PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 34 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status perkawinan : Sudah menikah
Tgl masuk RS : 06 April 2019
Diagnosa Medis : Kista Ovarium
2. Keluhan Utama
Nyeri pada perut
4. Riwayat Pra-Operatif
Pasien masuk ruang persiapan pada 06 April 2019 pukul 10.00 WIB, telah
terpasang IV Line satu jalur dengan Ringer Laktat 20 tetes per menit. Pasien
telah terpasang gelang identitas pasien. Dilakukan sign in.
9
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 April 2019 di ruang persiapan,
pasien mengatakan nyeri pada kepala sebelah kiri. Pasien mengatakan
nyeri pada perut dan menjalar hingga ke pinggang. Pasien mengatakan
nyeri terasa setiap pasien saat menstruasi dan terkadang ketika tidak
menstruasi. Nyeri seperti diremas-remas dengan skala nyeri 5. Nyeri
bertambah saat pasien beraktifitas. Nyeri berkurang saat pasien
beristirahat. Kesadaran klien composmentis GCS: E=4, V=5, M=6.
2. Pengkajian psikososial
a. Konsep diri
Pasien mengatakan sabar dengan keadaannya saat ini pasien
menyerahkan seluruhnya kepada yang maha kuasa.
b. Kognitif
Pasien mengatakan sudah memahami tentang penyakit dan
prosedur tindakah operesi yang akan dilakukan yang telah
dijelaskan oleh perawat dan dokter.
c. Behavior
Pasien tampak merintih kesakitan sambil memegangi bagian
perut.
d. Mekanisme koping
Pasien mengatakan berserah diri dan berdoa pada Allah SWT.
e. Peran
Pasien mengatakan sebagai ibu rumah tangga.
f. Support system
pasien mengatakan keluarga selalu mendukung untuk
kesembuhannya.
3. Pengkajian Fisik
a. Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
10
- Respiration rate: 18 x/menit
- SpO2 : 99 %
- Suhu : 36 oC
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan leher :
Bentuk kepala simetris. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
peningkatan JVP.
2) Thorax :
- Paru-paru
Pengembangan dada kiri dan kanan simetris. Tidak teraba taktil
fremitus. Perkusi sonor dan terdengar vesikuler pada auskultasi.
- Jantung
Tidak terlihat ictus cordis, tidak terdapat pembesaran jantung.
Perkusi redup dan bunyi jantung BJ I dan BJ II (ireguler).
3) Abdomen :
Tidak ada bekas luka, striae. Tidak teraba massa/benjolan. Tidak
ada nyeri tekan. Perkusi timpani. Bising usus 8x/menit.
4) Ekstremitas
Tidak ada edema di jari/kaki, tidak ada varises.
5) Genitalia dan rectum
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada genitalia dan rectum.
6) Kekuatan otot
5 5
4 4
7) Pemeriksaan neurologis
Nervus III, IV, VI : Kedudukan bola saat diam: bergeser ke
lateral atau ke atas
Pemeriksaan gerakan bola mata:
Nervus III : Bola mata tidak bisa mengikuti gerakan tangan
pemeriksa ke atas atau lateral ke arah atas medial
11
Nervus IV : Bola mata tidak bisa mengikuti gerakan tangan
pemeriksa ke arah nasal inferior
Nervus VI : Bola mata tidak bisa mengikuti gerakan tangan
pemeriksa ke arah lateral
Pemeriksaan saraf kranial lain dalam batas normal.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
No Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan
1 Hemoglobin 12,4 13-18 g/Dl
2 Leukosit 6.700 4800-10800 /µL
3 Eritrosit 4,7-6,1 juta/µL
4 Hematokrit 34 42-52 ∞
5 Trombosit 219.000 150.000-450.000 /µL
6 MCV 79-99 fL
7 MCH 27- 31 U/L
8 MCHC 30-35 Pg
9 Basofil 0-1 ∞
10 Eosinifil 2-4 ∞
11 Batang 3-5 ∞
12 Segmen 50-70 ∞
13 Limfosit 25-40 ∞
14 Monosit 2-8 ∞
15 CT 9-15 Menit
16 BT 1-3 Menit
(Sumber : Hasil Laboratorium patologi klinik RSUD Abdul Moeloek, 16 Maret 2019)
b. Pemeriksaan laboratorium
No Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan
1 SGOT <37 U/L
2 SGPT <41 U/L
12
3 Gula Darah 125 <140 mg/dL
Sewaktu
4 Ureum 13-43 mg/dL
5 Creatinine 0,72-1,18 mg/dL
(Sumber: Hasil laboratorium patologi klinik RSUD Abdul Moeloek, 27 Februari 2019)
5. Persiapan operasi
13
6. Terapi Pre-Medikasi (diberikan ± 60 menit sebelum pembedahan)
Nama Obat Dosis Indikasi Rute
7. Analisa Data
Data Subyektif & Obyektif Masalah Etiologi
keperawatan
DS: Nyeri akut Peningkatan
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian TIK
kepala sebelah kiri
- Pasien mengatakan kepalanya seperti
berputar-putar. Nyeri terasa setiap
pasien kelelahan. Nyeri bertambah saat
pasien beraktifitas. Nyeri berkurang
saat pasien beristirahat.
- Skala nyeri 7
DO:
- Pasien tampak meringis kesakitan
sambil memegang kepala.
- TTV
TD :140/80 Mmhg
N :80 x/ menit
R : 22 x/ menit
S :36,5oC
Foto rontgen :
- Massa occipital kanan, susp.
Meningioma.
- Hidrosefalus Obstruktif
14
DS: Cemas Prosedur
- Klien mengatakan merasa cemas tindakan
- Klien bertanya berulang kali “kapan pembedahan
operasi dimulai”
DO:
- Klien tampak gelisah
8. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d peningkatan TIK
b. Cemas b.d prosedur tindakan pembedahan
15
9. Rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi
16
Cemas Setelah diberikan asuhan 1) Ukur vital sign 1) Mengukur tanda vital S:Klien mengatakan
berhubungan keperawatan sebelum proses 2) Gunakan pendekatan 2) Menggunakan cemas berkurang
dengan prosedur pembedahan masalah teratasi yang menenangkan pendekatan yang O :
tindakan dengan kriteria hasil: 3) Identifikasi tingkat menenangkan 1) Mengukur tanda vital
pembedahan 1. TTV stabil kecemasan (HARS) 3) Mengidentifikasi Tekanan darah:
2. Klien mampu melakukan 4) Ajarkan tehnik tingkat kecemasan 140/80mmHg
tarik napas dalam distraksi dan klien (HARS) Nadi: 86 x/menit RR :
relaksasi nafas 4) Mengajarkan tehnik 22 x/menit SpO2:99%
dalam distraksi dan relaksasi Suhu: 36,5oC
nafas dalam 2)Tingkat kecemasan
(HARS) : skor 10(ringan)
3) Klien mampu
melakukan tehnik
relaksasi nafas dalam
A: cemas berkurang
P: Intervensi lanjutkan
Ajarkan distraksi dan
relaksasi nafas dalam
17
5. Intra Operatif
1. Masuk ruang OK-11 pukul: 12.40 WIB, Suhu Ruangan 20 oC.
2. Waktu lama operasi: 1 jam 45 menit.
3. Tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah : 126/68 mmHg
b. Nadi : 86 x/menit
c. Respiration rate : 22 x/menit
d. SpO2 : 99 %
e. Suhu : 36,0oC
5. Posisi pasien di meja operasi : Supinasi.
6. Jenis operasi: Mayor khusus.
7. Jenis anestesi : General anestesi dengan induksi propofol 10 mg secara intravena.
Fentonyl 100 mcg, midazolam 5 mg, tramadol 100 mg, dexametason 10 mg.
8. Surgical patient safety checklist: (20/03/2019)
SIGN IN (12.42 wib) TIME OUT (12.55 wib) SIGN OUT (14.40 wib)
Pasien telah Perawat sirkuler Perawat melakukan secara
dikonfirmasi : memimpin time out: verbal dengan tim :
(√) identitas pasien (√)Anggota team (√) Nama prosedur
(√)Prosedur bedah mengkonfirmasi (√)Jumlah instrument dan
(√)Sisi operasi sudah nama dan peran dalam kassa telah dihitung, lengkap
benar pembedahan (√) Masalah peralatan selama
(√)Persetujuan operasi (√) Operator operasi tidak ada
18
Ya pemberhentian operasi
(√)Tidak (√) Ct-Scan, MRI, X
Apak resiko kesulitan Ray sudah disiapkan
jalan nafas/aspirasi?
(√)Tidak
Ya, telah disiapkan
peralatan
Resiko kehilangan
darah >500ml pada
orang dewasa atau >7
ml/kg pada anak-anak
(√)Tidak
Ya, peralatan akses
cairan telah
direncanakan
19
9 Klem pean 6
10 Sponge holder 1
11 Couter bipolar 1
12 Gunting benang 1
13 Needle holder 2
14 Ronger 1
b. Bahan:
20
- Lalu, cuci luka dengan NaCl 0,9%
- rawat perdarahan dengan Esu
- Jahit luka bagian kepala dan abdomen yang dilakukan pembedahan.
- Operasi selesai pukul 14.40 WIB, berlangsung selama 1 jam 45 menit.
- Setelah itu, pasien dibawa keruang Kutilang.
21
a. Rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi
22
2. Resiko Setelah dilakukan 1. Lakukan kewaspadaan 1. Memakai topi, masker S: -
infeksi asuhan keperawatan standar infeksi dan baju khusus kamar O:
berhub selama proses 2. Cek instrumen bedah operasi 1) Alat dalam keadaan steril
ungan pembedahan infeksi dengan alat indikator 2. Indikator steril external dan kadaluarsa tanggal 04-
steril
dengan tidak terjadi dengan dan internal dalam 09-2019
efek kriteria hasil: 3. Cuci tangan bedah keadaan baik 2) Vital sign:
prosedu - Vital sign normal 4. Pakai surgery gown dan 3. Mengecek kadaluarsa - Tekanan darah: 130/70
r - Luka operasi bersih gloves alat steril mmHg
invasif - Leukosit 5000- 5. Bersihkan daerah yang 4. Mengukur vital sign - Nadi: 86 x.menit
10.000/L akan di operasi dengan 5. Mempertahankan - RR: 22 x/menit
antiseptik dan drapping sterilitas selama - SpO2: 99%
6. Pertahankan sterilitas pembedahan 2) Luka dicuci dengan NaCl,
selama pembedahan 6. Melakukan cuci tangan luka tampak bersih
7. Tutup luka operasi dengan bedah, gowning dan 3) Terjaga sterilitas dengan
kassa steril gloving antiseptik untuk preparasi
8. Kolaborasi pemberian 7. Daerah operasi kulit dengan alhokol 70%
antibiotik dibersihkan dengan dan popvidon iodine 10%
antiseptik dan drapping 4) Antibiotik profilaksis
8. Mencuci luka operasi diberikan ±60 menit
23
dengan NaCl sebelum pembedahan.
9. Menutup luka operasi A:
dengan kassa steril Tidak ada tanda-tanda infeksi.
10. Memberikan antibiotik P:
profilaksis ceftriaxone 1) Kolaborasi pemeriksaan
melalui intravena. leukosit pasien
2) Jaga kebersihan luka
24
6. Post Operasi
1. Pasien pindah ke: RuangRR, Pukul 14.40 WIB dengan keadaan belum sadar
penuh.
2. Airway: Jalan napas paten, tidak ada sumbatan.
3. Breathing: Tidak ada gangguan pernapasan, nafas vesikuler RR: 20 x/menit
4. Sirkulasi: Tidak pucat, tidak ada sianosis SpO2: 99%, TD: 120/70 mmHg, Nadi:
80x/menit. Suhu badan 35oC.
5. Disability: GCS 9( E3V2M4)
25
5 5 Kesadaran
- Sadar penuh mudah dipanggil 2
1
- Bangun jika dipanggil 1
- Tidak ada respon 0
7. Analisa Data
Data Subyektif & Masalah Etiologi
Obyektif keperawatan
DS: - Resiko cidera Proses pemulihan
DO: pasca anestesi
- GCS 9, E3V2M4
- Aldrete score 6
8. Diagnosa keperawatan
a. Resiko cidera berhubungan dengan proses pemulihan pasca anestesi
b. hipotermia berhubungan dengan perubahan suhu tubuh
26
b. Rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi
Hipotermia Setelah diberikan asuhan 1.Ukur suhu tubuh 1. Mengukur suhu tubuh S:-
ber-hubungan keperawatan selama ruang pasien pasien O:
dengan pemulihan masalah 2.Sesuaikan suhu 2. Mengatur suhu ruangan - Suhu tubuh 36,0oc
perubahan teratasi dengan kriteria lingkungan dengan 3. Menyelimuti pasien - Klien berhenti
27
suhu tubuh hasil keadaan pasien dan dengan selimut electric menggigil
- Suhu tubuh 36,5- lama operasi A:
37,5oC 3. Selimuti pasien Tidak ada tanda-tanda
dengan selimut hipotermia
electric P:
- Pertahankan suhu
tubuh pasien dalam
suhu normal
28
BAB III
PENUTUP
A. TINDAK LANJUT
Klien dirawat di ruang perawatan hingga keadaan umum klien stabil. Dan
direncanakan kembali pembedahan yang kedua (craniotomi) untuk
menindaklanjuti diagnosa SOL dd. meningioma.
B. SARAN
Bagi mahasiswa disarankan untuk menggunakan referensi dari buku terbaru
mengenai teori tentang SOL (Space Occupying Lesion).
29