Anda di halaman 1dari 49

Pengertian

Batu saluran kemih atau


Batu Ureter adalah
terbentuknya batu di
saluran kemih yang
disebabkan oleh
Pengertian pengendapan substansi
yang terdapat dalam air
Batu Ureter: kemih yang jumlahnya
berlebihan atau karena
faktor lain yang
mempengaruhi daya larut
substansi (Lina, 2008).
Epidemiologi
Manakala suatu penelitian
Dari penelitian yang yang dilakukan di Sumatera
dilakukan di Amerika Barat mendapatkan batu buli-
didapatkan penyakit batu buli sebesar 8,3/100.000
Epidemiologi kasus saluran kemih populasi dan penelitian di
Batu Ureter: menyumbang pada 1 RSCM Jakarta, antara tahun
dari setiap 685 kasus 1982-1986, didapatkan 196
yang memerlukan rawat penderita BSK pada anak
inap. (Trihono, 2009).
Etiologi
Mineralisasi pada semua
Menurut (Purnomo, 2011) system biologi merupakan
Terbentuknya batu saluran temuan umum. Tidak
kemih diduga karena ada terkecuali batu saluran
hubungannya gangguan kemih, yang merupakan
Etiologi Batu Ureter: cairan urine, gangguan kumpulan kristal yang terdiri
metabolik, infeksi saluran dari bermacam-macam
kemih dehidrasi dan Kristal dan matrik organik
keadaan lain yang masih misalnya seperti kalsium
belum terungkap (idopatik) oksalat, fosfat, asam urat,
dan sistin.
Pathway
Tanda-Gejala

• Kolik renal dan non kolik


renal
Tanda-Gejala • Hematuria

Batu Ureter: • Infeksi


• Demam
• Mual- Muntah
Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium
• Radiologis
Pemeriksaan penunjang
Batu Ureter meliputi: • Foto Polos Abdomen
• Pielografi Intra Vena (PIV)
• Ultrasonografi
Penatalaksanaan
Medis

• Batu harus dikeluarkan dari


saluran kemih salah satunya
adalah dengan cara melakukan
operasi. (Dinda, 2011).
Nama : Tn. P
Identitas Pasien Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : L
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tgl masuk RS : 12/03/19 Waktu : 07.10
WIB
Dx. Medis : Batu ureter dextra, batu
ginjal dextra
Alamat : Gisting
No. Registrasi : 58.61.76
Tanggal pengkajian : 12/03/2019
Ruangan : Ruang Kutilang
Analisi Situasi
Pasien masuk ke RSAM pada 12 Maret
2019 melalui igd pada jam 08.00 WIB
dan masuk ke Ruang Kutilang pada jam
09.00 dengan keluhan nyeri pada saat
BAK dan juga nyeri pada pinggang
kanan. Setelah melalui proses
pemeriksaan fisik dan penunjang pasien
di diagnosis batu ureter dextra dan batu
ginjal dextra dan diputuskan akan di
lakukan operasi pada 14 Maret 2019.
Keluhan Saat Ini

Setelah dilakukan pengkajian terhadap


Tn. P pada tanggal 12 Maret 2019 pukul
09.10 WIB. Pasien tampak meringis
menahan nyeri,skala nyeri 6. Pasien
mengatakan nyeri pada bagian pinggang
kanan dan saat berkemih, nyeri seperti
tertusuk-tusuk, dan nyeri tidak menyebar
ke bagian lain.
Riwayat
Penyakit • Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyaai
riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan penyakitnya
sekerang.

• Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan tidak mempunyai
riwayat kelurga yang sakit batu ureter
dan batu ginjal
Pola-pola fungsional kesehatan
• Pola tidur dan istirahat • Pola penanggulangan stress
Tidur : Sebelum masuk RS pasien tidur Jika ada masalah biasanya pasien selalu
selama 6-8 jam. Saat ini di RS dalam sehari mengatakan secara baik-baik dan cerita dengan
pasien tidur selama kurang lebih 6 jam. orang terdekat baginya adalah istrinya. Menurut
keterangan keluarga pasien adalah tipe
Istirahat : sehari-hari pasien istirahat diatas pendiam, tidak banyak bicara dan tidak sering
tempat tidur dengan berbaring dan sesekali mengeluh, pasien adalah orang yang tabah dan
duduk. kuat dengan berbagai macam stressor, tetapi kini
ia merasa cemas karena akan menjalani operasi.
• Pola sensori dan kognitif Untuk menghilangkan rasa kecemasan itu
terkadang pasien selalu mengingat Allah SWT
Sensori : penciuman, pendengaran , rasa dan berdoa agar sembuh. Pasien tampak tegang
(kecap lidah), dan penglihatan dalam dan gelisah. Pasien mengatakan tidak
kondisi baik. mengetahui tentang persiapan sebelum operasi
Kognitif : proses berfikir, isi fikir dan daya dan perawatan setelah operasi.
ingat baik pasien mampu mengingat jangka
pendek maupun jangka panjang.
• Radiologi BNO:

Pemeriksaan • Dsitribusi udara usus normal


• Psoas line kanan dan kiri kurang jelas

Penunjang • Preperitoneal fatline kanan dan kiri jelas


• Renal outline dan kiri samar
• Tampak bayangan semi opaq bulat dan oval di proyeksi
abdomen kanan
• Sistem tulang baik

• Kesan :
• Susp neprolithiasis dextra
• Susp ureterolithiasis dextra 1/3 proksimal
• Sistem tulang normal

• Pengukuran Pengkaji Ro/ BNO


• Tampak batu ureter kanan P:1,5 cm L:0,5cm
• Tampak batu ginjal kanan Diameter:0,3 cm
Laboratorium
Lanjutan.....
• Thoraks • Abdomen
Inspeksi: Bentuk simetris, tidak terdapat Inspeksi : tidak terdapat luka atau jejas pada
lesi, tidak terdapat retraksi dinding dada daerah abdomen

Palpasi: tidak teraba adanya nyeri tekan Auskultasi : terdengar bising usus sebanyak 11x
permenit
Perkusi: paru = terdengar sonor, jantung = Palpasi : teraba nyeri tekan pada daerah
batas jantung dalam keadaan normal tidak quadran ke 4
terdapat pembesaran jantung
Perkusi : bunyi timpani
Auskultasi: paru : suara vesikuler, jantung =
terdengar bunyi jantung 1 dan bunyi jantung • Ekstremitas
2. Atas : akral hangat, CRT 2 det, kelembaban
cukup, kekuatan otot 5,5
• Inguinal, genital, anus
Bawah : Akral kedua ekstremitas bawah hangat,
Keadaan daerah genitalia dalam keadaan kelembaban cukup, kekuatan otot 5,5
bersih, pasien terpasang dower kateter.

.
Pengkajian
Kesiapan • Status kesiapan emosional menghadapi operasi
Pasien mengatakan kawatir dan takut karena akan operasi pada

Operasi
tanggal 14/03/19 pukul 08.00
• Harapan pasien terhadap operasi dan anastesi
Pasien berharap operasinya lancar dan dapat sembuh dari
penyakitnya sekarang
• Pengetahuan pasien tentang operasi (pre, intra, post)
Apakah pasien diberikan penjelasan tentang: ceklist untuk jawaban
“ya”
Lanjutan.....
• Apakah pasien paham tentang jenis operasi
dan tujuan operasi:
Pasien mengatakan jenis operasi adalah
ureterolitotomi dan tujuan operasinya untuk
mengeluarkan batu di saluran kemih • Apakah pasien paham pengetahuan tentang
perawatan pasca operasi:
Pasien mengatakan belum mengetahui
• Apakah pasien paham tentang bagian tubuh tantang perawatan yang akan diberikan
mana yang akan dioperasi & perkiraan lama kepada dirinya setelah operasi.
operasi :
Pasien mengatakan bagian tubuh yang akan
dioperasi adalah bagian perut sebelah kanan .
bawah & perkiraan lama operasi selama 1-2
jam
Pengkajian • Pasien diterima di ruang rawat bedah pada :
Kamis tanggal: 14/03/19 pukul: 11.00 WIB
Post-Operasi • Keluhan saat di ruang perawatan : Pasien
mengeluh nyeri di tempat yang dioperasi dan
kepalanya pusing
• Kesadaran : composmentis, GCS : E 4 M 6 V 5
• Air way : tidak ada sumbatan jalan nafas
• Breathing : RR: 22 x/menit
• Sirkulasi : TD: 140/90 mmHg, Suhu tubuh : 36
C
• Nadi : 98 kali/menit
• Balance cairan (24 jam diruang rawat)
Pukul Intake Jml (cc) Output Jml (cc)

Lanjutan.... 18.00 o Oral 750 cc o Urine 2300 cc


o Enteral - o Muntah -
o Parenteral 2450 cc o Drain 35 cc
o Iwl 750 cc

Jumlah 3200 cc Jumlah 3085 cc


Lanjutan.....
•Survey sekunder, lakukan secara head
to toe secara prioritas:
Pengobatan
Normal Jika tidak
Ceftriaxon 1 gr/12 jam, Ya Tidak normal,
ketorolac 30 mg / 12 jam, jelaskan
ranitidin 1 ampl/12 jam, Kepala 
Leher 
asam tranexamat 500 mg/ 8 jam Dada 
Abdomen 
Genetalia 
Catatan penting lain (resum dari integumen 
catatan kamar operasi, drain, dan ekstermitas 
peralatan yang terpasang dari ok)
Pasien terpasang iv line RL, dower
kateter, drain selang/NGT terpasang
pada luka operasi
NO TANGGAL DATA PREOPERASI MASALAH ETIOLOGI
JAM KEPERAWATAN
1 12/03/19 DS :
08.00  Pasien mengatakan sakit pada bagian pinggang kanan Nyeri akut Batu disaluran kemih
 Pasien mengatakan nyeri hilang saat beristirahat
 Pasien mengatakan nyeri timbul saat beraktivitas yang
berlebihan
 Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk
 Pasien mengatakan nyeri tidak menyebar ke bagian
lain
DO :
 TD : 120/80 mmHg
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 36,80 C
 Nadi : 89 x/menit
 Skala Nyeri : 6
 Ro BNO :
ureterollitiasis dextra
neprolitiasis dextra
 Pasien tampak meringis kesakitan
 Pasien tampak kesakitan dan memegang bagian
pinggang kanan
NO TANGGAL DATA PREOPERASI MASALAH ETIOLOGI
JAM KEPERAWATAN
2 13/03/19 DS :
08.00  Pasien mengatakan khawatir besok Cemas Kurang terpapar
akan operasi informasi perawatan
 Pasien mengatakan tidak tahu tentang bedah
persiapan operasi
 Pasien mengatakan tidak tahu apa
saja perawatan setelah operasi
DO :
 Wajah pasien tampak cemas
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak aktif bertanya tentang
persiapan operasi dan perawatan
setelah operasi
 Rencana operasi ureterolitotomi dan
nefrolitotomi pada tanggal 14/03/19
NO TANGGAL DATA POST OPERASI MASALAH ETIOLOGI
JAM KEPERAWATAN
1 14/03/19 DS :
14:00  Pasien mengatakan sakit pada bagian luka Nyeri akut Luka operasi
operasi
 Pasien mengatakan sakitnya seperti
tertusuk benda tanjam
 Pasien mengatakan nyeri menyebar hingga
kebagian pinggang kanan

DO :
 Tampak luka operasi di verband, drain
terpasang
 Skala nyeri : 7
 Wajah pasien tampak menahan sakit
 Pasien tampak memegangi luka operasi
 Post Operasi ureterolitotomi, nefroolitomi
hari I
 TD : 140/90 mmHg
 RR : 22 kali/menit
 Suhu : 36,80 C
 Nadi : 98 kali/menit
NO TANGGAL DATA POST OPERASI MASALAH ETIOLOGI
JAM KEPERAWATAN
2 14/03/19 DS :
15:00  Pasien mengatakan pusing bila Resiko jatuh Nyeri, kelemahan fisik,
kepalanya diangkat dan efek narcose
 Pasien mengatakan mengantuk
setelah operasi
 Pasien mengatakan lemas pada
bagian kaki

DO :
 Pasien terpasang drain luka
 Pasien terpasang dower kateter
 Skala nyeri 7
 Tampak lemah, bed rest
 Pasien terpasang iv line
 Post op 3 jam pertama
 Penilaian Resiko jatuh 35 (rendah )
NO TANGGAL DATA POST OPERASI MASALAH ETIOLOGI
JAM KEPERAWATAN
3
16/03/19 DS :
10:00  Pasien mengatakan seperti Kerusakan Luka insisi
ada yang mengganjal integritas operasi
dibagian luka operasi kulit dan
jaringan
DO :
 Pasien terpasang drain luka
 Tampak luka operasi di
verband
 Postop ureterolitotomi hari
ke 2
Pre Operasi
Diagnosa Keperawatan dan Tujuan
No Tanggal Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang ( SMART )
1. 12/03/19 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji intensitas, lokasi, frekuensi 1. Peningkatan nyeri adalah
dengan batu disaluran kemih keperawatan 3x24 jam nyeri dan penyebaran nyeri indikasi dari obstruksi, bila
dapat teratasi dengan kriteria nyeri hilang kemungkinan batu
2. Kaji tanda keringat dingin, dan
hasil : sedang bergerak.
ekspresi wajah
2. Mengobservasi tanda-tanda
shock
 Nyeri berkurang
1. Berikan tindakan kenyamanan
3. Menurunkan tegangan otot,
 Skala nyeri menurun (sentuhan terapeutik, pengubahan
memfokuskan kembali
posisi, pijatan punggung) dan
 Wajah tampak rileks perhatian, dan dapat
aktivitas terapeutik. Ajarkan
meningkatkan kemampuan
penggunaan teknik relaksasi,
koping
termasuk latihan napas dalam.
4. Analgetik memblok lintasan
2. Kolaborasi pemberian analgetik
nyeri sehingga mengurangi
sesuai indikasi
nyeri
3. Rencana operasi ureterolitotomi
5. Mengeluargkan batu disaluran
pada tanggal 14/03/19
kemih
Diagnosa Keperawatan dan Tujuan
No Tanggal Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang ( SMART )
2. 13/03/19 Cemas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan pasien. 1. Mengetahui tingkat kecemasan
dengan kurang terpapar keperawatan 1x24 jam pasien menentukan terapi
2. Motivasi pasien untuk mengungkapkan
informasi perawatan bedah cemas dapat teratasi dengan
kecemasan yang dirasakan. 2. Perawat mengetahui apa yang
kriteria hasil :
penyebab kecemasan pasien
3. Berikan informasi tentang alat
 Ungkapan cemas
kesehatan yang terpasang setelah operasi 3. Informasi yang tepat
berkurang
(infus, dower kateter, drain/selang ngt mengurangi kecemasan pasien.
 Pasien tidak gelisah pada luka, DJ sten) dan perawatan
4. Informasi yang tepat
setelah operasi (perawatan luka operasi,
 Wajah tidak tegang mengurangi kecemasan pasien.
perawatan drain luka yg terpasang,
perawatan kateter) 5. Agar pasien dapat melakukan
batuk efektif, mobilisasi dini,
4. Berikan informasi tentang persiapan
dan latihan nafas (Teknik
yang dilakukan sebelum operasi (puasa,
relaksasi napas dalam
pencukuran, teknik batuk efektif,
meningkatkan vasodilatasi dan
mobilisasi dini, dan latihan napas dalam)
sirkulasi sehingga membuat
5. Ajarkan teknik batuk efektif, mobilisasi tubuh rileks) dalam dengan
dini, dan latihan napas dalam. benar.
Post Operasi
Diagnosa Keperawatan dan Tujuan
No Tanggal Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang ( SMART )
1. 14/03/19 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji intensitas, lokasi, frekuensi 1. Peningkatan nyeri adalah
dengan luka insisi operasi keperawatan 3x24 jam nyeri dan penyebaran nyeri indikasi dari obstruksi, bila
dapat teratasi dengan nyeri hilang kemungkinan
2. Kaji tanda keringat dingin,
kriteria hasil : batu sedang bergerak.
tidak dapat beristirahat, dan
 Nyeri berkurang ekspresi wajah 2. Mengobservasi tanda-tanda
shock
 Skala nyeri menurun 3. Berikan tindakan kenyamanan
(sentuhan terapeutik, 3. Menurunkan tegangan otot,
 Pasien dapat
pengubahan posisi, pijatan memfokuskan kembali
beristirahat dan tampak
punggung) dan aktivitas perhatian, dan dapat
rileks
terapeutik. Dorong penggunaan meningkatkan kemampuan
teknik relaksasi, termasuk koping
latihan napas dalam, visualisasi,
4. Analgetik memblok lintasan
pedoman imajinasi.
nyeri sehingga mengurangi
4. Kolaborasi pemberian analgetik nyeri
sesuai indikasi
Diagnosa Keperawatan dan Tujuan
No Tanggal Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang ( SMART )
2. 14/03/19 Resiko cidera berhubungan Setelah dilakuakn tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Penurunan TD dan
nyeri, kelemahan fisik, dan keperawatan selama 2 x 24 peningkatan nadi
2. Pantau tingkat kesadaran pasien
efek narcose jam tidak terjadi cedera menunjukkan kehilangan
dengan kriteria hasil: 3. Berikan lingkungan yang aman volume cairan
pada pasien, pasang handrail,
 Tidak ada keluhan 2. Efek anestesi dan kondisi
jauhkan dari benda-benda
pusing fisik mempengaruhi tingkat
berbahaya.
kesadaran
 Tidak ada cedera fisik
3. Mencegah resiko jatuh dan
cedera pada pasien
Diagnosa Keperawatan dan Tujuan
No Tanggal Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang ( SMART )
3. 16/03/19 Kerusakan intergritas Setelah dilakuakn tindakan 1. Bersihkan dressing dan plester 1. Menghindari resiko infeksi
jaringan berhubungan keperawatan selama 7 x 24 perekat akibat dari dressing yang
dengan luka insisi operasi jam diharapkan terjadi 2. Pantau karakteristik luka, sudah lama terpasang
perbaikan jaringan pada termasuk drainase, warna, 2. Mengetahui perkembangan
pasien dengan kriteria hasil: ukuran, dan bau karakteristik dari luka
3. Bersihkan dengan NaCl atau 3. Agar tidak terjadi reaksi
 Temperature kulit
pembersih nontoksik inflamasi akibat dari cairan
sekitar luka dalam
4. Lakukan dressing, sesuaikan pembersih luka
rentang normal
dengan tipe luka 4. Pemilihan dressing yang
 Hidrasi sekitar luka
5. Pertahankan teknik dressing tepat dapat mempengaruhi
normal
steril saat melakukan perawatan keadaan luka
 Perfusi jaringan
luka 5. Mencegah resiko infeksi
adekuat
6. Inspeksi luka setiap pergantian pada luka
 Integritas kulit
dressing 6. Melihat adanya tanda-tanda
membaik
7. Dokumen lokasi, ukuran infeksi yang menggambarkan
 Tidak tampak nekrosis
penampilan luka kondisi luka
(Tidak ada pigmentasi
7. Bahan acuan untuk
yang abnormal
melakukan intervensi
selanjutnya
• Pasien masuk tanggal 12 Maret 2019
melalui igd dan masuk ke ruangan pada
jam 09.10 dengan keluhan utamanya
adalah nyeri. Pasien tampak meringis
Resume menahan nyeri,skala nyeri 6. Pasien
mengatakan nyeri pada bagian pinggang
Pasien kanan dan saat berkemih, nyeri seperti
tertusuk-tusuk, dan nyeri tidak menyebar
ke bagian lain. Hasil pengkajian yang telah
dilakukan, ditemukan data sebagai berikut :
Lanjutan.....
• DATA FOKUS • Obyektif pre op:
• TD : 120/80 mmHg
• Subyektif pre op:
• RR : 20 x/menit
• Pasien mengatakan sakit pada bagian pinggang kanan
• Suhu : 36,80 C
• Pasien mengatakan nyeri hilang saat beristirahat
• Nadi : 89 x/menit
• Pasien mengatakan nyeri timbul saat beraktivitas yang • Skala Nyeri : 6
berlebihan
• Ro BNO :
• Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk • ureterollitiasis dextra
• Pasien mengatakan nyeri tidak menyebar ke bagian lain • neprolitiasis dextra
• Pasien mengatakan khawatir besok akan operasi • Pasien tampak meringis kesakitan

• Pasien mengatakan tidak tahu tentang persiapan operasi • Pasien tampak kesakitan dan memegang bagian pinggang kanan
• Wajah pasien tampak cemas
• Pasien mengatakan tidak tahu apa saja perawatan setelah
operasi • Pasien tampak gelisah
• Pasien tampak aktif bertanya tentang persiapan operasi dan
perawatan setelah operasi
• Rencana operasi ureterolitotomi dan nefrolitotomi pada tanggal
14/03/19

.
Lanjutan.....
• Subjektif post op: • Objektif post op:

• Pasien mengatakan sakit pada bagian luka operasi • Tampak luka operasi di verband, drain terpasang

• Pasien mengatakan sakitnya seperti tertusuk benda • Skala nyeri : 7


tanjam • Wajah pasien tampak menahan sakit
• Pasien mengatakan nyeri menyebar hingga kebagian • Pasien tampak memegangi luka operasi
pinggang kanan • Post Operasi ureterolitotomi, nefroolitomi hari I
• Pasien mengatakan pusing bila kepalanya diangkat • TD : 140/90 mmHg, RR : 22 kali/menit, Suhu : 36,80 C, Nadi : 98
• Pasien mengatakan mengantuk setelah operasi kali/menit
• Pasien terpasang drain luka
• Pasien mengatakan lemas pada bagian kaki
• Pasien terpasang dower kateter
• Pasien mengatakan seperti ada yang mengganjal dibagian
luka operasi • Skala nyeri 7
• Tampak lemah, bed rest, Pasien terpasang iv line, Post op 3 jam
pertama, Penilaian Resiko jatuh 35 (rendah ).
• Pasien terpasang drain luka
• Tampak luka operasi di verband

. • Postop ureterolitotomi hari ke 2


Terhadap masalah keperawatan tersebut, tindakan
keperawatan yang telah dilakukan untuk menyelesaikan
masalah keperawatan adalah sebagai berikut:
• Mengkaji intensitas, lokasi, skala, frekuensi, dan
penyebaran nyeri
• Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien
untuk menggunakan teknik relaksasi saat merasa nyeri
dan cemas
• Memberikan posisi semi fowler
Masalah Keperawatan
• Injeksi keterolac 30 mg per 12 jam (kolaborasi)
yang ditemukan saat • Mengkaji tingkat kecemasan dan penyebab kecemasan
pre op adalah : • Mendorong pasien menggunakan teknik relaksasi nafas
• Nyeri akut dalam
• Memberikan informasi tentang persiapan yang dilakukan
• Cemas sebelum operasi (puasa, batuk efektif, mobilisasi dini,
latihan napas dalam, alat kesehatan yang terpasang
setelah operasi) dan perawatan setelah operasi
(perawatan luka operasi, drain luka yg terpasang,
perawatan kateter)
Terhadap masalah keperawatan tersebut, tindakan
keperawatan yang telah dilakukan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan adalah
sebagai berikut:
• Mengkaji intensitas, lokasi, skala, frekuensi, dan
penyebaran nyeri
Masalah Keperawatan yang • Mendorong teknik relaksasi nafas dalam saat
ditemukan saat post op merasa nyeri
adalah: • Memberikan posisi yang nyaman
• Nyeri akut • Injeksi keterolac 30 mg per 12 jam (kolaborasi)
• Mengkaji tanda-tanda vital
• Resiko jatuh
• Mengkaji kesadaran pasien
• Kerusakan intergritas kulit
dan jaringan • Memasang handrail dan menjauhkan dari benda-
benda berbahaya
• Mengganti balutan luka dengan prinsip steril

Anda mungkin juga menyukai