DELIVERY
Sept-Oct 2019
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Definisi :
• Klasifikasi
• plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui
pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu.
• Disebut
1. totalis
jika seluruh pembukaan tertutup oleh plasenta,
2. parsialis apabila sebagian pembukaan tertutup
3. plasenta, marginalis apabila pinggir plasenta
berada tepat pada pinggir pembukaan.
GEJALA KLINIK DAN DIAGNOSIS
• Setiap PAP harus dicurigai plasenta previa sebelum terbukti
bukan plasenta previa.
• Anamnesis,
perdarahan tanpa nyeri, tiba-tiba, tanpa penyebab, biasanya darah
berwarna merah segar.
• Pemeriksaan luar,
bagian janin belum masuk pintu atas panggul, sering terjadi
gangguan presentasi dan letak janin.
PENANGANAN
Terapi ekspektatif
Tujuan agar bayi tidak lahir prematur,
ibu dirawat.
Syarat terapi ekspektatif
1. Preterm
2. Belum inpartu,
3. KU ibu cukup baik,
4. janin hidup.
TERAPI AKTIF
Definisi :
Solusio plasenta adalah terlepasnya
sebagian atau keseluruhan plasenta dari
implantasi normalnya (korpus – fundus uteri)
setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum
janin lahir.
KLASIFIKASI SOLUTIO PLACENTA MENURUT BENTUK
PERDARAHAN
Ringan :
1. perdarahan <100-200 cc,
2. uterus tidak tegang,
3. belum ada tanda renjatan,
4. janin hidup,
5. pelepasan plasenta <1/6 bagian permukaan,
6. kadar fibrinogen plasma >150 mg%
KLASIFIKASI SOLUSIO PLACENTA MENURUT
TINGKAT GEJALA KLINISNYA
Sedang :
1. Perdarahan lebih 200 cc,
2. uterus tegang,
3. terdapat tanda pre renjatan,
4. gawat janin atau janin telah mati,
5. pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian
permukaan,
6. kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.
KLASIFIKASI SOLUSIO PLACENTA MENURUT
TINGKAT GEJALA KLINISNYA
Berat :
1. Uterus tegang dan berkontraksi tetanik,
2. terdapat tanda renjatan,
3. janin mati,
4. pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3
bagian atau keseluruhan.
BEBERAPA FAKTOR YANG MENJADI
PREDISPOSISI TERJADI SOLUTIO PLACENTA
A. Faktor kardio-reno-vaskuler
Glomerulonefritis kronik,
hipertensi essensial,
hipertensi kronik,
H. Pengaruh lain,
1. anemia,
2. malnutrisi/defisiensi gizi,
3. tekanan uterus pada vena cava inferior
dikarenakan pembesaran ukuran uterus
KOMPLIKASI
Pada ibu,
1. Syok hipovolemik.
2. Gagal ginjal.
3. Kelainan pembekuan darah.
4. Apoplexi uteroplacenta (Uterus couvelaire).
Pada janin,
1. Fetal distress,
2. Gangguan pertumbuhan/perkembangan,
3. Hipoksia,
4. anemia,
5. Kematian
DIAGNOSIS
Anamnesis
@ Perasaan sakit yang tiba-tiba di perut
@ Perdarahan pervaginam yang sifatnya dapat hebat dan
sekonyong-konyong(non-recurrent) terdiri dari darah
segar dan bekuan-bekuan darah yang berwarna
kehitaman
@ Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan
dan akhirnya berhenti
@ Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, mata
berkunang-kunang.
@ Kadang ibu dapat menceritakan trauma dan faktor
kausal yang lain.
DIAGNOSIS
Inspeksi
1. Pasien gelisah, sering nyeri / kesakitan.
Auskultasi
Sulit dilakukan karena uterus tegang, bila
DJJ terdengar biasanya di atas 140,
kemudian turun di bawah 100 dan akhirnya
hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari
1/3 bagian.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan umum
Tekanan darah semula mungkin tinggi
karena pasien sebelumnya menderita
penyakit vaskuler, tetapi akan turun dan
pasien jatuh dalam keadaan syok.
Nadi cepat dan kecil
VASA PREVIA
DEFINISI
Contoh kasus :
a) partus presipitatus.
b) Persalinan dengan manipulasi/ tindakan.
3. Retained tissues:
Bits of placenta or blood clots.
4. Coagulation disorders:
Conditions, where such disorders may occur are, a
premature separation of the placenta from the uterus
(Abruptio placentae ) or jaundice in pregnancy.
What are the Symptoms and Signs of Postpartum
Hemorrhage?
Definisi :
The foremost sign of PPH postpartum hemorrhage is
hemorrhage from vagina after delivery.
Anemia
Perdarahan
Shock distributif
(hypovolemic shock)
Nadi meningkat.
Tekanan darah turun
How do you Treat Postpartum Hemorrhage?
pemeriksaan
diagnosa
Persiapan
1. Alat pendukung :
a) Alat transportasi.
b) Alat komunikasi.
c) Alat monitor (ibu dan janin).
d) Oksigen.
e) Sedia donor darah.
2. Resusitasi :
a) Abocath minimal no 18
b) Tranfusi set
c) Pasang dauwer catheter.
d) Cairan isotonik - elektrolit
3. Tenaga terlatih :
a) APN.
b) PONED.
Pelaksanaan
1. Pemberian cairan.
2. Stabilisasi hemodinamik.
3. Pemantauan keadaan umum.
Nilai perkiraan jumlah perdarahan