Secara harafiah: Ilmu Jiwa Yunani: Psyche -----Jiwa & Logos-------Ilmu Ilmu yang mempelajari tentang jiwa J.B Watson: Ilmu yang mempelajari perilaku. Perilaku dapat diamati, dicatat dan diukur. Perilaku dibagi menjadi 2,Y/: P.Kasat mata:makan, menangis, membunuh P.tidak kasat mata: motivasi (mengapa membunuh?) Perilaku sendiri kasat mata,tetapi penyebabnya tidak dapat diamati secara langsung Perilaku mengenal berbagai tingkatan. Perilaku sederhana dan stereotip seperti perilaku binatang satu sel. Ada juga perilaku yang kompleks seperti p.l sosial manusia. Perilaku bervariasi, kognitif, afektif dan psikomotorik. Perilaku disadari dan tidak disadari. Sejak zaman filsuf filsuf besar seperti Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM) telah berkembang filsafat mental yang berusaha memberikan pengalaman pengalaman kejiwaan. Wilhelm wundt 1832- 1920 seorang dokter, filsuf dan ahli fisika. Pada th 1879 mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman. Dipelopori oleh seorang guru besar Fak.kedokteran, UI, Prof.Slamet Imam Santoso tahun 1953 dibentuk lembaga pendidikan psikologi pertama di indonesia. Tahun 1960 berdiri sejajar dengan fakultas lainnya. 1961, di Bandung berdiri fak.Psikologi hasil kerjasama Pusat Psikologi Angkatan Darat dan Univ. Padjajaran. 1964, jurusan Psikologi dalam fakultas Ilmu Pendidikan di UGM memisahkan diri dari induknya. Objek studi Psikologi dipelajari secara sistematik menggunakan metode metode yang menjamin objektivitas dalam pengambilan kesimpulan. Memiliki pengukuran. Instrospeksi: metode untuk mempelajari gejala- gejala kejiwaan yang terjadi pada diri sendiri dengan sengaja, teliti dan sistematis. Kebaikannya banyak gejala jiwa yang hanya dapat diselidiki dengna metode ini.. Keberatannya pada dasranya terletak subjektivitas penyelidik. Observasi: pengamatan secara sistematis terhadap tingkahlaku orang lain. Kebaikannya: lebih objektif, karenan data yang dikumpulkan berjumlah banyak dengan menggunakan pancaindra. Keberatannya pengamat terikat pada waktu dan tempat dari gejala yang diobservasikan Eksperimen: pengamatan secara teliti dalam waktu tertentu, guna mempelajari gejala-gejala yang ditimbulkan dengan sengaja, untuk mendapatkan sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan. Yaitu dengan mencoba sesuatu sehingga dapat menimbullkan dengna sengaja terhadap situasi yang diselidiki. Hal ini merupakan keunggulan dibandingkan denna obervasi. Kebaikannya memungkinkan adanya penyelidikan yang sistematis dan berencana, serta memberikan data yang lebih seksama dan pasti Kebertannya: tidak semua gejala dapat diselidiki dengna metode ini misalnya gejala kejiwaan yang timbulnya secara spontan karena pertimbangan moral, dsb. Tes: suatu percobaan dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab. Atau perintah perintah yang harus dikerjakan untuk mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang. Angket: suatu bentuk tanya jawab secara tertulis, dengan mengajukan daftar pertanyaan. Kebaikannnya, dibandingkan dengan interview metode ini lebih efisien, sebab dalam waktu yang singkat dapat mempeoleh data yang banyak Proyeksi: metode yang dilakukan dengan jalan menyajikan suatu baha n ( gambar, permainan, tulisan,dsb kepada individu dimana diharapkan adanya jawaban yang berwujud pendapat. Keberatannya memerlukan penyelidik yang ahli dan berpengalaman Case study: penyellididkan kepada individu secara mendalam meliputi latar belakang sosial, fisik, psikis. Waktunay cukup lama. Metode klinis: metode penyelidikan secara mendalam kepada individu yang menyimpang dari tingkahlaku yang normal untuk menentukan diagnosisnya. Belajar: teori belajar, Proses belajar dan situasi belajar Karakteristik peserta didik Lingkungan yang bersifat fisik Proses tingkah laku Seleksi penerimaan siswa Perencanaan pendidikan Penyusunan kurikulum Penelitian pendidikan Admistrasi pendidikan Pemilihan materi pelajaran Interaksi belajar mengajar Pelayanan bimbingan penyuluhan Metodelogi belajar Pengukuran dan evaluasi