KEWARGANEGARAAN
A. Pengantar
B. Substansi Pendidikan
Kewarganegaraan
C. Pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan
D. Hakekat Pendidikan Kewarnegaraan
PENGANTAR
Pendidikan Kewarganegaraan
Dibutuhkan generasi
yang : cerdas dan
DIWUJUDKAN DALAM
DIRANCANG,
DIKEMBANGKAN,
berkarakter kokoh
KURIKULUM DILAKSANAKAN DAN
DIEVALUASI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Apa yang dipelajari?
Belajar ke Indonesiaan, belajar menjadi berkepribadian Indonesia,
membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air.
Siapa WNI?
Warga Negara Indonesia adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan kebangsaan,
Demokrasi, hukum,
Nasionalisme, multikultural,
dan kewarnegaraan
Penerus Bangsa/Regenerasi :
Setiap generasi adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan,
sikap/nilai dan keterampilan agar mampu mengembangkan warga negara
yang memiliki karakter yang baik dan cerdas dalam kehidupan
bermasyarakat
Landasan Hukum
1. Pancasila
Pancasila sebagai idiologi Pancasila mengarahkan,
memandu dan menuntun berbangsa dan bernegara.
Pancasila menciptakan individu yang memiliki :
Iman dan taqwa (sila ke 1), rasa kemanusiaan (sila ke 2),
rasa nasionalisme (sila ke 3), selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah (sila ke 4), dan rasa keadilan (sila
ke 5);
2. UUD 1945
Pasal 31 ayat 5 amandemen ke 4 UUD 1945 yang berbunyi
“pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia”.
3. Landasan Operasional
UU Nomor 20/2003 tentang Sisdiknas, Pasal 37 ayat (1)
yang menyatakan bahwa “Kurikulum Pendidikan Tinggi
wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewargenagaraan, dan Bahasa Indonesia”.
Selanjutnya UU No 12/2012 tentang Dikti, pasal 35 ayat (3)
menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib
memuat mata kuliah : a) Agama; b) Pancasila; c)
Kewarganegaraan; d) Bahasa Indonesia
PK menjadi matakuliah wajib di perguruan tinggi :
Permasalahan :
- Nilai perjuangan mengalami fluktuasi
- Semangat perjuangan telah mengalami penurunan
IDENTITAS NASIONAL
APA BEDA ORANG INDONESIA DAN ORANG
LUAR NEGERI?
APA CIRI ATAU TANDA YANG BISA DIKENALI
BAHWA ANDA ORANG INDONESIA?
DISEBUT IDENTITAS
Negara merdeka dan berdaulat memiliki identitas nasional,
mengapa :
Agar dikenal
untuk membedakan dengan bangsa lain
Eksistensi dan kelangsungan hidup bangsa-negara
Kewibawaan dan kehormatan
Menyatukan bangsa yang bersangkutan.
Integrasi Nasional?
Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah
dan wilayahnya (Saafroedin Bahar)
idiologi nasional
Buktinya :
Berbagai macam suku bangsa : Jawa, Sunda, Batak, Minang, Dayak dsb
sekitar 300 suku, dengan bahasa dan identitas kulturalnya masing-
masing.
Mengapa terjadi seperti itu?
Hakekat Bangsa dan Negara
1. Pengertian Bangsa
2. Pengertian Negara
3. Unsur-unsur Negara
4. Teori Asal Mula Terbentuknya Negara
5. Proses Berbangsa dan Bernegara
1. Pengertian Bangsa
Pendidikan demokrasi :
1. Pendidikan Demokrasi secara Formal : tatap muka, diskusi,
presentasi dan studi kasus;
2. Pendidikan Demokrasi secara Informal : melalui pergaulan di
masyarakat.
3. Pendidikan Demokrasi secara Non Formal : melalui pendidikan di
luar sekolah, yaitu kelompok masyarakat, lembaga swadaya, partai
politik, pers, dan lain-lain.
Pendidikan Demokrasi
Misi Pendidikan demokrasi :
1. Memfasilitasi warga negara untuk mendapatkan akses dan
menggunakannya secara cerdas berbagai sumber informasi;
2. Memfasilitasi warga negara untuk dapat melakukan kajian
konseptual dan operasional secara cermat dan bertanggungjawab
terhadap berbagai cita-cita, instrumen dan praksis demokrasi guna
mendapatkan keyakinan dalam mengambil keputusan.
3. Memfasilitasi warga negara untuk memperoleh dan memanfaatkan
kesempatan berpartisipasi secara cerdas dan bertanggungjawab
dalam praksis kehidupan demokrasi di lingkungannya.
Dibawa sejak lahir dan secara kodrati melekat pada diri manusia dan
tidak dapatdiganggu gugat atau bersifat mutlak (Budiyanto)
Hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa (Darji Darmodiharjo)
Tidak dapat dibagi. Semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah
itu hak sipil, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Pengakuan HAM oleh PBB
Pada tanggal 10 Desember 1948, PBB telah berhasil menyusun
Naskah yang dikenal dengan The Universal Declaration of
Human Rights (Pernyataan se-dunia tentang HAM). Pasal 1
berbunyi :
“sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat
dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi, dan
hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”.
Inti yang terlihat penting dalam deklarasi HAM antara lain :
Penduduk
Bukan Penduduk
Penertipan
kekacauan
Penyelenggara
ketertiban Negara memiliki
hubugan
Agar tidak dengan warga
terjadi konflik, negara
Fungsi dan pencurian, dll
kedudukan
Negara
Hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban negara dan warga
negara.
Hak negara berakibat pada kewajiban warga negara.
Contoh :
Jika setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan,
maka negara berkewajiban untuk menyediakan dan menyelenggarakan
pendidikan, sebaliknya jika negara memiliki hak untuk dibela, maka
warga negara berkewajiban melakukan bela negara.
Hak dan Kewajiban
Warga Negara dan Negara dalam UUD 1945
Dalam UUD 1945, hak dan kewajiban warga negara Indonesia serta hak
dan kewajiban negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 s/d Pasal 34
yang mencakup bidang : politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan,
pendidikan, dan pertahanan, Saudara diminta menjabarkan :
1. Hak Warga Negara Indonesia
2. Kewajiban Warga Negara Indonesia
3. Hak Negara Indonesia
4. Kewajiban Negara Indonesia
Kedudukan dan Peran Warga Negara dan Negara
Kedudukan :
1. Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang akan
memiliki hubungan hukum dengan negara yang berwujud status
sebagai warga negara, peran warga negara, hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
2. Sebagai warga negara, ia memiliki hubungan timbal balik yang
sederajat dengan negaranya.
3. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif
dan positif (Cholisin, 2000).
4. Peran warga negara juga meliputi status pasif, aktif, negatif dan
positif (Cholisin, 2000).
Kedudukan dan Peran Warga Negara dan Negara
Peran :
1. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat serta
ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik;
3. Peran positif merupakan aktivitas warga negaran untuk meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak
campur tangan dalam persoalan pribadi.
Kewarganegaraan (citizenship) dan Pewarganegaraan
UU No 12/2006 Tentang Kewarganegaraan RI, Kewarganegaraan adalah segala
ikhwal yang berhubungan negara. Segala sesuatu yang berkaitan dengan
kewarganegaraan akan selalu berhubungan dengan negara.
1. Kewarganegaraan yuridis dan sosiologis
Yuridis, adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan negara yang
mengakibatkan ketundukan warga negara terhadap negara, ditandai dengan
adanya akta kelahiran, surat pernyataan, dsb. Sosiologis tidak adanya ikatan
hukum, tapi ikatan emosional, perasaan, keturunan, tanah air dll
2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil
Formil, kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tsb memiliki
pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara ybs.
Materiil, orang yang sudah memiliki kewarnegaraan tidak jatuh pada
kekuasaan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah hukum
kepada orang yang bukan warga negaranya.
Asas Kewarganegaraan
Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran :
Wawasan Nusantara
Wawasan = wawas Pandangan
Nusantara = Nusa +antara Pulau + menghubungkan.
Tujuan geostrategi :
1. Menegakkan hukum dan ketertiban
2. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
3. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial
4. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
(Heri Herdiawanto dan Jumanta 2010:138)
Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional
- Dalam Negeri
- Luar Negeri
Kemampuan Ancaman
Keuletan
dan
mengembangkan Tantangan Sumber-
ketangguh kekuatan nasional, Hambatan sumber
an Aspek-aspek Gangguan ancaman
kehidupan nasional
- Langsung
- Tidak langsung