak political literacy atau tidak melek
politik dan tidak mengetahui cara kerja demokrasi dan lembaga-lembaganya;
2. Meningkatnya political apatishm yang ditunjukkan dengan sedikitnya
keterlibatan warga negara dalam proses politik
Pendidikan kewarganegaraan menjadi sarana menjadi sangat penting bagi negara
demokrasi seperti negara Indonesia agar dapat melahirkan generasi bangsa yang
mengetahui nilai-nilai kebangsaan berdasarkan Pancasila dan memiliki
keterampilan yang diperlukan dalam mentransormasikan, mengaktualisasikan, dan
melestarikan segala hal yang dimiliki NKRI.
Kata Kuncinya : Eksistensi, pendidikan kewarganegaraan, karakter, kokoh.
PROFESIONAL HARUS MENGERTI/PAHAM DAN
MENGIMPLEMENTASIKAN
1. HAKEKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2. IDENTITAS NASIONAL
3. INTEGRASI NASIONAL
4. NILAI DAN NORMA KONSTITUSI NASIONAL
5. KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA
6. DEMOKRASI INDONESIA
7. PENEGAKAN HUKUM
8. WAWASAN NUSANTARA
9. KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA
Pendidikan Karakter
Berkarakter baik adalah orang mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan.
Berkarakter jelek adalah orang yang tidak jujur, kejam, rakus, dan perilaku jelek
lainnya.
berkarakter mulia adalah individu yang memiliki pengetahuan tentang potensi
dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai, seperti :
Percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, bertanggungjawab,
sabar, jujur, menepati janji, rendah hati dll…..
Mendidik berkarakter berarti menanamkan nilai-nilai karakter baik dan karakter
mulia kepada warga sekolah yang meliputi komponenn pengetahuan, kesadaran
dankemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan YME, diri sendiri, lingkungan, maupun kebangsaan, sehingga menjadi insan
kamil.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan
Kewarganegaraan

Pendidikan kebangsaan,
Demokrasi, hukum,
Nasionalisme, multikultural,
dan kewarnegaraan

Terwujudnya warga negara yang sadar


hak dan kewajibannya, cerdas, terampil,
dan berkarakter sebingga dapat
diandalkan untuk dapat membangun
bangsa dan negara berdasarkan
Pancasila, dan UUD 1945 sesuai bidang
ilmu dan profesinya
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan :

Kpts Dirjen Dikti Nomor 43/Dikti/Kep/2006, dirumuskan dalam visi,


misi, dan kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan :
1. Tujuan Umum :
a. Membantu Mahasiswa mengembangkan kompetensi untuk
mengetahui ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewarganegaraan serta nilai yang diperlukan dalam rangka
menerapkan pengetahuan dan keahlian dalam masyarakat;
b. Membantu Mahasiswa menjadi warga negara yang cerdas,
demokratik berkeadaban (kebebasan yang beradab),
bertanggungjawab, serta menciptakan kemampuan kompetitif
bangsa dan negara di era globalisasi.
2. Tujuan Khusus
a. Agar Mahasiswa mempunyai pemahaman dasar tata cara kerja
demokrasi dan lembaganya. Misalnya LSM sebagai lembaga infra
struktur dan DPR sebagai lembaga supra struktur.
b. Agar Mahasiswa memiliki pemahaan tentang “rule of law” dan
HAM;
c. Agar Mahasiswa memiliki keterampilan partisipatif yang akan
memberdayakannya untuk merespon dan memecahkan masalah
dalam masyarakat secara demokratif;
d. Agar Mahasiswa mampu mengembangkan budaya demokrasi dan
perdamaian pada lembaga pendidikan masing-masing atau antar
lembaga pendidikan serta dalam seluruh aspek kehidupan
masyarakat
Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan
Visi : “Merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan
dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya”

Misi : “Membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar


secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni (IPTEKS)
dengan rasa taggungjawab dan bermoral”
HAKIKAT Pendidikan Kewarganegaraan
Pengembangan Kepribadian
1. menuju pengembangan sikap, perilaku, tindakan, dan disiplin kepada
peserta didik.
2. Memiliki obyek pembahasan yang jelas baik material dan obyek
formalnya.
a. Obyek material berkaitan dengan warga negara, meliputi
wawasan, sikap, dan perilaku warga negara.
b. Obyek formal mencakup :
• Hubungan antara warga negara dan negara
• Pembelaan negara

Penerus Bangsa/Regenerasi :
Setiap generasi adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan,
sikap/nilai dan keterampilan agar mampu mengembangkan warga negara
yang memiliki karakter yang baik dan cerdas dalam kehidupan
bermasyarakat
Landasan Hukum
1. Pancasila
Pancasila sebagai idiologi Pancasila mengarahkan,
memandu dan menuntun berbangsa dan bernegara.
Pancasila menciptakan individu yang memiliki :
Iman dan taqwa (sila ke 1), rasa kemanusiaan (sila ke 2),
rasa nasionalisme (sila ke 3), selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah (sila ke 4), dan rasa keadilan (sila
ke 5);
2. UUD 1945
Pasal 31 ayat 5 amandemen ke 4 UUD 1945 yang berbunyi
“pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia”.
3. Landasan Operasional
UU Nomor 20/2003 tentang Sisdiknas, Pasal 37 ayat (1)
yang menyatakan bahwa “Kurikulum Pendidikan Tinggi
wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewargenagaraan, dan Bahasa Indonesia”.
Selanjutnya UU No 12/2012 tentang Dikti, pasal 35 ayat (3)
menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib
memuat mata kuliah : a) Agama; b) Pancasila; c)
Kewarganegaraan; d) Bahasa Indonesia
PK menjadi matakuliah wajib di perguruan tinggi :

1. Latar belakang Eksternal : karena kuatnya pengaruh


globalisasi dan modernisasi, seperti :
a. Perkembangan iptek (informasi, telekomunikasi, dan
transportasi)
b. Kuatnya pengaruh lembaga internasional, seperti PBB.
c. Kuatnya pengaruh negara-negara maju (politik,
ekonomi, sosbud, hankam global, seperti Amerika
Serikat, Inggris, Jerman, Jepang hingga China.
2. Latar belakang Internal
a. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak
era pra penjajahan, masa penjajahan, era perebutan
kemerdekaan, hingga era pengisian kemerdekaan.
b. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dilandasi oleh keimanan serta
ketaqwaan kepada Tuhan YME dan keikhlasan untuk berkorban

Permasalahan :
- Nilai perjuangan mengalami fluktuasi
- Semangat perjuangan telah mengalami penurunan
IDENTITAS NASIONAL
APA BEDA ORANG INDONESIA DAN ORANG
LUAR NEGERI?
APA CIRI ATAU TANDA YANG BISA DIKENALI
BAHWA ANDA ORANG INDONESIA?
DISEBUT IDENTITAS
Negara merdeka dan berdaulat memiliki identitas nasional,
mengapa :
Agar dikenal
untuk membedakan dengan bangsa lain
Eksistensi dan kelangsungan hidup bangsa-negara
Kewibawaan dan kehormatan
Menyatukan bangsa yang bersangkutan.

APA ESENSI, URGENSI,


SERTA MENGAPA IDENTITAS ITU PENTING?
Urgensi Identitas Nasional (Identitas dan Nasional)
Identitas menurut KBBI berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau
jati diri?
Adalah Ciri atau penanda yang membedakan dengan yang lain.
Identitas diri, misalnya KTP, SIM, Kartu Pelajar, atau Kartu Mahasiswa, NPWP.

Nasional menurut KBBI berarti bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal


dari bangsa sendiri.

Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan Identitas Nasional lebih dekat


dengan jatidiri yakni ciri atau karakteristik yang membedakan dengan bangsa
lain.
Ciri negara-bangsa Indonesia
Tilaar (2007)
Dalam konteks hubungan antar bangsa, seseorang dapat dibedakan
karena nasionalitasnya sebab bangsa menjadi penciri dengan bangsa
lain.

1. UUD 1945, Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,


serta Lagu Kebangsaan pasal 35, 36 A, 36B, dan 36 C.
2. Pancasila merupakan jati diri bangsa (Kaelan, 2002)
3. Jati diri mencakup 3 unsur, yaitu kepribadian, identitas, dan
keunikan (Hardono Hadi, 2002)
Empat Identitas Nasional
1. Bendera Negara Sang Merah Putih
Ketentuan tentang Bendera Negara diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 2009
(pasal 4 sampai pasal 24, penggunaan dan tata cara penggunaan) tentang
bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia, Bangsa Indonesia sepakat bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional sekaligus jati diri dan identitas nasional Indonesia.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila, mengandung makna simbol sila-sila
Pancasila.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, sebagai identitas nasional, lagu kebangsaan
dinyanyikan pada setiap acara kenegaraan.
Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional
1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktek kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Nilai-nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-
hari.
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan pudar.
4. Lebih bangga menggunakan bendera dan bahasa asing.
5. Menyukai simbol-simbol asing, lebih senang menyukai dan
menyanyikan lagu-lagu asing
Identitas Nasional
Berger (1988) dalam The Capitalis Revolution :
- Era globalisasi, idiologi kapitalis akan menguasai dunia
- Kapitalisme telah mengubah nasib ekonomi sebagian besar bangsa-
bangsa di dunia
- Kapitalisme juga mengubah nasib, sosial, politik dan kebudayaan

Era globalisasi kapitalisme akan menguasai dunia.


Apa konsekuensinya?
Jati diri atau identitas nasional lambat laun akan hilang dan
digantikan dengan identitas dari bangsa lain. Siapa?

Apakah setiap negara memiliki keunikan tersendiri yang


berbeda dengan bangsa lain, jawabannya “ya”, mengapa?
“identitas nasional”
Lalu Identitas Nasional itu Apa?
1. Adalah manifestasi dari nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri khas yang
berbeda dengan bangsa lain (Koenta Wibisono, 2005 dalam Srijanti,
2007:
2. Identitas suatu kelompok masyarakat yang melahirkan tindakan
secara kolektif yang diwujudkan dalam bentuk organisasi yang
diberi atribut nasional (Heri Herdiawanto dan Jumanta, 2010:34);
3. Ciri khas/jati diri yang dimiliki suatu bangsa/negara yang sudah
disepakati bersama dan membedakan dengan bangsa lain.
Proses Terjadinya Identitas Nasional
1. Identitas Cultural Unity atau Identitas
Kesukubangsaan/primordial (kesamaan ras, suku, agama,
adat, budaya, keturunan).

2. Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan


Identitas ini bersifat buatan, sekunder, etnis, etis, dan
nasional. Identitas dibuat dari hasil kesepakatan dari
bangsa-bangsa didalamnya
Parameter Identitas Nasional
1. Adatdat istiadat, tata kelakuan, hingga kebiasaan yang
hidup dalam masyarakat yang unik dan mebedakannya
dengan yang lain, contoh gotong royong, negara lain
mengenal khas/unik Indonesia.
2. Lambang Negara, seperti Burung Garuda
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan
negara, contoh Jepang dengan kendaraan buatannya.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa, misal Indonesia ingin
merajai cabang bulu tangkis.
Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa
Karakter bangsa adalah tabiat dan watak khas bangsa Indonesia dan
yang membedakan dengan bangsa lain.
Memahami identitas berarti memahami jati diri bangsa yang
menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa.

karakter bangsa Indonesia adalah religius, beradab, tidak suka bertikai,


selalu bermusyawarah dalam menghadapi berbagai macam problema
dan selalu bersikap adil.
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi Nasional :
1. Menyatukan keanekaragaman agar memiliki rasa persatuan
2. Kehendak untuk bersatu secara bersama-sama
3. Prasyarat untuk membangun

Integrasi Nasional?
Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah
dan wilayahnya (Saafroedin Bahar)

Pembentukan identitas nasional dan penyatuan berbagai kelompok


sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah (Riza Noer Arfani)

Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam


sebuah negara yang berdaulat (Djuliati Suroyo)
Pentingnya Integrasi Nasional
Pertama, pemerintah kolonial Belanda tidak pernah membangun
kesetiaan nasional dan semangat kebangsaan rakyat Indonesia.

Kedua, Latar belakang bangsa yang banyak suku memiliki primordial


yang telah menjelma menjadi kesatuan etnik yang menuntut
pengakuan dan perhatian pada tingkat kenegaraan, nilai kesetiaan suku
sangat kuat dan bersifat primer, bahkan lebih kuat dari nilai kesetiaan
nasional karena bersifat sekunder.
Inegrasi dan Disintegrasi
Inegrasi merupakan keterpaduan dan terjadi konsesnsus, sedangkan
disintegrasi adalah ketidakpaduan dan terjadi konflik atau perseturuan.

Masyarakat ingin integrasi namun kenyataan juga terjadi disintegrasi,


banyak ragam, misalnya adu fisik, kerusuhan, dan sebagainya.

Faktor apa saja yang menyebabkan disintegrasi bangsa?


Tahapan Integrasi Nasional Indonesia
Masa Perintis, melalui
pembentukan organisasi
pergerakan, ditandai dengan
muncunya pergerakan Budi
Utomo pada tanggal 20 Mei
1908 dan diperingati sebagai
hari Kebangkitan Nasional.

Masa Penegas, penegasan


Masa Pendobrak, Indonesia merdeka semangat kebangsaan yang
pada 17 Agustus 1945. Revolusi ditandai dengan Sumpah Pemuda
integratif bangsa Indonesia dari bangsa pada tanggal 28 Oktober 1928.
yang berpisah dengan beragam Meskipun masyarakat Indoenesia
identitas menuju bangsa yang satu beraneka ragam, namun
yakni bangsa Indonesia. menyatakan satu tanah air, satu
bangsa dan satu bahasa nasional.

Masa Percobaan, berusaha meminta


kemerdekaan dari Belanda.
Pengembangan Integrasi di Indonesia

adanya ancaman dari luar

gaya politik kepemimpinan

kekuatan lembaga-lembaga Politik

idiologi nasional

Kesempatan pembangunan Ekonomi


NASIONALISME DAN INTEGRASI NASIONAL
Kelahiran Paham Nasional Indonesia
“natie” artinya dilahirkan/keturunan.
“nation” yang berarti bangsa,
“national” berarti ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain, dan
“nasionalitas” berarti rasa kebangsaan,
“nasionalist” berarti cita persatuan/bangsa.
Pengertian Nasionalisme :
Pertama artinya paham kebangsaan yang berdasarkan kejayaan masa
lampau.
Kedua paham kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk
negara yang bersatu, berdaulat, dan demokrasi.
Faktor pembentuk Nasionalisme :
1. Obyektif, meliputi bahasa, warna kulit, kebudayaan, adat, agama,
wilayah, kewarganegaraan dan ras;
2. Subyektif, meliputi cita-cita, semangat, keinginan, kesadaran.

Nasionalisme : cara yang tepat untuk menyatukan perbedaan karena


mengedepankan kepetingan umum.

Nasionalisme harus tertanam bagi setiap individu yang beragam,


berbeda.
Beberapa faktor lahirnya nasionalisme di Indonesia :
1. Seluruh nusantara telah menjadi kesatuan politik, hukum,
pemerintahan, dan berada dibawah kekuasaan kolonial Belanda.
2. Munculnya kelompok intelektual sebagai dampak sistem pendidikan
Barat.
3. Beberapa tokoh yang mampu memanfaatkan kenangan kejayaan
masa lalu (kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit, dan kerajaan
Mataram) yang dijadikan motivasi dalam bergerak dan
meningkatkan rasa percaya diri rakyat dalam berjuang menghadapi
kolonialisme Barat.

Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi kondisi sosial, politik,


dan ekonomi yang ditimbulkan oleh adanya kolonialisme.
INTEGRASI NASIONAL
Mengintegrasikan berarti membuat dengan menyatukan unsur-unsur
yang semula terpisah-pisah.
Integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi keseluruhan yang lebih utuh.
Peralihan dari masyarakat kecil menjadi masyarakat besar.

Integrasi dapat terjadi, apabila 1). Masyarakat dapat menemukan dan


menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan
bersama, 2). Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus
memiliki anggota dari berbagai kesatuan sosial, 3). Masyarakat saling
ketergantungan diantara unit-unit sosial yang terhimpun didalamnya
dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. (Sunyoto Usman, 1998).
INTEGRASI NASIONAL
Pentingnya Integrasi Nasional dalam Negara yang Plural

Indonesia negara yang plural/majemuk, kondisi geografis dan sosial


budaya nusantara pasti mewarnai corak kehidupan bangsa Indonesia.

Buktinya :
Berbagai macam suku bangsa : Jawa, Sunda, Batak, Minang, Dayak dsb
sekitar 300 suku, dengan bahasa dan identitas kulturalnya masing-
masing.
Mengapa terjadi seperti itu?
Hakekat Bangsa dan Negara

1. Pengertian Bangsa
2. Pengertian Negara
3. Unsur-unsur Negara
4. Teori Asal Mula Terbentuknya Negara
5. Proses Berbangsa dan Bernegara
1. Pengertian Bangsa

adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan,


adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.

Ditinjau dari 2 segi kajian :


a. Kajian Antropologis, bangsa lahir dari sekelompok besar masyarakat
manusia yang keterikatannya satu sama lain karena kesamaan asal
usul keturunan, kebudayaan, bahasa, serta kesamaan religi.
b. Kajian Politis, bangsa lahir dari sekelompok besar masyarakat
manusia yang keterikatannya satu sama lain karena kesamaan nasib
yang kemudian melahirkan tujuan dan cita-cita bersama yang sama.
Lahir istilah nation, nasional, nasionality, dan nasionalisme.
2. Pengertian Negara

Negara, bahasa lain statum atau status yang artinya berdiri/ada.


Negara sebagai suatu badan atau organisasi hasil perjanjian masyarakat secara
bersama-sama.
Negara merupakan organisasi, maka memiliki unsur pimpinan dan aturan yang akan
menertibkan kehidupan masyarakat.
Tujuan Negara melindungi warga negaranya berdasarkan azas kekuasaan yang
dimiliki.
Berdasarkan konsep negara zaman modern :
1. Negara adalah suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati rakyatnya;
2. Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu
yang memiliki lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik dan berdaulat sehingga berhak menetukan tujuan nasionalnya.
3. Unsur-unsur Negara

1. Bersifat konstitutif, yang meliputi : (1) wilayah,


(2) Penduduk/Rakyat/Masyarakat, dan Pemerintahan yang
berdaulat. Unsur wilayah meliputi udara, darat, dan perairan.
2. Bersifat Deklaratif, ditunjukkan oleh adanya tujuan negara,
konstitusi, pengakuan dari negara lain (baik de jure maupun de
facto), dan masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa
(PBB)
4. Teori Asal Mula Terbentuknya Negara
a. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles. Dinyatakan bahwa sebelum ada
negara, terdapat sebuah wilayah kosong, selanjutnya kedatangan manusia
yang semakin banyak sehingga terbentuk negara (alamiah);
b. Tori Ketuhanan (Agustinus, Frederik Julius, dan Kranenburg). Terjadinya
Negara karena kehendak Tuhan.
c. Teori Perjanjian Masyarakat (Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan
Montesquie). Dinyatakan bahwa manusia sesuai kodratnya tidak pernah
puas, akibatnya menghalalkan segala cara untuk memperoleh apa yang
diinginkan. Timbul istilah “homo homini lupus”. Terjadilah hukum rimba. Ini
masalah, dan untuk mengatasi masalah akhirnya manusia bersatu dan
mengadakan perjanjian membentuk organisasi (negara) dengan
menciptakan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
Fakta lain dan nyata lahirnya negara :

1. Pencaplokan/penguasaan  akibat penguasaan bangsa lain


2. Peleburan (fusi) meleburnya 2 negara
3. Pemecahan  pecah dan membentuk negara baru
4. Pemisahan diri  pisah dari negara induknya
5. Perjuangan/revolosi  membentuk negara merdeka melalui
perjuangan fisik
6. Penyerahan atau pemberian  diberi kemerdekaan oleh negara
lain
7. Pendudukan (occupasi)  terbentuk karena belum ada
pemerintahan sebelumnya
5. Proses Berbangsa dan Bernegara
Ada 2 model :
a. Model ortodoks, bermula dari adanya bangsa terlebih dahulu,
kemudian bangsa tersebut membentuk negara. Contoh : bangsa
Yahudi dan kemudian membentuk negara Israel.
b. Model mutakhir, negaranya terbentuk terlebih dahulu
sedangkan bangsanya datang kemudian. Contoh : Amerika
Serikat (berbagai macam suku bangsa).
Bagaimana Proses bangsa Indonesia menjadi Negara Indonesia :
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan, keinginan kuat untuk merdeka
dan lepas dari belenggu penjajah, sudah ada bangsa Indonesia.
b. Melalui Proklamasi kemerdekaan dan dijadikan pintu gerbang
kemerdekaan, artinya perjuangan belum selesai.
c. Keadaan benegara yang dicita-citakan telah tercapai dengan adanya
kemerdekaan, pemerintahan, persatuan, berdaulat, adil, dan makmur.
d. Terjadinya negara Indonesia atas kehendak seluruh bangsa Indonesia.
e. Religiusitas yang tampak pada saat negara Indonesia berdiri
menunjukkan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
NILAI DAN NORMA
KONSTITUSI NASIONAL
(esensi, urgensi, dan nilai konstitusi UUD 1945)
Apa itu konstitusi?
Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum
yang berisi ketentuan tentang bagaimana
pemerintahan diatur dan dijalankan.

Konstitusi dikatakan hukum dasar dalam


penyelenggaraan negara, karena mengatur hal-hal
yang mendasar dari suatu negara.
Apakah konstitusi itu perlu?
Fungsi Konstitusi :
1. Sebagai landasan, dalam arti sempit UUD.
2. Untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak bersifat
sewenang-wenang, hak warga negara dilindungi
3. Sebagai pengendalian
4. Penjaminan hak-hak asasi warga negara
DEMOKRASI INDONESIA
Demokrasi
Pengertian Demokrasi
Demos dan cratos (Yunani)  demos = rakyat, cratos =
pemerintahan/kekuasaan, artinya pemerintahan/kekuasaan rakyat.
Konsep pemerintahan rakyat mengandung tiga pengertian :
a. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)
pemerintahan yang sah setelah mendapat dukungan rakyat.
b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people),
kekuasaan atau pemerintahan yang dijalankan atas nama dan
dalam pengawasan rakyat.
c. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people),
kekuasaan diberikan oleh rakyat kepada pemerintah dijalankan
untuk kepentingan rakyat.
Aliran Demokrasi (Miriam Budihardjo)
1. Demokrasi konstitusional, adalah gagagasn bahwa pemerintah yang
demokratis yang terbatas kekuasaannya dan tidak sewenang-
wenang terhadap warga negaranya.

2. Demokrasi rakyat/demokrasi proletar, demokrasi yang


mendasarkan pada idiologi komunisme (Eropa Timur, RRC, dan
Korut).  oleh pendukung konstitusional tipe ini tidak demokratis,
mengapa?  yang memegang kekuasaan politik hanya sekelompok
orang tertentu, dan rakyat tidak semuanya ikut dalam pengambilan
keputusan.
Demokrasi tidak hanya merupakan sistem pemerintahan :
1. Menjadi gaya hidup masyarakat tertentu, karenanya mengandung unsur moral.
2. Demokrasi berkembang melingkupi aspek ekonomi, pendidikan, pengajaran,
organisasi, dsb.
Pengambilan Keputusan :
1. Musyawarah, mufakat, atau dengan suara terbanyak (voting)
2. Anggota memiliki kebebasan mengemukakan pendapat (lisan tertulis).
3. Kebebasan berbicara dan berpendapat “darah hidup” setiap demokrasi.
4. Keputusan harus ditentukan oleh mayoritas anggota tanpa mengabaikan
kepentingan minoritas.
5. Keputusan yang sudah diambil melalui voting harus didukung oleh kelompok
yang semula tidak setuju/kalah.
Budaya politik masyarakat Indonesia (tataran terendah/tertinggi) prinsip
demokrasi yang selalu yang selalu dipakai adalah musyawarah untuk mufakat
dalam kekeluargaan.
2. Sejarah Pertumbuhan Demokrasi
a. Penindasan dan ekploitasi terhadap rakyat, rakyat hanya punya kewajiban
tanpa hak, sedangkan pemerintah punya hak tanpa kewajiban.
b. Akibatnya timbul konflik dengan korban lebih banyak di pihak rakyat.
c. Kesejahteraan bertumpu pada penguasa, sedangkan rakyat dibiarkan
hidup melarat tanpa jaminan masa depan.

Apa yang terjadi? :


 Rakyat sebagai obyek penindasan oleh penguasa
 Lama kelamaan rakyat menghendaki perubahan
 Rakyat mengadakan pemberontakan untuk menggulingkan kekejaman
penguasa
 Rakyat menciptakan bentuk pemerintahan yang langsung diawasi oleh rakyat.
Inilah cikal bakal demokrasi yang berkembang saat ini.
Bentuk Demokrasi dan
Kriteria Pemerintahan Demokrasi
1. Demokrasi langsung, mengikutsertakan warga negaranya
dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan
umum dan undang-undang.

2. Demokrasi tidak langsung, demokrasi yang dilaksanakan


melalui sistem perwakilan yang biasanya dilakukan melalui
pemilihan umum
Negara dapat dikatakan telah menganut kiriteria
pemerintahan yang demokratis :
Menurut International Conference Of Jurist, Bangkok, 1965
1. Hukum di atas segala hal (supremacy of Law)
2. Persamaan di hadapan hukum (equality before the law)
3. Jaminan konstitusional terhadap HAM (constitutional
guarantee of Human Right)
4. Peradilan yang tidak memihak (impartial tribune)
5. Pendidikan kewarganegaraan (civic education)
Menurut Hendri B. Mayo, mengemukakan beberapa nilai yang
mendasari demokrasi :
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga;
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah;
3. Menyelenggarakan penggantian pimpinan secara teratur;
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum;
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam
masyarakat yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat,
kepentingan serta tingkah laku; dan
6. Menjamin tegaknya keadilan.
Prinsip Demokrasi
1. Pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah, mufakat,
atau dengan suara terbanyak (votibf),
2. Keputusan yang ditetapkan hasil dari voting ditentukan oleh
mayoritas anggota tanpa mengabaikan minoritas, kelompok yang
tidak setujua diajak setuju;
3. Toleransi, saling menghargai, dan partisipasi
Demokrasi di Indonesia
Perkembangan demokrasi Indonesia mengalamai fluktuasi (pasang surut), apa
masalahnya? Masalah pokoknya adalah bagaimana meningkatkan ekonomi dan
membangun kehidupan sosial politik yang demokratis.
Fluktuasi demokrasi di Indonesia :
a. Demokrasi Pancasila (1945-1949), masih mempertahankan kemerdekaan.
b. Demokrasi Parlementer (1949-1959), kabinet silih berganti.
c. Demokrasi Terpimpin (1959-1965), terjadi pemusatan kekuasaan ditangan
Presiden.
d. Demokrasi Pancasila Orde Baru ( 1965-1998), kekuasaan dan masa jabatan
Presiden tidak dibatasi, akibatnya terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
e. Demokrasi Pancasila Orde Reformasi (1998 – sekarang), kekuasaan multi
partai. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung.

Demokrasi yang dianut bangsa Indonesia adalah demokrasi Pancasila yang


mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam mengatasi persoalan.
Pendidikan Demokrasi
Pada hakikatnya pendidikan demokrasi adalah sosialisasi nilai-nilai
demokrasi agar memahami, menghayati, mengamalkan, dan
mengembangkan prinsip dan nilai demokrasi supaya diterima dan
dijalankan oleh warga negara.

Pendidikan demokrasi :
1. Pendidikan Demokrasi secara Formal : tatap muka, diskusi,
presentasi dan studi kasus;
2. Pendidikan Demokrasi secara Informal : melalui pergaulan di
masyarakat.
3. Pendidikan Demokrasi secara Non Formal : melalui pendidikan di
luar sekolah, yaitu kelompok masyarakat, lembaga swadaya, partai
politik, pers, dan lain-lain.
Pendidikan Demokrasi
Misi Pendidikan demokrasi :
1. Memfasilitasi warga negara untuk mendapatkan akses dan
menggunakannya secara cerdas berbagai sumber informasi;
2. Memfasilitasi warga negara untuk dapat melakukan kajian
konseptual dan operasional secara cermat dan bertanggungjawab
terhadap berbagai cita-cita, instrumen dan praksis demokrasi guna
mendapatkan keyakinan dalam mengambil keputusan.
3. Memfasilitasi warga negara untuk memperoleh dan memanfaatkan
kesempatan berpartisipasi secara cerdas dan bertanggungjawab
dalam praksis kehidupan demokrasi di lingkungannya.

Pendidikan Demokrasi sangat diperlukan agar warga negara mengerti,


menghargai kesempatan, dan tanggungjawab sebagai warga negara
yang demokratis.
HAM DAN RULE OF LAW
Pengertian dan Hakikat HAM
 HAM terjemahan dari Human Right (perlindungan
seseorang dari penindasan oleh negara atau bukan
negara)

 Asasai terjemahan dari Basic Right (perlindungan


warga negara dari penindasan negara).
Definisi HAM :

 Dibawa sejak lahir dan secara kodrati melekat pada diri manusia dan
tidak dapatdiganggu gugat atau bersifat mutlak (Budiyanto)

 Hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa (Darji Darmodiharjo)

 Merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan


keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan
anugerahNya dan wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak Asasi Manusia (Human Right) Hak Manusia
HAM merupakan konsep etika politik modern dengan gagasan pokok
adalah :
1. penghargaan dan penghormatan terhadap manusia dan
kemanusiaan.
2. Bagaimana manusia memperlakukan manusia.
3. Esensinya adalah penghormatan terhadap kemanusiaan seseorag
tanpa kecuali dan tanpa diskriminasi berdasarkan apapun dan demi
apapun serta pengakuan terhadap martabat manusia sebagai
makhluk termulia di muka bumi.
Ciri Pokok Hak Asasi Manusia
Inheren atau kodrati, artinya HAM tidak perlu diberikan, dibeli atau
diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis yang diberikan
oleh Tuhan YME.
Bersifat universal, artinya HAM berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau
asal-usul sosial dan bangsa.
Bersifat partikular, dimana setiap warga negara memiliki hak yang
sama dalam kehidupan bernegara
Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain.
Orang tetap punya HAM walaupun negara membuat huku yang tidak melindungi
HAM.

Tidak dapat dibagi. Semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah
itu hak sipil, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Pengakuan HAM oleh PBB
Pada tanggal 10 Desember 1948, PBB telah berhasil menyusun
Naskah yang dikenal dengan The Universal Declaration of
Human Rights (Pernyataan se-dunia tentang HAM). Pasal 1
berbunyi :
“sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat
dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi, dan
hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”.
Inti yang terlihat penting dalam deklarasi HAM antara lain :

1. Hak asasai manusia adalah hak,


2. Hak-hak ini bersifat universal, yang dimiliki oleh manusia semata-
mata karena dia adalah manusia,
3. HAM dianggap ada dengan sendirinya, dan tidak bergantung pada
pengakuan dan penerapannya didalam sistem adat atau sistem
hukum di negara-negara tertentu,
4. HAM dipandang sebagai norma-norma yang penting. Meski tidak
seluruhnya bersifat mutlak,
5. Hak-hak ini mengimplikasikan kewajiban bagi individu maupun
pemerintah.
HAM di Indonesia
Ramah tamah Gotong royong Bangsa yang
menampilkan
Indonesia dulu
kekerasan,
dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika melanggar HAM,
dan merendahkan
Rukun, saling
Bersatu padu peradaban
menghormati

Produk Hukum yang mengatur tentang HAM:


1. Pembukaan UUD 1945, tentang hak untuk merdeka, hak untuk hidup sejahtera,
hingga hak memperolej pendidikan.
2. UUD 1945 (Pasal 27-34) yang mengatur berbagai hak dan kewajiban warga negara.
3. UU Nomor 39/1999 tentang HAM mengatur tentang berbagai macam hak yang harus
dimiliki oleh warga negara Indonesia.
4. UU Nomor 36/2000 tentang Pengadilan HAM.
Rule of Law (Aturan Hukum)
Oleh sebagian besar pakar disamakan dengan konsep negara hukum.
Rule of Law terkait erat dengan keadilan, sehingga Rule of Law harus
menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat/bangsa.

Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan


pemerintahannya didasarkan atas hukum (supreme).
3 Hal supremasi hukum : keadilan, kemanfaatam, dan kepastian.
Prinsip-prinsip Rule of Law (Aturan Hukum)
a. Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan
sewenang-wenang, dalam arti seseorang hanya boleh dihukum jika
memang melanggar hukum.
b. Kedudukan yang sama dihadapan hukum. Hal ini berlaku baik bagi
masyarakat biasa maupun pejabat negara.
c. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang dan
keputusan-keputusan pengadilan
Indonesia Negara Hukum
Indonesia negara hukum, pernyataannya bahwa :

a. Negara, termasuk didalamnya pemerintah dan lembaga dan lembaga


negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi
oleh hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
b. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan
tidak ada kecualinya.
c. Negara melindungi HAM.

Landasan Yuridis yang memperkuat bahwa Indonesia adalah negara hukum


adalah Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 pasca amandemen, yang berbunyi ”negara
Indonesia adalah negara hukum”.
HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
Warga Negara (zitizens) dan Penduduk

Warga Negara adalah :


Warga 1. Anggota organisasi yang
bernama Negara
Warga 2. Warga yang menetap
pada suatu wilayah.
Negara 3. Warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan
Negara peraturan per undag-
undangan
Siapa saja yang termasuk WNRI?
Pasal 26 ayat 1 UUD 1945 :
1. yang menjadi wn adalah orang-orang bangsa Indonesia;
2. orang-orang bangsa lain, peranakan Belanda, Tionghoa, Arab, tinggal
di Indonesia, mengaku tanah airnya, setia pada NKRI, dan disahkan oleh
UU (Pasal 26 ayat 3 UUD 1945).

Siapa penduduk Indonesia?


Pasal 26 ayat 2 UUD 1945, penduduk adalah wn Indonesia dan orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Apa bedanya warga negara dan penduduk?
WN memerlukan penetapan/pengesahan dari per UU
Penduduk tidak perlu penetapan.
Jika sdh tinggal di Indonesia sdh dianggap sebagai penduduk Indonesia,
artinya wn sudah pasti penduduk, dan penduduk belum tentu wn.
Hak dan kewajiban Penduduk dan warga negara?
Pasal 29 ayat 2 UUD 1945, dinyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing…....
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 dinyatakan tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Apa yg memebuktikan bahwa seseorang telah
menjadi warga negara?
Keppres nomor 56 tahun 1996 tentang Bukti Kewarganegaraan RI, pasal
4 butir 2 berbunyi “Bagi warga negara RI yang telah memiliki KTP, atau
KK, atau Akte Kelahiran, pemenuhuhan persyaratan untuk kepentingan
tertentu tersebut cukup menggunakan KTP, KK, atau Akte Kelahiran
tersebut”
Artinya untuk menjadi WNI harus memiliki KTP, KK, dan Akte Kelahiran.

Jika demikian apakah ada penduduk Indonesia yang belum warga


negara Indonesia?
Warga Negara

Penduduk

Bukan Warga Negara/Orang


Rakyat asing

Bukan Penduduk

Penduduk, bukan penduduk


Warga negara dan bukan
warga negara adalah Rakyat Turis yang datang ke
Orang asing yg bekerja
Indonesia, karena berdiam Indonesia
kontrak atau study di
di Indonesia, tunduk aturan Ind.
hukum dan pemerintahan
yang berlaku di Indonesia.
Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Negara

Penertipan
kekacauan
Penyelenggara
ketertiban Negara memiliki
hubugan
Agar tidak dengan warga
terjadi konflik, negara
Fungsi dan pencurian, dll
kedudukan
Negara

Persoalannya adalah mengenai hak dan kewajiban, negara


memiliki kewajiban warga negara juga
Memiliki kewajiban, warga negara memiliki hak negara juga
memiliki hak
Hak ? Kewajiban?  Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh,
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan.

Hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban negara dan warga
negara.
Hak negara berakibat pada kewajiban warga negara.
Contoh :
Jika setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan,
maka negara berkewajiban untuk menyediakan dan menyelenggarakan
pendidikan, sebaliknya jika negara memiliki hak untuk dibela, maka
warga negara berkewajiban melakukan bela negara.
Hak dan Kewajiban
Warga Negara dan Negara dalam UUD 1945
Dalam UUD 1945, hak dan kewajiban warga negara Indonesia serta hak
dan kewajiban negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 s/d Pasal 34
yang mencakup bidang : politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan,
pendidikan, dan pertahanan, Saudara diminta menjabarkan :
1. Hak Warga Negara Indonesia
2. Kewajiban Warga Negara Indonesia
3. Hak Negara Indonesia
4. Kewajiban Negara Indonesia
Kedudukan dan Peran Warga Negara dan Negara
Kedudukan :
1. Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang akan
memiliki hubungan hukum dengan negara yang berwujud status
sebagai warga negara, peran warga negara, hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
2. Sebagai warga negara, ia memiliki hubungan timbal balik yang
sederajat dengan negaranya.
3. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif
dan positif (Cholisin, 2000).
4. Peran warga negara juga meliputi status pasif, aktif, negatif dan
positif (Cholisin, 2000).
Kedudukan dan Peran Warga Negara dan Negara
Peran :
1. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat serta
ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik;
3. Peran positif merupakan aktivitas warga negaran untuk meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak
campur tangan dalam persoalan pribadi.
Kewarganegaraan (citizenship) dan Pewarganegaraan
UU No 12/2006 Tentang Kewarganegaraan RI, Kewarganegaraan adalah segala
ikhwal yang berhubungan negara. Segala sesuatu yang berkaitan dengan
kewarganegaraan akan selalu berhubungan dengan negara.
1. Kewarganegaraan yuridis dan sosiologis
Yuridis, adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan negara yang
mengakibatkan ketundukan warga negara terhadap negara, ditandai dengan
adanya akta kelahiran, surat pernyataan, dsb. Sosiologis tidak adanya ikatan
hukum, tapi ikatan emosional, perasaan, keturunan, tanah air dll
2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil
Formil, kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tsb memiliki
pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara ybs.
Materiil, orang yang sudah memiliki kewarnegaraan tidak jatuh pada
kekuasaan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah hukum
kepada orang yang bukan warga negaranya.
Asas Kewarganegaraan
Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran :

1. Ius soli (Ius = hukum, dalil, pedoman. Soli/Solum = negeri)


Kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahiran.
Artinya, jika anak dilahirkan di daerah hukum B, dengan sendirinya anak
tsb warga negara B, walaupun kemungkinan orang tuanya bukan warga
negara B.
2. Ius Sanguinis (sanguinis = darah)
Kewarnegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan, atau
pertalian darah atau kewarganegaraan dari orang tua yang menentukan
kewarganegaraan anaknya. Artinya kalau anak dilahirkan dari orang tua
yang berwarganegara A, maka dengan sendirinya si anak memiliki
kewarganegaraan A.
Asas Kewarganegaraan
Penentuan kewarganegaraan di Indonesia berdasarkan UU 12/2006 :
1. Asas Ius Sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan (bukan negara tempat kelahiran). Artinya jika anak lahir
dimanapun, jika orang tuanya warga negara Indonesia, maka anak adalah warga
negara Indonesia.
2. Asas Ius Soli terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan
tempat kelahiran. Anak warga negara asing yang lahir di Indonesia dapat menjadi
warga negara Indonesia kecuali jika orang tuanyatidak menginginkannya.
3. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan bagi
setiap orang Indonesia. Warga negara Indonesia tidak boleh memiliki lebih dari satu
kewarganegaraan.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai ketentuan yang diatur dalam UU ini. Seorang anaka boleh
memiliki kewarganegaraan ganda jika masih berumur 17/18 tahun/belum
menikah/masih dibawah asuhan orang tua.
Ada cara lain, yaitu Naturalisasi (kewarganegaraan yang diminta/permohonan). Ybs
mengajukan permohonan menjadi warga negara di suatu negara dan melepas
kewarganegaraan asalnya.
Proses Naturalisasi
Diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2006, pasal 9 :
1. Berusia 18 tahun;
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudan bertempat tinggal di wilayah
negara Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10
tahun tidak berturut-turut;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD
1945;
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih;
6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI tidak boleh menjadi
kewarganegaraan ganda;
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap, dan
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
Apakah ada contoh?
Dapat kehilangan kewarganegaraan
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri;
2. Tidak menolak atau melepas kewarganegaraan lain, sedangkan orang ybs mendapat
kesempatan untuk itu;
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Presiden atas permohonannya sendiri;
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
5. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing
atau bagian dari negara asing tersebut;
6. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara
asing;
7. Mempunyai paspor dari negara asing atau surat yg diartikan sebagai tanda
kewarganegaraan yg masih berlaku dari negara lain;
8. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki warga negara asing jika menurut hukum
negara asal suaminya kewarganegaraan istri mengikuti kewarnegaraan suami;
9. Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan warga negara asing jika menurut hukum
negara asal istrinya kewarganegaraan suami mengikuti kewarnegaraan istri;
10. Memperoleh kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan palsu atau dipalsukan.
Problem Status Kewarganegaraan
Problem ini terjadi karena asas kewarganegaraan yang digunakan oleh
negara-negara di dunia. Problem status kewarganegaraan disebut
apatride dan bipatride :
1. Apartide : istilah orang yang tidak mempunyai status
kewarganegaraan;
2. Bipatride : istilah untuk seseorang yang mempunyai status
kewarganegaraan ganda (dua kewarganegaraan).

Keduanya tidak diperbolehkan, mengapa?


WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara (Deklarasi Djuanda
Tahun 1957)
Wasantara merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan
lingkungannya.
Bagi bangsa Indonesia wasantara telah menjadi cara pandang sekaligus
konsepsi berbangsa dan bernegara.

Wawasan Nusantara
Wawasan = wawas  Pandangan
Nusantara = Nusa +antara  Pulau + menghubungkan.

Nusantara dapat diartikan sebagai kepulauan yang diantara laut atau


bangsa-bangsa yang dihubungkan oleh laut.
Tujuan Wawasan Nusantara :
Mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional dan turut serta menciptakan ketertiban dan perdamaian
dunia.

Hakikat tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan


dalam kebinekaan yang mengandung arti :
a. Penjabaran tujuan nasional yang telah diseleraskan dengan kondisi,
posisi dan potensi geografis serta kebinekaan budaya;
b. Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijakan nasional.
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik di
Indonesia
Wawasan Nusantara  merupakan perwujudan dari geopolitik di
Indonesia.
Konsep geopolitik di Indonesia menolak paham ekspansionisme dan
rasialisme.
Wawasan nusantara merupakan keutuhan nusantara, dalam arti “cara
pandang yg selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi
kepentingan nasional”.

Dengan demikian setiap warga negara harus berpikir, bertindak, dan


bersikap secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara
Indonesia.
Wawasan Nusantara merupakan :
- Pedoman bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan
nasional
- Tameng dalam menghadapi ancaman

Mengapa negara Indonesia menetapkan konsep Wawasan Nusantara?


Latar belakang Wawasan Nusantara

1. Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah


2. Sebelum merdeka bangsa Indonesia beragam, mudah bertikai, mudah diadu
domba
3. Keutuhan wilayah (kesatuan) diperluas menjadi persatuan bangsa  bangsa
Indonesia
4. Penjajah telah memecah belah dengan tujuan tidak bersatu
5. Wilayah yang utuh, bangsa yang bersatu secara terus menerus
6. Masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil,
sejahtera, maju, mandiri
Unsur-unsur Wawasan Nusantara
1. Wadah/Wilayah (countour) : segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia (pembukaan UUD 1945) yang meliputi :
a. Wujud wilayah : batas ruang lingkup wilayah nusantara
ditentukan oleh lautan dan didalamnya terdapat gugusan ribuan
pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan;
b. Tata inti organisasi : menyangkut bentuk dan kedaulatan negara,
kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan, dan sistem
perwakilan.
c. Tata kelengkapan organisasi : berwujud kesadaran politik dan
kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat,
mencakup partai politik, ormas, golonga, pers dan seluruh
aparatur negara.
Unsur-unsur Wawasan Nusantara
2. Isi (content) : Cita-cita bangsa Indonesia, meliputi :
a. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur;
b. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas;
c. Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan
bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunian yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Unsur-unsur Wawasan Nusantara
3. Tata Laku (Conduct) :
a. Batiniah : berlandaskan pada falsafah bangsa yang membentuk
sikap mental bangsa yang memiliki kekuatan batin (cipta, rasa,
dan karsa yang terpadu berdasarkan Pancasila;
b. Lahiriah : kekuatan yang utuh dalam arti kemanunggalan kata
dan karya, keterpaduan dan pembicaraan dan perbuatan
(meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pengendalian).
Rangkuman tentang Wasawan Nusantara
1. Wasawan Nusantara bermula dari wawasan kewilayahan dengan
dicetuskannya Deklarasai Djuanda tanggal 13 Desember 1957;
2. Deklarasi Djuanda 1957 membuat wilayah Indonesia sebagai satu
kesatuan wilayah. Laut bukan pemisah etatpi sebagai penghubung
pulau-pulau Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan
berdasarkan hasil keputusan Konvensi PBB tentang Laut (UNCLOS)
tahun 1982;
3. Luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi
keunggulan yang positif yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan.
Namun juga mengundang potensi negatif yang bisa mengancam
keutuhan bangsa dan wilayah;
4. Wawasan nusantara sebagai konsepsi kewilayahan selanjutnya
dikembangkan sebagai konsepsi politik kenegaraan sebagai cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungan tempat
tinggalnya sebagai satu kesatuan dan persatuan bangsa.
Rangkuman tentang Wasawan Nusantara
5. Esensi wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan
persatuan bangsa, mencakup pandangan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan
nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni
“Persatuan Indonesia”;
6. Rumusan wawasan nusantara termuat pada naskah GBHN 1973 sampai
1998 dan dalam Pasal 25 A UUD NRI 1945. Menurut Pasal 25 A UUD
NRI 1945 tersebut Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelago
State) yang berciri nusantara;
7. Berdasar Pasal 25 A UUD NRI 1945, bangsa Indonesia menunjukkan
komitmen mengakui pentingnya wilayah sebagai salah satu unsur
negara sekaligus ruanghidup bagi bangsa Indonesia yang telah
menegara. Ketentuan ini juga mengukuhkan wilayah NKRI di tengah
potensi perubahan batas geografis sebuah negara akibat gerakan
separatisme, sengketa perbatasan antar negara, dan pendudukan oleh
negara asing.
KETAHANAN NASIONAL
Geostrategi
Geopolitik  geostrategi
Negara berdiri dan harus terus dipertahankan, hal ini perlu
pemahaman geopolitik yang diimplementasikan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Implementasi geopolitik perlu strategi  disebut Geopolitik.

Geos = ruang, trategos = cara/strategi/metoda


Geostrategi Indonesia adalah suatu cara dalam memanfaatkan segenap
konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan kebijakan,
arahan, sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa
berdasarkan asas kemanusiaan dan keadilan sosial (Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2007)
Apakah Indonesia perlu geostrategi? Perlu karena kemajemukan yang
rawan terhadap disintegrasi.

Tujuan geostrategi :
1. Menegakkan hukum dan ketertiban
2. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
3. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial
4. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
(Heri Herdiawanto dan Jumanta 2010:138)
Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional

Ketahanan? Secara Etimologi :


 berasal dari kata “tahan” = tabah, kuat, dapat meguasai diri, gigih,
dan tidak mengenal menyerah.
 Ketahanan memiliki makna mampu, tahan, dan kuat menghadapi
segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin
kelangsungan hidupnya.

Nasional = bangsa, dalam pengertian politik adalah persekutuan hidup


dari orang-orang yang telah menegara
Ketahanan Nasional Indonesia adalah “ kondisi dinamis
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan, baik datang dari luar
maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar
tujuan nasional Indonesia” (Ermaya Suradinata, 2005: 47)
Gambaran ketahanan nasional

- Dalam Negeri
- Luar Negeri

 Kemampuan  Ancaman
Keuletan
dan
mengembangkan  Tantangan Sumber-
ketangguh kekuatan nasional,  Hambatan sumber
an  Aspek-aspek  Gangguan ancaman
kehidupan nasional

- Langsung
- Tidak langsung

Mempertahankan dan menjaga : Membahayakan :


- Identitas dan integritas bangsa - Identitas dan integritas bangsa
- Kelangsungan hidup bangsa - Kelangsungan hidup bangsa
Geostrategis Indonesia yang diwujudkan dalam ketahanan nasional,
memiliki dua sifat pokok :
1. Bersifat daya tangkal, sifat ini untuk menangkal segala bentuk ATHG
terhadap integritas, identitas, dan eksistensi bangsa dan negara
Indonesia;
2. Bersifat pengembangan : potensi kekuatan bangsa dalam idiologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam, sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
Aspek Ketahanan Nasional
Asta Gatra (8 aspek) :
1. Geografis (posisi Indonesia)
2. Demografi (jumlah penduduk)
3. Sumber kekayaan alam
4. Idiologi
5. Politik
6. Ekonomi
7. Sosial Budaya.
F I N I S H
22 JANUARI 2019

Anda mungkin juga menyukai